NovelToon NovelToon
Maaf, Jika Aku Memilih Dia

Maaf, Jika Aku Memilih Dia

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Masalah Pertumbuhan / Tamat
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Chiavieth Annisa

Sebuah cerita tentang anak kampus yang bernama Grace yang kuliah di sebuah universitas terkenal. Memiliki wajah cantik, namun sifatnya keras kepala dan selalu melakukan kecerobohan hingga di setiap harinya selalu ada pertengkaran dengan seorang pria yang lebih tua setahun darinya.

Ethan, pria yang juga satu kampus dengan Grace namun memiliki sifat yang kebalikan dari gadis itu. Populer di kalangan para gadis, yang ternyata diam-diam menyukai sosok Grace yang diakui sebagai adiknya.

Namun, ternyata Grace telah menyukai orang lain, dan itu adalah Leon, teman dekat Ethan. Namun ternyata di balik itu ada hal membuat mereka mengalami berbagai halangan hingga kehidupan mereka memiliki konflik dan emosi yang komplek serta pertikaian yang kadang bisa merubah semuanya dan melewati masa-masa itu. Namun, Ethan segera menemukan bahwa cintanya tidak bisa membuat mereka tetap bersama. Karena ada hal yang menjadi hambatan, penasaran dengan kisah kehidupan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiavieth Annisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berdebat kecil

Kicauan burung yang bersahutan terdengar jelas dari jendela kamar. Cuaca pagi ini cukup cerah dan tak terlalu dingin. Grace mengemasi tubuhnya setelah sarapan pagi.

"Than, nanti di kampus kita makan nasi goreng aja ya. Soalnya nasi sisa semalam, aku jadikan nasi goreng. Sayang banget kan, masih banyak nih!" usul Grace.

"Terserah!"

Grace bergerak cepat memasukkan semua bahan pelengkap kedalam dua buah box. Ia sengaja memisahnya jadi dua, dan memasukkan telur ceplok dan juga kerupuk udang kedalam bungkusan plastik.

"Done!" Grace berbalik dengan dua buah box yang telah dikemasnya dengan apik. "Than, udah siap nih! Kita berangkat sekarang yuk!"

Langkah kaki berjalan cepat terdengar, tiba-tiba sosok yang dipanggil tadi muncul. "Ethan kita pergi sekarang..."

"Tunggu!" Telapak tangan Ethan menempel di keningnya. "Kenapa lagi?" tanya Grace sedikit kesal.

"Kamu tak melupakan minuman hangat kan?" Grace melebarkan bibirnya tanpa ekspresi. "Tapi..."

"Jangan lupakan itu!" Grace tak bisa berkomentar lagi, mau tak mau dia harus melakukannya. "Padahal aku buru-buru, hari ini ada pertemuan dosen dengan baru." Grace menggerutu sambil terus mengaduk minuman.

Pukul 07.33

Grace segera menutup termos kecil dan bersiap pergi. "Dimana Ethan? Pasti aku ditinggal sendirian."

Di tengah keputus-asaannya itu, tiba-tiba seruan Ethan terdengar.

"Grace, ayo cepat naik!"

Gadis itu bergegas mengunci pintu rumahnya, dan segera menaiki motor milik Ethan. "Pegangan yang erat!"

***

"Hei, Grace!" seseorang tiba-tiba menepuk pundak Grace yang sedang melamun sendiri.

"Ah, Eh?" Sontak yang di panggil itu menoleh karena kaget. "Kamu tahu namaku?" Grace merasa asing dengan orang yang kini berdiri di belakangnya.

"Jelas tahu, kamu nggak sadar ya, nama kamu tertulis di kertas yang tertempel di punggungmu."

Grace mengerutkan keningnya, lalu memeriksa punggungnya, mengambil benda yang di maksud. Begitu Grace membacanya, emosinya memuncak bagai tersulut api.

"Ethan!" Grace menggulung kasar kertas itu sambil berteriak. Matanya yang jeli menatap kesekelilingnya mencari sosok Ethan.

"Hei, apa yang kamu lakukan? sebentar lagi dosen baru kita datang, sampai kapan kamu akan berdiri di sana?" Ekpresinya berubah, Grace tak dapat berkutik setelah mendapat teguran dari seorang senior di depan semua orang.

