Reinkarnasi kedalam donghua soul land setelah mengalami kecelakaan misterius. sistem menghidupkannya kembali, memberi pilihan apakah ia ingin alur seperti asli atau di rubah sesuka hati, tanpa berpikir dua kali ia langsung memilih untuk merubah alur. menamai dirinya sebagai na jaegyeon. bukan novel terjemahan!!.
"Dewa? omong kosong aku akan jadi kaisar iblis!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natelashura7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15 Dugu yan
Setelah makan malam. Murid-murid akademi shrek berkumpul karena besok ia akan akademi Kekaisaran yang secara kualitas jauh lebih baik, na jaegyeon membuka pintu melihat sudah ada flender, yu xiaogang, xiao wu, dai mubai, zhu zhuqing, ma hongjun, Oscar dan ning rongrong.
"Siapa wanita disampingmu itu?" Tanya dai mubai terpesona akan kecantikan wang qiuer.
"Ini wang qiuer dengan bantuan ku three eyed golden Lion berevolusi ke wujud manusia" jawab na jaegyeon santai.
"APA!!" Teriak mereka terkejut.
Na jaegyeon hanya mendengus datar sedangkan wang qiuer memasang wajah dingin. Ia hanya tertarik pada na jaegyeon, selebihnya tidak peduli pada orang-orang itu. Setelah kehebohan teriakan mereka, suasana menjadi sedikit hening. Tatapan para murid Shrek berpindah-pindah antara Na Jaegyeon dan Wang Qiu’er, seolah mencoba mencerna penjelasan barusan. Flender maju selangkah, menyipitkan mata menilai Wang Qiu’er.
“Kau bilang... Three Eyed Golden Lion? Makhluk roh kelas atas itu? Dan sekarang… manusia?” tanya flender tercengang.
"secara teori hewan roh memang bisa menjadi seorang manusia setelah berumur seratus ribu tahun, bukannya three eyed golden lion yang kau pelihara hanya berumur kurang dari itu" Heran yu xiaogang menatapnya.
"Dengan kontrak roh dan sedikit bantuan dari kekuatan regenerasiku, tubuh manusianya tercipta. Aku mempercepat prosesnya dan kekuatannya tidak berkurang " Balas na jaegyeon santai.
Wang Qiu’er hanya menatap mereka datar. Wajahnya tetap tenang namun dingin, seolah kehadiran para murid itu hanyalah gangguan yang tak perlu. Ia berdiri dekat Na Jaegyeon, seolah membentuk batas yang tak terlihat dari siapa pun kecuali dia.
"Oscar ayo pergi mencari hewan roh. Jika aku tau hewan roh bisa secantik ini, aku akan memelihara dari lama" ucap dai mubai berambisi.
"Kenapa aku?" Tanya Oscar.
"Diam!" Teriak xiao wu.
Tangannya menjitak keras kepala mereka berdua, membuat dai mubai dan Oscar terkapar dengan kepala benjol membuat ning rongrong menang tawa. Wang qiuer mendengus dingin, lebih seperti ekspresi jijik. Tatapan matanya menusuk ke arah Dai Mubai dan Oscar yang masih meringis kesakitan di lantai, membuat keduanya terdiam seketika.
“Manusia bodoh" gumam wang qiuer datar, hampir tak terdengar.
*Apa kau yakin dia cocok bergabung dengan kita? Dia… tidak kelihatan suka manusia?" Tanya zhu zhuqing pada na jaegyeon.
"Dia tidak harus menyukai kalian. Dia hanya perlu percaya padaku. Dan itu sudah cukup" Balas na jaegyeon melirik wang qiuer.
Wang Qiu’er menoleh ke arah Jaegyeon, mata biru cerahnya menatap dalam. Meski dingin terhadap yang lain, sorot matanya melembut saat bertemu pandangan Jaegyeon. Ada rasa hormat, kepercayaan, dan sesuatu yang belum terucap seperti perasaan jatuh cinta mungkin.
"Jaegyeon, aku membutuhkan cincin roh ke enam sampai ke delapan. Izinkan aku pergi sendiri ke hutan star dou untuk mendapatkan cincin roh ku" ujar wang qiuer meminta izin.
"Baiklah, kembalilah secepatnya begitu selesai" balas na jaegyeon memberikan izin.
