NovelToon NovelToon
Aku Akan Mencintaimu Suamiku

Aku Akan Mencintaimu Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:21.8k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Nurhuda

Aku belum bisa mencintai sosok pria yang telah menikahiku. Kenapa? Karena, aku tak mengenalnya. Aku tidak tahu dia siapa. Dan lebih, aku tak menyukainya.

Pria itu lebih tua dariku lima tahun. Yah, terlihat begitu dewasa. Aku, Aira Humaira, harus menikah karena usiaku sudah 23 tahun.

Lantas, kenapa aku belum siap menikah padahal usiaku sudah matang untuk melaju jenjang pernikahan? Yuk, ikutin kisahku bersama suamiku, Zayyan Kalandra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Nurhuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Akan Mencintaimu

Zayyan cukup kecewa mendengar itu, “Maaf… aku terlalu terbawa suasana." Hanya kalimat itu yang bisa ia ucapkan.

"Bukan... bukan karena aku nggak mau. Aku cuma... belum siap," Aira beralasan.

"Aku mengerti. Kita punya waktu, Aira. Aku nggak akan memaksamu. Kita akan berjalan bersama… pelan-pelan saja."

Lalu, pria itu merogoh saku celananya, "Oya, aku punya sesuatu untukmu," Ia mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah beludru, dan menyerahkannya ke tangan Aira.

Di dalamnya, terbaring sebuah cincin rose gold yang begitu indah. Kilauan berlian kecil menghiasi lengkungan halusnya. Di tengahnya, satu batu berlian mungil bersinar terang, dikelilingi aksen seperti mahkota kecil. Desainnya begitu anggun. Seperti dirancang khusus untuk seseorang yang memiliki keindahan dalam diam.

"Cincin ini… aku pilih sendiri. Karena menurutku, desainnya seperti kamu. Kuat, tapi lembut. Sederhana, tapi memikat. Dan yang terpenting… berharga."

Mata Aira berkaca-kaca. Ia tidak menyangka akan menerima lagi sesuatu yang begitu indah dan penuh perhatian dari suaminya.

"Kalau kamu bersedia, tolong… pakai ini. Sebagai simbol awal kita. Bukan karena kewajiban… tapi karena aku ingin kita sama-sama berusaha."

Dengan tangan gemetar, Aira mengangguk. Ia menyerahkan tangannya, dan Zayyan dengan lembut menyematkan cincin itu di jari manisnya. Cincin itu pas. Seolah memang diciptakan untuknya.

"Ini… indah," Cincin itu melingkar sempurna di jari manis sang istri. Membuat Zayyan tersenyum senang.

Aira perlahan menyandarkan kepala ke dada suaminya. Ia semakin bahagia. Apakah itu tanda bahwa Aira sudah bisa menerimanya?

Aira berbisik, "Aku... Aku akan mencintaimu, Kak Zayyan Kalandra."

"Eh?" Zayyan terkejut. "Akan, ya? Belum sekarang?" Meski sedikit getir, Zayyan membalasnya dengan mengelus kepala istrinya dengan lembut.

"Jadi... aku boleh tanya sesuatu?" Tanya Zayyan akal-akalan. Zayyan mencoba memfokuskan apa yang sudah ia rencanakan sejak awal.

Aira menegakkan tubuh, "Tanya apa?"

"Sebenarnya aku udah siap... ehm, bukan siap begitu sih, maksudku... aku pakai sesuatu yang lucu malam ini, Aira." Pria itu tertawa kecil, canggung, lalu mulai membuka sabuk celananya.

Aira menegang. "Apa?! Jangan-jangan kamu-- Apa? Apa yang mau kamu lakuin?!"

"Tenang, Aira. Bukan yang kamu pikirin. Aku cuma mau nunjukin… sesuatu."

Klik.

Celana bagian atasnya terbuka sedikit, dan Zayyan dengan bangga memperlihatkan boxer abu-abu muda setengah paha yang bercorak. Ada gambar gajah kecil dengan telinga lebar dan belalai muncul di bagian tengahnya.

Sontak saja Aira langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan setengah panik. "Itu? Itu apaan?! Zayyan! Itu badak! Itu badak mau ngapain sih?!"

"Bukan badak, ini gajah! Dan dia cuma mau bilang 'halo'! Supaya kamu nggak tegang, Aira. Aku siapin ini biar lucu buat kamu."

