NovelToon NovelToon
Ternyata Anak Sultan

Ternyata Anak Sultan

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Suami Tak Berguna
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Deanpanca

Sabila. seorang menantu yang acap kali menerima kekerasan dan penghinaan dari keluarga suaminya.
Selalu dihina miskin dan kampungan. mereka tidak tau, selama ini Sabila menutupi jati dirinya.

Hingga Sabila menjadi korban pelecehan karena adik iparnya, bahkan suaminya pun menyalahkannya karena tidak bisa menjaga diri. Hingga keluar kara talak dari mulut Hendra suami sabila.

yuk,, simak lanjutan ceritanya.
dukungan kalian adalah pemacu semangat author dalam berkarya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deanpanca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

"Akhirnya mereka cerai juga, langkah selanjutnya menikahkan Hendra dengan Maya." Gumam Bu Wati dalam hati.

Bu Wati bukannya sadar akan kesalahannya, dia justru berencana mengurus surat cerai Hendra secepatnya. "Kalau sudah kamu talak kenapa harus diperpanjang sih, Hendra!" Kata Bu Wati.

"Besok Ibu akan minta maaf, dan segera mengurus surat perceraian kalian."

Dengan mudahnya Bu Wati bicara, tanpa peduli dengan perasaan Hendra. Hendra menyesal, karena tidak pernah mempercayai Sabila selama ini.

Bu Wati sudah membayangkan, betapa senangnya dia "Semakin cepat diurus perceraian mu, semakin cepat juga kamu bisa bersama Maya. Maya itu perempuan yang cocok jadi adik ipar Mbak, jadi menantu perempuan di rumah ini." Kata Riska.

Hendra menggelengkan kepala, baru sekarang dia melihat sifat asli keluarganya. "Mbak gak mikir perasaan aku dan Sabila! Mbak keterlaluan." Hendra meninggalkan ruang tamu, dan masuk ke kamarnya.

"Brakkk!" Suara pintu yang ditutup dengan kasar oleh Hendra.Semua orang terkejut dibuatnya.

"Anak ini! Kalau sampai Ibu jantungan gimana? Ucap Bu Wati, sembari memegang dadanya.

Riska cuek saja dengan tingkah adiknya. Dia menarik tangan suaminya untuk ikut dengannya masuk ke kamar.

Risma yang mendengar ucapan ibunya saat Hendra masuk kamar, tersenyum getir.

"Kalau Ibu jantungan tinggal di bawa ke rumah sakit, kalau nyatanya ibu meninggal tinggal dikubur saja." Kata Risma yang kemudian beranjak dari duduknya.

"Risma! Sudah berani kamu sama Ibu, ya!" Bu Wati menatap Risma tajam.

Risma menghentikan langkahnya, dia berbalik menatap Bu Wati. "Seperti ini dikatakan berani. Ibu lebih berani lagi menghancurkan ikatan pernikahan! Gak takut kena azab!? Ingat Bu, anak perempuan ibu ada 3. Bagaimana kalau kami diperlakukan sama seperti apa yang ibu lakukan ke mbak Bila??

Tak menunggu jawaban Ibunya, Risma bergegas pergi meninggalkannya. Biarlah Ibu Wati memahami ucapannya tadi.

*** ***

Pagi harinya sebelum berangkat kerja Hendra ingin menemui Sabila, tapi Bu Wati melarangnya dengan alasan akan terlambat ke kantor.

"Mau kemana kamu, Hendra?" Tanya Bu Wati.

Walaupun rasa kesal pada ibunya masih ada, Hendra yang menjadi pusat perhatian lantas berkata, "Mau ke kontrakan dulu, Bu. Mau lihat Sabila."

Wajah Bu Wati dan Riska berubah menjadi tidak senang. "Kamu liat jam gak sih, Hen! Sebentar lagi kamu telat. Mas Burhan saja sudah berangkat sejak tadi," Kata Riska sembari menunjuk ke arah jam dinding.

