Diana seorang wanita cantik yang sangat mencintaimu suaminya, suami yang juga sama-sama mencintai dirinya tapi rumah tangganya hancur ketika suaminya ketahui selingkuh.
Pertengkaran terus terjadi di antara mereka berdua hingga sebuah kecelakaan menimpa Diana dan Danu yang mengakibatkan suaminya harus meninggalkan dunia.
bertahun-tahun Diana terus memendam rasa marah dan emosinya karena ulah wanita itu rumah tangannya hancur.
Tapi Diana di buat kesal ketika mendengar bahwa wanita perusak rumah tangannya itu telah menikah dengan seorang CEO pemilik salah satu perusahaan besar.
"Aku tak akan pernah terima dengan ini, akan ku buat kau merasakan bagaimana rasanya pernikahan mu hancur oleh orang ketika, akan ku buat kau merasakannya, Karmila...."
Bagaimana kelanjutan balas dendam Diana, apakah dia berhasil merayu Leon Sebastian? Ataukah Diana akan terjebak ke dalam pesona yang di berikan oleh Leon?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamparan untuk Leon
Natalia langsung terdiam saat mendengar apa yang di katakan oleh Leon.
"Ibu heran, apa sih yang di lakukan oleh wanita itu sampai dia mendapatkan perlindungan dari Nenek."
"Emm.. Ibu tahu kan, Karmila sangat sering berkunjung dan membantu Nenek ketika dia sedang sakit. Bahkan ketika ibu sedang pergi keluar kota, wanita itu selalu menemani Nenek. Mungkin itu salah satu alasan kenapa Nenek sangat membela nya." Jawab Leon seraya kembali melihat ke arah laptop.
"Iya mungkin karena itu, tapi Ibu sungguh tak menyukai wanita itu karena kau tahu. Salah satu teman ku, suami nya pernah di goda oleh wanita itu. Dan aku sudah berusaha untuk memberitahu kepada Nenek, tapi wanita itu tak pernah percaya dengan apa yang ku katakan bahkan dia menyebut ku seorang pembohong."
"Iya Bu, tapi sekarang lebih baik kau tenang kan dirimu dulu."
"Tenang? aku tak bisa tenang jika wanita itu terus berada di samping mu. Menjadi istri mu, aku tak mau memiliki menantu seperti itu, dan Leon, kau harusnya lebih tegas sedikit."
"Bu, kau tahu kan bagaimana kondisi nenek, dia sekarang suka sakit-sakitan dan tak baik jika kita melawan nya dengan cara seperti itu. Bagaimana jika kondisi Nenek memburuk?"
"Iya kau benar, lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?" Tanya Natalia kepada putra nya.
"Tidak ada, lagi pula aku tak peduli dengan wanita itu." Jawab Leon.
"Sungguh? Oh iya, ada yang ingin aku tanyakan kepada mu. Ini soal foto mu dengan wanita lain, apa itu benar?" Tanya Natalia.
"Emm.. Mungkin," Jawab Leon.
"Siapa wanita itu?"
"Sudahlah Bu, kau jangan mengurusi hidup ku. Lebih baik, sekarang kau pulang dan urus Nenek karena aku yakin, Karmila pasti akan pergi menemui Nenek."
"Ya ampun, aku sampai lupa."
"Sebaiknya, ibu pulang saja."
"Baiklah, aku pulang. Dan sebaiknya kau berkunjung ke rumah lain waktu, ayah mu yang sedang tertidur pasti merindukan mu."
"Baik."
Setelah mengatakan itu, Natalia langsung pergi meninggalkan Ruangan milik Leon.
Diana yang tengah menguping pun, langsung bergegas bersembunyi saat mengetahui seseorang akan keluar dari ruangan Leon.
Diana yang bersembunyi di belakang pot bunga besar, mengintip kepergian wanita paruh baya yang tak lain adalah Ibu dari Leon.
Setelah kepergian wanita itu, Diana langsung bergegas masuk ke ruangan Leon.
"Diana?" Ucap Leon saat melihat wanita itu tiba-tiba masuk ke ruangannya.
"Ada apa? Gak boleh?" Tanya Diana seraya berjalan mendekat ke arah Leon.
