selama 7 tahun aku tidak bertemu dengan nya,dan kini aku sungguh kaget dengan perubahan nya yg sudah menjadi seorang pria bertubuh tinggi besar juga ,begitu dengan sifat nya yg semakin dewasa
"tapi kenapa hati ku dag Dig dug ya"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanaba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merasa sakit
Malam ini kaniya pergi ngaji seperti biasa nya,jujur saja kaniya agak gugup memikirkan akan bertemu dengan Rendy nanti di dalam kelas,dan saat ini kaniya sedang berada di dalam kelas nya bersama Vina yg disamping nya sambil menunggu guru yg akan masuk
"Assalamualaikum"ucap Rendy yg masuk kelas
"wa'alaikum salam pak Rendy"jawab murid semua dan pelajaran pun dimulai
Saat Rendy sedang menjelaskan pelajaran, mata Kaniya tidak sengaja bertemu dengan tatapan Rendy. Kaniya merasa sedikit gugup, tapi dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memberikan Rendy sebuah senyuman. Namun, senyuman Kaniya luntur seketika saat Rendy membuang wajahnya dengan dingin tanpa membalas senyuman Kaniya.
Hati Kaniya terasa sakit melihat itu, rasanya seperti ada yang menusuk hatinya. Tapi Kaniya mencoba berpikir positif, mungkin Rendy harus profesional di kelas dan tidak bisa menunjukkan perasaannya. Kaniya mencoba menghibur dirinya sendiri, "Mungkin dia hanya fokus pada pelajarannya saja." Tapi perasaan sakit di hati Kaniya tidak bisa dihilangkan dengan mudah.
Sampai kelas selesai, Rendy keluar setelah mengucapkan salam, tanpa melihat kearah Kaniya yang masih duduk di tempatnya, murung dan diam. Vina, yang duduk di sebelah Kaniya, memperhatikan perubahan pada temannya dan bertanya dengan nada canda
"Lo kenapa, Niya? Murung banget, kurang tidur lo, haha?" Tapi candaan Vina tidak mendapat respons yang diharapkan, malah dibalas dengan air mata yang mengalir dari mata Kaniya.
Vina seketika panik melihat temannya menangis, "Eh, lo kenapa?" tanya Vina dengan nada yang lebih serius. Kaniya tidak bisa menahan perasaannya lagi
"Vinaa, hati aku sakit banget, Vin, gak bisa nahan," ucap Kaniya di sela-sela tangisannya.
Vina langsung memeluk Kaniya, mencoba menenangkannya. Untungnya, mereka duduk di bangku belakang, jadi tidak ada yang menyadari mereka berdua sedang sedih-sedihan. Vina membiarkan Kaniya menangis, memberikan dia ruang untuk mengeluarkan perasaannya. "Apa yang terjadi, Niya? Kamu bisa cerita sama aku," kata Vina dengan lembut, mencoba menenangkan temannya.
Hari sudah jam 10 malam, dan waktunya pulang pengajian. Kaniya dan Vina berjalan keluar menuju gerbang, masih asik bercerita. Tiba-tiba, mata Vina menangkap sosok Rendy di parkiran mobil dengan seorang wanita. "Niya, lo lihat deh, kayaknya itu Pak Rendy sama siapa ya?" tanya Vina, menarik perhatian Kaniya.
Kaniya mengalihkan pandangannya dari ponsel ke tempat yang ditunjuki oleh Vina. Dan benar saja, itu adalah Rendy, bersama dengan seorang wanita yang sangat familiar oleh kaniya
Deg..
Dia adalah Fika, salah satu muridnya juga dulu. Wajah Fika tidak banyak berubah, masih berkacamata, tapi tetap cantik.
Kaniya merasa hatinya sangat sesak ketika melihat Rendy dan Fika bersama. Ia kembali ingat saat dulu Fika sering bercerita padanya bahwa dia menyukai Rendy. Kenangan itu semakin membuat hati Kaniya sesak, rasanya seperti ada yang menghimpit dadanya. Kaniya tidak bisa menahan perasaannya lagi, "dia Fika murid aku dulu"ucap kaniya dengan suara yang hampir tidak terdengar. Vina tidak menyadari perubahan pada Kaniya,
" Aku tidak tahu apa yang mereka lakukan bersama."ucap kaniya , tapi matanya masih terpaku pada Rendy dan Fika yang sedang berbicara di parkiran mobil,sambil sesekali tersenyum pada fika
"Niya dah ahh lo,itu aja sedih kali ,mending Lo terima aja lamaran bang Haris ,kan ga rugi juga bang Haris ganteng orang nya" ucap Vina memberi usul,Yap kaniya sudah menceritakan pada Vina mengapa ia sedih dan mengapa hatinya gundah
Kaniya merasa seperti ditusuk dengan pisau yang tajam ketika melihat Fika masuk ke dalam mobil Rendy, dan mereka pun berangkat bersama. Sakit hati Kaniya semakin menjadi-jadi, rasanya seperti ada yang menghimpit dadanya.
Dan tak lama dari itu datang lah mobil Abah menjemput kaniya,kaniya pun menghapus air mata nya
"Vin aku duluan ya,kamu pulang sama siapa?,atau mau bareng aku?" tanya Niya dengan matanya yg memerah,Vina ikut sedih melihat wajah kaniya tapi ia pun tak bisa berbuat apa-apa
"ga Niya, makasih aku dijemput ayah juga ,kamu hati hati ya"ucap Vina ia tau kaniya sedang tidak baik baik saja
Kaniya pun pulang bersama Abah sampai rumah pun ia hanya mandi langsung tidur tanpa makan malam,efek sedih bangett
"katanya mau ngelamar aku,tapi malah temani bang Haris yg ngelamar aku,terus malah jalan sama cewek lain,dasar penipu,emang siapa yg mau Niya sama kamu udah kecil ,kurus, pendek."kaniya mengoceh sambil menangis dan akhirnya tertidur