Tangannya mengelus rambut wang qiuer membuat wanita didepan nya tersipu malu, rona merah sedikit muncul di pipinya. Wang Qiu’er menunduk sedikit, menyembunyikan ekspresi yang jarang ia perlihatkan—malu, lembut, dan… manusiawi. Rona merah muda muncul samar di pipinya, bertabrakan kontras dengan ekspresi dingin yang biasa ia kenakan.
"Aku akan kembali dalam tiga hari" ucap wang qiuer pelan.
"Hati-hati. Jika terjadi sesuatu, kirimkan sinyal roh. Aku akan datang" ujar na jaegyeon.
Wang Qiu’er mengangguk, lalu berbalik tanpa berkata lagi. Dengan satu lompatan ringan, tubuhnya melesat ke langit malam, menembus udara dengan aura keemasan samar yang masih menyisakan jejak aura naga emas. Na jaegyeon memandang flender dan yu xiaogang.
"Jadi kita akan melawan tim kaisar" ucap na jaegyeon kembali fokus.
"Tim kaisar adalah tim kuat, ini tidak seperti tim lemah yang sering kali kalian kalahkan" ucap yu xiaogang menjelaskan pada para murid nya. "Pemimpinnya adalah Yu Tianheng yang memiliki roh pelindung Blue Lightning Tyrant Dragon" Lanjutnya Memberitahu.
"Dia bukan kunci dalam tim itu.... " Gumam na jaegyeon mengambil sebuah papan nama dari tim kaisar. "Tapi gadis ini... Namanya dugu yan" Lanjutnya mengetuk papan nama dugu yan.
"Seperti biasa, kecerdasan mu memang tak terbantahkan. Bahkan sebelum aku memberitahukan" Balas yu xiaogang tersenyum bangga. "Dugu yan memiliki roh pelindung Ular Fosfor Giok yang sangat beracun, ia jauh lebih berbahaya dibandingkan pemimpinnya" Lanjutnya.
"Jika dia bisa memaksimalkan racunnya, maka pertempuran akan berubah menjadi medan bertahan hidup. Tim yang tidak siap akan tumbang sebelum bisa menyerang balik" Gumam na jaegyeon.
“Bagaimana cara kita menghadapi racun seperti itu? Bahkan pemulihan Oscar dan buff ning rongrong mungkin tak cukup cepat" Tanya zhu zhuqing.
"Betul. Racunnya bukan hanya merusak tubuh, tapi juga mengganggu sirkulasi energi dalam inti roh kalian. Efeknya bisa bertahan bahkan setelah pertempuran berakhir. Akan fatal jika terkena di awal" ucap yu xiaogang Mengangguk pelan.
"Berarti kita harus menyergapnya lebih dulu, sebelum dia sempat menyebarkan racun" tebak Dai Mubai.
"Itu hanya membuatmu masuk dalam jebakan. Dugu Yan memiliki mobilitas tinggi, dan bisa menyebar racunnya sambil bertarung. Menyerangnya tanpa perhitungan sama saja bunuh diri" Balas na jaegyeon menolak usulan dai mubai.
"Lalu jaegyeon apa kamu sudah punya rencana?" Tanya ning rongrong mengangkat tangan kanannya.
"Kita pecah fokus mereka. Ganggu formasi utamanya dan paksa Dugu Yan bergerak sendiri. Begitu dia terpisah dari pelindungnya aku yang akan turun tangan" Jawab na jaegyeon memberitahu rencananya.
“Sendiri?” tanya xiao wu, sedikit ragu.
“Dia tipe penyerang beracun. Lawan terbaiknya adalah seseorang yang kebal racun" Jawab
Jaegyeon menoleh, senyumnya tipis tapi berbahaya. “Dan itu bukan siapa-siapa… kecuali aku" Lanjutnya menunjuk dirinya sendiri.
"Yah… kalau begitu, kami tinggal pastikan tak satupun dari kami jadi korban sebelum kau bergerak, ya" ujar ma hongjun.
“Kurang lebih begitu" balas Na Jaegyeon santai. "Cukup serahkan saja gadis itu padaku, buat yang lain sibuk. Oh iya mubai, kalahkan pemimpin timnya" Lanjutnya menyuruh.
"Serahkan padaku" Balas dai mubai.