NovelToon NovelToon
Nikah Sat Set

Nikah Sat Set

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Time Travel / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:288
Nilai: 5
Nama Author: Alrumi

Berawal dari pertemuan tak terduga, Misel seorang gadis desa yang tak pernah berharap menikah di usia muda. Namun, tak di duga ia kini menikah di usia muda. Hal yang tak pernah ia pikirkan sekarang ia duduk di acara pernikahan nya sendiri dengan seorang pria yang baru ia kenal 5 hari yang lalu.

Penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Yuk mampir untuk mengetahui seperti apa kelanjutan ceritanya? Bagaimana misel bertemu dan persiapan apa yang ia siapkan untuk pernikahannya ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alrumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tanggal Pernikahan

Harapan yang Misel inginkan pun tak terjadi, maka perkataan itulah yang bisa Misel sampaikan saat ini.

Lemas, shock, bahkan kalau bisa lebih parah ia ingin teriak saat ini juga. Tapi apa boleh buat semua ini sudah terjadi dan yang tersisa hanyalah menerima kenyataan ini.

Belum sempat reda rasa shock yang Misel alami, kini ia di buat shock kembali mendengar hari pernikahan nya.

"Alhamdulillah lamaran putra saya di terima, untuk tanggal pernikahan, saya dan keluarga ingin pernikahan nya dilakukan 3 hari lagi. Apakah ibu dan bapak nak Misel setuju?" ucap Tuan Andi selaku ayahnya Satria.

Dengan refleks Misel berteriak bahkan matanya melek sangat tajam saking terkejutnya ia mendengar tanggal pernikahan.

"APA 3 HARI LAGI?" ucap Misel.

"Iya nak, kenapa? apakah nak Misel ingin memajukan tanggalnya dengan lusa?" ucap Andi malah memperparah keadaan.

"Ah bukan itu tu... ayah maksudnya. Aku sangat terkejut karena tanggalnya begitu cepat." ucap Misel seketika menormalkan kembali ucapannya.

"Di kira apaan, nikah dilakukan jadi lusa. Tiga hari aja udah bikin shock. Apa mereka tak berpikirkan, apa saja persiapannya. Ck... keluarga aneh." ucap Misel di dalam hati.

"Ayah seperti nya kamu sudah tak sabar ingin memiliki mantu. Lihatlah Misel sampai terkejut. Buat lah dia berpikir terlebih dahulu. Jangan langsung menjawab seperti itu." Ini adalah suara Satria yang sedari tadi terdiam.

"Ck... manis sekali ucapannya itu, padahal kejadian ini terjadi karena permintaan gila dia. Ingin ku pukul juga muka manisnya itu. Ah... apa manis? ck... dingin seperti itu manis dari mana? semut aja ogah deket dengannya." ucap Misel di dalam hatinya mengumpat Satria.

"Ayah ini, benar apa kata Satria. Calon mantu kita pasti kaget. Biarlah ia berpikir terlebih dahulu. Jangan terlalu tergesa-gesa ingin cepat." ucap Nyonya Siska.

"Tapi sayang, lebih cepat itu lebih baik bukan pak?" ucap Ayah Andi bertanya pada ayahnya Misel.

Ayah Misel yang sama-sama terkejut pun tak langsung menjawab, melainkan ia kini terdiam terlebih dahulu.

"Kalau saya gimana Misel saja Pak." ucap ayahnya Misel akhirnya menjawab.

Lemas lah sudah jawaban yang keluar dari ayah Misel malah kembali menyudutkan dirinya sendiri.

Kenapa bisa menyudutkan dirinya, karena setelah ucapan ayahnya selesai. Kini semua mata tertuju pada dirinya, dimana mereka semua menunggu jawaban Misel.

"Bisa nggak sih saat ini ada keajaiban, aku bisa menghilang dari posisi ini. Ah... sungguh tak bisa ku percaya. Hal ini terjadi pada ku." ucap Misel di dalam hatinya.

Lihatlah mata mereka begitu sangat menyeramkan untuk ku. Aku harus apa? aku tak mau nikah secepat ini?" ucap Misel lagi.

Disaat Misel sibuk dengan hatinya, ia mendengar sebuah bisikan lagi.

"Kak ayolah jangan siksa dirimu untuk hal yang tak kamu inginkan. Tolaklah permintaan itu atau setidaknya buatlah agar waktunya menjadi lebih jauh. Agar kita sama-sama mencari jalan untuk terbebas dari kenyataan ini. Ayo jawab kak?" ucap Resa yang berbisik pada Misel. Ya, ternyata yang berbisik itu adalah Resa.

"Hm... akan ku coba." ucap Misel dengan berbisik juga.

