NovelToon NovelToon
Gadis Kecil Om Tampan

Gadis Kecil Om Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:14.5k
Nilai: 5
Nama Author: Cici Novita

"Raj," tiba-tiba Oliv mendekatkan bibirnya di telinga Raj. Bermaksud agar ia bisa mendengar perkataannya dengan jelas.

"A..pa?" jawabnya sedikit kikuk. Bagaimana tidak, jika hembusan nafasnya menggelitik telinga.

"Kamu jangan galau terus, apa gak sebaiknya kamu balas dia dengan cara bikin dia panas ke." usul Oliv yang absurd.

"Bikin panas gimana?" tanyanya datar seperti tidak tertarik dengan usul darinya.

"Bikin dia cemburu, dengan pamer pacar baru di depannya. Buat dia menyesal telah mengkhianati kamu."

"Tapi aku gak punya pacar baru."

"Sama aku aja." jawab Oliv enteng.

"Kamu mau jadi pacar aku?" sejak awal pertanyaan Raj selalu saja datar, tetapi menjurus.

"Iya, secara aku gak kalah cantik dari dia, yang pasti aku lebih muda darinya." dengan bangganya Oliv memuji dirinya sendiri sembari mengibaskan rambutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cici Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15

Perjalanan yang menyenangkan, penuh canda gurau dan tawa renyah di dalam Bus. Kurang lebih tiga jam perjalanan mereka telah sampai di tempat tujuan. Suasana dan udara yang masih begitu asri, begitu segar saat menghembuskan napas disana.

"Ayo semuanya berkumpul, dan bangun tenda masing-masing sebelum waktu gelap kita harus menyelesaikannya." Instruksi dari ibu bapak pembimbing.

"Vika," Panggil ibu pembimbing.

"Iya bu!"

"Ibu mendapat keluhan dari teman-teman setenda mu. Katanya barang bawaan mu terlalu banyak jadi tidak akan muat untuk mereka tidur."

"Jadi saya harus bagaimana bu. Masa saya harus tidur di luar, kalau ada binatang buas bagaimana. Masa barang-barang saya harus di simpan di luar, nanti kalau ada yang nyuri gimana?" Protesnya yang beruntun.

"Makanya dengerin dulu ibu ngomong. Terpaksa kamu harus bikin tenda sendiri, untung kita bawa cadangan tenda jadi masalah selesai. Tinggal kamu cari teman yang mau satu tenda dengan mu."

"Kalau itu mah gampang. Makasih bu!"

Tentu Vika akan mengajak Olivia dan Wulan untuk satu tenda dengannya. Ia justru merasa senang karena keluhan teman-temannya kepada ibu pembimbing, sehingga ia kini bisa leluasa satu tenda dengan dua sahabatnya.

Semua murid telah berkumpul di halaman tenda, dengan cahaya batrai dan api unggun kecil.

"Sebelum memulai study, kalian akan mendengarkan motivasi dari alumni sekolah kita, ia dulu adalah murid kebanggan sekolah." Ujar bapak pembimbing sembari mempersilahkan sang alumni.

Muncul lah 2 orang lelaki tampan dan seorang wanita cantik, mereka adalah alumni kebanggaan sekolah.

Prok... prok... prok...

Suara tepuk tangan dan sambutan yang cukup meriah dari para murid-murid.

"Oliv, bukankah itu si om tampan?" Celetuk Vika, yang membuat Oliv mendongak untuk melihatnya. Tadinya ia sedang menunduk membetulkan tali sepatunya.

Deg! Sesuatu terasa mencubit hati Olivia. Wajah yang dua hari ini tidak pernah ia lihat meski hanya sekedar batang hidungnya pun juga tidak nampak.

"Diakah wanita yang di maksud oleh Bagas." Batin Olivia, yang hatinya juga merasa teriris. Teringat saat di parkiran sekolah, Bagas teman sekelasnya memberi tahu kalau Rajendra sedang bersama wanita cantik dan seksi.

Olivia meremas ujung  hoodie yang di kenakannya. Menahan rasa sakit hatinya. Entahlah dia juga tidak tahu kenapa hatinya begitu perih, padahal selama ini ia tahu kalau Rajendra memang punya kekasih, fotonya pun ia juga sudah pernah melihatnya meski sekarang yang di hadapannya bukan orang yang sama.

Mungkin karena selama ini Olivia hanya mendengar saja, kalau Rajendra punya kekasih. Tetapi saat kenyataan ia melihatnya dengan mata kepala sendiri. Bahwa Rajendra sedang bersama wanita lain selain dirinya. Baru ia benar-benar merasakan perih di hatinya.

"Assalamualaikum adik-adik semuanya! Selamat malam, saya Rajendra. Saya adalah alumni di sekolah ini," Ia memulai pidatonya untuk memberikan motivasi kepada mereka.

"Dan saya Dion. Ini di sebelah saya juga ada wanita cantik namanya Cathrine." Dua orang yang juga adalah alumni teladan bagi sekolah.

Mereka bertiga saling bergantian bersama-sama memberikan motivasi. Di isi dengan sedikit candaan dan gurauan agar suasana mencair. Dan ada beberapa sesi tanya jawab.

Salah seorang siswi mengacungkan tangannya untuk bertanya. "Kak Raj. Kalau saranghayeo artinya apa?" Sengaja pertanyaan itu di tujukan padanya, karena memang ia banyak di gemari oleh para siswa, terutama siswi-siswinya.

