NovelToon NovelToon
Benci Yang Tercinta

Benci Yang Tercinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen Angst / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami / Trauma masa lalu
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rumachi

"Pada akhirnya, kamu adalah luka yang tidak ingin aku lepas. Dan obat yang tidak ingin aku dapat."

________________

Bagaimana rasanya berbagi hidup, satu atap, dan ranjang yang sama dengan seseorang yang kau benci?
Namun, sekaligus tak bisa kau lepaskan.

Nina Arunika terpaksa menikahi Jefan Arkansa lelaki yang kini resmi menjadi suaminya. Sosok yang ia benci karena sebuah alasan masa lalu, namun juga cinta pertamanya. Seseorang yang paling tidak ingin Nina temui, tetapi sekaligus orang yang selalu ia rindukan kehadirannya.

Yang tak pernah Nina mengerti adalah alasan Jefan mau menikahinya. Pria dingin itu tampak sama sekali tidak tertarik padanya, bahkan nyaris mengabaikan keberadaannya. Sikap acuh dan tatapan yang penuh jarak semakin menenggelamkan Nina ke dalam benci yang menyiksa.

Mampukah Nina bertahan dalam pernikahan tanpa kehangatan ini?
Ataukah cinta akan mengalahkan benci?
atau justru benci yang perlahan menghapus sisa cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumachi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Roti Manis

Hari Nina terasa berjalan seperti sebuah pola baru. Kini, dirinya tak lagi bekerja sesuai dengan keinginan suaminya itu.

Dia menghabiskan waktu dirumah dengan mencoba membuat makanan yang belum pernah ia buat bahkan coba.

Terkadang juga ia, pergi bersama Hera untuk sekedar berbelanja baju, tas, makeup, atau benda-benda wanita lain.

Dan Nina tau, pasti Jefan yang meminta Hera untuk menyeret Nina berbelanja. Mungkin dia tidak ingin Nina merasa bosan.

Jefan pun membalas kepatuhan Nina dengan selalu pulang tepat waktu akhir-akhir ini. Dia selalu berusaha keras menyelesaikan semuanya saat jam kerja agar tidak lembur.

Kalaupun ada pekerjaan berlanjut, dia memilih untuk mengerjakan nya dirumah. Semuanya karena, lelaki itu tak menginginkan Nina merasa menyesal sudah mematuhinya.

"Apa yang sedang kau buat?" suara bariton berat Jefan menyeru dari belakang.

Nina menoleh, ia tersenyum kecil melihat Jefan dengan rambut yang masih basah hingga runtuh menutupi kening mendekatinya.

"Gogumma pangg"

"Makanan apa itu?"

Nina terkekeh pelan, "Roti ubi ungu. Lihat, bentuknya saja sudah seperti ubi ungu kan?"

Nina mengangkat satu roti yang baru saja selesai dibuat menggunakan sarung tangan.

"Coba rasakan" Nina menyuapi suaminya, Jefan menurut tanpa basa-basi.

Dengan mata berbinar, Nina memperhatikan Jefan yang terlihat menikmati gigitan pertamanya. Lelaki itu nampak sedang memfokuskan indera perasanya.

"Apa ini pertama kali kau membuat nya?" tanya Jefan dengan mulut yang masih mengembung.

Nina mengangguk antusias, tangannya masih memegang potongan roti yang sudah dimakan suaminya setengah.

"Bagaimana? apa terlalu manis untukmu?"

"Ini memang manis, tapi enak. Sangat enak malah. Kurasa kau memang punya bakat dibidang memasak"

"Sungguh? Apa seenak itu?"

Nina memakan sisa potongan roti yang dipegangnya, ia mengunyah perlahan. Kepalanya nampak mengangguk puas.

Memang sangat enak. Terasa lembut dan chewy. Perpaduan ubi lembut dan keju moza membuat lidah yang merasakannya ikut meleleh.

Jefan membungkukkan sedikit badannya. Tangan kanannya mencapit pipi Nina membuat bibirnya mengerucut lucu.

"Kau begitu menyukai makanan manis ya?"

Nina mengangguk pelan, matanya menyipit menunjukan senyum manis.

"Apa aku boleh cicip?"

"Tentu saja, kau mau lagi? akan aku ambilkan"

Jefan tertawa, tangannya masih mencapit pipi istrinya yang menggemaskan. "Bukan itu, aku mau cicipi manis yang satu ini"

Jefan mengecup pelan bibir Nina yang masih mengerucut. Ia mencium sekali, sekali lagi, dan sekali lagi. Lelaki itu terus mengulas senyum tiap menarik kecupan dari bibir mungil istrinya.

