NovelToon NovelToon
Dikhianati Tunangan Dinikahi Pria Mapan

Dikhianati Tunangan Dinikahi Pria Mapan

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:46.4k
Nilai: 5
Nama Author: Itta Haruka07

Kelahiran bayi hasil pengkhianatan tunangan dan adiknya, membuat Nara merasakan puncak kehancuran. Rasa frustrasi dan kecewa yang dalam membuat Nara tanpa sengaja menghabiskan malam dengan seorang pria asing.
“Aku akan bertanggung jawab dan menikahimu.” -Daniel Devandra Salim
“Menikah dengan pria asing? Apakah aku bisa bahagia?”
“Seluruh kekayaanku, akan kugunakan untuk membahagiakanmu.”
Dalam pernikahan yang dikira menjadi jalan bahagia, Nara justru menemukan sebuah fakta yang mengejutkan tentang Devan yang tidak pernah dia sangka. Di saat yang sama, ipar alias mantan tunangannya mencoba meyakinkan Nara bahwa dia hanya mencintai wanita itu dan menyesal telah mengkhianatinya.
Akankah Nara berhasil mendapatkan kebahagiaan dalam pernikahannya dengan Devan?
Ataukah dia mengalami kegagalan dan kembali pada mantannya?
*
*
Follow IG @ittaharuka untuk informasi update novel ini ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Sesuai rencana, Devan membawa Nara pulang ke rumah orang tuanya. Suasana rumah terasa tegang. Devan tampak berbincang serius dengan Papanya di ruang tamu, suara mereka teredam, tetapi Nara bisa merasakan beratnya percakapan tersebut. Ia memilih untuk menemui Oma di halaman belakang, mencari suasana yang lebih tenang.

Nara menemukan Oma duduk di bangku taman, memandangi taman dengan tatapan sendu. Ia menghampiri Oma, duduk di sampingnya. Lalu, gadis itu langsung bertanya tentang Devan, kegelisahan yang selama ini terpendam akhirnya terungkap.

“Oma … sebenarnya, apa yang terjadi dengan Devan?” Nara bertanya, suaranya bergetar.

Oma tampak ragu-ragu, menatap Nara dengan tatapan yang penuh kerumitan. “Sebenarnya, Oma nggak mau cerita masalah ini sama kamu. Tapi, melihatmu khawatir dengan Devan semalam, dan kamu yang akan menghabiskan sisa umur bersamanya, Oma akan ceritakan ini …” Oma menghela napas panjang, seolah-olah hendak melepaskan beban berat yang telah lama dipikulnya.

Nara mengangguk. Tampaknya, dia begitu siap mendengar cerita yang akan disampaikan nenek mertuanya itu.

“Dulu … waktu usia sepuluh tahun … Devan beberapa kali mengalami kejadian seperti tadi malam. Dia tiba-tiba mengamuk, bukan seperti dirinya sendiri. Kaca jendela yang pecah, tetangga yang hidungnya berdarah, itu semua … bukan Devan yang melakukannya. Dia … dia menjadi orang lain. Dia membuat kerusakan, kekacauan, menghajar teman sekolahnya, dan …" Oma berhenti sejenak, tangannya gemetar saat menyeka sudut matanya. Tatapannya menembus Nara, mengungkapkan ketakutan yang terpendam dalam hatinya.

“Dan apa, Oma?” Nara mendesak dengan raut muka khawatir yang menyerang pikirannya.

“Dan … dia mengaku bernama Bara.” Suaranya nyaris menjadi bisikan.

Nara merasakan hawa dingin yang menusuk tulang punggungnya. Bukan hanya ketakutan, tetapi juga sebuah kesedihan yang dalam terpancar dari mata Oma.

Nara dapat membayangkan betapa beratnya beban yang dipikul oleh neneknya selama bertahun-tahun. Bayangan Devan yang mengamuk, membuat kerusakan, dan mengaku bernama Bara, terbayang jelas di benaknya. Rasa takut dan iba bercampur aduk dalam hatinya.

“Saat itu kedua orang tuanya berada di luar negeri. Oma sendiri yang membesarkannya. Setiap kali terjadi kekacauan, dia berubah menjadi Bara. Dan, Devan sendiri tidak ingat apa yang terjadi. Saat itu, oma takut membawanya ke psikolog atau apa pun itu. Oma khawatir pandangan orang-orang terhadap Devan akan lain. Oma dan Devan akhirnya menyusul orang tuanya ke luar negeri,” jelas Oma, suaranya terdengar lirih, seolah-olah ia kembali terbawa ke masa lalu yang penuh kepedihan.

Oma berdiri, melangkah pelan, tampak bernostalgia dengan masa-masa yang terberat itu. Nara memperhatikannya dengan simpati.

