NovelToon NovelToon
Arshaina & Alzeera

Arshaina & Alzeera

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Teen School/College / Keluarga / Persahabatan / Cinta Murni
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: FZR

ini karya author yang ke empat, mohon dukungan nya ya....
**************

alzeera sabrina akira, telah lama terpisah dengan saudara kembar nya dan ia berusaha mencari nya dan akhir nya ia di pertemukan dengan kembaran nya arshaina sandrina axira yang ternyata satu kampus dengan nya bahkan mereka satu kelas.

****************

sudah 14 tahun lama nya arzaneo giondra berpisah dengan adek kembar nya karna pembantaian pada keluarga nya 14 tahun yang lalu. ia juga sudah memiliki perusahaan yang ia beri nama 'zan group' yang sudah menempati no.2 di dunia setelah perusahaan 'ad company', dan ia juga membangun sebuah kampus yang ia beri nama 'az univercity'.

setelah mengetahui bahwa adek kembar nya berkuliah di kampus milik nya, ia pun meminta asisten pribadi sekaligus sahabat nya untuk mencari data tentang kehidupan adek kembar nya, sedangkan kepala kampus yang juga sahabat nya di mintai untuk menjaga kedua adek nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sabrina sakit

      Hari sudah berganti senja, di sana hanya tinggal keluarga Arvan saja sedangkan keluarga Sabrina sudah pulang sejak siang tadi dan Afzan juga ikut pulang bersama mereka karna anak kecil tidak boleh terlalu lama berada di rumah sakit.

    Sabrina dan Arvan masih tidur dengan posisi saling berpelukan sejak tadi, namun tiba tiba Arvan terbangun karna mendengar suara sang istri meskipun lirih dan ternyata istri nya mengigau.

"maaf...maaf aku salah...maafkan aku..maaf" ngigau Sabrina lirih.

"kau sudah bangun nak, ada apa?" tanya mommy.

"dia mengigau mom dan badan nya juga panas" jawab Arvan sedikit panik setelah menyentuh kening istri nya.

"kamu tenang nak, bentar lagi dokter datang" ucap mommy setelah menekan tombol yang ada di samping kanan brangkar Arvan.

     Tak lama dokter datang, dan mommy pun menunjukkan siapa yang sakit.

    Arvan hanya diam saja melihat dokter memeriksa istri nya dan mengusap kepala sang istri kala Sabrina meringis saat dokter menyuntikkan obat penurun panas.

"saya sudah menyuntikkan obat penurun panas tuan, nona hanya demam biasa karna kecapean" jelas dokter.

"apa obat nya tidak akan mempengaruhi janin nya?" tanya Arvan.

"tidak tuan. Kalo gitu saya permisi tuan nyonya"

"hm"

"baik dok"

    Setelah di rasa Sabrina sudah tidur dengan tenang, Arvan pun beranjak pergi ke kamar mandi setelah izin pada mommy nya.

    Setelah dari kamar mandi, ia pun langsung menghampiri keluarga nya yang duduk di sofa.

"gimana Sabrina Van?" tanya Alma.

"sudah tenang kak" jawab Arvan.

"kalo kamu gimana Van?" tanya Albi suami Alma sekaligus sahabat dan aspri Arzan.

"sudah lebih baik" jawab Arvan lagi.

"kakak gak mau pergi honeymoon gitu?" tanya Arvan.

"kakak nunggu kamu sama yang lain"

"gimana kalo minggu depan" usul Arvan.

"eehh...gak gak, mommy gak setuju ya, kamu baru aja bangun dari koma loh Van" ucap mommy cepat.

"mom, aku cuma butuh pemulihan doang kok, lagian kata dokter tadi keadaanku juga sudah membaik"

"tetep aja mommy gak setuju"

"oh ayolah mom"

"baiklah, tapi tunggu kandungan Sabrina 3 bulan"

"ya udah tunggu kandungan Sabrina 3 bulan"

"good"

...****************...

     Keluarga Sabrina kembali datang dan berkumpul bersama keluarga Arvan di ruang rawat Arvan tak lupa Afzan duduk di pangkuan daddy nya dan bermain bersama.

    Mereka semua sibuk sendiri sendiri hingga tidak menyadari bahwa Sabrina jalan dengan pelan ke arah mereka karna masih sedikit pusing, kemudian Afzan yang pertama melihat sang bunda pun turun dan berjalan menghampiri bunda nya membuat semua yang ada di sana ikut melihat ke arah nya.

    Sabrina tersenyum kala putra nya menghampiri nya dan minta di gendong dan dengan senang hati Sabrina menggendong putra nya.

"nda, anen (kangen)"

"bunda juga kangen sayang"

"kok bangun bee? Kenapa gak panggil aku aja tadi hm? Maaf ya" ujar Arvan.

"gak papa hubby"

"gimana keadaanmu? Ada yang sakit gak?"

"udah enakan by, cuma sedikit pusing aja"

"nda tit?"

"gak sayang, bunda udah mendingan kok, jangan khawatir oke"

"boy, sama daddy aja ya, kasian bunda lagi hamil nanti bunda capek kalo gendong Afzan"

    Afzan pun langsung beralih ke Arvan, dan Arvan pun mengajak Sabrina untuk berkumpul bersama keluarga mereka yang ternyata melihat interaksi mereka.

"bagaimana keadaanmu nak?" tanya bubu.

"sudah lebih baik bu" jawab Sabrina.

"sini Zeera" panggil Sandrina seraya menepuk tempat yang ada di samping nya serta abang nya.

   Sabrina pun menghampiri kakak nya dan duduk di antara kakak dan abang nya.

"apa ada yang sakit?" tanya Sandrina seraya menatap lekat wajah adek nya.

