nama ku Maya ayundia,aku terlahir dari keluarga yang sederhana.kedua orang tua ku sudah meninggal saat kecelakaan.kehidupan ku awal nya sempurna ketika aku memiliki suami bernama Adrian .namun di balik kisah ku cinta ku suami ku memiliki rahasia besar yang tidak aku ketahui.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng tea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter revisi
"Ya, Ibu mengenalnya. Merekalah yang menyebabkan suami Ibu meninggal dunia. suami mu itu sengaja membunuh suami Ibu karena mereka kalah tender yang sangat besar waktu itu dengan suami Ibu. Anak itu kurang ajar dan kejam sekali. Tak hanya mereka, dulu kedua orang tuanya yang telah meninggal juga memiliki kelakuan yang sama. Mereka benar-benar keluarga yang kejam, jahat dan sombong. Kamu beruntung bisa kabur dari mereka berdua," ucap Ibu Mita membuat Maya benar-benar kaget dan shock.
"Apa Ibu bilang? Adrian membunuh suami Ibu? Dari mana Ibu mengetahuinya?" tanya maya memastikan.
"Ibu melihat dengan mata kepala Ibu sendiri. Mereka datang ke rumah ini pada saat tengah malam. Masuk dan langsung membunuh suami Ibu dengan cara menggantungnya menggunakan tali seolah-olah suami Ibu meninggal karena bunuh diri. Mereka merencanakan semuanya dengan begitu matang, sehingga polisi tidak dapat menemukan sedikitpun bukti jika mereka berdua lah yang telah membunuh suami ibu," jawab Ibu Mita dengan mata yang berkaca-kaca karena kembali mengingat kejadian naas malam itu.
Maya benar-benar tidak dapat berkata apa-apa lagi. la benar-benar tidak menyangka jika Adrian, laki-laki yang ia cintai dan terlihat sempurna di depannya itu ternyata seorang pembunuh yang sangat kejam sekali.
"Saya benar-benar tidak menyangka Bu, jika Adrian bisa sekejam ini. Saya.. Saya benar-benar menyesal Bu telah menikah dengan adrian," ucap Maya berlinangan air
"Sudah.. Yang terpenting sekarang kamu telah berhasil pergi dari kedua orang yang sangat kejam itu. Sekarang kamu fokus saja pada kehamilan mu. Jangan pikirkan apapun selain masalah kehamilan mu," ucap Ibu Mita menenangkan maya.
****************
Sementara itu, kini Adrian baru saja tiba rumahnya. la bergegas turun dari mobil untuk menemui istrinya maya.
"Maya, aku pulang," teriak adrian sembari membuka pintu rumahnya, namun tak ada jawaban dari siapapun.
"Maya? Maya kamu dimana?" teriak adrian yang masih mencari Maya sampai ke dapur, namun hasilnya tetap nihil.
Adrian pun mulai cemas, ia kemudian bergegas menaiki tangga untuk mencari Maya di kamar mereka. Namun Maya juga tidak ada di kamar mereka.
"Dimana kamu maya?" tanya Adrian cemas pada dirinya sendiri.
Adrian pun langsung mengeluarkan ponselnya dan mencoba kembali menghubungi Maya, namun hasilnya, Adrian mendengar bunyi ponsel Cella yang berada di atas ranjangnya.
"Pantas saja Maya tidak mengangkat ponselnya," gumam Adrian mengambil ponsel milik istrinya itu.
****************
Di saat kemudian menepikan mobilnya di sebuah taman. Taman dimana tempat ia dan Maya sering kunjungi sewaktu mereka masih berpacaran dulu.
"Dimana kamu maya? Maafkan aku. Maafkan aku," lirih Adrian yang menyesali perbuatannya karena telah bermain gila dengan Nasya.
Ditengah-tengah ke ke putus asaannya, ponsel miliknya lalu berdering. Berharap yang memberi kabar adalah Maya, namun sayang yang menelponnya ternyata adalah Nasya.
Adrian membiarkan ponsel itu terus berdering. la tidak mau untuk menjawab panggilan dari nasya.
Karena ponsel miliknya terus saja berdering, dengan terpaksa Adrian kemudian mengangkat panggilannya.
"Halo Adrian ? Kamu dimana sayang?" tanya Nasya lembut.
"Untuk apa kamu menelpon ku? Apa kamu belum puas merusak rumah tangga ku ?" ucap Adrian membuat Nasya terkejut.
"Apa maksud mu Adrian?" tanya Michel masih pura-pura tidak mengetahuinya.
"jangan pura-pura tidak tau nasya" marah adrian.adrian pun langsung matikan handphone nya.
