NovelToon NovelToon
Suami Diatas Kertas

Suami Diatas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: lembayung pagi

Juanda Mahessa, 32 tahun, wajah tampan, dingin, tertutup serta kejam. ia adalah CEO muda Mahessa grup sekaligus pewaris tunggal. Prestasi yang luar biasa dan reputasi tanpa cela, membuatnya menjadi panutan dikalangan pebisnis dan wanita kalangan atas. Atas desakan sang kakek Solmon Mahessa yang mengharuskan juanda untuk segera menikah sebelum diusianya yang ke 32 tahun.


" Menikahlah dengan ku " kata Juanda, suaranya tenang namun penuh penekanan

" Apa kau mabuk? " Arumi Calista

" Aku serius, aku akan memberi mu uang 20 juta per bulan nya. kau hanya perlu menikah dengan ku " juanda Mahessa

Arumi tau ini gila, tapi ketika pilihan antara bertahan dalam kemiskinan atau mengambil kesempatan gila ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lembayung pagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 21

Kini lili hanya menunggu juanda untuk sadar kembali. Karena efek dari obat ramuan tersebut ia akan kembali sadar setelah sepuluh menit meminumnya.

Sementara menunggu juanda sadar kembali, lili telah menyiapkan semua dokumen palsu yang akan merubah segalanya

Dan setelah menunggu sepuluh menitan, akhirnya juanda terbangun juga. Namun di pikiran nya telah di penuhi oleh bayangan lili. Jadi apa pun yang di suruh lili, pasti akan dilakukan oleh orang yang telah meminum ramuan tersebut

"Sayank, kamu udah bangun" ucap lili dengan drama palsu nya

Juanda memegang kepalanya yang terasa seperti sakit. Dan sedikit menggoyang kan Kepala nya.

"Kenapa dengan kepala ku. Sakit sekali"

"Kamu sakit??"

"Entahlah, tapi aku baik-baik saja"

"Ya sudah kamu minum ini aja dulu ya" lili menyodorkan segelas air putih

"Yank, boleh nggak kalau aku jadi istri sah kamu" lili mencoba merayu juanda dengan bergelayut manja di lengan Juan

"Emang kamu mau jadi istri aku"

"Mau dong. Udah lama kau menantikan moment ini, dimana kita akan duduk berdua di atas podium megah, dihiasi bunga-bunga cantik"

Juanda senyum segaris

"Ya udah minggu depan kita nikah"

"Beneran yank" antusias nya lili tapi itu semua hanya bohong

Juanda mengangguk " iya, minggu depan kita nikah"

Lili semakin bergelayut di pundak nya Juan dan dengan senyuman jahat nya

"Sebentar lagi aku akan menjadi miliyader" gumam nya dalam hati

Lili kembali ke posisi duduk kalau mengambil berkas-berkas yang telah ia palsu kan tadi

"Boleh nggak kamu tanda tangani dokumen ini dulu" kata lili

"Dokumen? dokumen apa itu"

"Ini dokumen perjanjian nikah kita nanti"

"Perjanjian nikah? tapi untuk apa semua itu"

"Ish... aku tuh nggak mau kalau jadi istri ke dua kamu" rengek lili

"Ya udah sini mana biar aku tanda tangani"

Dengan ceria dan semangat 45, lili segera menyodorkan dokumen palsu tersebut

"Nah"

Maka, tanpa berfikir panjang lagi, juanda langsung membubuhkan tanda tangan nya.

"Bagus Juan"

"Yeeei... makasih sayank" lili mencium pipi Juan dan memeluk nya

Namun tiba-tiba terjadi sesuatu yang tak diduga-duga. Pintu apartemen di dobrak paksa dari luar

"Gebruakk"

Suara tendangan pintu

Siapa menyangka kalau arumi datang dengan membawa beberapa orang polisi untuk menangkap lili.

Baik lili maupun juanda, mereka sama-sama terkejut

"Ada apa ini. Mengapa ada banyak polisi" tanya juanda bangkit dari duduk nya

Sementara lili sudah ketakutan, ia yakin kalau dirinya lah yang mereka cari.

