Gairah di Balik Ranjang CEO

Mendengar ucapan Mathew, Dean yang awal nya memegang kepala nya yang sakit karena terlalu banyak pekerjaan itu seketika mendongkak kan kepala nya menatap ke arah sana.

Mata pria itu langsung menajam. Bagaimana gadis itu bisa bersama mantan pacar nya, walaupun Dean masih tidak mencintai Kei tapi tetap saja rasa kesal dan tidak terima bisa dia rasakan, dengan cepat pria itu berkata.

“Cebol,”gumam pria itu.

“Mathew hentikan mobil nya,”ujar Dean mengatakan itu.

“Anda ingin apa tuan? Ini dekat kantor,”takut Mathew kepada atasan nya itu.

“Aku bilang berhenti ya berhenti!”teriak Dean penuh emosi.

Dengan cepat Mathew langsung merem mendadak dan langsung menepikan mobil nya, suasana benar benar seperti di drama. Sedangkan di sana Kei masih menangis menerima pelukan itu dia memegang tangan Tom lalu berkata.

“Sudahlah Tom, kita sama sama sudah berjalan yang berbeda sekarang. Aku juga masih merasakan cinta ku pada mu, tapi semua sudah terlambat Tom, kau menghancurkan cinta yang selama 7 tahun ini kita bangun,”

“Apapun itu alasan nya, itu tetap tidak pantas kau mengorbankan hubungan kita Tom. Jadi pergi lah, lari lah ke pilihan mu, anggap 7 tahun ini adalah pelajaran hidup untuk mu atau pun untuk ku.”jawab Kei dengan pelan.

Pria itu melapaskan pelukan nya, dia membalik kan tubuh Kei agar mereka bisa saling berhadapan, Tom menatap tajam Kei. Gadis itu juga menatap nya, sial mata ini lagi lagi membuat nya jatuh cinta, saat Dean ingin memanggil Kei tiba tiba Tom berkata dulu.

“Apa kau masih mencintai ku?”tanya Tom kepada gadis itu.

“Aku masih mencintai mu,”jawab Kei dengan tangisan nya yang masih membasahi wajah cantik nya.

Seketika suara Dean yang awal nya tadi ingin memanggil Tom langsung tercekat, pria itu langsung terdiam. Langkah nya yang awal nya semangat itu langsung menipis pelan, Dean memundurkan langkah nya, berjalan kembali ke dalam mobil.

Suara pintu mobil tertutup dari dalam membuat Mathew kaget karena bantingan itu sangat keras, kenapa tuan nya itu kembali dengan cepat? Sedangkan di sana masih ada Nona Keira dan Tom.

“Tuan apa anda tidak jadi menghampiri nona Kei?”tanya pria itu bingung.

“Biarkan,”jawab pria itu singkat.

“Loh tuan tapi dia ber—,”belum sempat Mathew melanjutkan kalimat nya tiba tiba tatapan tajam oleh Dean terlayang kan kepada nya.

Bagaimana tidak jika Dean sudah menatap sudah berbicara singkat dia sudah tau Dean dalam kondisi marah, pria itu langsung menancap kan kembali mobil nya menuju bassment perusahaan.

Sedangkan di sana Dean menatap ke arah kaca mobil pelan mereka mulai menjauh, pria itu hanya berwajah datar. Entah kenapa dia tidak bisa berpikir logis, Dean menghela nafas nya berat.

“Sial.”gumam Dean.

Kembali pada Tom dan Keira, setelah mendengar jawaban dari Kei. Pria itu tersenyum dengan lega, dia merasa dia masih punya kesempatan padahal sudah jelas Kei mengatakan hal tadi.

“Jadi apakah kita bisa bersama?”tanya Tom.

“Kau bahagia lah bersama Elara, mungkin tanpa kau sadari kau sudah mencintai Elara, aku sudah memiliki seseorang juga Tom, jadi lupakan aku,”jawab Keira melepaskan tangan pria itu yang memegang bahu nya.

