Reinkarnasi kedalam donghua soul land setelah mengalami kecelakaan misterius. sistem menghidupkannya kembali, memberi pilihan apakah ia ingin alur seperti asli atau di rubah sesuka hati, tanpa berpikir dua kali ia langsung memilih untuk merubah alur. menamai dirinya sebagai na jaegyeon. bukan novel terjemahan!!.
"Dewa? omong kosong aku akan jadi kaisar iblis!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natelashura7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19 mengajak shui bing'er
"Aku membuatkan seragam resmi untuk akademi Shrek baru" ucap liu Erlong memberikan pada mereka masing-masing satu.
"Warna hitam dan merah, warna na jaegyeon sekali" Gumam dai mubai.
"Oh apa kau keberatan mubai?" Tanya Liu Erlong tajam.
"Tidak sensei" Balas dai mubai berkeringat dingin.
Seragam itu seperti adalah almamater berwarna hitam memiliki corak merah dan kemeja hitam. Liu Erlong berjalan ke arah na jaegyeon membetulkan kerah, Liu Erlong dengan tenang menarik kerah seragam Na Jaegyeon dan merapikannya dengan penuh perhatian. Tangannya menyentuh perlahan bagian dada pria itu seolah ingin memastikan semuanya pas di tempatnya.
“Seragam ini terinspirasi dari auramu… tenang, mematikan, dan elegan” ucap Liu Erlong lirih, senyumnya nyaris terlalu lembut untuk ukuran kepala sekolah yang dikenal galak
Kalau begini terus… aku takut dia akan jadi kepala sekolah karena cinta, bukan karena jabatan,” bisik Oscar.
“Jangan-jangan kita harus manggilnya... Kakak Ipar nanti?” gumam Ma Hongjun, setengah serius, setengah panik.
Sementara itu, Xiao Wu, Ning Rongrong, dan Zhu Zhuqing sudah mulai terlihat seperti kawanan singa betina yang siap menerkam siapa pun yang terlalu dekat dengan Na Jaegyeon.
“Kau menikmati ini, ya?” bisik Xiao Wu sambil memelototi Jaegyeon.
"Sedikit" Jawab na jaegyeon santai.
Kau berdiri dengan wajah terlalu tampan, itu masalahnya!” gerutu Ning Rongrong, lalu menoleh ke Zhu Zhuqing. “Kita harus cari cara mengimbangi" Lanjutnya tidak ingin kalah.
"Itu tidak mungkin" Balas zhu zhuqing menyahut.
"Yah, tentu saja jawabanmu begitu…” gumam Ning Rongrong kecewa
"Memangnya kau berharap apa, dari wanita yang bicara sangat singkat" Balas dugu yan memutar bola matanya malas.
“Mulai besok pagi, kalian akan berlatih keras untuk turnamen besar. Dengan seragam baru ini, kalian bukan hanya murid Shrek. Kalian adalah Shrek Blue Tyrant Academy—gabungan kekuatan dan disiplin. Dan Jaegyeon,” ia menatap pria itu dengan bangga, “kau akan memimpin mereka sebagai kapten.”
“Kapten?” tanya Dai Mubai sedikit kaget. “Bukannya selama ini… aku…” lanjutnya seperti protes.
“Kau bisa jadi wakil kapten" ucap Liu Erlong datar.
“Sudah kuduga…” gumam Mubai lesu.
*************
Satu bulan kemudian dai mubai dan dugu yan berhasil menembus level empang puluh serta memiliki cincin roh keempat. Turnament akademi berada difase pendaftaran, kelompok di pimpin na jaegyeon juga ada disana bersama dengan liu Erlong untuk mendaftar.
"Wah lihat wanita cantik itu" ucap ma hongjun menunjuk.
"Mereka kelompok dari akademi elemen es, hanya menerima murid yang memiliki elemen es atau air" Balas dai mubai terpesona pada sekumpulan wanita berambut biru.
"Jaegyeon mau kemana?" Tanya Oscar.
"Sudah jelas bukan" ucap na jaegyeon berjalan ke arah mereka.
Kelompok itu diketuai oleh wanita cantik benama shui bing'er yang memiliki kekuatan roh pelindung Phoenix es. Saat na jaegyeon berjalan ke arahnya, bawahan shui bing'er menjadi terpesona bahkan raut wajah mereka memerah malu karena ketampanannya. Na jaegyeon berhenti didepan shui bing'er.
"Maukah kau bergabung dengan tim ku?" Tanya na jaegyeon.
"Irinya... Dipilih langsung oleh na jaegyeon" Gumam Liu Erlong membuat Xiao wu menatap datar ke arah guru yang sudah seperti ibunya itu.