"Please, tutup lagi! Tutup! Aku nggak sanggup liatnya," Aira masih menutup matanya, meski tawa malu-malunya terdengar lucu.

Zayyan pun kembali merapikan pakaiannya sambil terkekeh. "Oke, oke. Tapi minimal kamu ketawa. Itu misi pertamaku malam ini supaya kamu nggak takut lagi lihat si badak."

“Tapi… jangan sekarang. Aku belum siap,” ujar Aira pelan. Ia melepaskan kerudungnya perlahan, lalu menggulungnya dan menyelipkannya di lengan.

Sudah keberapa kali Aira menolak, Zayyan tetap berusaha untuk bisa mengerti. "Aku mengerti, Aira. Tenang aja ya, okei." jawabnya.

Aira menunduk. Rasa bersalah menelusup diam-diam. “Maaf… kalau aku mengecewakanmu.”

“Tidak, Aira." Zayyan menyela. "Kamu nggak mengecewakanku. Kamu berhak atas waktumu sendiri. Aku cuma ingin kamu nyaman bersamaku. Itu saja.”

Sejenak hening.

“Sekarang, kamu tidurlah. Udah malam. Besok masih ada acara ngunduh mantu di rumahku. Kamu pasti capek,” ucap Zayyan seraya tersenyum kecil.

Aira mengangguk. “Um.”

Zayyan pun bangkit dan berjalan ke arah balkon kamar. Aira memperhatikannya dari balik bahu, menunggu barangkali Zayyan akan kembali menghampirinya, tapi tak terjadi. Ia hanya berdiri di sana, membelakangi kamar, menatap langit malam.

Lalu, tangan Zayyan bergerak ke saku celananya. Ia merogoh sesuatu. Aira menyipitkan mata, dan saat Zayyan menariknya keluar, Aira terhenyak.

Rokok.

Zayyan memegang sebungkus rokok di tangan kanannya, lalu menyelipkan satu batang ke bibirnya tanpa ragu. Korek pun menyala.

Aira terbelalak, “Dia… merokok?”

Hampir tak percaya. Ada riak kecil di dadanya. Bukan hanya terkejut, tapi juga bingung. Zayyan yang tadi begitu lembut, penyabar, dan terlihat sholeh saat shalat... kini memegang rokok di tangan seperti sudah terbiasa.

Aira belum tahu harus merasa apa.

Gadis itu perlahan menarik diri. Ia naik ke ranjang, menarik selimut sebatas dada, lalu berbaring miring membelakangi balkon. Matanya menatap temaram lampu kamar yang memantul di dinding, tapi pikirannya tak bisa diam.

"Kenapa? Kenapa aku merasa kecewa? Hanya karena dia merokok… kenapa hatiku jadi berat?" pikirnya dalam diam.

Padahal, Aira tahu, itu bukan urusannya. Mereka baru saja menikah. Hatinya pun belum sepenuhnya diberikan. Seharusnya, ini semua tak ada hubungannya dengan perasaannya.

Tapi kenyataannya berbeda.

"Aku peduli."

Kata-kata itu mengendap di relungnya sendiri. Pelan, tapi pasti, seperti hujan yang meresap ke tanah. Ia peduli. Entah sejak kapan, entah karena apa. Mungkin karena perhatian Zayyan, atau karena cara pria itu memperlakukannya dengan penuh kehati-hatian dan kesabaran.

Momen kecil tadi, saling menatap, doa yang mereka panjatkan bersama, pelukan hangat itu, membuatnya lupa bahwa hatinya belum boleh hanyut.

"Aku... nggak boleh jatuh cinta padanya."

Di balkon, Zayyan bersandar santai, menghembuskan asap rokok ke udara malam. Tatapannya redup menembus langit, seperti seseorang yang telah berdamai dengan luka-luka lamanya.

Zayyan pernah merantau selepas SMA, ikut pamannya ke kota demi harapan akan masa depan. Ia menempuh jalan sulit karena tidak bisa mendapatkan pekerjaan tetap. Kadang jadi kurir, paruh waktu menjadi pelayan restoran, belajar teknisi, hingga akhirnya direkrut sebuah perusahaan karena kerja kerasnya.

Tak berhenti di situ, ia menabung pengalaman dan modal untuk membangun bisnis sendiri. Perjalanan itu penuh liku: ada yang menolong, ada yang mengkhianati. Tapi dari semua itu, Zayyan belajar, tumbuh, dan membentuk prinsip hidupnya. Ia bukan lagi remaja pencari arah, tapi pria yang teguh pada perjuangan.

