Mengejar Cinta Istri
Ijab Kabul telah selesai, semua bahagia melihat pernikahan kami, ya ... bagaimana tidak bahagia, saat melihat senyum termanis yang pernah aku lihat terlihat di bibir laki-laki yang kini berada di sampingku, namun... aku tahu arti senyuman itu, senyum itu hanyalah kedok agar lelaki tua yang menyatukan kami merasa bahagia, dan sembuh dari sakitnya,
"Kemarilah menantuku..."ucap mama mertuaku, dari segi wajahnya ia sangat terlihat galak, tapi entahlah, saat ia memanggilku menantu, aku sedikit berfikir kalau rupa belum tentu sama dengan hatinya,
aku mendekat ke arah mertuaku, dengan mata terkejut, mata ku melebar tidak percaya, kalau mertuaku mencium keningku,
Ya Allah... beginilah ciuman seorang ibu. ., tanpa aku sadari air mataku jatuh tak terasa, bukan karena aku sedih, tapi aku bahagia, meski sebelum ijab kabul, suamiku sudah memberi ku hadiah dengan perkataan menyakitkan nya.
FLASH BACK
"Ingat Aisyah... pernikahan ini bukan keinginanku, jadi ku harap kau tidak ikut campur atas hal pribadi ku, dan ingat lagi... ikuti semua kataku, karena aku adalah peraturan yang harus kau taati mengerti"ucapnya dengan penuh amarah
Laki-laki itu marah karena perjodohan ini, siapa yang ingin, aku juga tidak ingin, jika bukan karena kakeknya yang memaksa dan aku tidak punya pilihan untuk menolak nya,
aku beranikan menganggukkan kepalaku seraya berkata
"Anda tidak perlu khawatir tuan, aku akan mengikuti setiap yang anda katakan, dan anda tidak perlu khawatir karena saya juga tidak menginginkan pernikahan ini, jika bukan karena kakek,..."
"Jadi... kau bilang kau tidak tertarik padaku... cih... munafik sekali kau"ucapnya menyelang perkataan ku,
"Mungkin bagi anda saya munafik, tapi tuan bisa pegang kata-kata saya, saya tidak tertarik pada Anda bahkan pada harta anda, jika bisa setelah kakek sembuh, kita bisa mengakhiri pernikahan bohongan ini" ucap ku menguatkan hatiku, padahal ini adalah ikrar suci yang harus benar-benar aku jaga, tapi hidup dengan orang yang tidak menginginkan kita apakah kita bisa hidup bahagia ...
Aku berusaha kuat di hadapan pria arogan ini, Mungkin dengan begitu aku masih punya harga diri yang bisa aku pertahan kan
*****
"Nak... ini bibik Rosa,dan ini paman Anggara, dan yang ini adiknya Aditya namanya fanesa, kau cukup panggil dia nesa
Aku hanya tersenyum memandang semua keluarga suamiku, hanya wajah Nesa yang terlihat tidak ramah padaku, sama seperti kakaknya, fikir ku, tapi tak apalah toh, pernikahan ini hanya sementara setelah kakek sembuh, aku akan segera bebas dari pernikahan ini,
Setelah selesai dengan segala ritual, ibu mertuaku menyuruh Aditya untuk membawaku ke kamar nya, jelas wajah Aditya tersenyum dan menganggukkan kepala nya kepada sang ibu, dia memberi isyarat lewat matanya, agar aku mengikutinya, entah karena lelah,dan segera meninggalkan keluarga ini, aku langsung mengikuti langkah suamiku, namun saat ada dalam kamarnya, raut wajah nya sudah berubah, tak semanis saat di depan keluarga nya,
"Kau senang kan dengan keadaan ini, ahh.. sial ..."makinya kepada ku, apa salah ku kali ini, fikir ku
"Ini yang kau inginkan kan..,?tidur seranjang dengan ku ..."teriaknya lagi
'Oh Tuhan... apa lagi ini... ' ucap ku dalam hati
"Maafkan saya tuan... anda tidak perlu marah, saya juga tidak berniat untuk tidur sekamar dengan anda, apalagi tidur seranjang, sungguh!"ucapku meyakinkan nya,agar berhenti marah-marah padaku, namun nyatanya aku salah lagi, terlihat jelas dari matanya ia melotot padaku
"Apa kau bilang... kau tidak ada niatan tidur sekamar denganku... apakah aku begitu buruk di matamu... kau dengar ya Aisyah, di luaran sana, banyak gadis yang mengantri tidur dengan ku, dan itu jauh di atas mu"
Apalagi yang dia katakan... kenapa setiap ucapan ku selalu salah
"Aisyah... kau jangan terlalu tinggi menilai dirimu sendiri, Apa tujuan mu dan orang tuamu melakukan perjodohan ini,jika aku mau, aku bisa menendang mu keluar dari rumah ini malam ini juga"ucapnya lagi, yang selalu membuat hati ini teriris
ya Allah... kuatkan dan sabar kan... semoga aku bisa melewati nya dengan senyuman,
"Baiklah tuan... setelah kakek sembuh, buktikan ucapan anda, dan masalah anda ingin menendang ku keluar dari rumah ini, aku sangat menunggu hari itu, dan perlu anda tau tuan, harga diriku tidak bisa kau injak semau anda!, saya memang dari keluarga yang miskin, tapi... percayalah orang tua saya mendidik saya agar menjadi orang yang baik, dan bertutur yang baik, saya harap jika anda hanya bicara dengan saya, hanya ingin menghina saya, aku mohon... kita tidak usah bicara atau bertutur sapa, cukup kita bersuara saat ada di depan keluarga, itu akan lebih baik bagi kita tuan,dan masalah tidur, aku akan tidur di lantai, anda tidak usah khawatir"ucapku yang langsung berpaling darinya, menghindari matanya yang terus menatapku, aku ambil baju tidur yang ada di koperku, lalu menuju ke kamar mandi, meski aku dari kampung, bukan berarti aku kampungan
Ku biarkan suamiku itu mematung, entah apa yang ada di fikiran nya, apakah perkataan ku ada yang membuatnya tersentuh, ah ... mana mungkin.
