PESONA OM DUREN ( Duda Keren)

Mendengar nasehat dari Michael, tampak Norin terdiam. Hingga Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Norin memutuskan untuk kembali ke rumah.

"Bro,aku pamit ya. Sudah malam nih, Lagian motor itu sudah siap dibenahi."ucap Norin kepada Michael yang lagi beras beres. Karna Bengkel akan segera tutup.

"Hati hati di jalan, jangan ngebut." Michael mengingatkan Mince Norin, agar tidak ngebut. Karna dia tau jika wanita itu sudah naik motor sudah pasti larinya diatas lari 80. Makanya Michael sedikit Kwatir akan keselamatan Mince Norin. Apalagi saat ini dalam posisi macet di kota metropolitan.

Sekitar sepuluh menit kemudian, Mince Norin tiba di rumah. Terlihat nyonya Anabella sudah menyambut kehadirannya. Sebelumnya Tuan Samera sudah menghubungi nyonya Annabelle dan memberitahu niat baiknya yang ingin melamar Mince Norin untuk menjadi menantu mereka.

Awalnya Nyonya Anabella terkejut mendengar niat baik Tuan Samera yang ingin menjodohkan Putra Sulungnya nya dengan Putri angkat nyonya Anabella.

Nyonya anabella tidak dapat memberikan keputusan. Ia menyerahkan semuanya keputusan ke tangan Mince Norin. Walaupun Nyonya Anabella tahu betul Siapa tuan Samera. Yang dulu menjadi dewa penyelamat keluarga besar dirgantara.

Tuan dirgantara dulunya bekerja di perusahaan milik Tuan Samera. Hingga Tuan dirgantara berhasil membuka perusahaan kecil-kecilan di bawah naungan perusahaan yang dimiliki oleh Tuan Samera. Hingga akhirnya perusahaan milik Tuan Dirgantara mandiri sendiri.

"Kamu dari mana saja? kenapa baru pulang sekarang? tanya Nyonya Nabila penuh selidik menatap putrinya baru tiba di rumah dan belum membersihkan diri padahal Tuhan samera nolnya Carlota dan hendarson akan segera tiba.

"ada pekerjaan yang harus Norin selesaikan di bengkel. Apa tidak Mama lihat tubuh Norin hitam begini?" ucap Norin kepada nyonya Anabella yang memperhatikan dirinya.

"Ya sudah, Kalau begitu, kamu langsung mandi. Baru berpakaian lah layaknya seorang wanita jangan seperti biasanya.

"Maksud Mama?

"Maksud Mama jangan berpakaian seperti laki-laki terus seperti ini. Karena sebentar lagi ada yang ingin melamar Kak Norin."ucap Alan yang mampu membuat Norin terhenyak

"Jangan asal ngomong, dek! sahut Norin sambil menjewer telinga adiknya.

"Siapa juga yang asal ngomong, Mama tadi yang memberitahu kepadaku. Apa Kakak tidak melihat penampilan Mama saat ini sudah berbeda? tanya Alan.

Norin menatap penampilan sang Mama, benar memang penampilan Nyonya anabella kali ini agak berbeda. Tidak seperti biasanya. penampilan Nyonya Anabella memang setiap hari sangat sangatlah sopan dan rapi. Tapi malam ini memang benar-benar berbeda dari biasanya.

"Cepat kamu mandi! keburu Tuan Samera dan nyonya Carlota datang. Apa kamu tidak malu berpenampilan seperti ini!"celetuk nyonya Annabella yang dibalas tawa dari Alan.

"Awas kamu ya ngetawain kakak!."gerutu Norin saat mendengar suara tawa Alan menggema di seisi rumah.

Tuan Dirgantara yang sangat menyayangi Putri angkatnya itu datang menghampirinya. "Sayang, cepatlah membersihkan diri. Papa sudah menyiapkan ini untukmu tolong dipakai Jangan menolak, ya."Ucap Tuan Dirgantara sambil memberikan paper bag untuk Norin.

"Apa ini pak?

"Itu dress untuk kamu, Papa tidak ingin calon menantu Bapak melihat kamu berpenampilan seperti laki-laki. Tolong untuk kali ini, penuhi permintaan Papa."ucap Tuan Dirgantara yang tidak mampu ditolak oleh Norin.

"Bagaimana wanita seperti Kak Norin memakai dress seperti ini? pasti dia tidak akan percaya diri nanti, Pa."ucap Alan.