Keira mengusap air mata nya pelan, ya dia harus mengatakan hal yang sebenarnya dia tidak ingin Dean merasakan hal yang sama persis apa yang dia rasakan kepada Tom dulu melihat nya bersama orang lain di saat mereka memiliki hubungan.

Tom seketika di sana terkejut ketika Keira mengatakan hal itu, apa yang dia katakan? Seseorang ini baru berlangsung seminggu kenapa Kei bisa mendapatkan seseorang yang dia katakan.

“Kei jangan bercanda, seseorang apa? Kita baru putus seminggu dan kau sudah mendapatkan pria lain? Apa kau gila?”tanya Tom terkekeh kepada gadis itu.

“Gila? Bukan kah kau yang lebih gila Tom? Kau bahkan mendapatkan seseorang itu sebelum hubungan kita selesai bukan, jadi siapa yang lebih gila? Kau atau aku?”tatap Keira merasa tidak terima.

“Tapi Kei aku memiliki alasan ku sendiri,”ujar pria itu tidak terima.

“Alasan mu tidak bisa di perhitungkan Tom, sudahlah fokus lah pada hubungan mu sekarang maka aku juga akan fokus dengan hubungan ku,”ucap gadis itu berusaha menjelaskan.

Saat Keira ingin melangkah kan kaki nya pergi dari sana setelah mengatakan itu Tom masih saja menahan nya gadis itu benar benar tidak habis pikir lagi? Kenapa Tom tidak menyesal padahal pria itu lah menyakiti nya.

“Katakan siapa pria itu? Dalam seminggu kau sudah mendapatkan seorang pacar, apa ini alasan mu kembali ke Roma?”tanya pria itu terkekeh kepada Kei.

“Bukan pacar, melainkan suami. Aku sudah menikah, kau lihat cincin ku ini,”tunjuk Kei memperlihatkan nya kepada Tom.

“KEIRA KAU GILA!”teriak Tom menegang.

Bagaimana tidak bukan hanya pacar yang Kei katakan seseorang itu melainkan suami, gadis itu sudah menikah? Benar benar sudah menikah? Astaga, kenapa dia bisa secepat itu menikah.

“Ya aku gila, dan aku berusaha mencintai suami ku sekarang. Walaupun dia menyebalkan dan selalu banyak diam dan kadang usil atau kita tidak paham dengan perkataan nya dan memarahi ku,”

“Tapi dia tidak pernah pergi dan lari dari hidup ku beda seperti mu Tom, suami ku dia adalah penyelamat ku saat kau hampir membunuh ku!”teriak Keira penuh emosi.

“Dasar Kei aku tau kau pasti sudah dekat dengan pria itu lebih lama dari ku kan, wanita licik. Sial, kau benar benar licik,”

“Kau membuat skenario ini agar kita putus dan kau segera menikahi nya kan? Hal apa yang membuat mu jauh jauh datang ke Roma? Ternyata pria itu, suami mu, jika kau mendapatkan seorang suami pastikan,”

Pria itu berhenti berkata lalu mendekat ke arah Kei, gadis itu benar benar kesal karena Tom seolah benar benar sudah menganggap nya sangat rendah. Padahal pria itu lah yang rendah.

“Pastikan dia lebih tampan dari ku, pastikan dia lebih pintar dari ku, pastikan dia lebih baik dari segi apapun dari ku. Atau kau akan malu, mendapatkan pria bodoh setelah meninggalkan pria tampan dan pintar seperti ku,”jawab Tom dengan datar.

“Sudahlah bicara lah sepuas mu Tom aku semakin yakin untuk menghilangkan perasaan ini, aku hanya perlu terbiasa dan memberikan semua rasa ini untuk pasangan ku sekarang. Jangan pernah ada di depan ku lagi, aku harap kita tidak pernah ketemu di titik sudut mana pun di dunia ini,”jawab Kei berlalu meninggalkan Tom di sana

“ARGHHH SIAL!!!”