NovelToon NovelToon
Ikhlas Cinta Rayandra

Ikhlas Cinta Rayandra

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Slice of Life
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

"Perjodohan memang terlihat begitu kuno, tapi bagiku itu adalah jalan yang akan mengantarkan sebuah hubungan kepada ikatan pernikahan," ~Alya Syafira.

Perbedaaan usia tidak membuat Alya menolak untuk menerima perjodohan antara dirinya dengan salah satu anak kembar dari sepupu umminya.

Raihan adalah laki-laki tampan dan mapan, sehingga tidak memupuk kemungkinan untuk Alya menerima perjodohannya itu. Terlebih lagi, ia telah mencintai laki-laki itu semenjak tahu akan di jodohkan dengan Raihan.

Namun, siapa sangka Rayan adik dari Raihan, diam-diam juga menaruh rasa kepada Alya yang akan menjadi kakak iparnya dalam waktu dekat ini.

Bagaimana jadinya, jika Raihan kembali dari perguruan tingginya di Spanyol, dan datang untuk memenuhi janjinya menikahi Alya? Dan apa yang terjadi kepada Rayan nantinya, jika melihat wanita yang di cintainya itu menikah dengan abangnya sendiri? Yuk ikuti kisah selanjutnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 : Menuntut Penjelasan

..."Semua permasalahan akan selesai jika di bicarakan bersama. Dengan mengalah dan tidak mengedepankan ego, itu cukup memberikan pelajaran dalam menangani permasalahan, tanpa saling menjauh karena ego bersama."...

...~~~...

Setelah di pikir-pikir berulang kali, Alya pun mulai menerima nasehat dari Bunda Zahra, walupun tidak bisa menceritakan sepenuhnya masalahnya kepada Bunda Zahra.

"Bunda, kalau suami istri berantem karena salah satunya melakukan kesalahan, itu wajar kan' Bun jika marah?" tanya Alya yang mulai membuka topik pembicaraan dengan sang bunda.

Kening Bunda Zahra seketika berkerut mendengar pertanyaan yang di lontarkan Alya kepada dirinya.

"Kamu lagi ada masalah sama Raihan?" tanya Bunda Zahra untuk memastikan kecurigaannya itu.

Alya yang belum siap untuk bercerita hanya mengangguk saja, walupun sedikit ragu karena takut hal itu akan membuat mertuanya marah.

Seketika Bunda Zahra tersenyum tipis dan mengusap kepala Alya dengan begitu lembut. "Alya, semua pasangan yang sudah menikah itu pasti pernah bertengkar. Entah itu karena beda pemahaman, atau karena cobaan yang jauh dari bayangan. Akan tetapi, semua itu terjadi atas dalih ujian. Apalagi yang baru menikah seperti kamu dan Raihan. Namun, jika saja sudah kelewat batas wajar, kamu berhak untuk marah, tapi jangan berlebihan ya, Nak? Tidak ada salahnya, jika kamu mendengar dulu penjelasan dari suamimu, dan mengenyampingkan ego di antara kalian agar nantinya kalian tidak menyesalinya," jelasnya dengan begitu lembut.

Alya sejenak terdiam dengan mendengar ucapan dari Bunda Zahra, setidaknya dengan mendengarkan nasihat darinya, ia sedikit lebih tenang dari sebelumnya. Walaupun demikian, hatinya masih belum bisa menerima pengkhianatan yang telah di perbuat oleh suaminya itu.

"Tapi Bunda, jika saja kita kecewa atas apa yang di lakukan oleh pasangan kita, apa itu salah jika kita mendiamkannya untuk beberapa hari saja untuk menenangkan diri?" tanya Alya tanpa sadar mengungkapkan kondisi rumah tangganya, walupun tidak begitu di ungkapkan secara jelas.

"Kamu berhak untuk marah, Alya. Namun, kamu tidak pantas untuk mendiamkan suamimu seperti itu, dia tetap harus kamu hormati dengan baik, walupun masalah di antara kalian begitu besar. Terlalu lama marah juga itu tidak di perbolehkan, karena pada nyatanya kamu akan tetep membutuhkan suamimu begitupun dengan Raihan. Cobalah berpikir terlebih dahulu untuk membuat keputusan ya, Alya? Semua ada di tangan kamu. Apapun keputusanmu itu sudah pasti itu adalah yang terbaik untukmu dan juga Raihan," ucap Bunda Zahra dengan memberikan pengertian yang lapang untuk masalah yang di hadapi Alya dalam rumah tangganya.

Alya perlahan-lahan mulai memahami ucapan Bunda Zahra yang begitu menenangkan hati Alya, walupun rasanya begitu berat untuk kembali ke kamarnya, setelah apa yang tadi akan Raihan perbuat kepada dirinya. Namun hal itu, Alya tidak bisa membicarakannya kepada Bunda Zahra, karena takut mertuanya itu akan marah. Apalagi jika Ayah Muhtaz tahu, jika Raihan akan melakukan kekerasan kepada dirinya, sudah pasti suaminya itu akan habis di marahi. Dan Alya tidak mungkin setega itu melihat Raihan kesakitan.