"Aku selalu mendung dan berada di sisi mu kak. Kamu jangan takut." ucap Resa lagi.

"Oke." ucap Misel.

Lalu Misel bersiap untuk menjawab ucapan ayah, ibu, dan Satria saat ini.

"Bolehkan saya meminta waktunya di perlambat. Setidaknya satu atau dua bulan lagi?" ucap Misel akhirnya menjawab ucapan mereka semua dan rasa penasaran mereka.

Ayah Satria yang langsung menjawab ucapan Misel.

"Maaf nak Misel, permintaanmu tak bisa kami penuhi karena kami ingin kalian menikah tiga hari lagi." ucap ayah Andi.

"Baiklah ayah, jika ini yang terbaik. Aku mau menikah tiga hari lagi dan setuju ucapan mu." ucap Misel yang akhirnya menyetujui.

"Gadis yang penurut, baguslah aku tak perlu membujuknya lagi." ucap Satria di dalam hatinya setelah mendengar jawaban Misel.

Namun berdeba hal dengan Resa dan ibu Misel. Mereka bertanya kembali untuk memastikan semuanya.

"Misel apa kamu yakin?" ucap Ibu Misel.

"Kak, kenapa kamu jawab ini?" ucap Resa.

"Aku tak punya pilihan lagi ibu, Resa. Ini sudah pilihan yang aku jawab. Bisakah kalian tidak bersikap seperti ini." ucapan Misel yang berbeda dengan hatinya.

"Ibu, Resa, aku sendiri sebenarnya tak ingin ini terjadi. Tapi lihatlah, bang Satria begitu mengancam ku dengan tatapan nya itu. Aku tak bisa berbuat apa-apa lagi. Walau aku harus mengorbankan diri dan kebahagiaan ku. Aku bisa apa, hanya inilah yang bisa aku jawab. Semoga saja nanti ada kesempatan aku bisa kabur sebelum pernikahan ini terjadi. Masih tersisa tiga hari lagi. Nanti akan ku pikirkan lagi." ucap hati Misel yang berbeda.

"Baiklah jika seperti ini. Kami sekeluarga akan datang kembali tiga hari lagi. Kami pamit dulu besan dan calon mantu kami." ucap ayah Andi kemudian berpamitan.

"Baik pak. Maaf kami tak menjamu keluarga mu dengan baik, karena sebelumnya kami tak tahu kedatangan kalian." ucap ayah Misel menjawab ucapan Tuan Andi.

"Tak apa pak, kami mengerti. Saya sekeluarga pamit, dan sebelumnya izinkan putra saya memasangkan cincin terlebih dahulu pada putri bapak." ucap Tuan Andi yang hampir lupa dengan syarat utama lamaran.

"Silahkan pak." ucap ayah Misel mempersilahkan.

Kini saatnya Satria mengeluarkan cincin yang sedari tadi berada di saku baju miliknya. Ia pun mulai mengeluarkan cincin itu. Cincin tersebut kemudian ia buka dari sebuah wadah yang cantik. Namun, yang lebih cantik adalah bentuk dan desain dari cincin itu. Sungguh cantik sekali, siapa pun yang melihat pasti akan jatuh cinta pada cincin itu. Selain cincin itu indah, cincin itu pun merupakan desain khusus yang telah di siapkan jauh-jauh hari oleh Satria.

Berjongkok lah ia saat ini, posisi Satria saat ini adalah posisi yang sudah umum dilakukan seorang laki-laki saat ingin melamar perempuannya.

Misel yang melihat itu pun tak bisa menjelaskan seperti apa perasaannya saat ini. Apakah ia harus bahagia atau apakah ia harus terharu dengan perlakukan laki-laki yang di hadapannya saat ini.

Jujur saja jika saat ini Satria merupakan kekasih tercintanya maka sudah di pastikan ia akan sangat-sangat bahagia. Tapi nyatanya Satria bukanlah kekasihnya. Melainkan seseorang yang tiba-tiba ada dalam cerita hidupnya.

Hm... rasanya Misel benar-benar di posisi yang sulit. Jika ia terlihat diam ia pasti akan di kira tak bahagia. Tapi, jika ia berura-pura bukannya ia pun juga akan tersiksa.

Lantas apa yang bisa Misel lakukan saat ini. Ia hanya bisa menertawakan dirinya sendiri.

"Hehehe... lucu sekali, kadang aku memang pernah berharap seperti ini. Di perlakukan baik, di sayangi, di cintai bahkan di ratu kan oleh seseorang. Tapi aku tak menyangka hidup ku berakhir seperti ini." ucap Misel dalam diamnya.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!