NovelToon NovelToon
Same But Different

Same But Different

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Teen School/College / Mengubah Takdir / Teman lama bertemu kembali / Trauma masa lalu / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kanza Hann

Isya sadarkan diri dalam kondisi amnesia setelah mengalami kecelakaan ketika studi wisata. Amnesia itu membuat Isya lupa akan segala hal yang berkaitan dengan dirinya, bahkan banyak yang menilai jika kepribadiannya pun berubah. Hari demi hari ia jalani tanpa ingatan yang tersisa. Hingga pada suatu ketika Isya bertemu dengan beberapa orang yang merasa mengenalinya namun dengan identitas yang berbeda. Dan pada suatu hari ingatannya telah pulih.

Apa yang terjadi setelah Isya mendapatkan ingatannya kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kanza Hann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

015 : Mendadak Badmood

Meski tanggal merah, Haikal tetap menyempatkan diri pergi ke tempat les. Saat yang lain asyik menikmati waktu libur, ia lebih memilih menyibukkan diri dengan belajar. Haikal masih trauma untuk bersenang-senang di hari libur semenjak kematian ibunya. Ia giat belajar supaya mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri karena tidak ingin lagi dibiayai oleh Pak Yuda dari hasil memeras harta Keluarga Olivia.

Les selesai tepat pukul 5 sore. Haikal bergegas pergi. Sengaja tidak memberitahu sopir pribadi untuk menjemput, sebab ia ingin menikmati waktu senja dengan berjalan di pinggiran kota. Sembari berjalan, Haikal menyempatkan diri untuk melihat jadwal harian pribadi miliknya di wallpaper layar ponsel. Terlalu fokus menatap layar ponsel membuat Haikal tanpa sengaja menabrak seseorang pejalan kaki.

Duak…

Ponsel yang dipegangnya pun jatuh, kemudian es cappucino tumpah tepat di ponsel tersebut. "Awh... ups, sorry!" ucap seorang gadis yang Haikal tabrak. Gadis itu langsung mengambil ponsel milik Haikal dan mengusap cipratan cappucino menggunakan tangannya.

"Tidak apa-apa, ponselku waterproof!" ujar Haikal.

Gadis tadi menoleh dan ternyata itu adalah Quin. Mereka berdua terkejut sesaat setelah saling melihat, lalu merasa lega karena bertabrakan dengan orang yang saling kenal. Bisa saja urusan akan jadi lebih rumit jika melakukan kesalahan dengan orang yang belum di kenal, apalagi di jalanan umum.

"Quin?"

"Oh, Haikal rupanya! Kebiasaan kalau jalan nggak pakai mata! Lihat apa sih?" Quin melihat layar ponsel Haikal dengan wallpaper jadwal harian pribadi terpampang jelas di sana. "Astaga jadwal begini saja kamu jadikan wallpaper? Ck ck ck... jangan bilang kamu jalan sambil fokus lihat ini!"

"Yah memang begitulah, hehe..." jawab Haikal sambil terkekeh.

"Ganti rugi gih es cappucino punyaku yang kamu tumpahkan! Sudah haus banget belum diminum juga malah terbuang sia-sia!" Quin mengomel kesal.

"Iya iya aku ganti dasar bawel!"

"Ish dibilang bawel! Emang kalau haus atau lapar tuh aku malah ngomel-ngomel!"

"Apa gunanya terus mengomel? Lega hausnya? Kenyang perutnya? Nggak juga kan? Malah makin haus dan lapar yang ada!" Haikal bertanya dengan nada candaan.

"Ya terserah akulah!" jawab Quin kesal.

Haikal menanyakan tujuan yang diinginkan Quin sebagai ganti es cappucino yang ia tumpahkan, "Mau ditraktir di mana?"

"Ih asyik! Aku maunya di Coffe Day!"

"Ya sudah, ayo!" Haikal berjalan dulu, kemudian Quin mengikuti dengan riang dari belakang seperti seorang anak yang hendak dibelikan jajan oleh ayahnya.

***

Sesampainya di Coffe Day, Quin langsung memesan dalgona mix special choco with extra cream strawberry. "Wah, cantik sekali dalgona-nya!" sebelum meminumnya pun Quin mengambil foto dulu untuk diunggah di akun media sosial Lifestagram.

Cekrek cekrek...

"Itu lebih mahal loh dari es cappucino milikmu tadi!" seketika ucapan Haikal menghancurkan mood bagus Quin.

"Iya iya, jangan pelit begitu dong! Sekali-kali lah traktir aku yang harganya mahalan dikit!"

"Itu sudah!" Haikal menunjuk dalgona pesanan Quin.

Tanpa basa-basi lagi, Quin ingin langsung menikmati dalgona pesanannya, "Hmm... rasanya luar biasa nikmat! Makasih ya, hehe..."

"Kamu tadi habis pemotretan?" tanya Haikal.