Lima tahun kemudian, ia pulang membawa mimpi yang sudah dirintis. Bisnisnya kini jaya, dan hatinya mantap untuk meminang gadis yang ia cintai.

Malam itu, dengan rokok di tangan dan dada yang terasa sesak, Zayyan menatap langit kosong. Dalam diam, menyimpan banyak cerita.

"Besok... acara ngunduh mantu, ya," gumamnya lirih. "Aku pun sudah mempersiapkannya. Tapi entah kenapa, aku tak yakin Ibu akan bisa menerima Aira. Resepsi tadi saja... Ibu bahkan tak mau datang."

Ia menghela napas, kali ini lebih berat dari sebelumnya.

"Aira... tumbuh di keluarga yang penuh cinta dan kehangatan. Perangainya lembut, tingkahnya terkadang lucu tapi tetap punya wibawa yang memancar alami." Senyumnya samar, lebih mirip luka yang disamarkan. "Aku merasa bersalah... telah menyeretnya menjadi bagian dari hidupku."

1
Author.Miu
Vibes-nya langsung mellow dan manis, pelukan mereka tuh kayak healing yang nggak pake kata-kata. Tapi di balik itu, Zayyan ternyata lagi overthinking berat karena insecure sama masa lalu Aira dan tekanan dari Harry.