Sampai kemudian, Alya meraih jemari tangan Bunda Zahra, sembari tersenyum kepadanya dengan begitu manis.

"Terimakasih banyak Bunda sudah mau mendengarkan ceritaku. Dan terimakasih pula, atas nasihat yang telah Bunda berikan kepada Alya. Itu sungguh membuat aku cukup tenang, tapi maaf Bunda. Alya belum bisa bercerita banyak akan masalah Alya dan Mas Raihan kepada Bunda, tapi dengan ucapan Bunda barusan, itu cukup menegangkan Alya." Wanita itu menatap Bunda Zahra dengan begitu dalam, seperti tatapan seorang anak kepada ibunya.

Bunda Zahra tersenyum dan memeluk tubuh Alya. "Sama-sama sayang, Bunda juga senang bisa membantumu. Apapun yang terjadi, kamu harus kuat ya, Alya? Bunda tidak bermaksud untuk membela Raihan ataupun kamu, Bunda tetap meyayangi kamu tanpa membedakan kalian. Dan Bunda harap, kamu dan Raihan bisa menangapi masalah rumah tangga kalian dengan baik ya?" katanya dengan mengelus lembut pundak Alya.

"Iya Bunda. Alya akan ingat kata Bunda!" balas Alya dengan menerima perlakuan baik dari mertuanya itu.

***

Setelah selesai berbincang dengan Bunda Zahra dan menenangkan dirinya yang cukup kecewa, atas perlakuan Raihan yang tidak kunjung menyadari kesalahannya, dan malah berbuat nekat kepada dirinya. Alya pun akhirnya cukup tenang, setelah mendengar nasihat dari Bunda Zahra.

Dan kini Alya kembali ke kamarnya dan melihat Raihan yang tengah berdiri di balkon kamar, dengan wajah yang nampak begitu frustasi. Entah itu karena dirinya, atau karena wanita yang di lihatnya sewaktu di kantor.

Untuk saat ini, Alya melupakan rasa sakitnya. Ia mulai berjalan mendekati Raihan dan berdiri di sampingnya.

"Benar kata Bunda, aku tidak bisa terlalu lama marah kepada Mas Raihan, karena dalam agama pun bermarahan lebih dari tiga hari itu tidaklah baik. Dan sekarang aku telah mendiamkan Mas Raihan selama dua hari, aku harus mencoba untuk melupakan egoku sejenak untuk mendengarkan penjelasan dari Mas Raihan," ucap Alya di dalam hatinya begitu berada di samping Raihan.

Raihan yang tengah menutup wajahnya dengan kedua tangan, kerena terlalu banyak memikirkan masalah, membuatnya cukup terbebani dan tidak bisa tenang.

"Mas, maaf aku terlalu lama mendiamkanmu," ucap Alya menatap ke depan.

Sontak saja hal itu langsung membuat Raihan menatap ke samping kanannya. Dan kedua matanya langsung berbinar, begitu melihat sang istri berada di samping dirinya.

"Sayang, maafkan Mas." Raihan langsung memeluk tubuh Alya tanpa ragu, dengan begitu erat walupun tidak ada respon dari Alya.

Sampai pelukan itu terurai, Alya pun menatap begitu serius kepada Raihan. "Coba jelaskan semuanya, Mas! Aku berhak untuk tahu," ucapnya dengan penuh tuntutan.

"Iya sayang, Mas akan jelaskan semuanya. Tapi kamu janji sama Mas ya? Jangan marah sama Mas lagi," kata Raihan sembari memegang kedua tangan Alya, serta sedikit memohon..

"Tergantung nanti," jawab Alya dengan begitu acuh.

Karena tidak ingin istrinya berlama-lama marah kepadanya, Raihan pun memutuskan untuk langsung menjelaskan semuanya kepada sang istri.

"Maafkan Mas, sayang. Wanita yang kamu lihat di kantor itu bukan siapa-siapa Mas kok, dia hanya teman kuliah Mas sewaktu di Spanyol. Waktu itu kamu salah paham sayang, Mas tidak mungkin menyakiti hatimu," ujar Raihan dengan menjelaskan.

"Oh, teman apa pacar? Kelihatanya kalian begitu akrab, sampai panggil sayang-sayangan," sahut Alya yang masih bersikap cuek.

"Loh bukan begitu sayang, itu dia salah bilang," sahut Raihan yang terlihat begitu gelagapan.

"Jangan bohong Mas! Alya lihat kok semuanya. Mas tidak perlu menyembunyikan hubungan Mas dengan wanita itu lagi. Dan Alya sudah siap kok dengar semuanya," ucap Alya yang mulai mengintimidasi Raihan agar tidak berbohong.

Raihan pun menghembuskan nafasnya kasar, mencoba untuk menjelaskan kepada sang istri akan apa yang sebenarnya terjadi, antara dirinya dengan Silvi.

"Dia mantan kekasih Mas," jawab Raihan dengan begitu berat.

