Sebuah pedang hitam yang di temukan anak laki-laki bernama Riyo, Dimana jiwanya baru saja terlempar ke Dunia sihir yang sangat asing. Riyo pun mengambil nya dan menjadi tuan dari sebuah pedang terkutuk. Dimana itu akan membawanya menjadi Raja pedang di Dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raditya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelajaran pertama/Eps29
"Jadi kau kepala sekolah? Sepertinya anda itu harus cukur rambut. Sebelah sana ada tukang cukur bagus lho.. " Karena menurut Riyu penampilan kepala sekolah Zen terlalu gembel.
Dengan jenggot hampir selutut dan rambutnya sepertinya wanita karena panjang, Riyu begitu saja menyuruh agar kepala sekolah Zen cukur rambut agar terlihat seperti kepala sekolah.
Ingin marah tapi gimana, Riyu ini adalah muridnya tak bisa kepala sekolah menghukum seenaknya. mau gimana lagi, Dari pada Ribut mending kepala sekolah Zen mendinginkan kepalanya di kantor.
"Haahh.. terserah kau saja. " Setelah mengatakan itu kepala sekolah Zen pun pergi begitu saja menghilang, dan Riyu di tinggal di ruangan kelas ini begitu saja.
Para murid menatapnya dengan aneh, sang guru pembimbing juga aneh. Riyu penasaran kenapa dia bisa di lihat seperti itu memeriksa resleting siapa tahu belum di tutup.
"Kalian liatin apa? " Tanya Riyu kepada semua orang yang ada di kelas.
"Kemana saja kau! " Tanya semua orang yang ada di ruangan ini menanyakan kemana saja Riyu selama ini, Mereka bingung saat Riyu tiba-tiba menghilang.
Guru pembimbing Riyu yang bernama Iruka juga menanyakan kemana saja Riyu, biasanya dia yang paling rajin ke sekolah tapi tau-tau menghilang.
"Hmmm? Aku? Aku... Panjang lah cerita nya..
"Pendekkan! " Pinta semua orang di kelas saat Riyu enggan untuk bercerita. Mereka penasaran sebab Riyu sudah tak melihat barang hidung nya selama beberapa hari.
Riyo yang berada di tubuh Riyu mencoba mengingat-ingat bagaimana pemilik tubuh sebelumnya bercerita, Riyo jelas bingung bagaimana memulai cerita ini sebab nilai pelajaran pidato nya jelek.
"Begini.. "
Lalu Riyu menceritakan semuanya yang dia ingat sebelum jatuh ke jurang, Dia sengaja menceritakan agar orang-orang ini tahu tak enaknya menjadi anak tiri. Itu versi dari Riyo bukan Riyu yang asli.
Dia juga mengatakan jika gelar Pangeran itu sudah tak lagi di miliki nya sebab sudah di usir dari Kerajaan orb. Walaupun Riyo sendiri tak tahu seperti apa kerajaan Orb itu, yang penting cerita aja.
30 menit kurang 25 menit lagi, Riyu selesai bercerita. namun dia menambahkan jika dia sekarang tinggal di Kerajaan perak bersama Elena von dan keluarga nya. Dan dia sekarang sedang menyamar menjadi kesatria baja ringan.
"Ya gitu lah. Pokoknya aku bukan pangeran kodok lagi, Panggil aku Riyu saja. Apa kalian paham sekarang? " Ucap Riyu setelah kurang lebih bercerita selama 30 menit kurang 25 menit.
Orang-orang mengangguk paham juga kasihan dengan Riyu sebab di usir dari Kerajaan nya, Guru Iruka juga mengerti cerita Riyu. Dia juga menyayangkan jika Riyu harus terlahir tanpa kekuatan sihir yang besar.
"Baiklah Riyu. Kau boleh duduk sekarang, Tak perlu memikirkan yang telah berlalu.. Yang penting semangat menggapai masa depan. " Ucap Guru Iruka memberikan semangat kepada Riyu.
Riyu senang sebab orang-orang ini mengerti akan kisahnya, jadi dia tak perlu repot-repot menyembunyikan identitas nya kepada Elena. Yang jelas dia hidup dan bersekolah di sini. sampai lulus dan mendapatkan nilai KKM.
Riyu pun duduk dan ikut belajar seperti murid-murid lain, Dia pun duduk di sebelah Roy. Roy adalah kutu buku sama seperti Riyu, dia juga berkacamata bersahabat dengan Riyu sebelumnya.
"Hay Riyu.. Aku.. TOS!