Riska sengaja tidak membangunkan Hendra lebih awal, karena mencegah Hendra untuk menemui Sabila di kontrakan.

Hendra menjadi bimbang, kalau tidak menemui Sabila masalah akan semakin panjang. Tapi kalau dia memaksa pergi, maka bisa-bisa dia kena teguran dari atasan.

Bu Wati melihat kebimbangan anaknya, segera menenangkan. "Sudah, kamu berangkat saja. Ibu habis sarapan mau langsung ke kontrakan kamu, mau minta maaf. Nanti ibu sampaikan kalau kamu telat ke kantor, jadi gak bisa nemuin Sabila." Katanya.

Dengan pertimbangan yang matang, Hendra memilih pergi "Ya sudah Bu, Hendra pamit dulu. Jangan lupa sampaikan maaf ku ke Sabila!" Kata Hendra.

"Iya, nanti ibu sampaikan." melihat Hendra pergi dengan motor bututnya, "Kalau ibu ingat!" Sambungnya. Membuat Riska dan Risma melotot mendengarnya.

"Astaga, Ibu! Pinter banget sih nyambung kalimat." Kata Riska yang menggaet lengan Bu Wati.

"Hati-hati Karma!" Ucap Risma, yang masih menikmati roti bakarnya.

Riska menoleh pada adiknya yang terlihat cuek. "Maksud kamu apa, Risma?" tanyanya.

Risma beranjak dari duduknya, meraih tas yang diletakkan di kursi sebelahnya. "Pikir saja sendiri!" Aku mau ke kampus.

Riska yang tak paham menatap ibunya, "Risma kenapa sih, Bu?" tanyanya.

Bu Wati merasa ada yang menikam jantungnya saat mengingat ucapan Risma, tapi apa dia peduli? Tidak, dia tetap dalam pendiriannya. Akan memisahkan Sabila dan Hendra, kemudian menikahkan anaknya dengan Maya.

...****************...

Kontrakan Sabila

"Brakkk!" Pintu kontrakan Sabila rubuh, akibat tendangan seorang preman kampung.

Sabila bersama Bu Ratih sedang berada di dalam rumah, mengepak barang-barang Sabila.

"Astaghfirullah!" Ucap keduanya.

Riska dan Bu Wati masuk ke kontrakan. Mereka menelisik setiap sudut ruangan, merasa dapur mereka lebih bagus dari kontrakan Hendra.

Aku meminta Bu Ratih untuk tetap di kamar, dan merekam percakapan ku dengan keluarga Mas Hendra.

"Bu! Ibu di kamar saja, tolong nanti rekam obrolan kami." Ucapku lirih sembari menyerahkan handphone ku.

Ibu Ratih mengangguk paham, "Hati-hati, Bila." Katanya.

Aku keluar menemui Mbak Riska dan Mantan Ibu Mertua ku. Saat keluar aku dikejutkan, dengan beberapa lelaki yang datang bersama mereka.

"Ada apa ini, Mbak, Bu? Kenapa pintunya sampai di rusak?" Tanyaku dengan menatap beberapa orang disana. "Kalian siapa? Kenapa ikut merusak rumah orang?" Kataku yang entah darimana datangnya keberanian ini.

"Berani sekali kamu meneriaki kami! Mereka orang suruhan ku, kenapa mau marah? Hari ini kamu harus menandatangani surat cerai ini, dan jangan minta harta sepeserpun dari Hendra." Ujar Mbak Riska yang diangguki oleh Bu Wati.

Aku tidak habis pikir, hanya untuk menandatangani surat cerai harus bawa bodyguard. "Tanpa didatangi seperti ini pun aku pasti akan tanda tangan, Mbak. Toh Mas Hendra juga sudah mengucapkan talak tiga padaku." Kataku sembari mengambil surat yang disodorkan Mbak Riska.

Semalam Bu Wati mengatakan akan mengurus surat cerai di pagi ini, nyatanya dia sudah jauh hari menyiapkannya. Tinggal menunggu moment seperti ini, baru surat itu dia gunakan.

