NovelToon NovelToon
Kontrak Cinta Di Bangku SMA

Kontrak Cinta Di Bangku SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak
Popularitas:148.5k
Nilai: 5
Nama Author: Qwan in

Alya, siswi SMA berusia 17 tahun dari keluarga miskin, tak pernah menyangka niat baik menolong pria tak dikenal justru membuatnya dituduh berzina oleh warga. Pria itu ternyata kepala sekolahnya sendiri. Reihan, 30 tahun, tampan dan terpandang. Untuk menyelamatkan reputasi, mereka dipaksa menikah dalam kontrak.
Kini, Alya menjalani hidup ganda: murid biasa di siang hari, istri kepala sekolah di balik pintu rumah.
Tapi mungkinkah cinta lahir dari pernikahan yang tak pernah diinginkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qwan in, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 11

Sudah lima hari sejak Alya menghilang dari apartemen Reihan dan juga dari sekolah. Lima hari yang terasa seperti siksaan perlahan bagi Reihan, yang meski terlihat tenang dan dingin dari luar, namun di dalamnya bergolak seperti badai yang tak mampu ia redam.

Di ruang kerjanya yang sepi, Reihan duduk di balik meja besar yang penuh tumpukan berkas turnamen yang akan segera di gelar. Tangan kanannya sibuk membubuhkan tanda tangan, mencoret kertas demi kertas dengan tinta hitam yang nyaris habis. Namun tiba-tiba, tangannya berhenti.

Bibirnya menghela napas berat. Bolpoin yang sejak tadi digenggamnya diletakkan pelan ke atas meja.

Alya.

Nama itu melintas lagi dalam kepalanya, seperti hantu yang enggan pergi. Wajahnya yang pucat. Matanya yang sayu. Tubuhnya yang kaku saat disentuh. Semua terekam jelas, terlalu jelas.

"Apa aku harus mendatangi rumah orang tuanya?" gumamnya pelan.

"Dia bahkan tidak datang ke sekolah selama lima hari." Reihan bergumam lagi, kali ini lebih lirih, seolah takut mendengar jawabannya sendiri.

Bayangan peristiwa beberapa hari lalu berkelebat begitu saja di kepalanya. bagaimana Alya dipermalukan di tengah lapangan oleh para siswa yang menuduhnya wanita murahan. Bagaimana ia hanya berdiri di sana, diam... menyaksikan tanpa membela.

"Apa aku terlalu kejam...?" bisiknya.

“Membiarkannya menderita tanpa sedikit pun usaha untuk menolong…”

“Padahal aku punya kuasa. Tapi aku hanya diam.”

Ada rasa bersalah. Tapi bukan hanya itu. Ada perasaan lain yang belum sempat ia beri nama.

Dan saat pikirannya tenggelam semakin dalam, suara ketukan pintu memecah keheningan.

Tok. Tok. Tok.

“Masuk,” ucapnya cepat.

Pintu terbuka. Dan langkah kaki masuk, ringan namun penuh tekanan. Reihan menoleh. Pandangannya tertumbuk pada sosok yang menghantuinya setiap malam belakangan ini.

Alya.

Nama itu nyaris lolos dari bibirnya, tapi hanya menjadi bisikan. Ia berdiri, refleks, seakan tak percaya gadis itu benar-benar ada di hadapannya.

Alya berjalan pelan, langkahnya pasti. Ia berhenti tepat di depan Reihan. Wajahnya datar, tapi matanya... ada sesuatu yang tak bisa dijelaskan. Luka, mungkin. Atau kecewa yang sudah membeku.

Wajah Reihan yang tadi sempat menunjukkan kelegaan, kembali berubah dingin. Kaku. Ia terlalu takut terlihat lemah.

“Kemana saja kau selama ini?” tanyanya tajam. Sorot matanya menatap tajam ke arah Alya.

“Saya pulang ke rumah orang tua saya,” jawab Alya tenang, dingin.

“Apa kau berniat mempermalukan ku di depan mereka? Agar mereka menganggap aku suami yang tidak bertanggung jawab?”

Nada suara Reihan mulai meninggi, berusaha menguasai percakapan seperti biasanya.

“Bapak tak perlu merasa seperti itu,” jawab Alya datar.

“Lagi pula, kita menikah hanya karena kesalahpahaman. Kita tidak saling mencintai.”

Seketika, dada Reihan terasa sesak. Kata-kata itu seharusnya tidak menyakitkan... tapi nyatanya menusuk.

“Alya!” bentaknya, tidak suka dengan ucapan gadis itu.

Tapi Alya tidak goyah. Ia membuka ranselnya, mengeluarkan selembar kertas, dan menyerahkannya ke hadapan Reihan.

“Saya tidak datang untuk berdebat. Tolong tandatangani ini,” ujarnya tegas.

Reihan mengambil kertas itu. Matanya menyusuri setiap baris.

Surat pengajuan pindah sekolah.

Seketika tubuhnya menegang. Rahangnya mengeras, penuh amarah.

“Apa-apaan ini?” suaranya pelan tapi bergetar.