Selang tak berapa lama kemudian, akupun selesai dengan ritual ku, aku menghapus semua riasan wajahku, saat aku duduk di depan meja rias, terlihat pintu kamar terbuka dan ternyata ibu yang masuk, seraya membawa segelas susu,aku fikir itu untuk mas Aditya tapi aku salah, ternyata itu untukku, ahh... sungguh baik sekali mertuaku ini, beda jauh dengan anaknya, fikir ku
"Ibu.. kenapa repot-repot membawa susu kemari ... Aisyah bisa kok mengambilkan susu untuk mas Aditya setelah ini"ucapku seraya mengambil segelas susu yang di sodorkan ibu mertuaku
"Itu untukmu Aisyah, dan kemarilah duduk bersama ibu"ucap ibu mertuaku seraya menepuk sofa yang telah ia duduki, aku pun mengikuti perintah nya, dan duduk di samping nya,
"Aisyah... Aditya tidak suka minum susu, perlu kau ingat... dia sangat alergi dengan susu, dia paling suka teh jahe, setiap pagi kau harus membuatkan nya teh jahe, tugas mu disini hanya melayani Aditya, tidak yang lain, dan ingat ibu tidak suka dengan namanya kesalahan, kau paham maksud ibu kan"
Aku tersenyum kepada mertuaku seraya berkata,
"Aku akan berusaha menjadi menantu ibu yang baik, tapi Aisyah mohon, ajari Aisyah,agar Aisyah tidak melakukan kesalahan dan membuat ibu kecewa"ucap ku tulus
Ku lihat ibu mertua ku tersenyum walau dandanan mertuaku seperti mama tiri, tapi semakin aku mengenalnya, semakin aku merasa ada kehangatan di dirinya, yang ku lihat, mertuaku tegas, tidak suka kesalahan, dan aktif... itu menurut pandangan ku
Saat aku dan mertuaku masih berbincang kulihat mas Aditya sudah keluar dari kamar mandi, sontak aku berdiri, dan menghampiri nya, pertama mas Aditya melotot padaku, karena aku lancang mengambil handuk yang ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya, namun mataku memberi kode kalau di sofa ada ibu, ia seolah mengerti dan menoleh kearah ibu
"Ibu... kau kemari..."
"Aditya... Aisyah begitu perhatian padamu, jangan kecewakan ibu Aditya"ucap ibu mertuaku
"Ap yang ibu bicarakan, apa pernah Aditya membuat ibu kecewa"ucap nya yang kini sudah ada di hadapan ibunya,lalu mencium kening wanita paruh baya yang ada di hadapannya,
"Kau kebanggan ibu, baiklah, kalau begitu ibu tidak akan mengganggu lagi, Aisyah, habiskan susu nya",ucap ibu mertuaku seraya keluar dari kamar ku, eh.. tepatnya kamar suamiku
Jam sudah menunjukkan pukul 2 malam, semua orang rumah sudah terlelap tidur, karena lelah nya acara tadi, benar saja, malam pertama ku yang menyedihkan, aku tidur di lantai, saat aku ingin memejamkan mataku, dering ponsel berbunyi, ku lihat ponselku tetap dalam keadaan mati, namun saat ku lihat, suamiku sudah mengambil benda pipih yang awalnya ia letakkan di nakas dekat ranjang
"Baiklah ... aku kesana sekarang ... kau jangan menangis ... aku segera kesana, sekarang juga" itulah ucapan yang aku dengar sebelum suamiku benar-benar pergi dari kamar ini, meninggalkan ku di malam pertama kami.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
abdan syakura
Assalamu'alaikum
salken,kak....
2023-02-06
0
nenk 'yLa
nyimak dlu.. smoga aisyah ttp pd pndirian y ga gmpg d tindas n lemah.. ckup dlm hati sja mnyembunyikan luka y..jgn smpe trlihat lmah d hdapn suami y
2023-01-04
0
Sulati Cus
terserah kau lah krn ak bukan gadis di luaran sana yg diobral 1000 3
2022-08-12
0