"Nggak juga! Tadi aku dari pusat perbelanjaan buat beli cream siang malam, serum, facial foam, lipstik, eyeliner, maskara, dan parfum mumpung ada produk terbaru yang lagi promo," jawab Quin.

Haikal bisa menebak jika kebiasaan lama Quin masih berlangsung hingga sekarang, "Dari dulu hobimu selalu mengoleksi peralatan make up."

"Tentu saja perempuan itu harus banyak dandan biar cantik!" Quin jadi teringat sesuatu untuk ditanyakan. "Oh ya, bagaimana kabar ayahmu? Lama aku tidak bertemu dengannya."

"Dia baik-baik saja dan tentunya masih sibuk dengan urusan perusahaan. Mainlah ke rumah saat weekend jika kamu ingin bertemu!" saran Haikal.

"Ya coba nanti lihat jadwalku dulu! Soalnya kalau weekend aku malah sibuk."

"Wih, sudah jadi top model nih!" Haikal mulai meledek Quin.

Quin merasa masih terlalu dini baginya untuk besar kepala, "Ih masih belum lah! Perjalananku di dunia model belum begitu lama dan banyak target yang harus aku capai untuk menjadi top model!"

"Iya, semangat terus! Aku yakin kamu pasti bisa jadi top model!"

Di sela-sela perbincangan, ponsel Quin berdering yang menandakan ada panggilan masuk. Panggilan itu berasal dari perancang busana yang biasa menggunakan Quin sebagai modelnya. "Sebentar ya aku ke toilet dulu!" Haikal mengangguk memberi izin.

Setelah Quin ke toilet, Haikal merasa bosan karena tidak ada teman berbicara. Ia pun memutuskan untuk mengirim pesan kepada Isya. "Kamu lagi apa?" terdengar seperti awalan chat yang biasa digunakan pada umumnya.

Kebetulan saat itu Isya sedang asyik rebahan di ranjang dengan ponselnya, sehingga dia membalas pesan Haikal dengan cepat. "Lagi santai saja sambil main game."

"Main game? Tumben sekali kamu main game? Biasanya tidak pernah pun kamu menyimpan aplikasi permainan di ponselmu."

"Entahlah, lagi ingin saja. Ada apa mengirim pesan?"

Haikal memikirkan suatu hal sebelum membalas. Sepertinya harus ada rencana untuk ketemuan di suatu tempat yang biasanya Isya suka, "Weekend besok kamu ada waktu luang?"

"Ada. Kenapa?"

"Bagaimana kalau besok kita pergi ke perpustakaan umum bersama?"

"Nggak ah! Lagipula weekend ngapain ke perpustakaan? Di sekolah kan sudah ada perpustakaan! Lebih baik waktu libur tuh pergi ke tempat wisata atau wahana bermain saja!"

Haikal sedikit kecewa dengan balasan pesan Isya yang memberi tahu bahwa dia tidak tertarik dengan ajakannya, "Oh ya sudah kalau kamu tidak bisa."

"Oke." balas Isya singkat.

Selepas itu tidak ada balasan pesan dari Haikal dan kegiatan saling mengirim pesan di antara mereka berdua telah selesai. Haikal merasa bahwa sikap Isya semakin aneh juga terasa dingin terhadapnya, "Ada apa dengannya? Tidak biasanya dia menolak ajakan ku untuk pergi ke perpustakaan bersama."

Tidak lama kemudian, Quin sudah selesai menerima panggilan. Ia bergegas keluar toilet untuk kembali menemui Haikal. Belum lama ia tinggal, raut wajah laki-laki di hadapannya itu berubah menjadi murung. "Ada apa dengan ekspresi wajahmu itu? Kamu jadi terlihat semakin buruk!"

"Bukan apa-apa!" jawab Haikal sambil mengalihkan pandangannya.

"Oh, ya sudah kalau begitu!" meski tidak diberitahu pun Quin sudah tahu pasti gara-gara Isya. Karena hanya dialah yang bisa membuat kondisi Haikal berubah tak menentu. Sebagai sahabat dekat dari keduanya, Quin sudah terbiasa menyaksikan hal ini.

Melihat Haikal yang sibuk dengan pikirannya sendiri, Quin merasa kehadirannya di sana mulai terabaikan. "Hei, kamu mikirin apa sih? Jangan cuekin aku begini dong!"

Bukannya menjawab, Haikal malah bangkit dari duduk dan berniat untuk pergi. "Aku pergi dulu ya! Tenang saja tadi pesanannya sudah aku bayar! Bye... sampai jumpa besok!"

"Apa-apaan dia pergi begitu saja?" meski sempat merasa kesal ditinggal sendirian, Quin tetap santai untuk menghabiskan dalgona miliknya yang tersisa.

1
Anonymous
keren
Wy Ky
.
Protocetus
izin promote ya thor bola kok dalam saku
F.T Zira
like sub dan 🌹 untukmu kak Thor🫰🫰
F.T Zira
aku ninggalin jejak di chapter 1 dulu ya kak.. nanti baca secara berkala...

-One Step Closer-
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!