“Saya akan pindah. Saya tidak ingin terus berada di tempat ini. Sekolah ini… bukan tempat saya.”

Nada suara Alya mulai goyah, tapi ia tetap berdiri tegak. Reihan bisa melihat tangan gadis itu bergetar sedikit saat berkata demikian.

“Aku tidak akan menyetujuinya.”

“Kenapa?” tanya Alya, terkejut. Ia mengira Reihan akan dengan mudah melepaskannya.

“Aku tidak tahu... Tapi aku tidak akan menyetujuinya.” Reihan menunduk, suaranya dalam. Ia sendiri tidak bisa menjelaskan alasan di balik keputusannya.

Alya melangkah maju. Kini wajahnya mulai memerah.

“Kenapa Bapak egois sekali? Bapak tidak punya hak menentukan jalan hidup saya.”

“Saya punya hak!” bentak Reihan. Matanya mulai merah, dan rahangnya mengeras.

“Kamu istri ku, Alya!”

“Saya bukan istri Anda!” Alya membalas dengan suara yang sama kerasnya.

Kata-kata itu adalah cambuk. Reihan nyaris kehilangan kendali. Ia maju cepat, mencengkeram lengan Alya dengan keras. Lalu, tanpa aba-aba, ia menarik Alya ke pelukannya.

Seketika, bibir mereka bersentuhan. Paksa. Reihan mencium Alya dalam-dalam. Tidak ada kelembutan, tidak ada cinta. Hanya kebingungan, kemarahan, dan luka yang saling menumpuk.

Tubuh Alya menegang. Ia berusaha melepaskan diri. Tapi Reihan menahannya, seperti pria yang tak rela ditinggalkan oleh sesuatu yang baru ia sadari sangat berarti.

Ciuman itu berlangsung cukup lama, dan saat akhirnya Reihan melepaskannya, napas Alya terengah. Matanya berkaca, penuh kemarahan. Dan sebelum Reihan sempat bicara,

 plak!

sebuah tamparan keras mendarat di wajah pria itu, meninggalkan rasa panas dan perih di pipinya.

Dengan tangan gemetar, Alya mengusap bibirnya seolah ingin menghapus semua bekas rasa.

“Brengsek!” maki Alya. isaknya tertahan, suara patah hati yang membeku.

Alya meraih kembali surat dari meja, lalu mengambil stempel khusus kepala sekolah yang tergeletak di dekatnya. Ia menekannya dengan paksa ke atas kertas, membuat tanda resmi yang menegaskan keputusannya.

“Saya tidak butuh persetujuan Anda,” gumamnya dingin.

“Saya sudah cukup lama terkurung dalam situasi yang bahkan bukan pilihan saya.”

Lalu ia berbalik, melangkah pergi. Tidak lagi terburu-buru. Tapi pasti. Sebuah keputusan final telah dibuat.

Reihan hanya bisa mematung. Menatap punggung Alya yang perlahan menghilang di balik pintu.

Dan saat pintu itu tertutup rapat. entah mengapa, dadanya terasa begitu sesak.

“Sial…” umpat lirih. Tapi tidak ada lagi yang bisa ia lakukan.

1
Audrey
hi boleh mampir di novel aku? aku baru bljr buat hehe:)
kalo bisa bantu baca, komen dan like juga🥺
gempi
h
Murni Dewita
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Murni Dewita
👣
budak jambi
bawa ibu mu ke rmh sakit jiwa rehan sdh gila dia ...TDK ada peran sekrg ibu yg hancur kn hidup anak ny
Diyah Saja
gak gila tapi gendeng 😄
💞DARRA💞💖
ketika tau ada murid dibuli n dia die aja tuh dah terlihat brengseknya
💞DARRA💞💖
udik karna kerja keras untuk kehidupan orang biasa yg sangat keras.
ntar klo dah punya uang juga pasti cantik.
budak jambi
bagus jgn kembali kermh neraka itu rehan walau ibu gila tu sdh jd mayat pun...bukan terbaik dan tulus yg diberikan Lidya gila tu tp kesengsaraan yg diberikan
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Diyah Saja
waw hamil itu pak🤭
inchieungill
masa kepala sekolah kasar begini? 🤔
inchieungill
Masa ketua osis begini akhlaknya? 🤔
Rike
benci dgn rehan tdk ad ktegasan,,,ksihan alya kmna lg jln dia sdngkn dia sdh tdk skolah lg
Diyah Saja
cih nggemes no ndasmu
budak jambi
Lidya benar sekrg ibu yg sakit jiwa...tgg aja kau wanita gila apa yg akn kau tuai dr perbuatan km terhdp alya
Nurmiasih Mhia
/Smile/
Hardware Solution
kasian Alya...udah jelek, di duain, kismin....ayo Thor angkat derajatnya!!!! nggak tega ngebacanya
budak jambi
semoga km di hantui SM ank ny rehan ibu gila.dan kau Rani tega menyakiti sesm wanita tgg aja karma kalian
budak jambi
ibu yg gila.hidup anak di atur seperti robot
Lyana
pahlawan kesiangan model anjing gini gak cocok dikasi panggung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!