Nangis sih guweh...
Author.Miu: Sebelum akhirnya Zayyan curhat soal rasa takutnya nggak bisa sepenuhnya punya hati Aira. Semangat ya Babang Zay ❤
total 1 replies
Author.Miu
Harry yang kelihatannya anak berbakti karena rawat ibunya, ternyata punya sisi kelam. Dia nyari duit gampang tapi dari jalan yang mungkin nggak halal BROOHH... NGERIIHHH...
Author.Miu: Endingnya, Zayyan keluar tetap dengan kepala dingin, tapi jelas, badai belum berlalu. Drama masih panjang, dan bisa jadi lebih kacau dari yang kelihatan.
Author.Miu: Tapi Zayyan chill vroohh... meski dihina, dia tetep percaya sama Aira dan cinta yang mereka bangun.
total 3 replies
Author.Miu
Ternyata Aira udah ‘diperjuangin diam-diam’ sama Zayyan selama LIMA TAHUN penuh kerja keras BROOHHH demi bisa nikahin cewek impiannya dengan kepala tegak.
Author.Miu: NGGAK NYANGKA GUWEH !!
Author.Miu: Dari awal keliatan receh dan lucu, tapi makin ke belakang makin kerasa dalemnya perjuangan cinta yang diem-diem serius banget, apalagi pas Aira tahu kalau semua ini udah kayak jodoh yang dijemput sejak lama, bukan dadakan.
total 2 replies
Author.Miu
Astaga... cuma gegara Aira kalap makan rendang malem-malem eh, bukannya seneng, dia malah kena serangan asam lambung akut sampe dibawa ke IGD, nyaris kayak mau pingsan. Jelas donk Zayyan panik parah, langsung sigap ngebawa istrinya ke RS tanpa mikir apa-apa.
Author.Miu: Ending-nya makin misterius pas Paman Tukimo ke RS, dan kaget banget liat Kasandra, yang sepertinya dia wanita masa lalunya. Rahasia masa lalu pelan-pelan kebuka.
total 1 replies
Author.Miu
Vibesnya manis banget. Tiap pagi siap dianter suami idaman yang ternyata bos desain interior yg keren banget!
Author.Miu: Ini bisa bikin Aira pengin saling ngerti dan jaga satu sama lain dari hal kecil. Semangat Aira.
Author.Miu: Makin bikin resah nih gara-gara mantan obsesif Aira masih nge-chat mulu. Blokir aja, bagus tuh.
Bikin Zayyan jadi sering ngelamun di balkon bareng rokoknya lagi deh.
total 3 replies
Author.Miu
Rumah barunya super duper fancy wow!!! sampe bikin kaki lemas dan jatuh gara-gara kaget banget, terus Zayyan nggendong Aira masuk rumah tuh sweet banget.
Author.Miu: Endingnya? mereka akur lagi sambil milih makanan, tapi tiba-tiba muncul WA dari mantan yang bikin hati Aira ketusuk lagi. Duh, drama banget, tapi manis juga.
Author.Miu: Abis itu mereka debat kecil soal beli makanan, Zayyan gaptek parah, nggak tau Goofood, bikin Aira shock. Gila, parah.
total 3 replies
Author.Miu
Harry ternyata main belakang sambil manfaatin cewek lain buat cari modal nikahin Aira. Pas ketahuan, semuanya meledak di café. Aira ngamuk, si cewek lain ngamuk juga. Harry makin gila sampai main kasar.
Author.Miu: Endingnya? mereka saling memaafkan dan memutuskan buat bareng2. Tapi jelas banget, masa lalu Aira belum bener-bener selesai dan Harry bisa jadi ancaman berikutnya.
Author.Miu: Zayyan juga sempat kecewa berat, tapi dia tetap jadi suami pengertian yang sabar dan tulus banget.
total 4 replies
Author.Miu
Di tengah drama keluarga, mereka sweet banget, sampai akhirnya Zayyan janji kasih Aira ‘rumah baru’ yang tenang.
Author.Miu: Dan BOOM, Aira ngamuk! Dari drama keluarga, beralih ke drama cinta segitiga yang siap-siap nambah panas. 🔥
Author.Miu: Tapi pas mau mulai hidup baru, plot twist dateng. Aira nggak sengaja liat mantannya, Harry, lagi duduk mesra bareng cewek seksi di kafe.
total 2 replies
Author.Miu
dikasih "jamu misterius" dari mbah-mbah, akhirnya mereka makin deket dan momen intim pun terjadi.
Author.Miu: Meski Aira belum cinta sepenuhnya, tapi dia mulai merasa tenang dan pengen move on dari mantannya, Harry.
Author.Miu: Bukan karena nafsu doang, tapi karena ada usaha dari Zayyan buat jadi suami yang ngerti dan gentle.
total 2 replies
Author.Miu
Ya iyalah Aira yang dari kota dibikin kaget campur geli sama vibes kampung yang rame ini. Dari adik ipar bawel kayak Melati yang kayak wartawan gosip 24 jam, sampe tante julid se-RT yang ceplas-ceplos tapi aslinya sayang.
Author.Miu: Di balik tawa dan kehebohan itu, terselip rasa haru dan adaptasi Aira yang pelan-pelan mulai paham: cinta itu bukan cuma soal dua orang, tapi juga tentang menerima ‘keramaian’ di baliknya.
Author.Miu: Zayyan jadi suami siaga yang ngemong istrinya sambil tetep bercanda lepas kayak bocah layangan.
total 2 replies
Author.Miu
Aira masih struggle buat nerima semuanya. Dari cinta Zayyan yang super tulus, sampai ibu mertua yang toxic-nya nggak kira-kira.
Author.Miu: Di tengah semua drama dan luka batin, Aira dan Zayyan tetep berusaha saling rangkul, pelan-pelan nyari kenyamanan dalam hubungan yang belum sepenuhnya mereka pahami.
