Perfect Sweet Marriage

Lanjuttt...

**

Danira keluar dari apartemen milik diego kali ini ia merasa hidupnya benar-benar tidak berarti, apa tujuan hidupnya sendiri pun ia tak tahu dengan mata sembab danira keluar ia berpapasan dengan satpam tempat itu

"Mbak danira.." Lelaki paruh baya itu berjalan menghampiri danira, danira buru-buru menyeka air matanya dan tersenyum ramah

"Mbak mau kemana?" Tanyanya

"Kenapa?" Tanya danira

"Emm anu mbak tadi bapak berpesan agar tidak mengijinkan mbak danira kemana-mana " Jawabnya dengan ragu

"Bapak?" Tanya danira masih dengan kebingungan

"Pak diego maksud saya mbak.." Jawabnya dengan senyum kecil

"Aaa Diego.. Hahaha gak kok pak saya gak kemana-mana 5 menit aja saya cuma kedepan ambil pesanan gojek dari mas diego juga" Jawab danira, lelaki itu tersenyum lega ia membiarkan danira keluar dari halaman apartemen elite itu tanpa mengawasinya setelah merasa terlepas dari pandangan satpam itu danira dengan cepat berlari meninggalkan tempat itu tanpa harus menoleh kembali.

Entah seberapa jauh ia berlari namun ia merasa cukup jauh dari tempat semula dan tidak mungkin orang menemukannya dengan cepat, danira berlari menuju apartemen toni beruntung tempat itu cukup sepi ia menekan tombol kunci dan terbuka tak perlu berpikir lagi danira buru-buru mengemasi barang-barang miliknya hanya sebagian saja jika membawa semua itu tidak mungkin satu buah ransel dan tas keperluan lainnya danira pergi dengan cepat dari tempat itu.

Kali ini danira merasa ia harus benar-benar pergi dan menghilang dari tempat itu danira berjalan cukup jauh rasa capek membuatnya harus melepaskan penat di tempat peristirahatan namun tak lama ia ditempat itu sebuah mobil mewah berhenti tepat dihadapannya

"Anj** masa harus ketemu lagi" Caci benaknya namun tak disangka jika yang keluar dari mobil itu adalah bella, satu-satunya orang yang ia kenal lagi selain toni dan siarogan itu namun wanita itu keluar dengan perutnya yang buncit danira tak menduga jika kehamilan bella ternyata cukup besar untuk menjadi rahasia

"Bella" Danira berdiri mematung menatap wanita cantik itu

"ra.." ia memeluk danira dengan cepat

"Maafin gue" Ucapnya ia buru-buru membawa danira memasuki mobilnya

"Kenapa lo ada disini" Tanya danira dengan nafas ngos-ngosan

"Kamu mau pergi kan, ayo ikut aku" Ajaknya

"Gak bel, aku pergi sendiri aja.." Tolak danira yang masih merasa trauma dengan kejadian terakhir

"Ra please kali ini gak ada hal yang aneh-aneh lagi, kita kerumah ku dulu dan berpikir disana" Ucapnya memohon

Danira berpikir sejenak jika ia tidak ikut bella bisa saja diego menemukannya kembali dan membawanya pulang akhirnya ia putuskan kali ini ia akan percaya lagi kepada wanita itu

Mereka sampai di sebuah rumah hunian mewah, bella membawa danira keluar mereka memasuki rumah itu namun danira merasa kali ini ia jatuh kedalam jebakan lagi dimana didalam rumah itu ada orang tua bella yang menatapnya dengan tajam

"Bell" Danira menatap bella curiga

"Ra tenang, mami dan papi gak akan ngapa-ngapain lo kok mereka cuma ingin memberikan kesepakatan aja" Jawab bella dengan senyum aneh

"kesepakatan" Tanya Danira

"Silahkan duduk" Perintah ny. April kepada danira disebelah wanita itu ada lelaki yang danira kenal ia adalah tn.Fandi ayah bella

"Danira kali ini kami akan membantumu untuk pergi kami akan membebaskan mu dari gangguan keluarga aneh itu" Ucap ny.april, danira terdiam menyimak wanita itu berbicara

"Kami akan membuatmu jauh dari tempat ini, hingga Diego tidak akan menemukanmu dan kamu juga tidak perlu melakukan pernikahan palsu ini" Ucap ny.april menjelaskan

"Maksudnya, Bell maksudnya apa aku tidak mengerti" tanya danira kepada wanita yang duduk disampingnya

"Oke ra gue jelasin.. Tadi toni nelpon gue dan minta gue buat jemput lo dan bawa lo pergi.."

Tunggu toni maksudmu...?" Tanya danira

"Yaa Toni adiknya diego.." Jawab bella acuh

"Toni yang kerja direstoran xx"

"right.." Jawab bella membenarkan

"Jadi maksudmu toni dan diego.."

