NovelToon NovelToon
Perjalanan Seraphina

Perjalanan Seraphina

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Murid Genius / Identitas Tersembunyi / Angst / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:625
Nilai: 5
Nama Author: miao moi

Seraphina di culik dari keluarganya karena suatu alasan. Lucunya ... Penculik Seraphina malah kehilangan Seraphina.

Seraphina di temukan oleh seorang perempuan yang sedang histeris sedih karena suaminya selingkuh, sampai mempunyai anak dari hasil selingkuhan. Perempuan yang menemukan Seraphina tidak mempunyai anak. Karena itulah dia memungut Seraphina. Jika suaminya punya anak tanpa sepengetahuannya jadi ... Mengapa tidak untuknya?

Kehidupan Seraphina nyaman meski dia tahu dia bukan anak kandung dari keluarganya saat ini. Kenyamanan kehidupannya berubah saat orang tuanya mati karena ledakkan.

Saat dirinya sedang terkapar tak berdaya dalam kobaran api. adiknya Ken, berbisik kepada dirinya untuk lari sejauh mungkin. Dengan sekuat tenaga ia melarikan diri dari seorang yang memburunya, karena ia penyintas yang sangat tak diharapkan.

Inilah perjalanannya. Perjalan yang penuh suka dan duka. Perjalanan kehidupannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon miao moi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

membuka percakapan

Juan membuka pintu kamarnya, terlihat Kana duduk di depan jendela. Tangannya sedang sibuk melakukan sesuatu dengan kain. sesekali ia menoleh tersenyum kearah samping yang terdapat bayi sedang berbaring telentang. sejenak ia terdiam melihatnya, itu adalah pemandangan yang indah bagi Juan.

Ia dengan perlahan mendekati kana. Juan tahu, Kana tahu dirinya berada di ruangan ini. tapi

Kana tidak menoleh kepada dirinya yang mendekat. Bersikap berpura-pura ia tidak ada. Kana mengacuhkan dirinya sepenuhnya.

"Kau sedang merajut?" Ia mencoba basa-basi. Sebenarnya ia takut akan diserang lagi, tapi permasalahan ini tidak boleh di diamkan. Juan takut akan menjadi masalah yang lebih besar lagi. Secepatnya ia harus berbicara dengan kepala dingin kepada Kana. Meski resikonya kehilangan nyawa.

Juan langsung mendapatkan pelototan tajam dari istrinya. Otomatis Ia dengan kikuk berdehem, menunduk dengan takut. Juan dengan canggung menatap istrinya dengan rasa bersalah. Juan tak tahan suasana ini, ia tiba-tiba dengan canggung nyengir kepada istrinya.

"Kau ingin dipukul lagi ya?" Tanya Kana menatap Juan dongkol.

Juan seketika melenyapkan senyumannya, kembali terdiam dengan canggung.

"Mau apa kau kesini?" Tanya Kana emosi.

"Kana ... hubungan ku dengan perempuan lain itu adalah kecelakaan ...,"

Kana diam tidak menjawab, malah menatap sinis kepada Juan.

Dengan mencoba berani ia teruskan, "Saat itu kau tahu sendiri aku di undang ke wilayah rendern untuk suatu acara. Aku amat sangat mabuk. Bahkan ... Aku tidak tahu bagaimana kami tiba-tiba tidur bersama, aku terbangun dengan bingung."

Kana memperhatikan Juan dengan pesimis.

"Tiba-tiba ada surat dari perempuan itu bahwa dia tengah hamil, dia berkata anak itu adalah anakku. Aku panik, aku langsung menghampirinya."

Juan menghela nafas sejenak, pikirannya kembali ke masa lalu, ia menoleh kepada Kana memastikan Kana masih menyimak ucapannya. begitu ia melihat Kana menaikkan alisnya tinggi, ia dengan cepat kembali meneruskannya.

"Aku bertanya kepada perempuan itu, maumu apa? Dia bilang dia ingin dinikahi, aku bersikeras berkata tidak bisa. Aku berkata kepada perempuan itu, kalau aku sudah mempunyai istri dan aku tidak bisa tanggung jawab kepadanya. Lalu aku berkata kepadanya bahwa aku dan istriku tidak mempunyai anak jadi aku menyuruhnya agar dia melahirkan anak itu, dan aku akan membawanya agar aku dan kamu bisa merawatnya, itu pun kalau kamu mau."