Author.Miu: Di satu sisi, Zayyan beneran all-in, siap nemenin Aira dari nol, tapi di sisi lain Aira masih saja dihantui rasa bersalah sama Harry dan dihajar kata-kata pedas mertua yang nggak ada ampun.
total 2 replies
Author.Miu
Di hari ngunduh mantu, Aira dibikin kaget banget karena harus masuk ke dunia super sederhana dan jauh dari glam-nya kota. Semua serba lowkey coy :: jalan batu, rumah joglo, dekor seadanya, dan vibe-nya slow abis.
Author.Miu: Dan Aira... mulai sadar, cinta sejati emang nggak selalu dibungkus kemewahan.
Author.Miu: Aira ngerasa dibohongi, Zayyan ngerasa disalahpahami, tapi akhirnya mereka saling buka hati. Zayyan ngaku kalau dia emang berasal dari keluarga sederhana tapi kerja keras buat bahagiain Aira.
total 4 replies
Author.Miu
Sweet banget waktu Aira masih mager bangun tapi malah nyari kehangatan dari suaminya, Zayyan langsung gercep cium dan peluk donk.
Author.Miu: Ending-nya? Zayyan tiba-tiba nyebut soal ibunya yang bikin Aira kaget karena selama ini dikira udah nggak ada.
Author.Miu: Momen mereka makin uwu pas Aira manggil dia “Kak Zen” dan Zayyan malah baper gemas. Tapi semua jadi mellow lagi waktu Zayyan sadar Aira masih nyimpen masa lalu bernama Harry.
total 4 replies
Author.Miu
Hubungan Zayyan dan Aira masih canggung karena Aira belum siap secara emosional, meski Zayyan udah super sabar, manis, dan kasih cincin kece yang filosofis banget.
Author.Miu: Jadi mereka sama-sama berjuang pelan-pelan, nyari cara buat saling terima dalam hubungan yang belum utuh tapi penuh harapan.
Author.Miu: Aira galau karena belum rela jatuh cinta, sementara Zayyan juga nyimpen luka masa lalu, ngerasa bersalah karena ibunya nggak terima Aira.
total 3 replies
Author.Miu
Acara resepsinya super fancy brooh!! Tapi deep down Aira ngerasa kayak dicekik emosinya sendiri.
Author.Miu: Jadi ya, ini kisah pernikahan yang campur aduk antara luka lama, ekspektasi orang tua, dan cowok baru yang maybe 'just maybe' bisa nyembuhin semuanya.
Author.Miu: Endingnya? Doi mulai luluh pelan-pelan, tapi tetep panik pas Zayyan peluk… kayak, “Tunggu! Aku belum siap,” gitu.
total 4 replies
Author.Miu
Pernikahan Aira dan Zayyan kelihatan sweet di mata orang, dengan mahar yang super niat!! Rumah, umrah, emas, plus buku puisi handmade 30 malam, bikin guwe pun takjub.
Author.Miu: Jadi walau status udah istri orang, jiwa Aira masih stuck di cinta yang belum selesai.
Author.Miu: Dia nggak bisa pura-pura bahagia meski semua orang nyangka dia lagi terharu, dan Zayyan yang keliatan tulus banget pun nggak bisa langsung ngegantiin luka yang Aira simpan.
total 3 replies
Author.Miu
Aira ngalamin bulan tergalau sepanjang hidupnya. Ditinggal Harry yang katanya cinta, tapi gak punya nyali buat maju nemuin keluarganya.
Author.Miu: Jadi ya udah.
Di antara gugup, haru, dan lelucon soal boker, Aira pelan-pelan nerima bahwa mungkin... ini jalannya.
Author.Miu: Namanya Zayyan, bukan tipe ganteng wow, tapi vibes-nya stabil dan mature. Tapi, Aira masih berharap Harry bakal muncul buat bawa dia kabur, tapi ternyata nggak ada siapa-siapa.
total 3 replies
Author.Miu
Cerita ini relate banget sama vibes galau-galauan Gen Z yang terjebak antara cinta lama yang nggak pasti dan realita hidup yang makin kejam.
Author.Miu: Ending-nya? Aira pasrah, nggak ke siapa-siapa, tapi ke Tuhan, sambil nyari jawaban di atas sajadah. Ini bukan sekadar kisah cinta, tapi soal ketegasan, harapan, dan nyeseknya ditinggal pas lagi sayang-sayangnya.
Author.Miu: Dan pas hatinya lagi remuk, malah disodorin cowok baru yang katanya sempurna versi orang tua. Tapi Aira belum bisa nerima, karena hatinya belum move on.
total 4 replies
Author.Miu
Aira makin dilema berat banget karena orang tuanya 'terutama Papanya' maksa dia cepet-cepet nikah sama cowok mapan yang direkomendasiin.
Author.Miu: Tapi ternyata, Harry pun nyimpen sesuatu yang mungkin bakal ngerubah arah hubungan mereka... atau malah jadi titik akhir.
Author.Miu: Aira ngerasa hidupnya seakan-akan dinilai dari status pernikahan doang, bukan dari kebahagiaannya sendiri.
total 3 replies
Author.Miu
Jadi gini, Aira tuh cewek 23 tahun yang udah punya pacar. Namanya Harry. Cowok yang udah dia pilih sendiri dan udah bareng lima tahun, tapi sayangnya belum kasih kepastian juga.
Author.Miu: Aira pun mulai goyah, bingung harus percaya sama cinta yang udah dibangun lama, atau nurut sama orang tua demi ‘jalan hidup’ versi mereka.
Author.Miu: Awalnya Aira ngira ini soal utang atau tradisi kuno, eh ternyata cuma karena kekhawatiran Papa soal masa depan dan karena mereka ragu sama komitmen Harry yang nggak kunjung serius.
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!