NovelToon NovelToon
Bayi Rahasia Sang Tuan Muda

Bayi Rahasia Sang Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Nikahmuda / Romantis / Hamil di luar nikah / Cintapertama / Nikah Kontrak
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mrs. Fmz

Alana tidak pernah menyangka bahwa satu malam di kamar nomor delapan ratus delapan akan menukar seluruh masa depannya dengan penderitaan. Di bawah pengaruh obat yang dicekoki saudara tirinya, dia terjebak dalam pelukan Kenzo Alfarezel, sang penguasa bisnis yang dikenal dingin dan tidak punya hati.
​Sebulan kemudian, dua garis merah pada alat tes kehamilan memaksa Alana melarikan diri, namun kekuasaan Kenzo melampaui batas cakrawala. Dia tertangkap di gerbang bandara dan dipaksa menandatangani kontrak pernikahan yang terasa seperti vonis penjara di dalam mansion mewah.
​Kenzo hanya menginginkan sang bayi, bukan Alana, tetapi mengapa tatapan pria itu mulai berubah protektif saat musuh mulai berdatangan? Di tengah badai fitnah dan rahasia identitas yang mulai terkuak, Alana harus memilih antara bertahan demi sang buah hati atau pergi meninggalkan pria yang mulai menguasai hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. Fmz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Kenzo Alfarezel Yang Dingin

Dia tidak sadar bahwa ketika dia terbangun nanti, dia akan menghadapi sosok Kenzo Alfarezel yang dingin dan jauh lebih mengerikan dari sebelumnya. Alana membuka matanya perlahan dan mendapati dirinya berada di sebuah kamar yang sangat asing dengan langit-langit yang sangat tinggi.

Suasana di dalam ruangan itu terasa sangat sunyi dan mencekam hingga Alana bisa mendengar detak jantungnya sendiri yang berdegup sangat kencang. Dia mencoba untuk bangkit namun seluruh persendian tubuhnya terasa sangat lemas seolah seluruh energinya telah habis terkuras tanpa sisa.

"Sudah bangun, wanita pembawa masalah?" suara dingin Kenzo terdengar dari arah jendela besar yang tertutup rapat.

Alana menoleh dan melihat Kenzo sedang berdiri tegak sambil melipat kedua tangannya di depan dada dengan tatapan mata yang sangat datar. Tidak ada sedikit pun jejak kehangatan di wajah pria itu selain kemarahan yang kini telah berubah menjadi ketenangan yang sangat menakutkan bagi jiwa Alana.

"Kenapa kau membawaku ke sini dan kenapa tempat ini terasa seperti penjara bawah tanah?" tanya Alana dengan suara yang sangat bergetar.

Kenzo melangkah mendekat dengan perlahan seolah sedang menikmati ketakutan yang terpancar jelas dari raut wajah pucat wanita yang ada di depannya. Dia meletakkan sebuah berkas tebal di atas meja nakas tepat di samping tempat tidur Alana dengan gerakan yang sangat tenang namun sangat tegas.

"Tempat ini adalah rumah baru bagimu sampai kau melahirkan anak yang ada di dalam kandunganmu itu," jawab Kenzo tanpa ekspresi sedikit pun.

Alana menatap berkas tersebut dengan rasa tidak percaya karena dia melihat ada banyak aturan tertulis yang harus dia patuhi selama berada di bawah kekuasaan Kenzo. Dia merasa harga dirinya telah diinjak-injak oleh pria yang hanya mementingkan kelanjutan garis keturunannya saja tanpa memikirkan perasaannya sebagai seorang manusia.

"Aku bukan mesin penghasil anak yang bisa kau perlakukan sesuka hatimu seperti ini, Kenzo!" teriak Alana dengan air mata yang mulai mengalir membasahi pipinya kembali.

Kenzo segera mencengkeram dagu Alana dengan sangat kuat hingga wanita itu terpaksa menatap langsung ke dalam manik mata hitamnya yang sangat pekat. Kekuatan tangan Kenzo membuat Alana merasa rahangnya akan hancur seketika namun pria itu justru semakin mempererat cengkeramannya dengan tatapan yang semakin tajam.

"Kau tidak punya hak untuk protes karena kau sendiri yang telah mengizinkan dirimu masuk ke dalam kamarku pada malam itu," geram Kenzo dengan nada suara yang sangat rendah.

Alana ingin membalas perkataan kejam itu namun rasa mual yang luar biasa hebat kembali menyerang perutnya secara mendadak hingga dia memegangi perutnya dengan sangat erat. Kenzo yang melihat hal itu hanya mendengus sinis dan segera melepaskan cengkeraman tangannya dengan sangat kasar seolah-olah dia baru saja menyentuh sesuatu yang sangat kotor.

Dia meninggalkan Alana yang sedang meringkuk kesakitan di atas ranjang tanpa memberikan bantuan sedikit pun karena hatinya telah benar-benar membeku oleh rasa curiga yang mendalam. Kenzo hanya peduli pada keselamatan janin tersebut dan dia akan memastikan bahwa Alana tidak akan pernah bisa melihat dunia luar lagi selama masa kehamilan ini berlangsung.

"Tuan Muda, apakah Anda yakin ingin menahan wanita itu di lantai bawah ini tanpa adanya interaksi sosial sama sekali?" tanya sang asisten yang menunggu di depan pintu.

Kenzo berhenti sejenak lalu menoleh ke arah asistennya dengan tatapan yang sangat mengintimidasi hingga pria itu segera menundukkan kepalanya karena merasa sangat ketakutan. Dia tidak menjawab pertanyaan tersebut dan langsung melangkah menuju ruang kerjanya untuk mempersiapkan sebuah pertanyaan besar yang akan menentukan nasib Alana selanjutnya.

 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!