hubungan Selama tiga tahun tak bisa bertahan karena orang ketiga, sahabat baik suamiku datang dengan dalih pertemanan, awalnya aku menanggapi biasa saja hingga suatu hari aku tak sengaja ingin memberikan kejutan malah aku yang di berikan kejutan oleh suamiku,, perih dan pedih rasanya hingga aku tak mampu bertahan, Bahkan kaki seakan lemas tak bertulang... menyaksikan suamiku membawa sahabatnya dan memperkenalkan sebagai adik maduku.aku yang tak rela di madu memilih mundur..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon salsabilaimuet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekesalan naina 2
Setelah melihat istrinya pulang rendra pun merebahkan tubuhnya di ranjang, ia pun tertidur, karena memang sudah sangat malam. Vanesa yang tadinya ketar-ketir takut rendra mencecar kegiatannya hari ini, begitu lega saat suaminya itu sedang tidur, dan malam ini ia selamat.
"Untung kamu sudah tidur mas, jika tidak apa yang terjadi, aku sudah berusaha untuk tak menampakan wajah takut ku ini, jika sampai kamu bertanya-tanya dan aku malah keceplosan tamat lah riwayatku, lagian kenapa tua bangka itu melakukan hingga tengah malam," bagi. Vanesa ia duduk di samping suaminya yang sudah tertidur lelap, ahirnya ia pun tidur menyusul suaminya kedalam mimpi karena biasanya sangat remuk akibat pertempuran tadi.
Pagi menjelang rendra sudah bangun sejak tadi, Rendra tidak membangunkan istrinya itu takut menganggu, karena ini juga hati Minggu waktunya ia bersantai-santai.. Rendra masuk kedalam kamar mandi guna membersihkan badannya. 15 menit kemudian ia sudah selesai, dan pergi ke luar kamar, rendra melihat sekeliling rumah yang sepi,
"Kok sepi, tumben ibu jam segini belum buat sarapan.." Rendra yang terheran-heran saat ia keluar dan ke meja makan, tapi di sana tidak ada apa-apa..
"Apa ibu masih tidur ya.."
Tak lama ibu Rendra keluar dengan muka bantalnya itu menandakan ia baru bangun tidur..
"Kamu baru bangun Ren.." ibu duduk di meja makan..
"Iya bu, tumben ibu belum masak, jam berapa ini.." rendra bertanya-tanya.
"Ibu capek, lagian ibu gak punya uang untuk belanja.." jawab ibu wati santai..
"Bukanya kemaren baru rendra kasih bu,..".
"Sudah habis nak,, ibu banyak kebutuhan.. bukanya bulan ini kamu gajian.." ibu Wati sudah tau tanggal gajian Rendra..
"Ya bu tapi masak uang sekian juta sudah habis,," Rendra tak habis pikir kemana yang yang selama ini ia berikan kepada ibunya, bahkan jatah ibunya lebih banyak dari pada Ayu dulu. dan sekarang pengeluarannya bertambah..
"Kamu ini pelit sekali Rendra masak gitu aja perhitungan,," ibu Wati mulai tersulut emosi .
"Bukan gitu bu, hanya saja rendra mau ibu berhemat, karena pengeluaran rendra bulan ini juga banyak, belum cicilan mobil.." Rendra menjelaskan kepada ibunya itu.
"Kamu ini itung-itungan sama ibu Rendra, uang segitu tak ada apa-apa di bandingkan ibu yang sudah membesar kan kamu dari kecil hingga dewasa.." ibu Wati mulai mengungkit.
Rendra hanya diam saja saat ibunya mulai mengungkit biaya menghidupinya selama ini.
"Baiklah bu, jika ibu minta lebih, aku tambahin, " Rendra keluar rumah dengan wajah lesunya ia akan mencari makanan yang bisa mengajak perutnya pagi ini..
" Dulu aku bersama ayu tak pernah sekalipun makan di luar, tapi setelah Ayu pergi rasanya hidupku berantakan, mau menyuruh Vanesa untuk masak aku gak tega, tapi sebagai seorang suami aku juga ingin di urus bukan hanya di atas ranjang saja, sekarang aku menyesal susah menerima vanesa di hidupku, sebenarnya aku juga ingin mereka hidup rukun, mengasuh anak vanesa bersama-sama mungkin akan lebih bahagia, sekarang karena gegabah aku menceraikan istri sebaik Ayu, aku akan kerumah naina lagi siapa tau dia masih disana dan mau rujuk denganku.." batin rendra dan masih ingin mengajak Ayu untuk rujuk, karena bagaimanapun ia juga masih mencintai Ayu..
Setelah sarapan rendra berjalan-jalan menuju rumah naina, dan ia melihat Naina yang sedang duduk di teras..
"Nai, apa Ayu ada.." rendra menghampiri Naina dan bertanya..
"Mau apa kamu kesini, bukanya sudah kukatakan pergi dari sini.." usir Naina..
"Aku hanya ingin tahu apa Ayu masih disini, ijinkan aku bertemu denganya Nai.." mohon Rendra.