Rajendra dan yang lainnya tersenyum mendengar pertanyaan itu.

"Apa ya?" Ia memutar bola matanya seolah sedang berpikir. Namun seketika sorot matanya tertuju ke arah dimana Olivia berada.

Tetapi saat kedua netra itu bertemu. Olivia justru memalingkan wajahnya seolah tak menyadari ada tatapan yang tertuju padanya.

"Ssssttt... jangan bertanya seperti itu pada Raj, nanti ada yang marah." Sela Dion ketika Rajendra tak kunjung menjawab. Namun saat bicara seperti itu matanya melirik ke arah Cathrine.

Begitupun dengan Cathrine, yang justru merasa senang saat di sindir seperti itu. Sembari tersenyum ia menyelipkan rambut ke telinganya.

"Kiww... kiww..."

"Cie... cie..."

Semuanya bersorak setelah melihat itu.

Tetapi tidak dengan Olivia yang dadanya terasa sesak sekali. Apalagi dengan harus tetap terlihat biasa saja, menutupi rasa sakit hatinya.

Rajendra yang hanya bisa diam saja karena memang ia orangnya tidak banyak bicara, bahkan menjelaskan saja juga tidak. Menurutnya itu tidak terlalu penting, karena kenyataannya tidak seperti itu.

Keadaan sudah mulai tenang lagi, para siswa tidak lagi riuh.

"Kak Cathrine. Bersiaplah untuk patah hati, karena aku akan merebutnya darimu." Teriak salah seorang siswa perempuan.

"Huuu....." lagi-lagi suasana menjadi riuh.

"Benarkah! Tapi usia mu jauh sekali dengan kita. 9 tahun loh," Tukas Cathrine. Ia menjawab seolah yang di katakan siswa itu adalah serius. Padahal dari awal tidak ada yang serius. Apalagi hubungannya dengan Rajendra ia bukan siapa-siapanya. Bahkan setelah lulus dahulu pun baru bertemu lagi saat ini.

"Usia hanyalah angka tante." Ahh... akhirnya siswa itu membalasnya dengan barbar. Berhasil membuat wajah Cathrine merah karena malu sekaligus kesal karena di ledek oleh anak kecil.

"Huuu....."

"Sudah-sudah. Kalian fokuskan saja belajar yang rajin." Ujar Rajendra menghentikan keriuhan itu. "JANGAN DULU PACARAN." tambahnya dengan penuh penekanan, saat ketika melihat ke arah Oliva yang sedang mengobrol dengan cowok.

"Oliv. Beneran si tante seksi itu pacarnya om tampan?" Tanya Vika.

"Mana ku tahu." Oliv mengangkat kedua bahunya.

"Katanya lu pernah melihatnya." Selidiknya.

"Iya tapi bukan yang itu. Ah, mending lu tanya langsung aja deh sama orangnya." Olivia tidak ingin membahas itu.

"Anak-anak sebentar lagi kegiatan kita adalah jurit malam. Silahkan dilihat siapa saja yang menjadi kelompok kalian. Dan segera siapkan peralatan yang mungkin di butuhkan." Ibu pembimbing telah memberikan instruksi.

Masing-masing kelompok terdiri dari lima orang. Yaitu 3 perempuan dan 2 laki-laki.

Untungnya Olivia satu kelompok dengan Wulan, tetapi tidak dengan Vika. Kali ini mereka terpisahkan.

"Kumpul-kumpul sini kelompok gue." Ujar Feli sang ketua kelompok dari kelompok Olivia.

"Ok. Ada Olivia, Wulan, Agus, Rafa. Rafa mana?" Tanya Feli sembari celingukan. Yang membuat semua orang juga heran.

"Di tulisannya gak ada Rafa Fel. Yang ada Coki." Ujar Wulan.

Feli melihat kembali catatannya, ternyata benar. "Kok bisa? Pas awal padahal gue liat sendiri Rafa masuk kelompok gue." Ujarnya kebingungan.

"Salah lihat kali lu," celetuk Agus.

"Iya kali ya?. Dah lah yang penting kita sekarang harus jaga kekompakan. Cek kembali barang-barang yang harus di bawa." Akhirnya sang ketua kelompok mulai memimpin.

Mereka tidak tahu kalau yang sebenarnya di lihat Feli itu benar. Rafa adalah satu kelompok dengannya. Tetapi Rajendra lah yang sudah menggantinya.

Ketika itu dia sengaja melihat nama Olivia dan kelompoknya. Pada saat melihat nama Rafa bersanding dengan nama Olivia. Ia langsung menukarkannya.

"Gak bener. Kalau mereka satu kelompok yang ada nanti mereka malah pacaran terus, mana akan menyusuri hutan." Pikir Raj.

1
anonymous
up lagi dong thor yg banyak 😍😔
anonymous
up lagi dong thor 😔
harwanti unyil
terpeso aku
harwanti unyil
kn jadi bingung sendiri
harwanti unyil
jika punya mertua seperti mommy sekar enak kali ya
Anonymous
Up tbr
Anonymous
Upnya jgn lama thor
anonymous
up yang banyak dong tor😍
Anonymous
Up tor
Anonymous
Ntor kok gk pernah up
Anonymous
Up yg banyak tor
Anonymous
Kok gk pernah up tor
Anonymous
Up ntor
Anonymous
Up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!