"sudah tidak kak" jawab Arsha seraya membalas tatapan kembaran nya yang tampak jelas ke khawatiran nya di sana.

"bohong"

    Sandrina langsung memeluk kembaran nya itu dan menangis di sana, Sabrina yang terkejut karna tiba tiba kakak kembar nya memeluk nya dan menangis membuat diri nya juga ikut menangis dan membalas pelukan nya.

"kami semua sudah memaafkanmu jadi jangan merasa bersalah lagi, kami juga salah sama kamu terutama kakak hiks hiks maafkan kakak Alzeera. Jangan sakit lagi"

"maaf kak, aku janji gak akan sakit lagi" hanya itu yang bisa di ucapkan oleh Sabrina.

   Arzan yang melihat kedua adek nya pun ikut memeluk kedua adek nya dengan sayang, sedangkan yang lain nya senang melihat mereka bertiga karna sejak mereka bertemu, mereka jarang sekali berkumpul bertiga seperti itu karna kesbukan masing masing apalagi mereka telah menikah dan memiliki keluarga kecil sendiri.

"sudah jangan nangis lagi, sebaik nya kita makan malam dulu, abang udah lapar nih" ucap Arzan membuat semua orang yang ada di sana tertawa termasuk kedua adek kembar nya.

"baiklah, ayo kita makan" ucap bubu.

    Mereka pun makan dengan tenang hingga makanan mereka telah berpindah ke perut mereka, kemudian mereka melanjutkan obrolan mereka.

"oh ya kak, suami kakak mana?" tanya Sabrina kala tdak melihat suami sang kakak.

"dia di mansion kakak, capek kata nya jadi gak ikut ke sini" jawab Sandrina.

"baiklah"

(seperti nya ada yang di sembunyikan dari kakak) batin Sabrina yang kemudian menatap suami nya.

    Arvan yang merasa di perhatikan pun melihat ke arah istri nya, kemudian Sabrina melirik Sandrina sekilas lalu kembali menatap nya. Arvan yang mengerti arti tatapan dan lirikan sang istri pun pamit pada keluarga nya untuk istirahat lebih dulu.

"mom dad bu pi, Arvan sama Sabrina istirahat dulu ya"

"eh iya, sini Afzan nya biar sama bubu aja, bentar lagi kami juga mau pulang kok" ucap bubu.

"iya, kalian istirahat saja, kalian kan masih sakit" sambung papi.

   Arvan pun memberikan Afzan yang sudah tidur pada bubu, kemudian ia mengajak istri nya ke ranjang pasien yang mereka tiduri tadi siang.

"aku gak tau siapa suami kak Sandrina" ucap Arvan setelah beberapa menit terdiam.

"bukan nya bang Sean ya suami kakak?" tanya Sabrina.

"bukan"

"maksud nya?"

"Sean bukan suami kak Sandrina"

"kok bisa, bukan nya mereka sudah bertunangan dan sepakat menikah setelah Syakira menikah"

"memang awal nya seperti itu, tapi semua berubah saat Sean menemui kak Sandrina setelah resepsi Syakira selesai"

"apa bang Sean memutuskan hubungan dengan kak Arsha?"

"tidak, mereka tidak akan memutuskan hubungan mereka karna mereka saling mencintai apalagi Sean sangat menjaga kak Sandrina"

"lalu?"

"Sean meminta kak Sandrina untuk menunggu nya sampai ia kembali lagi, awal nya kak Sandrina ingin ikut bersama nya tapi Sean melarang nya dan meminta kakak untuk menunggu nya saja"

"alasan nya?"

"tidak ada yang tahu alasan Sean pergi kecuali aku"

"apa hubby bisa memberitahuku alasan nya?"

"asal kamu bisa berjanji untuk tidak memberitahukan nya pada yang lain terutama kakakmu sampai Sean sendiri yang menjelaskan nya"

"baik, aku janji"

"Sean punya penyakit kanker paru paru stadium dua dan sakit ini ia derita sejak dua tahun lalu, ia pergi keluar negri untuk berobat dan entah kapan ia kembali"

"seperti nya ada yang tidak beres dengan suami kakak, kenapa kakak bisa menikah dengan nya?"

"aku pun merasa begitu tapi kita tidak boleh gegabah, dan seperti nya kakak menyembunyikan sesuatu dari kita semua karna tiba tiba kakak menerima nya saat suami nya melamar nya dan saat itu kakak terlihat sangat terpaksa namun berusah untuk tenang"

"bagaimana hubby bisa tau padahal saat itu hubby masih koma?"

"sejak aku mengenalmu dan keluargamu maka sejak itulah aku menempatkan orang orangku untuk melindungi kalian semua termasuk para sahabatku dan sahabatmu, sedangkan Sean juga menempatkan beberapa orang nya untuk melindungi kak Sandrina"

"jadi bang Sean tau kalo kak Arsha menikah dengan orang lain?"

"semua tentang kak Sandrina, Sean ketahui sekecil apapun itu"

"hubby juga mengirim orang untuk mengawasi suami kak Arsha kan"

"tentu, dan kita akan mengumpulkan semua bukti bukti kejahatan nya" ucap Arvan sambil tersenyum smirk.

"jangan senyum seperti itu, mengerikan"

"tidak sadar diri"

"senyumku tidak semengerikan senyummu ya"

"baiklah, tapi kalo boleh jujur aku suka dengan senyummu itu"

"ngaco kamu, di mana mana itu gak ada yang suka senyum kek gitu yang ada semua orang takut lihat senyum begitu"

"terserahmu saja bee. Aku ngantuk"

"hm"

saking ngantuk nya mereka sampai mereka sangat cepat terlelap dan menyelami mimpi berharap mereka bertemu di sana.

...----------------...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!