Dibunuh oleh putrinya sendiri membuat Kayana bersumpah untuk membalas setiap perbuatan keji sang putri saat ia diberikan kesempatan untuk hidup kembali. Doanya terkabul ia diberikan kesempatan hidup lagi, apakah ia akan membalas dendam kepada sang putri atau luluh karena sang putri berubah menjadi anak baik???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebencian Putri
"Bu Amel datang!" seru salah seorang siswa membuat Vanessa langsung melepaskan putri.
Ia segera menuju tempat duduknya dan mengeluarkan buku pelajarannya.
Putri tampak mengusap air matanya. Ia menghela nafas untuk membuang rasa sesak dan sedihnya. Selama ini ia hanya bisa menahan semua perlakuan kasar dari teman-temannya, khususnya Vanesa tanpa bisa membalasnya.
Tentu saja itu karena statusnya sebagai siswa beasiswa, dimana setiap tindakannya selalu di kontrol dan dinilai oleh pihak sekolah dan juga donatur sekolah. Sekali ia membuat kesalahan maka sudah pasti ia akan di keluarkan dari sekolah dan sulit untuk mencari sekolah lain.
Sebagai putri seorang petugas kebersihan Putri memang tidak punya banyak pilihan selain menerima apapun perlakuan teman-temannya, yang penting ia bisa tetap bersekolah.
Bel panjang pun berbunyi tanda jam belajar sudah berakhir. Semua siswa tampak berhamburan keluar meninggalkan ruang kelas. Putri masih enggan keluar kelas, ia masih asik membuat catatan di buku tulisnya.
Suasana kelas yang sepi membuatnya merasa nyaman untuk belajar. Daripada belajar di rumahnya yang sumpek karena dipenuhi dengan barang-barang bekas, Putri memang lebih suka mengerjakan setiap tugas disekolah sebelum pulang.
Selesai mengerjakan tugas, ia pun merapikan peralatan tulisannya dan bergegas pulang.
Setibanya di rumah ia melihat sang ibu meringkuk di ranjangnya. Ia pun bertanya-tanya apa yang terjadi dengannya. Karena tidak biasanya sang Ibu pulang cepat dan bersantai.
Ia sengaja memelankan langkahnya agar tidak membangunkan ibunya. Putri pelan-pelan menghampiri wanita itu dan mengusap keningnya.
"Tidak panas," ucapnya lirih
Ia berpikir ibunya tidak sakit, namun saat ia beranjak dari ranjang sang ibu ia melihat kaki wanita itu di perban.
"Ya Tuhan, ibu kenapa!" pekiknya begitu kaget
Suara keras Putri membuat sang Ibu terbangun. wanita itu pernah membuka matanya dan menatapnya sendu.
"Kamu sudah pulang nak??" ucapnya lirih
Putri yang tak bisa membantu rasa penasaran pun langsung menanyakan kepada ibunya tentang kakinya yang diperban.
"Kaki ibu kenapa??" tanya penasaran
"Tadi ibu tidak sengaja terjatuh dari tangga," jawab wanita itu
"Tapi ibu masih bisa jalan kan??" kembali wajah Putri terlihat begitu khawatir
"Masih, tapi untuk saat ini program bisa berjalan karena kaki Ibu masih memar dan bengkak mungkin setelah beberapa hari setelah perawatan baru Ibu bisa berjalan lagi," jawab wanita itu
"Syukurlah, aku kira ibu tidak bisa berjalan lagi," putri pun memeluk erat sang ibu
"Oh iya nak, Ibu boleh minta tolong padamu?!"
"Tentu saja katakan apa yang harus Putri lakukan untuk membantu mu?" jawab Putri
" Apa kamu bisa menggantikan posisi ibu selama ibu sakit, karena jika tidak begitu maka bulan ini ibu tidak akan mendapat gaji," ucap Norma dengan wajah sedih
"Tentu saja ibu, aku pasti akan mengerjakan pekerjaan ibu di kantor dengan baik," jawab Putri
Gadis itu menggenggam lengan sang ibu dan mencium.
"Selama ini ibu sudah bekerja keras untukku sekarang giliran aku membalas semua kebaikan ibu," jawabnya lirih.
Sementara itu Shela yang merasa khawatir karena dua hari Vanesa tidak mengunjunginya bahkan ia sama sekali tidak menghubunginya seperti biasa.
"Apa yang terjadi dengannya, tidak biasanya Ia seperti ini," gumamnya
Ia berusaha menghubungi putrinya itu namun sayangnya, vanesa sengaja mengabaikan panggilannya.
