NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik CEO

Gadis Desa Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Meitania

Agnes Nugraha gadis remaja yang ceria dari keluarga sederhana memiliki paras yang cantik pertemuannya yang tanpa di sengaja dengan seorang pemuda kota yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan besar di kota membuat hidupnya berubah.
Seperti apa? ikuti ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Sampai di rumah Radit, Agnes merasa gugup luar biasa karena ini kali pertama Agnes bertandang ke rumah laki-laki. Dan kali ini laki-laki yang bersamanya adalah laki-laki spesial yang ada di hidupnya. Radit menggenggam tangan Agnes untuk mengurangi rasa gugup Agnes.

"Ada aku jangan khawatir." Ucap Radit.

Memasuki ruang tamu ternyata Mama Retno sedang menerima tamu. Seorang wanita seusia dengan Mama Retno dan seorang wanita muda. Yang bisa Radit pastikan itu adalah teman Mama nya yang ingin menjodohkan anaknya dengan dirinya.

"Eh, sayang sudah datang. Ayo masuk kalian pasti capek kan?" Sapa Mama Retno menghampiri Agnes dan Radit kemudian mencium pipi kanan dan kiri Agnes seolah mereka sudah sangat akrab membuat Radit sedikit heran sementara Agnes terlihat semakin gugup.

"Sayang, ini perkenalkan teman Mama Ana dan ini putrinya Renita." Memperkenalkan tamunya pada Agnes.

"Jeng Ana kenalkan ini calon mantu saya Agnes." Ucap Mama Retno pada tamunya.

Mereka pun berkenalan. Terlihat jelas Ana dan Renata tidak menyukai kehadiran Agnes namun Mama Retno dan Agnes terlihat acuh. Bahkan Mama Retno tak sedikit pun menyinggung kehadiran Radit di sana seolah Radit tak terlihat.

"Ma, Radit bawa Agnes dulu masuk." Ucap Radit.

"Eh, iya. Sana kamu istirahat dulu ya Nak." Mama Retno.

"Memang mereka dari mana jeng?" Tanya Ana penasaran.

"Oh, itu mereka habis fitting, terus cek gedung sama tadi ada pertemuan sama WO jadi sedikit sibuk lah mereka." Ucap Mama Retno asal.

Dan ucapan Mama Retno masih bisa di dengar oleh Radit dan Agnes. Keduanya saling pandang dan Radit mengangkat bahunya membuat Agnes hanya tersenyum tipis. Radit menebak jika Mama nya juga kurang menyukai tamu nya di depan. Pasti teman Mama nya itu sedikit memaksa untuk menjodohkan putrinya.

Radit meninggalkan Agnes sendiri di ruang keluarga setelah dirinya pamit untuk membersihkan diri karena seharian di kantor. Agnes pun berusaha biasa saja dan mengijinkan Radit walau dirinya begitu gugup dan takut. Agnes menyibukkan dirinya berselancar di dunia maya walau hanya sekedar melihat-lihat saja.

"Maaf, Kakak siapa?" Tanya seorang perempuan muda dan cantik.

Agnes menoleh pada sumber suara kemudian melihat kiri kanan dan hanya ada dirinya di sana.

"Saya?" Ucap Agnes balik bertanya.

"Iya dong siapa lagi kan cuma ada kakak di sini." Raya.

Raya merupakan adik bungsu Radit yang masih duduk di bangku smp.

"Oh, maaf saya agnes." Ucap Agnes.

"Kak Agnes teman Ka Randi?" Tanya Raya to the poin karena Randi Kakak keduanya yang selalu membawa perempuan gonta ganti.

"Hah!"

"Bukan doa calon istri Kakak." Jawab Radit yang baru saja menuruni tangga dan bergabung dengan Raya dan Agnes.

"Apa?! Serius?"

"Kakak mau sama kulkas empat pintu?" Tanya Raya pada Agnes membuat Agnes sedikit bingung.

"Jangan di dengarkan sayang dia memang rese." Bela Radit.

"Apa tadi dia bilang sayang. Aduh, mimpi apa ya tadi aku. Apa Kakak ku salah minum obat ya? Atau kejedot kepalanya pas lagi di kantor?" Ucap Raya yang membuat Agnes tersenyum merasa lucu.

"Eh, aaa... Mama Papa pantes beruang kutub kulkas empat pintu ini meleleh senyumnya manis banget. Kakak punya pabrik gula ya." Oceh Raya lagi.