" Halo Bro!"
Roy menyapa Riyu seperti biasa, Riyu juga membalas dengan Tos tangan. Roy bingung sebab tak biasanya Riyu melakukan Tos tangan seperti itu apalagi dia juga memanggilnya dengan sebutan Bro.
Riyu duduk di sebelahnya Roy dengan santai, Lalu sedikit mencondongkan tubuhnya untuk tidur seperti biasa. Namun karena Roy ini sahabat Riyu jadi dia ingin mengobrol sebentar.
"Begini murid-murid.. " Guru Iruka memulai kembali pelajaran mengenai tentang sihir sihir dasar. Dia menjelaskan di papan tulis menggunakan sihir juga seperti hologram agar murid-murid nya paham.
Riyu melirik sebentar, Dia sedikit mengerutkan kening bingung tentang pelajaran apa ini. Dan langsung menghampiri Roy untuk duduk mendengar penjelasan guru Iruka.
"Hari ini belajar apa Bro? Matematika? Fisika? Bahasa Indonesia? " Tanya Riyu basa-basi dengan Roy menanyakan tentang pelajaran hari ini.
Roy tentu bingung dengan pertanyaan Riyu yang semacam itu, Itu pelajaran apa dan apa Roy tentu tak tahu maksud nya. Roy hanya memberikan Riyu sebuah buku sihir.
"Kita kan sedang belajar Sihir dasar. Apa kau ingat? " Ucap Roy mengatakan jika mereka sedang belajar tentang Sihir dasar.
Kepala Riyu muncul tanda tanya besar, Dimana dia bingung tentang apa itu sihir. Ya walaupun sudah di jelaskan beberapa kali oleh pedang saiga, namun sebenarnya Riyu masih belum paham.
[ PEDANG SAIGA : Bos ini Gimana? Bukannya aku sudah menjelaskan..]
"Brisik! " Karena pedang saiga tiba-tiba bersuara, Riyu pun memasukkan nya ke cincin penyimpanan. Dia sedikit terganggu dengan bising nya pedang cerewet ini.
Riyu masih sibuk mendengarkan penjelasan Roy tentang sihir, Baik itu Sihir elemental maupun sihir lain. Entah kenapa ini menjadi sangat rumit bagi Riyu sebab dia biasanya hanya tinggal gerakan lalu jadi.
"Apa sesusah itu? " Gumam Riyu setelah Roy puas menjelaskan. Namun masih penasaran apakah sihir memang serumit itu.
Dia juga mencoba merepalkan beberapa mantra dan gerakan di tangannya, Riyu berhasil sih namun terlalu lemah untuk menciptakan sebuah sihir. Namun tak sengaja hampir menciptakan rasengan tapi tak jadi. takut viral.
Kembali ke guru Iruka, Riyu juga penasaran saat sang guru menjelaskan tentang diagram sihir, lingkaran, dan kombinasi nya. itu seperti komposisi lingkaran dengan banyak hurup-hurup aneh di dalam nya.
"Pelajaran apa ini? " Gumam Riyu di dalam hati dengan kesal, Dimana dia tak paham sama sekali apa pembelajaran yang dia Terima.
"Apa penjelasan terlalu cepat? Bukannya kau biasa lebih pintar dari ku soal ini? " Tanya Roy pada Riyu yang seperti nya kepalanya hampir meledak.
Kepala Riyu benar-benar mengeluarkan asap, Dia bingung mendengar penjelasan dari mana dulu. Dari guru Iruka atau dari Roy di samping nya hingga dia mengangkat tangannya dan di lihat oleh seluruh siswa.
"Ada apa Riyu? Apa kau ingin mengatakan sesuatu? " Tanya Guru Iruka kepada Riyu yang tangannya terangkat.
"Aku tak paham! Bisa langsung praktek gek? Kepalaku mau meledak ini! " Ucapan Riyu dengan lantang, Yang membuat seluruh murid di kelas terkejut karena tak biasanya Riyu mengatakan hal seperti itu.
Guru Iruka tersenyum melihat Riyu yang punya semangat seperti itu, Lalu dengan senang hati meminta Riyu dan seluruh murid untuk pergi ke halaman akademi untuk Praktek langsung tentang sihir.
Riyu senang di ajak keluar kelas, Menurutnya teori saja tanpa praktek itu sama seperti makan nasi padang gak pakai nasi. Gak kenyang sama sekali.
"Hehehe.. Ayo kita keluar! "
...[#TO BE CONTINUE #]...