Niatnya tadi tertunda, ketika dirinya tengah merunggut, sosok pria tampan muncul disana. Kulitnya putih bersih, membuat kesempurnaan bagi mata yang melihat.

Angin berhembus sepoi, menerbangkan sebagian rambut Grace, membuat keningnya terlihat lebih jelas dan bentuk wajahnya yang bulat semakin imut di pandang.

Grace segera merapikan rambutnya yang sedikit berantakan dan menyembunyikan wajahnya seketika. "Hei lihat, itukah dosen baru kita? dia tampan sekali kan?"

Bisik-bisik terdengar mengundang perhatian Grace yang sejak tadi terpaku menatap kebawah. Ia tampak berbeda dari gadis lain yang pandangannya tak lepas dari pria tersebut.

Ethan muncul diantara mereka dan mendapati kalau dosen baru itu tengah melirik Grace. Gdis itu sama sekali tak menyadarinya. "Untung saja Grace nggak ikut terpengaruh dengan mereka." batinnya.

Saat itu Ethan memutuskan menghampiri Grace. "Hei, buku kita tertukar. Kamu nggak cek dulu sebelum beresin tas kamu?" Ethan menjentikkan jarinya di kening Grace lalu menaruh buku yang di maksud itu di depannya.

Seketika beberapa orang wanita mendekati Grace. "Dia pacarmu?"

Grace menggeleng dan segera menjauh dari Ethan. Rasa kesal masih tersimpan pada Ethan yang sebelumnya telah usil. "Sekarang kamu tenang, tapi awas saja nanti!" Matanya menyipit memandang Ethan yang berdiri disana seolah tanpa salah.

"Hei, mana bukuku." desak Ethan, ucapannya membuat Grace tersadar seketika. Namun, ia hanya mendengus, kemudian memeriksa tasnya. "Benar, kenapa bukunya bisa salah bawa?" gumamnya sambil meringis, tapi tetap saja dia berusaha menutupi kesan malu di wajahnya dengan berpura-pura marah.

Perlahan ia mengeluarkan buku dengan sampul yang sama, dan menyerahkannya pada yang bersangkutan. "Kebanyakan nonton drakor sih! Makanya nggak fokus."

Beberapa orang disana tampak menyoroti kedekatan mereka. Jika sebagian telah mengetahui hubungan mereka, namun sebagiannya lagi tidak. Mereka mengira Ethan dan Grace sepasang kekasih.

Sebelum pergi, Ethan menyempatkan diri mengusap kepala Grace sambil tersenyum. Melihat itu, beberapa gadis yang berdiri di belakangnya, begitu antusias untuk mewawancarainya.

"Jika bukan pacar, lalu dia siapa? Kayaknya kalian begitu dekat. Kenalin dong!"

"Ehhmm!" Semua orang langsung terdiam. Mereka tak mengira seorang dosen baru yang telah mereka kagumi sebelumnya malah bersuara garang.

"Sudah bisa dimulai?" tak ada yang berani menjawab ataupun melihat wajah tampannya. Ketika dosen baru itu memperkenalkan dirinya, semua orang langsung tahu kalau dia memiliki nama Don Juan.

**

Pada jam istirahat, Grace berjalan lunglai saat menuju ke kantin kampus. Di sana hanya satu meja kosong yang tersisa. Grace langsung mendudukinya saat tiba di sana.

Pandangannya menatap sekeliling, semua orang sibuk dengan makan siangnya. Sedangkan dirinya tak memesan apa-apa, tapi kotak bekal yang sengaja disiapkan dari rumah membuatnya bisa langsung menyantapnya tanpa harus mengantre.

Saat sibuk dengan nasi goreng santapannya, tiba-tiba seseorang tiba sambil membawa nampan makanannya,

"Aku duduk di sini boleh kan?" tanyanya, Grace mendongak dan melihat Leon tengah menatapnya sambil tersenyum.

Untuk mengusirnya rasanya tak mungkin, akhirnya Grace menggangguk menyetujuinya.

Dalam diam Grace hanya fokus pada makanannya tanpa mempedulikan hal lain. Menyadari itu, Leon merasa canggung dan mencoba menyapa. "Grace, kamu cuma bawa bekal?"