“Lalu … apa yang terjadi setelahnya, Oma? Apa Devan masih berimajinasi sebagai Bara?” Nara bertanya dengan hati-hati.

Oma berbalik badan, tatapannya kembali bertemu dengan tatapan Nara. Ada kelegaan dan juga kesedihan yang terpancar dari matanya. “Tidak. Dia hidup normal seperti anak seusianya. Tidak ada Bara dan tidak ada kekacauan. Dia bahkan menyelesaikan kuliahnya dengan cepat dan kembali untuk membantu mengembangkan bisnis orang tuanya.”

Namun, di balik kata-kata itu, tersimpan sebuah rahasia yang masih tersembunyi, sebuah rahasia yang mungkin akan kembali muncul kapan saja. Rahasia tentang Bara.

Dari cerita Oma, semuanya menjadi lebih masuk akal. Kejadian semalam dengan pamannya, kemesraan yang terputus di tengah jalan, semuanya mungkin ada hubungannya dengan masa lalu Devan yang kelam.

Nara mengerti, membawa Devan untuk memeriksakan dirinya ke psikolog atau ahli lainnya bukanlah perkara mudah. Itu membutuhkan kepercayaan dan kesiapan dari Devan sendiri, sesuatu yang mungkin belum ia miliki saat ini.

Sepanjang sore hingga malam, Nara menghabiskan waktu bersama keluarga Devan. Ia berusaha bersikap normal, menikmati keramahan mereka, tetapi pikirannya tetap tertuju pada Devan yang sedang bekerja. Ia khawatir, juga gelisah.

‘Apa yang bisa aku lakukan untuk membantunya? Aku yakin, ini bukan perkara sesederhana pengendalian emosi saja,’ batin Nara, mengulang-ulang pertanyaan itu dalam hatinya.

Usai makan malam, Nara menunggu Devan di kamarnya. Ia berbaring di tempat tidur, memainkan ponselnya, tetapi hatinya tidak merasa tenang.

Tak lama kemudian, Devan pulang. Ia tampak ceria, seolah-olah beban berat yang ia pikul telah sedikit berkurang.

“Kamu belum tidur?” Devan bertanya, suaranya lembut, ketika melihat Nara masih berbaring di tempat tidur, dan memainkan ponselnya.

Nara tersenyum, menatap Devan dengan mata yang penuh perhatian. “Mana mungkin aku bisa tidur di tempat asing ini. Aku menunggumu.”

Kata-katanya sederhana, tetapi mengandung makna yang begitu dalam. Nara ingin menunjukkan pada Devan bahwa ia ada di sisinya, siap untuk mendukung pria itu, apa pun yang terjadi.

Devan menghampiri Nara, duduk di tepi tempat tidur. Ia mengacak pelan rambut Nara yang terurai, senyumnya mengembang. “Apa sekarang kamu mulai merindukanku? Tidak bisa tidur tanpa melihatku?” suaranya terdengar menggoda, tetapi ada sedikit keraguan di balik candaannya.

Nara bangun, duduk tegak di hadapan Devan. Tatapannya serius, berbeda dari candaan Devan. “Dev,” suaranya sedikit gemetar, “aku sudah keluar dari pekerjaanku, dan sekarang aku menganggur. Aku … aku butuh sesuatu untuk mengalihkan pikiranku, untuk menyibukkan diri. Aku khawatir … aku takut … aku tidak bisa hanya menunggu di rumah. Bisakah aku … bisakah aku bekerja di tempatmu?” Matanya berkaca-kaca, mengungkapkan ketakutan dan kekhawatirannya. Bukan hanya tentang pekerjaan, tetapi juga tentang keinginan untuk lebih dekat dengan Devan, untuk memahami dan membantunya.

Namun, Devan langsung menolak dengan tegas. “Nggak! Suami istri dilarang bekerja satu kantor. Dan juga, aku tidak mau kalau kita terus bertemu. Nanti … kamu nggak akan merindukanku, dan malah muak karena selalu bertemu.”

Devan berbalik badan, melepaskan kancing lengan kemeja kerjanya, bersiap untuk mandi. Nara, yang baru saja ditolak, tidak menyerah begitu saja. Ia memeluk Devan dari belakang, menempelkan wajahnya di pundak suaminya itu.

“Kenapa harus muak kalau ketemu setiap hari? Justru, aku merasa bisa lebih mengenalmu kalau kita sering bertemu,” rayu Nara, suaranya terdengar manja, mencoba membujuk Devan dengan kelembutannya.

Devan menoleh, tatapannya bertemu dengan tatapan Nara. Jarak mereka begitu dekat, napas mereka saling bercampur. Nara tersenyum semanis mungkin, mencoba untuk meluluhkan hati suaminya.