Ia pun berinisiatif untuk datang ke sekolah. Namun karena jam pelajaran sudah selesai ia pun tak bisa bertemu dengan Vanesa. Ia pun kembali pulang.
Namun dalam perjalanan pulang ia melihat Vanesa bersama dengan Laston di sebuah restoran.
"Jadi dia sudah tahu kalau Mala adalah keluarga Wijaya??"
Ia pun sengaja menunggu hingga keduanya keluar dari restoran dan mengikutinya hingga ke kediaman keluarga Wijaya.
"Jadi sekarang kau meninggalkanku dan memilih tinggal di keluarga Wijaya, benar-benar anak durhaka!" pekiknya
Ia bahkan sengaja menghubunginya untuk melihat reaksinya. Seperti dugaan Shela, Vanesa langsung me reject panggilannya.
"Baiklah kalau itu keinginan mu, kita lihat saja siapa yang akan memenangkan permainan ini?"
**********
Keesokan harinya Putri memilih untuk tidak masuk sekolah, ia mulai bekerja menggantikan sang ibu menjadi tenaga kebersihan di sebuah rumah sakit.
Pagi itu Mala pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan penyakitnya.
"Di kehidupan sebelumnya aku mengidap asma kronis, karena tidak punya biasa untuk berobat penyakit ini menggerogoti ku hingga aku mati. Kali ini aku harus melakukan pengobatan rutin agar penyakit ku ini bisa sembuh,"
Mala pun menuju ke ruang pemeriksaan VIP. Wanita itu kemudian melakukan serangkaian pemeriksaan. Setelah selesai ia pun terkejut karena tiba-tiba saja penyakit asmanya menghilang.
"Jadi saya tidak mengidap asma dok??" tanyanya penasaran
"Benar, kondisi anda sangat sehat nyonya. Aku harap anda bisa melakukan gaya hidup sehat mulai sekarang. Mulailah dengan berolahraga rutin dan mengurangi makanan yang mengandung pengawet berbahaya,"
"Baik dokter, terimakasih!"
Mala terlihat begitu senang saat mengetahui kondisi kesehatannya.
"Ternyata bukan hanya kehidupan kedua yang Tuhan berikan padaku, namun juga penyakit ku hilang. Terimakasih Tuhan," ucapnya lirih
Saat ia hendak meninggalkan rumah sakit, Mala tertegun melihat putri sedang membersihkan kaca.
"Putri??" sapanya membuat gadis di depannya terkejut dan segera menghentikan pekerjaannya
"Ibu Mala!!" putri tampak ketakutan saat melihat wanita itu
"Kenapa kamu memakai pakaian OB, apa kamu tidak sekolah???" tanya Mala
"Aku memang tidak masuk sekolah karena harus menggantikan Ibu," jawab Putri
"Menggantikan ibumu bekerja sebagai OB??"
Putri pun mengangguk
"Memangnya ibumu kenapa??" tanya Mala lagi
"Ibuku sakit," jawab putri singkat
"Kalau boleh apa aku bisa menemui ibumu??"
Putri langsung menjauh dari Mala. Ia seperti ketakutan saat wanita itu hendak menemui ibunya.
"Untuk apa??"
"Membantunya berobat, dengan begitu ia akan cepat sembuh dan kamu bisa sekolah lagi?"
"Tidak perlu, terimakasih atas bantuannya. Kalau Ibu memang mau membantuku sebaiknya ibu menjauh dariku dan juga keluargaku. Dengan begitu putrimu tidak akan menyiksaku lagi," sahut putri membuat Mala terkesiap mendengarnya
"Apa Vanesa masih merundung mu??" tanya Mala penasaran
Putri terdiam, ia bahkan berusaha menyembunyikan lengannya yang terluka dan bergegas meninggalkan Mala.
Mala yang penasaran pun menarik lengan gadis itu. Ia begitu terkejut saat melihat perban di lengan Putri. Ia pun berusaha membukanya meskipun putri sudah melarangnya.
Seketika bola matanya membulat saat melihat luka sayatan di lengan gadis itu.
"Siapa yang melakukan ini padamu??" tanyanya dengan nada gusar
Putri terdiam, ia buru-buru mengikat kembali lengannya dengan perban.
"Apa Vanesa yang melakukannya???"
"Jika iya, lalu apa yang akan anda lakukan. buktinya ia kembali lagi bersekolah setelah apa yang dilakukannya padaku. Memang orang kaya selalu saja menggunakan cara licik untuk membungkam korbannya," jawab Putri membuat Mala seketika merasa lemas
dan vabesa pun kok ya g ada kapok2 nya sih
hadeh ada juga yg kyk gtu