"Jangan mematahkan semangat kakakmu, kita lihat saja nanti bagaimana penampilannya, pasti Putri Mama, dan Papa sangat cantik dan anggun."ucap Tuan Dirgantara yakin kalau penampilan Mince Norin akan cantik jika menggunakan dress yang sudah diberikan oleh Tuan Dirgantara untuk Putri angkatnya itu.

"Ah, terserah Papa aja deh, tapi sepertinya aku tak yakin Kak Norin percaya diri menggunakan dress, karena di kesehariannya Kak Norin tidak pernah menggunakan dress bahkan ke undangan saja Ia menggunakan celana jeans sobek-sobek."ucap Alan Sambil tertawa.

"Alan! jaga sikap kamu, bagaimanapun Norin kakak kamu!"ucap nyonya Anabella menegaskan kepada putranya.

"Alan tahu Ma, Kak Norin kan kakak kesayangan Alan."sahutnya sambil langsung memeluk Norin dari samping.

"Ih jorok, tangan Kakak hitam-hitam semua. lebih baik kakak langsung mandi deh, sebelum calon kakak iparku dan calon mertua Kakak datang ke sini. Yang ada Alan pasti malu, dikatain punya kakak penjorok."gerutu Alan yang dibalas toyoran kepala dari Mince Norin.

"Bisa diam gak sih! dari tadi kamu terus ngerocos saja! Ya sudah, Norin pamit ya Pa, Ma, mau mandi dulu. Soalnya sudah gerah."ucap Norin sambil berlalu meninggalkan Tuan Dirgantara dan nyonya Anabella di sana.

Nyonya anabella menatap punggung Norin sampai punggung Norin menghilang dari pandangannya."Apa kamu yakin menerima lamaran ini Pa?tanya Nyonya Anabella kepada suaminya.

"Papa sangat yakin Ma, karena Papa mengetahui siapa sosok Tuan Samera. Tuan samera orang yang baik dan dermawan. Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Begitu juga dengan Henderson Putra sulung dari Tuan Samera. Pasti dia memiliki sifat sedikit banyaknya, sifat dari Tuan samera."ucap Tuan Dirgantara penuh keyakinan.

"Mudah-mudahan ya pak, Karena bagaimanapun Mama tidak rela Jika putri kita disakiti orang lain. Walaupun Mince Norin tidak darah daging kita, tapi Mama sudah menganggapnya seperti darah daging Mama sendiri. Dia membawa berkah untuk keluarga kita pa."Nyonya Anabella mengingat sekitar tujuh belas tahun yang lalu mereka mengangkat Mince Norin menjadi anak angkat mereka dari sebuah panti asuhan.

Hingga mereka membesarkan Mince Norin sampai saat ini. Dia bulan kemudian mereka mengasuh Mince Norin, Tuhan mempercayakan nyonya Anabella untuk melahirkan seorang bayi laki-laki yaitu Alan.

Sehingga Nyonya Anabella menganggap kalau Norin merupakan pembawa berkah untuk keluarga mereka. Padahal nyonya Anabella dan Tuan Dirgantara sudah menikah selama delapan tahun, tapi tak kunjung dikaruniai seorang anak. Hingga mereka menganggap Mince Norin menjadi anak mereka.

Sementara di tempat lain, tepatnya di kediaman Tuan Samera, terlihat nyonya Carlota dan Tuan Samera sudah bersiap untuk berangkat, tinggal menunggu Hendarson bersiap-siap.

Tampaknya Tuan Samera sudah gelisah karena putranya tak kunjung turun. Sehingga Tuan Samera meminta salah satu anak buahnya untuk segera memanggil Henderson yang sedang berada di kamarnya.

Beberapa menit kemudian, Henderson turun dengan menggunakan pakaian santainya. "Papa tidak sabaran sih, apa Papa tidak melihat Henderson baru pulang dari kantor tadi habis itu, langsung mandi dan siap-siap."

"Kamu sih, mandinya sudah seperti perempuan, lama sekali. Mama saja tidak seperti itu."gerutu nyonya Carlota yang berusia senja itu, tapi masih terlihat bugar.

"Ya sudah, tak perlu merepet seperti itu, sekarang ayo kita berangkat. Mudah-mudahan nanti wanita bocil itu tidak merusak mood ku selama berada disana."ucap Henderson yang mampu membuat Nyonya Carlota dan Tuan samera menatapnya dengan tatapan tajam

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA TEMAN EMAK.