Shui Bing’er sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu—langsung, to the point, dan diucapkan dengan nada tenang yang penuh percaya diri. Aura Na Jaegyeon begitu berbeda dari semua pria yang pernah ia temui. Tidak ada jejak keraguan, dan lebih dari itu… ia tidak terlihat menggoda. Ia serius.
"Aku pemimpin tim akademi Elemen Es," jawab Shui Bing’er akhirnya, nada suaranya tegas, namun wajahnya memerah. "Kenapa aku harus bergabung denganmu?" Lanjutnya bertanya.
Karena di timku, kau bisa menang," ucap Na Jaegyeon singkat, suaranya tak meninggi, tapi penuh tekanan. "Kau bisa lebih dari sekadar pemimpin… kau bisa jadi legenda."
Para murid di sekitar mereka yang melihat baik dari Elemen Es maupun Shrek hampir menahan napas. Pria itu benar-benar memiliki kepercayaan diri yang luar biasa besar untuk mau merekrut shui bing'er masuk kedalam timnya sendiri.
“Beraninya dia bicara seperti itu ke Bing’er-jie…” bisik salah satu murid Elemen Es.
Shui Bing’er menatap Na Jaegyeon dalam-dalam, matanya sedikit menyipit. Ia bukan tipe wanita yang mudah terkesan dengan kata-kata manis, tapi... pria ini berbeda. Aura kekuatan yang mengalir dari tubuhnya, ketenangan yang membungkus setiap kata, dan keyakinan mutlak dalam matanya, semuanya... nyata.
"Aku akan mempertimbangkannya," jawab Shui Bing’er akhirnya, sebelum berbalik anggun. "Tapi jangan terlalu berharap" Lanjutnya berbalik.
"Kau pasti akan bergabung, mungkin setelah aku mengalahkan tim mu" Balas na jaegyeon berjalan pergi menuju kelompoknya.
"Aku tidak suka gadis itu" Gumam Liu Erlong melihat penolakan dari shui bing'er terhadap idolnya.
"Padahal tadi kau bilang iri," sahut Xiao Wu sambil bersedekap.
“Berubah pikiran" Balas Liu Erlong datar.
Sementara itu, Ning Rongrong menarik tangan Dugu Yan, zhu zhuqing dan Xiao Wu mendekat. Oscar dan ma hongjun mencoba mendengarkan isi pemakaian namun mereka langsung ditendang oleh xiao wu hingga tersungkur, membuat dai mubai hanya tepuk jidat saja.
"Kita perlu strategi darurat" ucap ning rongrong.
“Strategi untuk apa?” tanya Dugu Yan curiga.
“Strategi mengamankan Jaegyeon dari godaan-godaan akademi luar. Aku tidak akan diam melihat dia bikin harem internasional!” ujar Ning Rongrong dengan nada setengah serius.
"Dasar gadis kecil, begitu saja kalian cemburu" ejek Liu Erlong.
"Padahal sensei yang cemburu tadi" Balas zhu zhuqing.
Zhu zhuqing meringis merasakan jitakan kecil dikepalanya ulah dari guru perempuan nya itu, ia memegang benjolan diatas kepalanya. Semua gadis dari tim Shrek saling pandang dengan ekspresi campur aduk antara cemburu, sebal, dan frustrasi. Sementara itu, Na Jaegyeon sudah berjalan santai ke arah mereka, dengan tangan di saku dan wajah tanpa dosa. Seolah tak sadar betapa hebohnya suasana di belakangnya hanya karena satu kalimat ajakan ke Shui Bing’er.
"Na jaegyeon pasti lelah setelah pendaftaran, aku akan memasakkan makanan enak. Ayo pulang" ucap Liu Erlong mengajaknya.
"Tentu" Jawab na jaegyeon.
"Kalian bisa minta sisanya setelah jaegyeon kenyang" ucap Liu Erlong memandang siswa laki-laki lain.
"Itu tidak adil" Balas Oscar lemas.
Para siswa laki-laki hanya bisa menatap punggung Liu Erlong dan Na Jaegyeon yang berjalan menjauh dengan aura penuh kemenangan. Ma Hongjun menjatuhkan bahunya, lalu menatap langit seolah mencari jawaban dari dewa kuliner.
“Kenapa bukan aku yang punya wajah tampan dan disayang kepala sekolah…” gumam ma hongjun pilu.
"Sadar diri itu penting" Balas dugu yan menyindir.
Para murid wanita matanya berapi-api, mereka tidak bersaing satu sama lain lagi, guru perempuan mereka juga sudah masuk kedalam pertarungan untuk merebutkan cinta na jaegyeon.