"Maaf gak bisa, lagian bukanya kamu yang mencampakkan Ayu, kenapa sekarang kamu mengemis-ngemis ingin bertemu Ayu.." naina tak kalah sinis nya ia begitu muak mendengar ucapan Rendra.
"Aku mohon nai,, aku hanya ingin bertemu Ayu, dan menjelaskan apa yang sudah aku lakukan.."
"Walaupun kamu berlutut disini pun kamu tak menemukan ayu, karena Ayu udah pergi dari sini.." jawab Naina santai.
"Apa..." Rendra begitu terkejut saat tau ayu tidak ada disana.." jangan bercanda kamu nak, kamu hanya menyembunyikan Ayu, agar aku tak bisa menemui dia kan.."
"Jika kamu tak percaya cari saja di dalam," ucap Naina ketus..
Setelah ucapan Naina itu, rendra pun mencari di dalam rumah. Naina ruangan demi ruangan ia cari, tapi hasilnya nihil, ia tak menemukan ayu di manapun berada. rendra berjalan gontai ke depan..
"Gimana sudah ketemu apa belum, jika belum cari lagi ke lubang semut sekalian biar kamu puas.." ejek Naina..
"Maaf udah lancang mencari Ayu di rumahmu, apa kamu tau dimana ia sekarang.." tanya Rendra dengan wajah penuh harap..
"Aku gak tau.." jawabnya datar sambil memainkan ponsel.
"Aku mohon Nai, hanya kamu teman Ayu, mungkin Ayu cerita kemana sekarang ia berada.." Rendra masih menyakinkan agar Ayu menunjukan di mana Ayu berada.
Naina yang mendengar ucapan rendra menjadi malas, dan langsung masuk kedalam rumah, dengan menutup pintu dengan keras..
Brak.
Rendra hanya diam, ini adalah kesalahannya yang gegabah, ia juga salah langsung menceraikan istrinya itu tampa mau bersabar terlebih dahulu, sekarang ia akan mencari Ayu kemana lagi, Rendra begitu frustasi, bagaimanapun ia terbayang akan bahagia jika mempunyai istri dua, dan mereka akan akur seperti apa yang ia harapkan.,
Nyatanya angan-angan itu harus pupus dengan kenyataan.
...Setelah Rendra pergi naina, masih mengintip di balik tirai,...
"Dasar laki-laki tidak tau diri, maunya menang sendiri, jika masih cinta kenapa sudah mengkhianati gegabah menceraikan istri sebaik Ayu, dasar laki-laki goblok, jika aku jadi laki-laki akan aku bahagiakan dia, gak akan aku sakitin," Naina begitu geram dengan sikap Rendra yang plin-plan itu,
Setelah menggerutu naina menghubungi Ayu, mengabarkan jika ia sudah mengajukan gugatan Ayu ke pengadilan kemaren setelah menemui pengacara yang di rekomendasikan temanya..
Tut
Tut
Tut
"Hallo assalamualaikum Ayu, gimana kabar kamu.." tanya Naina yang sedang menelfon sahabatnya..
"Walaikum salam nai, kabar aku baik, tumben telfon.." Ayu di seberang.
"Aku punya kabar baik, kemaren aku sudah mendaftarkan perceraian kamu ke pengadilan, jadi kamu tunggu sidangnya saja"
"Terimakasih ya Nai, aku udah repotin kamu.."
"Apa sih, tadi Rendra kesini lagi Ayu, dia mencari kamu.."
"Apa... Mas Hendra kerumah kamu mencari aku, untuk apa.." Ayu masih bingung dengan ucapan Naina..
"Ya dan dia ngotot ingin ketemu kamu, tapi aku tak kasih tau kamu Ayu, aku gak rela ya kamu balik sama laki-laki seperti Rendra itu.." ucap naina yang di menahan emosi.
"Iya Nai ku sayang, lagian siapa yang mau kembali sama laki-laki yang tidak setia, jika tak dan laki-laki lagi di bumi ini aku juga tak akan. Kembali padanya, bagiku terlalu sakit Nai.."
"Bagus itu, aku juga berharap Rendra sama ibunya segera mendapat karma, karena aku sangat geram sekali.."
"Jangan memupuk dendam nai, karena kita tidak tau akan. seperti apa selajutnya.."
"Jangan begitu ach, aju gak suka, aku jadi merinding.." tawa Naina pecah, ia menjadi sangat lucu karena ucapan Ayu..
"Lucu, ada yang lucu.."
"Gak gue tutup dulu ya, gue mau jemput ibu gue, kasian udah tua, jalanya agak sedikit lambat.."
"Iya nai assalamualaikum.."
"Walaikum salam.."
Naina menutup sambungan telfonnya itu..
lagian s rendra kenapa juga msh ngurus anak orang , liat aja msh kecil udh cemburu sama abang al , gimana gedenya
bener² piara penyakit s rendra mah
Ditunggu lanjutannya author🙏🏻🙏🏻
kena terima apa pun koneksinya xperlu play victim🤭🤭