"Rasanya memang manis sekali"

Nina menarik dirinya, memukul lengan Jefan pelan. Jantungnya masih saja suka berdebar karena godaan kecil suaminya itu.

"Kau masih malu? Padahal kita sudah sering melakukannya"

"Tidak tuh.. cuma jantung ku sedikit bergetar saja"

"Sejak kapan kau pandai melucu, istriku heum?"

"Aku bahkan tidak berusaha melucu"

"Tapi, akhir-akhir ini kau jadi lebih menggemaskan. aku jadi semakin ingin me..... "

Nina mengedip, alisnya bertaut. Apa yang lelaki itu mau katakan dengan seringai usilnya?

Nina jadi agak merinding dibuatnya.

"Ingin...?" Nina bertanya dengan wajah polosnya.

Jefan menghela napas singkat, lagi-lagi dirinya hampir mengatakan sesuai kata hatinya.

Bagaimana ekspresi Nina jika tadi Jefan meneruskan ia sangat ingin memangsanya?

Gadis itu mungkin bisa kabur ketakutan.

Sulit sekali menahan diri, disaat mereka semakin mesra begini.

Naluri beringas lelaki benar-benar berbahaya.

"Ingin menghujanimu dengan ciuman lagi" Jawab Jefan berbohong dan menghamburkan dirinya kepelukan istrinya.

Dipelukan itu, ia benar-benar menghujani Nina dengan kecupan singkat, ditiap inci wajah Nina. Membuat gadis itu tertawa geli merasakannya.

Jauh di lubuk hatinya. Tentu ia sangat ingin melakukan itu bersama istrinya. Mereka pasangan suami istri sah. Mereka bahkan saling mencintai.

Tapi, hal seperti itu bukan sesuatu yang bisa ia lakukan hanya karena sangat menginginkannya. Karena Jefan hanya mau melakukannya saat Nina siap, tapi masalahnya ia tidak pernah berani menanyakan kesiapan itu pada Nina.

Lebih tepatnya, Jefan ingin melakukannya saat trauma istrinya sudah benar-benar sembuh.

"Jefan... boleh aku meminta izin?"

Jefan menghentikan aksinya, ia menarik diri namun tangannya masih melingkar dipinggang Nina.

Lelaki itu tersenyum, ia menempelkan kening dan hidungnya pada istrinya.

"Apa itu?"

"Bolehkah aku mengunjungi kafe lagi besok? Kau tau kan, aku tidak sempat mengucapkan perpisahan dengan rekan kerja ku. Aku mau mengunjungi mereka besok dan membawakan roti ini untuk mereka"

Jefan tersenyum damai. Ia memejamkan matanya, lega rasanya melihat Nina yang sekarang selalu mengatakan dan meminta izin padanya untuk hal apapun itu.

Membuatnya merasa sangat berharga.

"Boleh.. berhati-hatilah besok, istriku" ujar Jefan lembut dan mengecup lama kening Nina, membuat gadis itu mengulas senyum merekah hangat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
pikacuw
jantung ginjal dan usus gw😭💔
Rumachi: Ar yu okey? :)
total 1 replies
pikacuw
lahhhhh perasaan baru aja mesra2an... udah ada lagi aja yg bikin greget🙂🤦🏻
Irha Sila
Luar biasa
Irha Sila
Lumayan
Nunk🇮🇩🇵🇸
Karya perdana tapi gaya penulisan, tata bahasa n tanda bacanya bagus thor jadi enak dibaca. Sering nemu novel dri jalan cerita bagus tapi tanda bacanya berantakan jadi bikin ga mood baca. Semoga jalan ceritamu jg bgus thor ga berbelit2.
Rumachi: Terimakasiii banyak hihihi/Whimper//Heart/
total 1 replies
Esti Purwanti Sajidin
ayuh ka syemangad sdh 1 vote ka
Rumachi: Syaaap!! timaaaciiw/Kiss/
total 1 replies
pikacuw
nyebut lu fan astagfirullah itu istri lu sendiri /Panic/
pikacuw
lanjutin sekarang atau gw gulung nih bumi/Sob/
Rumachi: gakpapa gulung aja
total 1 replies
pikacuw
lanjut thor 🙌🏻
pikacuw
Masih baru banget rilis nih, baru 6 bab tp udah bikin arrgggghhggg campur aduk huhuuhuuu nice thor😭😭
pikacuw
belum-belum udah geregetannnnn gw hihh
pikacuw
awal yang menarik
MindlessKilling
Author jago bener bikin cerita, sukses terus! 🙌
Rumachi: Maaciiw🥺🫶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!