Agnes pun tertawa melihat tingkah Raya yang polos dan tanpa canggung.

"Ish.. Berisik banget sih Dek. Sana ah.." Usir Radit.

"Apa katanya sana. Kok Kakak usir adek. Adek bilang Papa ya." Raya.

"Terserah."

"Eh, Kak kenalin aku Raya adik bungsunya kulkas empat pintu ini. Yang sabar ya Kak. Pasti Kakak kedinginan ya deket-deket dia." Ucap Raya mengulurkan tangannya.

"Salam kenal Raya." Agnes.

Tak lama Mama Retno ikut bergabung bersama Putra putri dan calon menantunya setelah tamu tak di undangnya pergi. Sebenarnya apa yang Radit fikirkan benar adanya. Mama Retno kurang menyukai Ana dan Renata karena sejak pertemuan pertama Renata terlihat kurang sopan dan angkuh.

Apalagi Ana terus saja mendesaknya untuk menjodohkan Renata bersama Radit. Setiap hari bahkan setiap waktu Ana terus saja mendesak Mama Retno membuatnya merasa jengah. Sementara Radit tak bereaksi sama sekali bahkan terlihat masa bodoh.

"Tamu nya udah pergi Ma?" Tanya Raya.

"Udah. Lain kali jangan suruh dia masuk bilang aja Mama ga ada di rumah." Mama Retno kesal.

"Ye, mana Raya tau. Raya fikir Mama sudah membuat janji dengan mereka jadi Raya minta mereka menunggu Mama di dalam." Jelas Raya.

Karena ternyata Ana dan Renata tiba di rumah bersamaan dengan kedatangan Raya dari sekolahnya. Raya sedikit terlambat pulang karena ada kegiatan tambahan di sekolahnya.

"Ya udah Mama mau mandi dulu. Adek, minta Bibi siapkan makan malam ya. Bilang sama Bibi tambahkan set makan nya karena ada calon istri Kak Radit." Perintah Mama Retno pada Raya yang membuat Agnes tersipu.

"Siap Ma." Raya.

Radit menatap Agnes lembut sambil tersenyum. Agnes pun membalas senyumannya.

"Udah ga tegang kan?" Tanya Radit.

"Sedikit." Jawab Agnes.

"Ga apa-apa nanti terbiasa kok." Radit.

Makan malam yang di tunggu pun tiba. Radit mengajak Agnes menuju meja makan. Disana sudah ada Raya yang lebih dulu duduk di sana. Kemudian Mama Retno menyusul. Tak lama terdengar langkah kaki menuruni tangga dan ternyata Papa Jamal dan Agnes pun kembali di serang rasa gugup.

"Hm.."

"Pa, kenalkan ini Agnes calon istri Radit." Ucap Radit memperkenalkan Agnes.

"Agnes Om."

"Jamal."

"Duduklah tak perlu sungkan." Ucap Papa Jamal membuat Agens sedikit lebih tenang karena ternyata Papa Jamal tak seperti dugaannya. Beliau begitu ramah.

"Jangan takut kak, Papa baik dan hangat tidak seperti yang di samping Kakak." Raya.

"Adek, sudah makan saja." Tegur Mama Retno.

Radit memutar matanya jengah dengan kelakuan sang Adik bungsu. Walau terlihat acuh namun Radit begitu perhatian bahkan teramat overprotektif terhadap adik bungsunya itu.

Saat mereka asik makan terdengar seseorang yang datang dan mendekat pada meja makan. Agnes dan Radit membelakangi orang tersebut yang ternyata tidak datang sendiri melainkan bersama seorang perempuan.

"Astaga siapa lagi ini." Ucap Raya.

Radit dan Agnes pun menoleh pada orang yang datang.

"Malam semuanya." Ucap Randi yang usianya dua tahun di atas Agnes.

"Malam."

"Perkenalkan Pa ma ini Meri." Randi.

"Malam Om Tante." Sapa perempuan bernama Meri.

"Malam."

"Kalian sudah makan? Jika belum ayo makan sekalian. Randi minta Bibi ambilkan set makan nya." Perintah Mama Retno.

"Siap Ma." Jawab Randi dengan semangat.

Randi belum menyadari jika ada warga baru yang sedang makan malam bersama keluarganya.

🌼🌼🌼

1
Reza Muna
Luar biasa
disney
radit jatuh cinta pandangan pertama dgn agnes, butuh gerakan satset sebelum di dahului yg lain
disney
karya baru semoga sukses thor..pak bagas naksir agnes ya hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!