.

.

.

1
Nar Sih
kak kok tumben bnyk tipo nya ,lanjut kak
Seuntai Kata: Hehe maaf ya kak, agak ngentuk nulisnya kemarin makanya banyak typo. Insyaallah kedepannya akan lebih di perhatiin lagi ya. 😊
total 1 replies
Nar Sih
sabarr dan semagatt rayyan ,buat ungkapin kbnran 💪👍
Seuntai Kata: Kalau kayak gini makin semangat Nuh Rayan, apalagi Dek authornya nih ikutan semangat.
total 1 replies
Nar Sih
sabarr ya rayyan mungkin bnr waktu nya blm pas ,dan semagatt ya rayyan demi kebnran yg sgra terungkap
Seuntai Kata: Iya betul tuh kak, Rayan harus mengatakan yang sebenarnya biar terungkap sikap suaminya.
total 1 replies
Nar Sih
ayoo rayan bilang yg sejujur nya sblm raihan dtg,biaar nysell si raihan
Seuntai Kata: Iya ayo semangati Rayan kak, biar Raihan tahu rasa ya.
total 1 replies
Nar Sih
lanjutt kak👍
Seuntai Kata: Siap Kak, update terbaru loncing 😄.
total 1 replies
Nar Sih
semoga rayyan bnr ,,buka tuh kedok si raihan biar tau rasa
Seuntai Kata: Benar harus di lawan yang kayak gitu tuh.
total 1 replies
Nar Sih
bagus rayan ,bongkar tuh perselikuhan abang mu ,muka sama tpi ahlak beda jauh dri mu ya rayan ,lanjutt kak👍💪
Seuntai Kata: Dukung terus kak, tuh biar Rayan menang. Bisa-bisanya mendua dari Alya. Betul itu meskipun kembar, tapi enggak semua sama ya. 😐
total 1 replies
Nar Sih
waah...pasti tmbh seruu nih kak
Seuntai Kata: Pasti dong makin seru nih.
total 1 replies
Nar Sih
buruan deketi abang mu yg tukang selingkuh itu rayan ,hajar sja🤣🤣
Seuntai Kata: Betul tuh kak, kalau perlu pukul sampe bonyok 🤣.
total 1 replies
Nar Sih
pasti hasil foto nya bagus raina ,kan rayan fotografer pinter
Seuntai Kata: Iya dong kan Rayan fotografer terkenal hehe. 😁
total 1 replies
Nar Sih
ya grgr rania jdi gagal deh rayan tangkap bsh abang nya
Seuntai Kata: Iya yah gak jadi ketemu.
total 1 replies
Nar Sih
lanjutt kak thorr👍🥰🥰
Seuntai Kata: Siap Kak, lanjut terus nih gas poll. Kakak juga yang semangat ya bacanya, di tunggu komentar" serunya nih kak. 😊🙂
total 1 replies
Nar Sih
semagat bljar nya alya ,biar kmu bisa dan ngk di ledekin suami mu terus
Seuntai Kata: Yuk semangati terus Alya ya kak biar bisa melewati semuanya.
total 1 replies
Nar Sih
udah tinggalin aja suami pemarah mu alya
Seuntai Kata: Iya cari lagi ya, tapi alyanya masih cinta kak ...
total 1 replies
Nar Sih
dasar suami gak peka ,kasar lgi
Seuntai Kata: Bertul bikin pengen nampol ya kak.
total 1 replies
Nar Sih
alya seperti nya kmu terlalu perasa ya dgr suara keras sedikit udh nangis bljar jdi lebih dewasa ya alya bukan mksud rayan bicara begitu dia cuma khawatir pda mu
Seuntai Kata: Iya kak, karena Alya dulu di manja sama orangtuanya, makanya dia mudah nangis dan tidak bisa di bentak walupun nadanya tidak terlalu tinggi. Ter kita lihat Alya bakalan semakin dewasa tidak ya? Nah iya, tapi gak berlebihan tuh Raihan.
total 1 replies
Nar Sih
waah...pasti slh paham nih bila raihan tau
Seuntai Kata: Betul tuh bisa jadi marah besar.
total 1 replies
Nar Sih
lanjut kakk ,kata,,yg diatas bagus lho
Seuntai Kata: Iya siap kak, aku lanjut terus nih. Makin semangat deh kalau di kasih semangat kayak gini. Alhamdulillah makasih kak, kalau kakak suka sama kata"nya.
total 1 replies
Nar Sih
dua kepribadiaan yg sangat jauh berbeda ,rahyhan dan rayyan ,yg satu baik lembut dan sopan yg rayhan klau ngomng kasar asal keluar dan ngk setia dgn psngn
Seuntai Kata: Betul yang menyebalkan banget ya, walupun kembar tetep beda karakter tidak keduanya sama ya kak. 🙂
total 1 replies
Nar Sih
awal perkenalan yg baik ya rayyan moga kmu bisa dekat dgn raina
Seuntai Kata: Betul tuh mana tahu ada sesuatu nantinya ....😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!