Alana, Rekha, Chyntia, Aurora, Tiara, Salsa, Shea, 7 orang gadis cantik yang harus berhadapan dengan 7 orang kating mereka yang sangat terkenal di kampus.
Jay, Jake, Owen, Gerry, Niko, Satria, Dewa, kating yang paling terkenal di semua kalangan mahasiswa, hingga membuat mereka menjadi wajah kampus untuk mewakili kampus dalam beberapa kegiatan terpaksa berhadapan dengan 7 orang mahasiswi baru yang ternyata cukup membuat mereka kewalahan dengan segala jawabannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 10
"Mati, gue mati!" Chyntia berlari dari halaman parkir karena dia sudah terlambat pagi ini.
Ini adalah hari pertama mereka belajar setelah menyelesaikan masa orientasi kemaren dan hari ini pula dia terlambat.
Ya, Chyntia terus berlari sampai dia tidak sadar hingga tidak sengaja menabrak seseorang.
Brugh...
"Ah...mami..." teriaknya yang terjatuh ke lantai.
"Hua...mami, sakit..." dia kembali meringis kesakitan.
Sedangkan yang ditabraknya terlihat baik-baik saja dan masih berdiri menjulang tinggi di depannya.
Lihat saja betapa panjangnya kedua kaki itu. Sungguh berbanding terbalik dengan dirinya yang hanya memiliki tinggi badan tidak sampai 160 cm.
Melihat siapa yang ada di depannya membuat Chyntia langsung bangkit. Dia terkejut ketika melihat kating yang berdiri melihatnya.
"Telat, ya?" tanya Satria.
"Udah tau nanya!" jawab Chyntia ketus dengan wajah kesalnya.
"Kalau tau ada makul pagi itu ya jangan begadang. Besok-besok kalau ada makul pagi jangan lari-lari lagi. Ini koridor kampus, bukan gelanggang olahraga." ucap Satria yang berlalu meninggalkan Chyntia begitu saja.
sedangkan gadis imut itu hanya bisa diam menatap kosong pada kakak kelasnya itu. Sungguh, wajah tampannya itu terlihat menyebalkan di matanya.
"Iya! Besok-besok kalau aku lari lagi kakak jangan di depannya! Badan kakak tuh kayak tembok China tau gak!" jawab Chyntia dengan suaranya yang menggelegar hingga membuat beberapa dosen yang mengajar di sepanjang koridor kampus keluar dari ruangan kelasnya.
Melihat apa yang terjadi setelah dia berteriak membuat Chyntia kembali berlari dan kali ini dia sampah mengutuk wajahnya karena merasa malu.
"Malu bangat anjir!" gumam Chyntia setelah melakukan hal tadi.
Setelah sampai di kelasnya, Chyntia pun kembali mendapatkan kesialan karena harus di hukum.
Hari yang benar-benar sial sekali menurutnya. Chyntia, dan Rekha mengambil kelas yang sama. Yaitu kelas jurusan Seni musik, bersama dengan Tiara dan juga Rora.
Sedangkan Alana, mengambil jurusan management untuk bisnis kedua orang tuanya. Lalu Salsa dan Shea mengambil jurusan Fashion Desainer.
Mereka berkumpul setelah menyelesaikan kelas mereka masing-masing.
"Tuh muka kusut banget kayak cucian belum di setrika?" gumam Shea melihat wajah Chyntia yang cemberut begitu.
"Bener, kenapa sih?" tanya Salsa yang juga penasaran dengan Chyntia pagi ini.
"Gue telat tadi. Terus di hukum." jawabnya lesu.
"Lah, kok bisa?" tanya Tiara yang juga ikut bersuara.
"Tadi malam gue gak bisa tidur. Gak tau kenapa. Terus pagi tadi gue nabrak kating yang nyebelin banget tau gak! Dih, sok ganteng." jawab Chyntia.
"Hah? kating mana?" kali ini Rora yang bersuara.
"Kating yang songong itu loh! Gue gak tau siapa namanya. Tapi menurut gue tuh kating nyebelin tau gak!"
"Lah, Lo aja gak tau siapa namanya kenapa bisa bilang tuh kating songong?" tanya Salsa penasaran.
"Lah, emang songong! Lo pada tau gak? Gue di bilang kalau mau lari bukan di kampus. Di gelanggang olahraga aja. Mana pas gue jatuh bukanya di tolongin kek, eh malah di liatin doang anjir! Sebel banget gue sama tuh kating! Mentang-mentang, emang sih ganteng. Tapi tetep aja nyebelin! Pokoknya tuh kating nyebelin!" cerocos Chyntia mengeluarkan kekesalan hatinya.
"Tapi ganteng kan?" tiba-tiba saja ada suara yang berbisik di telinganya hingga membuat Chyntia terkejut setengah mati.
Apalagi ketika mengetahui yang berbisik di telinganya adalah orang yang bermasalah dengannya pagi tadi.
Lihat saja wajah menyebalkannya itu. Sungguh, Chyntia benar-benar kesal dengan perbuatan katingnya.
Sedangkan Gerry, dia terlihat mencuri pandang ke arah Alana yang sama sekali tidak peduli dengan kehadirannya di sana.
Karena Alana tidak melihatnya, Gerry menyusul teman-temannya yang lain lebih dulu duduk di meja mereka.
"Cantik, aku kesana dulu ya? Bye...Princess." Jake tersenyum untuk Alana yang di balas anggukan kepala saja oleh gadis cantik itu.
***
np ft gk bs di bk
next my