"Betul danira mereka saudara.. Dan pasti tante leira sudah menjelaskan semua bukan.. Jadi mami dan papi bakal bantuin lo buat pergi dari tempat ini tanpa diketahui siapapun lo bisa memulai hidup baru tanpa diganggu dan diteror siapapun ra.." Jelas bella

"Gue minta maaf udah buat lo dalam situasi sulit ini seharusnya gue gak bawa-bawa lo dalam hal ini.. Maafin gue ra gue menyesal.." bella memeluk danira dengan cepat, meskipun rasanya aneh namun kali ini danira hanya bisa percaya kepada bella meskipun besar kemungkinan ia dijebak lagi

"Jadi saya harus apa om, tante?" Tanya danira menatap keduanya

"Danira apa kamu masih kuliah.." Tanya tn.fandi, danira mengangguk membenarkan memang benar danira sedang di semester akhir sebentar lagi ia akan menyelesaikan pendidikannya

"Baik, saya akan pindahkan kamu dari kampus itu saya akan pastikan kamu tetap mendapatkan beasiswa mu namun dengan syarat kamu harus benar-benar pergi dari tempat ini jauhi tempat ini saya juga pastikan ditempat barumu kamu tidak akan kesulitan.." Jelas tn.fandi

"Sebentar om, maaf jika saya lancang.. Apa semua ini nyata kenapa tiba-tiba?" Tanya danira yang curiga

"Danira kamu tidak perlu takut, kami menyesal sudah membuat hidupmu semakin rumit.. Kami sudah tahu semua ceritanya maafkan bella juga karena membuat hidupmu menjadi

seperti ini, jadi kami hanya ingin menebus kesalahan kami.." Ucapnya menjelaskan, danira mengangguk mengerti

"Tapi sebelum itu.."

"Ya om saya mengerti.." Jawab danira saat ia melihat tn.fandi mengeluarkan sebuah kertas

Didalam batinnya danira tertawa terbahak-bahak ternyata benar tidak ada yang gratis dan mudah di dunia ini

"Ini.." Ucap lelaki itu memberikan kertas kepada danira, danira mulai membacanya dan matanya terbelalak saat melihat point terakhir dari lima kesepakatan itu

"Maksudnya" Danira berdiri dari duduknya dan menatap tajam ketiga

"Apa maksud semua ini" Tanya danira menaikan sedikit intonasi bicaranya sembari melempar kertas itu jauh

"Kenapa disini tertulis jika anak yang dikandung bella akan menjadi anak asuh saya...? Tanya danira tak habis pikir

"Danira dengarkan kami dulu nak.." Mohon ny.april ia bahkan sampai berdiri menghampiri danira dan bersujud dihadapannya danira sampai tersentak menyaksikan hal itu

"Mii.." Teriak bella ia menghampiri ibunya dan membawanya berdiri namun ny.april menolak ia tetap sujud dihadapan danira

"Bangun tante atau saya pergi" Ancam danira membantu wanita itu berdiri mengingat besar arogannya kala itu danira tak menyangka ia akan melakukan hal itu.

"Danira saya mohon, putri saya harus melanjutkan hidupnya dengan baik.. Tapi dengan adanya anak ini ia tidak akan bisa melakukan itu saya ingin bella mendapatkan kehidupan yang layak saya seorang ibu danira, semua ibu ingin yang terbaik untuk anaknya.." Mohon ny.april

"Lalu saya apa saya tidak memiliki hidup apa saya tidak ingin hidup layak juga dan anak itu, ia tidak berdosa dan bella apa kamu rela anak itu tidak tahu jika kamu ibunya?" Jawab danira kesal dengan bella yang acuh

"Ra.. Mami benar aku tidak bisa melanjutkan hidupku dengan baik jika anak ini bersamaku..." jawab bella acuh jawabannya benar-benar membuat danira tak habis pikir dengan keluarga ini

"Aku gak bisa" jawab danira ia berdiri dan pergi namun tn.fandi buru-buru menghalangi langkahnya

"Danira pikirkan lagi, ini penawaran terbaik kami.. Atau anak itu akan kami gugurkan saja tidak ada gunanya juga ia hidupkan.." Ucapnya danira tersentak tak percaya kata-kata seperti itu akan terlontar dari lelaki yang berstatus seorang ayah

"Om.. Kalian.." Danira menatap nanar keluarga itu ia merasa jijik dengan semuanya danira mengeluarkan bolpoin dan menandatangani kesepakatan itu dengan cepat

"Selesai saya setuju, sekarang bawa saya pergi ke tempat yang seharusnya saya tidak ingin berurusan lagi dengan kalian.." Ucap danira sembari tangannya menunjukan kertas itu

"Terima kasih raa" Bella buru-buru bangkit dan memeluk danira dengan erat, namun danira melepaskan pelukan wanita itu

"Ra cukup semua cukup sampai disini, setelah aku pergi kita tidak akan memiliki hubungan apa-apa lagi.. Kita tidak bisa menjadi sahabat lagi namun terima kasih karena membantuku namun ini cukup sekali ku mohon bantuan ini adalah bantuan terakhirmu untukku..." Ucap danira ia meraih tasnya dan seorang lelaki membawa danira pergi dari tempat itu setelah danira pergi wajah asli ketiganya akhirnya terlihat bella tertawa terbahak-bahak sembari bersorak riang dan menari-nari bahagia

"Akhirnyaaa... Mami aku akhirnya bisa bebas dari bayi sialan ini..." Ucapnya memeluk ny.april

"Yaa sayang sekarang kamu harus mempersiapkan diri untuk kembali bertemu diego dan melanjutkan pernikahan itu..." Jawab ny.april

"Ahhkk akhirnya seandainya sejak awal aku tahu yang dijodohkan denganku itu diego gak mungkin aku menolak mi, bahkan sejak awal aku akan menggugurkan bayi ini namun bodohnya aku malah kabur dengan bajingan keparat itu... Ahhkk hidupku benar-benar menjengkelkan, tapi beruntung kita bisa mengatur semua dengan uang jadi kita bisa menangani apa saja dengan kekayaan kita..." Ucap bella dengan bangganya bahkan ia tidak sedikitpun merasa bersalah atas apa yang ia lakukan itu.