Kana terperangah mendengar nya, ia linglung setelah mendengar cerita Juan. "Perempuan itu rela memberikannya?"

"Kau mau merawatnya?" Tanya balik Juan.

"Perempuan itu memberikannya?" Tanya kembali, ngotot jawaban.

"Dia tadinya ... tidak mau. Dia menuntut agar aku menikahi nya."

Kana langsung mendengus mendengarnya.

"Tapi aku selalu membujuk agar dia mau memberikannya, itulah kenapa aku setiap bulan ini selalu ke wilayah itu, kana---"

Juan tiba-tiba mendekati kana ia berlutut di sampingnya memegang betis Kana, "perempuan itu sama sekali tidak penting, hubungan itu ... itu bukan hubungan, itu kecelakaan."

Kana menunduk menatap wajah Juan dengan dalam melihat apakah benar ada ketulusan di mata Juan, dan itu benar adanya. ia melihat ketulusan terpancar dari mata Juan.

"Kamulah yang terpenting Kana ..., " desah Juan menatap Kana dengan sungguh-sungguh. "Karena kamulah! Aku setiap bulan pergi ke wilayah itu. membujuk perempuan itu agar memberikan bayi yang dikandungnya itu kepadaku, agar aku bisa memberikannya kepadamu."

Juan kemudian diam sejenak, dahinya berkerut, "tapi sekarang aku tak tahu apakah anak yang dikandung itu adalah anakku atau bukan." Juan membuang muka, menatap kearah lain, "kau berkata akulah yang mandul."

Sontak Kana makin membisu, bibirnya makin menipis, pikirannya terpecah mengatakan ia tidak tahu apakah siapa yang sesungguhnya yang mandul dirinya atau ajuan. Atau terus membisu, ia memilih membisu saja.

Lalu Kana menghela nafasnya dengan keras. Ia menoleh kepada bayi yang ada disampingnya lalu membelainya "kau merahasiakannya kepadaku. Tidur bersama perempuan lain itu sudah menjadi dosa besar bagimu," ia menyipitkan matanya begitu Juan akan kembali berbicara, "meski itu adalah ketidaksengajaan sekalipun."

Juan diam, memilih menyimak apa yang dibicarakan istrinya.

Kana mendengus tidak percaya, lalu menggelengkan kepalanya. "Bahkan sampai punya anak, itu adalah pengkhianatan." Ucap tajam.

Mereka pun terdiam, memikirkan masalah yang sedang terjadi, kepalanya memikirkan sesuatu tapi mulut memilih bungkam takut membuat salah satu dari ke dua hati disana kembali sakit.

"Aku akan mencari tahu apakah perempuan itu benar mengandung anakku atau tidak," katanya setelah lama diam. "Jika memang benar dia anakku apakah kamu mau menerimanya?"

Kana diam tidak menyahut. Sangat berat untuk menjawabnya.

"Aku tahu sekarang kau sudah mempunyai bayi yang kau inginkan," ucapannya menoleh kepada bayi di samping kana. "Tapi bolehkah kau merawat 1 bayi lagi?"

"Apakah perempuan yang mengandung bayi itu merelakan bayinya dengan sukarela kepada mu?" Tanya lagi Kana tidak habis pikir menatap Juan.

"Setelah aku berulang kali membujuk dan memaksanya, ia kemudian mau." Ungkap Juan. Juan tidak berkata kepada Kana bagaimana cara dia memaksa perempuan itu.

Kana terpaku mendengarnya, bisakah seorang ibu merelakan anaknya begitu saja? Ia menatap Seraphina, ia rasa itu tidak bisa. Ia kemudian menatap Juan dengan tidak yakin.

"Aku tidak tahu Juan. Kau pergilah!" Pinta Kana. tiba-tiba ia merasa pusing dengan masalah yang hadir ini. "Biarkan aku sendiri!"

Juan menatap Kana, meminta belas kasihan darinya. Kana melengos tak mau lagi menatap Juan. Juan menghela nafas lalu beranjak berdiri, sejenak ia hanya berdiri diam menatap Kana, lalu ia kemudian pergi, menutup pintu kamar dengan pelan.

1
boing fortificado
Saya begitu bersemangat mengenalkan ini kepada teman-teman.
Yaky De la rosa
Gila ini karya hebat, dari jalan ceritanya sampe karakternya!
Graziela Lima
Gak sabar nih thor, gimana kelanjutan cerita nya? Update yuk sekarang!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!