Akan aku buat suamiku mencintai ku, Begitu bathin Aisyah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fiah MSI probolinggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Mengejar Cinta Istri
Naura makin kesal dengan ke tidak peka an Aditya, Bukan itu yang di inginkan Naura, dia ingin Aditya bertanggung jawab atas tercemar nya nama baiknya
Aditya pergi meninggalkan Naura dengan perasaan kesal,
"Aditya kau benar-benar ingin aku pindah kan ke Desa kecil itu?"tanya kepala kedokteran,
"Iya Dok, saya dengar,di sana juga tidak ada Dokter, meskipun ada itu hanya Mentri ataupun lokasinya yang sangat jauh"ucap Aditya
"Baiklah, akan ku siapkan semua berkas dan kebutuhan mu, lusa kau bisa kesana, aku akan mengurus nya, kau cukup bijak juga untuk menghindari gosip yang ada di rumah sakit ini"ucap kepala kedokteran itu seraya tersenyum pada Aditya,
"Tapi ... jangan sia-sia kan kesempatan yang ada, kau tidak akan dapat lagi istri sebaik Aisyah"nasehat Kepala Dokter itu
"Terimakasih karena Dokter sudah memahami ku, selain ingin mengejar istriku, aku juga ingin membantu Warga di sana"ucap Aditya,
"Baiklah, Semoga niat baik mu membuahkan hasil"ucap kepala Dokter itu
"Bisa minta tolong lagi Dok?"ucap Aditya sebelum berlalu,
"Ya"ucap Dokter itu seraya mengangkat kepalanya menatap ke arah Aditya,
"Rahasia kan ini dari Dokter Naura"ucap Aditya gugup
"Baiklah, ini akan menjadi rahasia bagi kita berdua"ucap Dokter itu seraya tersenyum
Aditya pun berpamitan untuk keluar dari ruangan kepala Dokter itu, perasaan nya tidak menentu, jantungnya berdetak dengan sangat cepat, bahkan ia belum bertemu dengan Aisyah, tapi perasaan nya sudah kalang kabut
*****
"Kau yakin ingin memulai bisnis mu lagi nak?"tanya Bibik nya Aisyah
"Ia bik, eman loh bik, banyak pelanggan Aisyah yang udah pada nanyain, ya hitung-hitung buat tambahan biaya sehari-hari juga bik"ucap Aisyah,
"Nah itu apa?" tanya sang bibik saat melihat paket besar yang ada di dekat Aisyah
"Ini baju bekas bik, untuk sumbangan bencana alam, nanti Aisyah paketkan kerumah donatur nya, kebetulan banyak baju Aisyah yang masih layak untuk di pakai, ada selimut juga"ucap Aisyah seraya melihat ke arah luar rumah, menunggu pak kurir datang menjemput
Beberapa saat kemudian, datang lah kurir yang berseragam merah oranye, tapi... kurir itu tidak sendiri, ia menggendong balita seraya membawa beberapa barangnya
"Selamat pagi ini benar dengan Mbak Aisyah?"tanya kurir itu
"Iya mas, benar, saya yang sudah menghubungi mas nya"ucap Aisyah,
Aisyah pun mempersilahkan kurir itu untuk duduk terlebih dahulu, apalagi dengan balita dalam gendongan nya, karena merasa kasihan Aisyah pun menanyakan tentang balita yang Aisyah perkirakan umur 1 tahun
"Mas, anaknya ya? kenapa di bawa mas, kasihan, sebentar lagi akan panas loh mas" ucap Aisyah seraya meletakkan paket di hadapan pak kurir,
"Iya mbak, ini anak saya, sudah terbiasa mbak, mau di tinggal tidak ada keluarga mbak"ucap Pak kurir itu seraya menahan air matanya yang kini telah mengambang
"Ibunya kemana mas?"pertanyaan itu tiba-tiba saja lolos dari bibir Aisyah
"Dia ... dia pergi mbak, meninggalkan Saya dan juga anaknya ini"ucap Pak Kurir seraya mengelus pipi gembul anaknya
Betapa terkejutnya Aisyah mendapatkan jawaban yang sangat melukai hati wanita lain, mana ada seorang ibu meninggalkan anaknya sendiri, Aisyah pun menjulurkan tangannya, ke anak kecil itu, anak kecil itu seolah merindukan sosok seorang ibu, ia menggelayut dalam dekapan Aisyah
"Maafkan saya ya mas, saya tidak tahu akan hal itu, tapi mas, bekerja membawa balita dan masih sekecil ini, apa tidak susah?"tanya Aisyah dengan masih menggendong balita itu
"Meski susah, tetap harus saya lakukan mbak, saya tidak punya keluarga disini, saya pendatang"ucap Pak kurir itu, jika di amati wajah pak kurir ini tidak seperti pak Kurir pada umumnya, wajah nya penuh dengan aura, tubuh nya tegap namun... kelembutan wajahnya masih sangat terlihat
"Bagaimana kalau anaknya mas titipkan ke saya, saya tidak akan meminta bayaran atau gaji kok mas"ucap Aisyah seraya mengelus pipi balita itu dalam gendongan nya.