Beberapa warga yang mendengar keributan, telah berkumpul di depan kontrakan Sabila. Mereka mendengar semua percakapan Ketiga wanita di dalam.

"Tega sekali si Riska, berbuat seperti itu. Kayak Sabila lagi kumpul kebo saja, digeruduk bawa preman lagi."

"Iya. Punya mantu sama ipar sabar, malah disia-siakan."

Bu Wati mengambil surat cerai yang sudah ditandatangani Sabila. Dia tersenyum, melihat surat itu. "Bagus kalau kamu sadar. Bagaimana juga mau bertahan, kamu kan mandul?" Kata Bu Wati penuh penekanan.

"Eh dengar tidak, katanya Sabila mandul. Masa sih?"

Aku mendengar bisik-bisik tetangga, yang sedang berkumpul di depan kontrakan ku. Dalam hati aku berkata inilah kesempatan, membuat keluarga Hendra merasakan sedikit rasa malu.

"Iya aku mand*l, Bu! Tapi aku mand*l, karena tidak pernah disentuh oleh Mas Hendra dan semua itu atas perintah Ibu." Kataku dengan suara lantang, sudah ku putuskan aku tidak akan mau diinjak-injak oleh mereka lagi.

"Hah..!!" Kompak orang-orang di luar.

Wajah Bu Wati merah padam dibuatnya, emosinya sudah tidak bisa ditahan. "Kalian! Beri pelajaran wanita sialan ini." Perintah Bu Wati kepada bodyguard nya.

Tapi tindakan mereka dihentikan oleh seruan seseorang. "Berhenti kalian!" Suara bariton menggelegar bak petir menyambar. "Berani kalian menyakiti Sabila, ku pastikan kalian tidak akan melihat matahari besok pagi." Katanya datar.

1
Dwi Supriningsih
duuuhh lg seru2 nya ceritanya kok berhenti sii
Taurus girls
1 iklan
DeanPanca
aku mau memberi bintang 5 pada karya ku sendiri. sebagai support untuk diriku yang bisa sampai ke tahap ini. selamat menikmati karya, yang dibuat dengan segenap hati.
Taurus girls
banguninya pke apa pak pake panci?😆
Taurus girls
1 iklan
DeanPanca: terimakasih kk
total 1 replies
Taurus girls
kmu yg mnyesal
Taurus girls
Revan datang. jadi nggk sbr baca next bab
Taurus girls
bagu Bila lawan saaja jngn tkut
Atik R@hma
si epan dtng😁😁
DeanPanca: /Smile//Chuckle/
total 1 replies
Taurus girls
novel ini bagus. sifat para pemerannya bikin greget. dan yang paling saya suka adalah tulisannya. tulisannya rapih cantik bagus dan enak di baca. tidak bikin bosan. cara penulisannya pertahankan ya thor kedepannya smoga makin bagus.
semangat
Taurus girls
jujur nih ya.
dari awal baca sampai di bab ini aku perhatikan tulisannya tuh selalu rapih dan nikmat di baca.
nggak bikin bosan.

pertahankan thor
DeanPanca: makasih ya kk atas dukungannya 🥰
total 1 replies
Taurus girls
1 iklan plus 1 mawar merah. cemungut author.
Taurus girls
dasar Bu Wati Riska Risma kalian semua sama saja.

Hendra juga
Taurus girls
benarkah? apa kata katamu bisa di percaya Risma.
Taurus girls
telat Hen telat. nggk ada gunanya kamu marah marah seperti itu.

kamunya aja yang nggak punya pendirian. cuma manut manuut aja.
DeanPanca: siap-siap menyesal
total 1 replies
Taurus girls
rasain tuh
Taurus girls
Shella nih ya. untung ketahuan klo nggk keenakan dia dapet uang banyak.
Taurus girls
1iklan lg buat kak othor
Taurus girls
Hendra puny pndirian dikit dong jgn nurut nurut aja.
Taurus girls
kamu nyebelin bngt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!