Iin gadis asal Indonesia memutuskan untuk pindah ke jepang untuk menempati rumah warisan dari neneknya yang asli orang jepang.Rumah itu tampak sepi karena sudah tidak ditempati siapa pun lagi.satu tahun lalu nenek Iin sudah meninggal dan ia mewariskannya pada Iin cucu kesayangannya.Tanoa Iin ketahui bahwa rumah itu pernah di sewa seorang pemuda jepang yang bernama Taka.Dia telah meninggal dunia namun arwahnya sering muncul seperti layaknya orang normal.Namun Iin belum menyadarinya hingga mereka terjerat cinta yang begitu dalam.Sanggupkah Iin bertahan dengan cinta yang berbeda dunia? apakah kisah cintanya akan membuatnya lebih hancur ataukah Iin bisa membuat membuat arwah Taka tenang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Hiro terlihat bersemangat setelah dia mendapat ide yang di anggapnya akan lebih seru.ia menyarankan semua orang itu ikut berkemah ke pantai atau pegunungan mungkin.terlebih dahulu dia menemui Iin dan menyamakan sarannya.3 hari ke depan Hiro Memutuskan untuk libur bekerja begitupun mengajak yang lain.kalau tanpa ryota dan Toru rasanya kurang seru pikirnya.
Iin yang mendengarnya cukup tergiur dan setuju,tapi mereka belum menemukan tempat yang yang pas.ryota mulai menyarankan." bagaimana kalau kita berkemah di bukit saja,di sana hawanya lebih sejuk dan dingin." ucapanya sontak membuat Toru menjitak kepalanya.
' husssh,,,itu kan cuma berjarak beberapa meter dari rumah kita.itu namanya bukan berkemah tapi pindah tidur." maksud Toru hanya tidak ingin Iin yang mendengarnya kembali sedih karena ucapan ryota.
" iya itu tempatnya di atas dekat kuburan Takaemangnya kenapa kalau disana? Disana juga tempatnya indah bukan?" cerocos ryota lagi yang tak tahu sopan santun.
" tidak tidak,Iin pasti punya ide lain yang lebih bagus." sela tomoya yang tersenyum hangat.iin hanya mengangguk dan mulai berpikir." bagaimana kalau kita ke pesisir pantai saja." ide itu langsung di setujui semuanya.entah kenapa Iin seperti fokus semesta semua orang.pembawaanya yang lembut dan kata katanya yang menghipnotis laki laki yang pada kesepian.
Malam itu mereka tidur seperti biasa,di dalam kamar masing masing.iinasih berpikir kenapa Taka belum muncul juga sejak pertemuannya di atas bukit.apa mungkin ucapannya memang benar dia tidak akan bisa muncul lagi.iin mulai khawatir juga rindu.tapi malam ini tak mungkin Iin pergi ke atas bukit lagi.ia takut membuat semua teman temannya mulai khawatir lagi.
Iin mulai ingin menutup mata dan membiarkan tubuhnya beristirahat,besok saja pikirnya menemui Taka atau lebih tepatnya kuburannya.sesaat setelah itu terasa sebuah tangan yang bergerak pelan melangkah di pinggang rampingnya.dingin tapi juga menghangatkan untuk iin.ia berbalik dan memandang wajahnya yang pucat,mata itu dan tatapannya menenangkan."Taka.." ucap Iin lirih lalu Iin bermaksud untuk menciumnya namun mencelos dan tak bisa.seperti bayangan sebelumnya.ini bukan raga yang bisa di sentuh lagi.kekuataan Taka mungkin terbatas lagi.iin menghela napas dan memejamkan mata menahan tangis yang sewaktu waktu bisa pecah.
" maaf." bisiknya lirih.taka terlihat seperti siluet atau bayangan lagi.mengamabang mengapung dan melayang.taka beralih duduk di kursi tempat Iin duduk dan membaca." kamu tidak bisa menyentuhku kali ini in.aku hanya ingin datang dan melihat keadaanmu aku tahu hari ini tak mudah untukmu.kamu lelah,capek bukan hanya karena pekerjaan saja bukan." ucapnya pelan dan hati hati.
'' besok aku akan pergi ke pantai bersama yang lain,apa kamu juga akan ikut?" tanya Iin ragu.
" aku akan mencoba mengikutimu,tapi itu akan menganggu privasimu." ucapnya lagi sambil menatap kosong.
" aku tidak pernah merasa terganggu sama sekali.kamu jangan merasa tidak enak seperti itu."
" tapi dia,,,akan merasa terganggu oleh kedatanganku.mungkin juga semua akan merasa takut jika aku muncul tiba tiba.aku hanya akan mengawasi dari jauh saja." jawabnya membuat Iin semakin sakit dan hancur.taka selalu seperti itu.seolah dia ketakutan dengan dirinya sendiri.
" teman temanku juga sahabatmu bukan,kenapa kamu selalu merasa bersalah?'' tanya Iin tak curiga.
" tomoya,,,dia menyukaimu in." Taka berbalik lalu menatap Iin lembut.iin gelagapan seperti sedang tertangkap basah.tomoya memang mendekatinya akhir akhir ini.tapi hati Iin Masih milik Taka sepenuhnya.
Iin ingin menjawab ucapan Taka yang membuatnya terenyuh.namun belum sempat Iin mengatakannya.
Braakkkk...ryota dan Toru membuka pintu kamarnya tanpa ijin." maaf Iin ryota mendorongku." ucap Toru takut takut.
" kenapa kalian mendobrak pintu tak sabaran,memangnya apa yang membuatmu terburu buru seperti itu ?" tanya Iin heran.
" aku hanya ingin meminjam charger kamu in,hp ku mati tapi charger lu tak tahu dimana.aku lupa menyimpannya.padahal malam ini harus nontn bola." jelas ryota panjang lebar.
" oh begitu,ya sudah ambil tuh di atas meja." ucap Iin malas,ketika mendapati Taka yang sudah tak berada di tas kursinya.taka pasti menghilang lebih dulu sebelum ryota datang.iin menghela napas lalu menatap ke arah luar jendela.
" aku masih rindu kamu Taka,kenapa harus pergi." gumamnya pelan.
" oh ya in,tadi kata tomoya,keluar bentar deh ada sesuatu yang mau dikatakan katanya." Toru memberi tahunya sebelum menutup pintu kembali.
Iin berjalan lalu menutup pintu kamarnya.benara saja tomoya sudah menunggunya di ruang tengah." eh in sini deh,kak Nobi sama kak Yura barusan telpon,dia menanyakan kabarmu barusan.aku menceritakan semuanya.kamu baik baik saja.katanya kamu gak angkat telpon mereka dari kemarin?!"
" ya Tomo,aku belum sempat." jawab Iin malas lalu duduk di atas sofa memeluk dirinya sendiri.
" nih cemilan,ayo makan yang banyak.kita nonton bola ya malam ini." ajaknya dengan semangat.iin hanya mengangguk pasrah." kenapa ryota dan Toru tidak nontn disini?" tanya Iin heran.
" mereka dari tadi membuat kesal,karena rebutan kacang,jadi aku mengusirnya." ucap tomoya sambil terkekeh ." pantas saja kalau begitu."