"Pak polisi ada apa ini, kenapa kalian datang ke rumah saya" ucap juanda lagi semakin heran

"Kami dari pihak kepolisian di tugas kan untuk menangkap saudari Sandra aulia alias liliana" terang pak polisi

"Sandra aulia??" ulang Juan lalu menoleh ke lili. Seolah-olah ingin mencari jawaban atas pertanyaan pak polisi itu

Lili menggelengkan kepalanya

"Ti--tidak, bukan aku" ucapnya tergagap- gagap

"Tangkap saja wanita itu pak. Dia penipu ulung" tunjuk arumi ke arah lili

lalu pak polisi itu pun dengan sigap memegang tangan lili dan memborgol nya. Meskipun ada sedikit pemberontakan dari lili, namun ia masih bisa di atasi dengan sigap

"Pak, jangan pak. pasti ini ada kesalah fahaman. Saya bukan Sandra aulia, saya liliana. Pak tolong lepaskan" lili terus saja memohon untuk dilepaskan

"Juanda tolong aku" teriak liliana

"Pak tolong lepaskan teman saya. dia tidak bersalah sama sekali. ini pasti ada kesalah pahaman" juanda yang masih dalam pengaruh obat, berusaha terus memohon kepada pak polisi agar melepas kan lili

"Maaf pak, tolong jangan persulit tugas kami. kami sudah ada surat penangkapan"

"Tapi apa salah dia sampai bapak harus membawa nya ke kantor polisi" tanya Juan lagi masih tak terima

"Saudari Sandra telah melakukan pemalsuan dokumen atas nama anda" sekali lagi pak polisi mencoba menerangkan kan

"Pemalsuan dokumen?? Apa maksudnya, saya masih belum mengerti"

"Saudari Sandra memalsukan dokumen atas nama anda untuk mengambil alih semua aset kekayaan anda"

"Oh ho.. nggak mungkin dong pak. bapak jangan bercanda, mana mungkin dia bisa memalsukan dokumen. Apa lagi untuk mengambil aset kekayaan saya. Bapak bisa saya tuntut balik loh kalau sekiranya dia tak bersalah" juanda masih berusaha untuk membela lili

"Kami semua punya bukti-bukti nya, dan itu sudah kongkrit" sahut polisi itu

"Bukti, mana coba biar saya lihat buktinya"

lalu arumi memperlihatkan sebuah vidio kepada Juan. Dimana saat itu lili sedang berbicara di handphone dengan seorang lelaki yang tak lain adalah pacar nya sendiri.

Dan satu lagi, sebuah video dimana lili sedang memasukkan sesuatu ke dalam gelas nya juanda.

Dan lagi, vidio dimana lili sedang bersama kekasih nya sedang bermesraan panas di apartemen juanda. Dan saat itu adalah dimana hari resepsi pernikahan juanda dengan arumi lagi di gelar.

"Apa kamu masih belum percaya juga dengan semua bukti-bukti ini. Sadar juan, kalau kamu saat ini itu sedang dalam pengaruh obat" ucap arumi sedikit marah

Dan tiba-tiba kepala juanda terasa sangat pusing. Ia memegangi kepala nya yang seperti nya hendak pecah

"Argh.... " teriak juanda kalap

Juanda mendekati lili lalu mencekik leher nya. sementara lili meronta-ronta kesakitan dan dan menjerit-jerit memanggil nama juanda dengan susah payah. Dan polisi pula mencoba melepas kan juanda

Dan lili juga berusaha menarik tangan juanda

"Juan sudah, kau bisa membunuhnya" ucap arumi

"Biarkan saja dia mati" sahut Juan geram

"Apa yang telah kau lakukan kepada ku, setan iblis. Jangan kau pikir aku akan menyerahkan semua harta ku untuk mu. Enyah lah dari kehidupan ku selama nya. Bawa dia pak, dan biarkan dia membusuk di penjara selamanya" ucap geram juanda dengan sisa-sisa tenaga yang ia punya

"Kami permisi buk" ucap pak polisi membawa keluar lili dari apartemen nya

Lili keluar bersama kekecewaan nya karena tak bisa mendapatkan harta dari juanda

Lalu dengan tiba-tiba tubuh juanda ambruk jatuh ke lantai.

"Juan"

Dengan sigap arumi langsung memapah nya dan membawanya di sofa

"Juanda sadar, bangun Juan" arumi menepuk-nepuk pelan pipi nya Juan. namun sama sekali Juan tak sadarkan diri

Arumi panik. ia tak tau harus berbuat apa.

"Kakek, iya kakek solmon"

Dengan rasa panik, arumi tiba-tiba teringat nama kakek solmon. Lalu ia segera menghubungi kakek solmon

[ Halo kek, ini saya arumi ]

[ Oh iya kamu arumi, ada apa ] tanya si kakek di seberang panggilan

[ Juanda kek ]

[ Juanda, juan kenapa. apa dia berbuat kasar terhadap mu ]

[ Juan sakit kek ]

[ Apa!! Ya udah kakek ke sana sekarang ]

Dan panggilan pun berakhir

Arumi terus cemas memikirkan juanda yang tak sadar kan diri. Berbagai cara telah dilakukan untuk membuat Juan sadar kembali. Namun semua itu sia-sia. Yang tersisa kini hanya tinggal menunggu kakek solmon datang

"Juan bangun lah. bangun Juan" tanpa sadar, airmata arumi pun jatuh ke pipi nya

Tak lama lalu kakek solmon pun datang. arumi segera membuka kan pintu.