Sayangnya, Devan tetap tegas menolak. “Nggak, Sayang. Kamu bisa kerja di tempat lain atau kamu santai saja di rumah. Besok kita akan pindah ke apartemen, jadi aku yakin kamu akan punya kesibukan,” jawab Devan, dengan senyum yang terasa dipaksakan. Ia mencium bibir Nara sekilas, lalu beranjak ke kamar mandi.

Nara menatap punggung Devan yang menjauh dengan perasaan kecewa. Tekadnya semakin bulat. Dalam hati, ia bergumam, “Aku harus cari cara untuk bisa kerja bareng kamu. Aku harus tahu, apa yang sebenarnya terjadi sama kamu, Dev!”

***

Like, komennya jangan lupa 😙😙

1
Lsari
bagus ceritanya
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
ko bisa ya devan bara jelasin boleh nga ni thor
🍒 ig@ittaharuka 🍒: jelasinnya lewat cerita berkelanjutan mak 😂😂
total 1 replies
K4RL4
aku prnh nonton drakor, dia pny 7 kepribadian. dg sabar si cewe menyatukan kembali
🍒 ig@ittaharuka 🍒: kak, judulnya apa??
aku butuh referensi soalnya 😂😂
total 1 replies
K4RL4
klo bara yg muncul, mslh bs teratasi dg baik walo ad tragedi, seru nih.
Rosy
kalau Bara mau melakukan itu gimana kita mau nyelametin kak..yg ada malah bengong jadi penonton 🙈🤣🤣✌️✌️
🍒 ig@ittaharuka 🍒: wkkkkk kalau dengan kekerasan, masak gak mau nolongin 😂😂😂
total 1 replies
Esther Ling
semoga secepatnya kontrak noveltoon biar bisa double upload hehe
🍒 ig@ittaharuka 🍒: udah aku kirim, tunggu review Kak babnya 🤭🤭
total 1 replies
❤️ mamah kanay ❤️
lanjut kak ...🥰🥰🥰
vivinika ivanayanti
Kak Jiaannn... digantung koyok jemuran 🤭🤭🤭
🍒 ig@ittaharuka 🍒: musim hujan 😂😂😂
total 1 replies
宣宣
pasti mau MP di ruangan nya Dev🤭🤭🤭😅😅😅😅
🍒 ig@ittaharuka 🍒: helehhhhh maunya 🤣🤣🤣
total 1 replies
宣宣
jangan berfikiran negatif Dev, aku yakin Nara gx akan ninggalin kamu meskipun dia tahu ke anehan mu....
vj'z tri
aku tahuuuu ,,,,ber sam bung 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🍒 ig@ittaharuka 🍒: brati gak tau 🤣🤣
total 1 replies
enur 🍀⚘
please deh Devan atau Bara atau siapa pun kamu ,, jan bikin Nara takut dong ,, ni kalo kamu sering memperlihat kan wajah begitu , bisa2 Nara kabur loh ,, 🤧 asli jadi ikut deg2an 🙊😢
🍒 ig@ittaharuka 🍒: jangan kabur²an kayak Syera 🤣🤣🤣
total 1 replies
Reni Anjarwani
kayak dirasuki jin devan
🍒 ig@ittaharuka 🍒: perlu diruqyah Kak 😂😂
total 1 replies
Intan Nurwulan
Aq bacanya jd tegang gini ka othor,smoga Bara ga nyakitin Nara🙏🏻
🍒 ig@ittaharuka 🍒: artinya, dapat feelnya Kak 🤭🤭
total 1 replies
tau ach
positif thinking aja, seumpama ada kekerasan yg di lakukan kepada Nara,paling kekerasan di atas ranjang,atau sofa kantor 🤭😂😂
tau ach: jangan di ganti,,,biar ada Devan junior
🍒 ig@ittaharuka 🍒: ihhh kok tau jalan pikiranku, apal banget 🤣🤣🤣
dahlah, aku ganti aja 🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Santi Eprilianti
masih penasaran sama sosok bara,,,
kak semangat up nya,,klo bisa yg banyak up nya😁
🍒 ig@ittaharuka 🍒: nanti aja kalau udah dikontrak Kak, aku usahakan update doble 😂😂😂
total 1 replies
Suci Dava
Nara terlalu sembrono
Sri Rahayu
jangan takut Nara....malah kamu bisa tau seperti apa sosok Devan yg misterius itu...semoga Devan tidk menyakiti mu...lanjut Thorr 😘😘😘
ᰔᩚ 𝙼𝚊𝚖 𝚄𝚖𝚎𝚢𝚜 ♡ᰔᩚ
jangan galak² Dev
Kamiem sag
heran aja sama Nara
udah dilarang bejerja di oerusahaan suami tapi tetap dilanggar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!