Satu anggukkan itu sudah cukup berarti baginya, Leon tersenyum dan memiliki sebuah inisiatif untuk berbagi. "Kebetulan aku kelebihan porsinya nih, jadi nggak ada salahnya juga aku berbagi sama kamu ya."

Grace dibuat melongo dengan sikap aneh Leon. Dia memindahkan separuh isi mangkuknya kedalam piring kecil alas mangkuknya, kemudian memberikan sisa makanan pada mangkuk tersebut pada Grace. "Ini, apa nanti pacar kamu..."

"Jeanne maksud kamu?" Leon memahami keraguan-raguan di wajah Grace. "Dia udah berangkat keluar negeri, nggak enak kalau makan sendiri, apalagi nggak ada teman ngobrol." Leon berbagi keluh kesahnya pada Grace.

"Jadi dia berangkat keluar negeri lagi?" Grace mengisap sedotan plastik pada gelas minumannya.

Leon mengangguk perlahan seakan semangatnya menghilang. "Benar, dia akan terus mengikuti kompetisi balerina. Aku nggak tahu hal ini akan berakhir sampai kapan..."

Raut wajahnya yang muram, membuat selera makannya hilang seketika. Namun, dia masih ingat kalau Grace sedang bersamanya. "Eh, maaf. Aku jadi terbawa suasana. Udah deh, lebih kita lanjut makan, lagian sebenarnya aku memang sengaja mencari kamu kamu kok!"

"Ada apa memangnya?" tanya Grace, gadis itu berencana mencicipi makanan pemberian Leon padanya. Tiba-tiba saja sepasang tangan menghalangi dan malah menggeser mangkuk tadi agar menjauh darinya.

"Ethan! kamu usil banget sih!" Seketika wajah Grace berubah cemberut.

Hal yang tak di duga, Ethan menggantinya dengan makanan yang ia bawa. "Seharusnya porsi makanan yang sehat itu seperti ini, jadi otak pun jadi lebih rileks." Ethan melipat dua tangannya di depan dada, menampilkan ekspresi sombong.

Ini membuat Grace bingung dan merasa tak enak hati pada Leon. Memikirkannya begitu, dia menatap dua laki-laki di sekitarnya, dan memutuskan untuk menyantap makanan dari Ethan.

"Eh, Grace, kamu punya pacar nggak?" Pertanyaan yang sangat konyol, namun itu berhasil membuat Grace terbatuk-batuk.

Ethan yang sedang minum terpaksa berhenti mengisap sedotannya, lalu ia berkomentar. "Hei, dia tak sama sepertimu yang hanya memikirkan jodoh setiap hari!" Tepukan tangan mendarat di lengannya, membuat laki-laki itu langsung mengaduh.

"Loh? Kenapa memangnya? Aku hanya mencoba membuat masa muda kita semua berharga. Lagipula aku cuma ingin memberi saran pada Grace supaya nggak pacaran sama orang sembarangan!" sahutnya ketus.

"Eh, kamu jangan sembarangan, masa muda itu nggak harus selalu pacaran." Pandangannya beralih pada Grace, "Benar kan Grace?" Namun gadis itu sama sekali tak berkomentar, dengan alis yang sedikit terangkat, ia sudah tahu bahwa Grace telah setuju dengan pendapatnya.

"Nah, cara untuk menikmati masa muda itu banyak. Misal nih, sama teman di sekitar, kita bisa menghabiskan waktu agar menjadi momen dan kenangan di masa depan."

Saat Ethan menjelaskan, Leon tak dapat berkutik. "Gitu deh, kalau guru lagi nyinyirin muridnya. Kamu paling cocok masuk ke acara komunitas debat nih!" ujarnya sambil terkekeh.

1
AmanteDelYaoi:3
Jelasin dong!
Lan Tian: kenapa kk? penasaran ya, lanjut swipe dong 🥺🙏
total 1 replies
Yuri/Yuriko
Gak sabar nih nungguin kelanjutannya, update cepat ya thor!
Lan Tian: di tunggu terus y kk🙏🥰
total 1 replies
Hakim Bohiran
Jangan diam aja thor, para pembaca sudah gak sabar nih!
Lan Tian: Baik kk, terima kasih udah baca cerita aku🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!