Sumpah Pemuda, adalah nama sekolah buangan dan terkenal buruk norma dan etikanya. Sekolah yang tidak perlu mengeluarkan sepeserpun biaya untuk masuk ke dalam sekolah tersebut.
Sementara itu, seorang anak yang bernama Arka Bimantara yang terlahir dari keluarga yang terbuang harus bisa beradaptasi di lingkungan keras di sekolah itu di karenakan buruknya latar belakang keuangan keluarganya.
Namun di balik sekolah dan kisah kota tersebut, ada sebuah fakta busuk dari pemerintah dan para konglomerat negara.
Kisah ini bukan hanya sekedar cerita anak berandal saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yo Grae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembalinya Botak
Pak Ijo, itu hanyalah nama sementara yang ia pakai di pulau Kalimantan ini .
Sejatinya ia adalah seorang pak de Jawa yang cuma singgah ke Kalimantan untuk menemukan bibit unggul atas perintah atasannya. Saat ini ia berada di bawah komando keluarga besar Bimantara. Tentu untuk saat ini ia belum tau sama sekali bahwa Arka adalah sang anak terbuang .
Pak Ijo membawa mobil sedan berwarna biru yang pada zaman itu memang produk unggulan dan mewah namun masih merakyat untuk di lihat. Sedangkan botak sedang duduk santai sambil menikmati rokok di kursi belakang .
"Kira kira, seberapa pantas anak ini bisa bapak jadikan murid ?" tanya botak kepada si pak Ijo .
Pak Ijo mengelus elus lembut kumisnya yang sedikit namun tebal, "Ada kemungkinan dia masih kertas putih dan dia punya potensi kuat untuk menjadi mahakarya terbaik ku".
Sudah sekitar dua tahun pak Ijo berada di pulau ini dan berkeliling kota per kota . Namun ia masih belum menemukan seorang anak yang bener bener sebuah kertas putih dan akan menjadi mahakarya nya . Sebenarnya ia ingin menjadikan seorang botak menjadi maha karya, namun melihat anak ini mempunyai power yang di luar kendali pak Ijo ia tak bisa menjamin bahwa anak ini ke depannya bisa di atur .
"Rules dan konsekuensi, bapak tau itu kan?" tanya botak sambil mengisap dalam rokoknya.
"Ya, kamu sudah cerita tentang sekolah mu. Jadi kamu di penjara karna dampak itu kan?" balas pak Ijo kembali bertanya .
Botak menghela nafas "Pak, kita buat kesepakatan bagaimana? Dengan sekolah nya?" tanya botak .
Pak Ijo menggeleng "Gak bisa, aku gak bisa menyeleweng dari atasan . Atasan ku sudah melarangku untuk masuk lebih intim dengan para investor dunia bawah ." jelas pak Ijo.
Botak mengedikkan bahu "Yah, mau bagaimana lagi ? Aku gak bisa juga meyakinkan bahwa saranku ide yang terbaik ."
Obrolan singkat itu menjadi hening karna tak ada titik terang .
Mereka di mobil dalam keadaan sunyi dan kini mereka sudah sampai di daerah perumahan.
Perumahan Kyoto ini merupakan perumahan ternama dan ada banyak jajaran orang kaya di dalamnya . Banyak bisnis dan investor berada di wilayah ini, dan tak menutup kemungkinan orang orang luar negri membeli rumah di perumahan ini .
Sesampainya mobil pak Ijo di depan sebuah rumah liter L yang mewah, pak Ijo pun turun dari mobil dan membukakan pintu mobil botak .
Botak keluar dengan riang dan menghirup segar oksigen "Wow... Lebih nyaman ketimbang di penjara " Botak buru buru menghabiskan rokoknya ketika sang nyonya tuan rumah keluar dari rumah.
Yah, awalnya ia berfikir begitu .
Namun orang ini hanyalah partner pak Ijo, Adelina . Sekiranya itulah nama samarannya di pulau ini .
"Pak Ijo, ini anaknya? Kok beda di foto ?" tanya Wanita itu .
"Bukan, ini kenalan ku sejak dua tahun lalu. Dia bisa di percaya, dan dia adalah aset kedua di pulau ini. Jadi jangan anggap dia orang biasa" Jawab pak Ijo.
Sang wanita mendekat ke arah Botak. Dan ketika dia benar benar berada di depan Botak sekiranya berjarak kurang dari enam centi, dalam kecepatan yang tidak bisa di ukur sang wanita ingin menusuk mata Botak.