"Kenapa dengan Juan" tanya kakek lalu menghampiri cucu kesayangan nya

"Juan bangun lah, ini kakek" kakek solmon mencoba membangun kan Juan, namun masih sama, Juan tetap tertidur

"Kita bawa dia kerumah sakit"

"Baik kek"

Di bantu driver, akhirnya juanda dilarikan kerumah sakit besar. Di perjalanan kakek solmon terus saja bertanya kepada arumi tentang kejadian dan mengapa semuanya bisa terjadi. Dan arumi pun menjelaskan semuanya tanpa terlewatkan satu pun

Sesampainya dirumah sakit, driver kakek solmon berteriak memanggil suster agar segera membawa brankar. Maka juanda pun di bawa keruangan UGD guna dilakukan pemeriksaan lanjutan

kakek solmon dan arumi serta mang ujang driver nya kakek solmon, juga ikut menunggu di depan pintu UGD.

Setengaj jam kemudian, lampu UGD pun mati menandakan operasi telah selesai

Dokter keluar

Kakek solmon segera menghampiri dokter di papah arumi

"Bagaimana dengan cucu saya dok. Apa dia baik-baik saja" tanya nya begitu sangat khawatir

"Tenang lah operasi nya berhasil, tapi kita harus menunggu nya melewati masa kritisnya" terang dokter itu

"Masa kritis?? apa sampai segitu parah nya obat itu dok, sampai-sampai dia belum sadar juga"

"Dia sudah terlalu banyak mengonsumsi obat tersebut. Jadi kita hanya bisa menunggu nya melewati masa kritisnya" terang dokter itu lagi

Spontan tubuh si kakek terhuyung ke belakang. Beruntung arumi dengan sigap menampungnya sehingga si kakek tak jadi jatuh

"Berdoa saja semoga malam ini dia bisa melewati masa kritisnya" sambung dokter lagi

"Sabar kek, yakin lah kalau juanda pasti bisa melewati masa kritisnya" arumi mencoba memberikan semangat agar si kakek tak terlalu cemas

Lalu juanda di pindahkan di ruang rawat inap ruangan VIP kelas 1.

Kini kakek solmon dan arumi berada di ruangan tersebut. Tubuh juanda dipenuhi alat bantuan pernapasan. Sementara mesin ventilator selalu siaga memantau detak jantung nya. kini juanda masih tak sadar kan diri.

Dan malam pun tiba..

"Kakek, kakek pulang saja biar saya yang jaga disini" ucap arumi yang tak tega melihat si kakek masih berjaga dirumah sakit

"Tidak arumi, biar kan kakek berada di sini sampai Juan sadar. kakek takut kalau terjadi sesuatu lagi terhadap Juan"

"Tapi kek--"

"Sudah lah arumi. kalau kamu mau lelah, pulang saja biar kakek disini"

Arumi terlihat menarik nafas nya.

"Ya sudah, kalau gitu biar saya belikan nasi dulu ya biar kakek makan"

"Ya sudah pergi lah"

Dan arumi pun keluar mencari makanan.

*****

Sementara papa dan mama nya juanda belum juga datang. Mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.

"Pa, mama takut kalau terjadi sesuatu sama Juan" ucap Luna sang istri begitu khawatir

"Sudah lah ma, papa yakin kalau Juan pasti akan bisa melewati masa kritisnya. kita berdoa saja untuk kesembuhan anak kita" darwis mencoba menenangkan sang istri

Bagi sepasang suami istri itu, perjalanan menuju rumah sakit begitu sangat jauh dibandingkan perjalanan mereka ke luar negeri.

1
Rian Moontero
lanjuuuttt/Determined/
drpiupou
dih sini,gelud lawan aing
drpiupou
ih kak pukul kak si bela, astaghfirullah.

Nemu lagi bela ketiga.
ini udah bela ketiga yang ku temukan sifatnya menjengkelkan.

yang satu, sok polos, yang satu nganu, yang ini lagi minta tas baru.
beli sendiri/Right Bah!/
Azαzel
mampir juga thor😁
Mentari pagi: terima kasih Thor. ok /Good//Good/
total 1 replies
Ig nr.lynaaa20
aku udah mampir dan follow kak
Mentari pagi: terima kasih ya...
total 1 replies
NotLiam
Ceritanya sangat realistis, hampir seperti hidupku sendiri.
Mentari pagi: terima kasih karena telah mampir diceritaku
total 1 replies
Laqueno Sebaña
Ceritanya bikin merinding. 👻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!