"Tidak usah mbak, saya masih bisa mengurus anak saya sendiri"tolak pak kurir itu,
"Tapi itu tidak baik untuk kesehatan anaknya mas, kasian dia, kepanasan bahkan bisa juga kehujanan"ucap Aisyah, namun ternyata balita itu tertidur dalam gendongan Aisyah
"Nah ... ini kan anaknya tertidur, tidak apa-apa mas kerja saja, jika nanti mas pulang, mas boleh kesini lagi"ucap Aisyah
"Apakah tidak akan merepotkan aktifitas mbak?"tanya pak kurir itu tidak enak
"Saya tidak ada kegiatan apapun mas, baiklah, mas kerja saja dengan tenang, biar aku saja yang pegang anaknya"ucap Aisyah lagi,
"Kalau boleh tahu siapa nama anaknya mas?"tanya Aisyah,
"Kenzo mbak"ucap pak kurir itu
"Baiklah tinggalkan Kenzo disini,"ucap Aisyah
"Terimakasih mbak, ini barang-barang Kenzo mbak, sekali lagi terimakasih"ucap pak kurir itu seraya berulang kali menunduk kepala nya
"Kenzo tidak boleh nakal ya sayang, ayah kerja dulu, nanti ayah pasti jemput Kenzo"ucap pak kurir itu seraya mencium pipi anaknya, ini pertama kalinya pak kurir yang bernama Ryan itu meninggal kan anaknya.
"Sekali lagi terimakasih mbak"ucap Kurir Riyan pada Aisyah,
"Sama-sama mas"ucap Aisyah seraya tersenyum,
Kurir Riyan itu pun berlalu dari rumah Aisyah, begitu pun dengan Aisyah, ia membawa masuk Kenzo dan juga barang-barang nya, Aisyah meletakkan Kenzo di dalam kamarnya, ia melihat semua peralatan Kenzo, ternyata lengkap dengan bubur serta mangkok dan sendok nya
"Aisyah, dia siapa? tanya Bibinya,
"Dia ... anaknya kurir bik, Aisyah tidak tega saja melihat anak sekecil ini harus ikut bekerja di terik panasnya matahari, apalagi bawaan ayahnya banyak bik,"ucap Aisyah,
"Loh, ibuknya kemana? kenapa ayahnya pula yang bawa"ucap Bibinya Aisyah seraya mendekat ke Kenzo,
"Ibunya pergi katanya bik, meninggalkan anak sekecil dan se lucu ini"ucap sedih Aisyah
"Dasar ibu yang tidak tahu diri, seorang ayah mana bisa merawat anak se kecil ini, kalau gak mau rawat kenapa membuat nya" ucap kesal bibinya Aisyah dan itu malah membuat Aisyah tertawa
"Kenapa bibik malah berkata seperti itu"ucap Aisyah,
"Kesal saja, Bibik yang sangat menginginkan anak tidak di kasih, yang sudah di kasih anak malah ditinggal"ucap Bibinya Aisyah,
"Masih untung tidak di buang bik, mengingat banyaknya bayi yang terbuang dan di bunuh oleh ibunya sendiri, anak ini masih sangat beruntung karena punya ayah seperti malaikat, yang ingin merawat anaknya sendirian, udah punah loh laki-laki seperti ayahnya Kenzo ini"ucap Aisyah seraya terkekeh dengan ucapannya sendiri