Botak merasakan aliran adrenalin menusuk darahnya yang memompa jantung dan otaknya untuk merespon kecepatan serangan itu dan berhasil menangkap lengan sang wanita, kemudian ia hendak memutar persendian lengan wanita itu yang selanjutnya di tahan oleh sang wanita itu dengan memutar pergelangan tangannya dan melepaskannya dari cengkraman Botak.
"Benar, dia aset." sang wanita pergi meninggalkan Botak yang masih tak faham .
"Apa apaan tadi itu? Dia ngetes doang?". Botak menggerutu.
"Harap maklumi wanita, sejatinya wanita memang curigaan " Pak Ijo menggandeng Botak pergi masuk ke dalam .
"Ada yang mau kami bincangkan dengan mu"
Mereka pun masuk ke dalam rumah itu.
***
Di depan gerbang sekolah terdapat sebuah pohon racun tikus yang kecil tumbuh dengan sehat. Di batang pohon itu ada seorang siswa Sumpah Pemuda yang sedang menyenderkan tubuhnya di pohon itu. Anak itu tak lain dan tak bukan adalah Edy. Edy mendengar informasi dari kepala sipir bahwa Botak sudah di bebaskan dari penjara oleh si pak tua blangkon. Tujuan ia berada di depan gerbang ialah menyambut kedatangan ketuanya dan hendak memberi tahukan kepada anggota yang lain bahwa ketua mereka sudah datang.
"Kau ngapain di situ ?" Suara itu terdengar sangat berisik di telinga Eddy yang di susul dengan suara menguap karna kantuk yang tak tertahankan.
Orang yang paling sering mengantuk, namun kekuatannya bisa di katakan di atas Botak , Kacunk.
Tubuh orang ini sangat tinggi dan besar untuk seusianya. Tidak, sejatinya usianya ini adalah usia pekerja bukan lah seorang siswa.
Usia Kacunk sekitar dua puluh dua tahun . Ia masih berada di sekolah ini karna ingin tidur dan makan gratis. Ia sama sekali tak ada ketertarikan dengan bisnis atau semacamnya, hanya dengan ia bisa tidur dan makan itu sudah cukup menurutnya.
"Botak sudah bebas" balas Eddy . Kacung adalah anggota Brasmada yang tidak seperti Botak.
Jika botak ini adalah orang yang kuat dan bar bar, Kacung ini kebalikan nya. Ia adalah orang yang paling malas yang pernah ada di sekolah ini, bahkan dulu dia adalah seorang sayap sekolah ini . Namun karna ia tak mau berkerja di bawah atap sebuah perusahaan atau pun seorang investor, ia pun menunjuk orang lain sebagai sayap. Dan pergi ke Fraksi Brasmada untuk bisa bersantai dan tidur . Namun untuk kelas, ia ada di rooftop .
Kacung kembali menguap "Ya sudah jangan ribut aku mau tidur." Kacunk pergi ke dalam sekolah dan berjalan menuju lantai rooftop .
"Dasar member bawang" Decak nya Eddy .
Tak lama beberapa saat setelah Kacunk pergi meninggalkan Eddy, sebuah mobil sedan datang dan berhenti tepat di depan Eddy dan yang turun dari mobil itu adalah Botak .
"Lama juga ya kamu datang , bosen di sekolah ?" Eddy melempar korek ke arah Botak.
Botak langsung menangkapnya dan membakar rokok yang sudah di jepit di bibirnya. "Yah begitulah, baru ada yang menarik soalnya" .
Setelah Botak benar benar masuk ke dalam sekolah, pak Ijo menginjak pedal gas dan pergi meninggalkan sekolah itu.
Di pertengahan jalan Pak Ijo di telfon oleh nomer tak di kenal, ia pun mengangkat telfon itu. "Halo nyonya?".
"Pak Ijo, beritahu aku kalau anak itu bakalan di dapatkan. Dan jangan kamu publikasikan ke informasi kelurga besar" Perintah dari sang sumber suara dari telfon .
"Baik nyonya, apakah anda ingin dua menjadi bodyguard pribadi?" tanya pak Ijo lagi.
"Bukan hanya itu, aku menginginkan nya entah dia menjadi mahakarya mu atau tidak. Aku ingin anak itu." setelahnya telfon di tutup oleh sang nyonya.
"Di mengerti nyonya" pak Ijo melajukan kecepatan mobil .
...****************...
Kota aku lahir thor
yakin lah suatu saat dirimu sukses & ibu mu sembuh.. Amin