"Tentu saja boleh, sayang." Ucap Leon seraya merentangkan tangannya agar Diana masuk ke dalam pelukannya.
Kemudian Diana langsung duduk di pangkuan Leon dengan wajah yang berhadapan langsung dengan pria itu.
"Tadi, aku tak sengaja melihat seseorang masuk ke ruangan mu, siapa dia?" Tanya Diana memastikan.
"Oh, dia ibu ku."
"ibu mu? Untuk apa dia datang ke sini?" Tanya Diana meski dia tahu alasan Ibu Leon datang ke sini.
"Dia hanya ingin membahas beberapa masalah." Jawab Leon.
Diana nampak tak senang dengan jawaban Leon, pria itu tetap menyembunyikan fakta tentang kehidupan nya kepada Diana.
"Masalah apa?" Tanya Diana mencoba mengetes Leon, apakah pria itu akan berkata jujur atau tidak.
"Bukan masalah penting," Jawab Leon.
Mendengar jawaban Leon, langsung membuat Diana kesal.
Dengan wajah yang malas, Diana segera berjalan pergi dari pangkuan Leon.
"Kau mau kemana?" Tanya Leon.
"Tentu saja bekerja." Jawab Diana.
"Untuk apa bekerja, aku akan memenuhi kebutuhan mu."
Diana yang mendengar perkataan Leon, langsung menyipitkan matanya.
"Penuhi saja kebutuhan istri mu." Jawab Diana seraya melenggang pergi meninggalkan Leon.
Leon yang melihat kepergian Diana hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, dia heran dengan sikap wanita itu yang kadang marah-marah tapi kadang suka bermanja-manja kepadanya.
Diana yang kini berada di studio foto pun tengah mengganti pakaiannya dengan baju tidur khusus dewasa yang sangat seksi, kali ini dia akan mengambil beberapa foto dengan model pria.
Diana sengaja menerima tawaran tersebut karena ingin membuat Leon marah dan juga cemburu.
"Oke, semua nya siap." Ucap Fotografer.
Kemudian Diana duduk di pangkuan model pria tersebut seraya mengalungkan tangannya di leher Rian.
Nampak Diana dan Rian terus berpose dengan gaya yang sangat intim.
"Kau sangat cantik," Bisik Rian di sela-sela sesi foto.
"Terimakasih," Jawab Diana.
Saat Diana tengah melakukan sesi foto, tiba-tiba datang Leon.
Pria itu menatap dingin ke arah Diana, Diana yang di tatap oleh Leon hanya bisa menelan air liur nya.
Ada perasaan tak enak di hatinya saat melihat tatapan yang di berikan Leon kepadanya.
Setelah selesai sesi foto, Diana langsung melenggang pergi ke ruang ganti untuk segera berganti pakaian.
Leon yang melihat wanita itu pergi, hanya bisa diam seraya menatap dingin ke sekeliling tempat nya berada.
Setelah selesai berganti pakaian, Diana langsung bergegas untuk pulang. Kali ini dia ingin pulang ke rumah nya dan tak ingin pulang ke apartemen Leon.
Diana kesal karena pria itu tetap mempertahankan Karmila.
Tapi Diana langsung di buat terdiam saat Leon sudah berada di depan perusahaan seraya menunggu nya untuk pulang.
Diana yang tak ingin berurusan dengan Leon langsung pergi melewati nya begitu saja.
Tapi pria itu langsung memegangi tangan Diana dan segera membawanya masuk ke dalam mobil.
"Apa yang kau lakukan? Bagaimana jika ada orang yang melihat." Ucap Diana kesal.
Tapi Leon tak mendengarkan ucapan Diana, pria itu langsung mengemudikan mobil nya dengan kecepatan tinggi.
Sesampainya di apartemen, Leon langsung menarik tangan Diana untuk segera masuk ke dalam apartemen.
Kemudian Leon langsung membawa Diana ke dalam kamar mandi, di dalam kamar mandi.
Leon langsung menyiram tubuh Diana yang masih di memakai pakaian dengan air dingin.
"Arg.. Apa yang kau lakukan?" Tanya Diana seraya memberontak.
"Aku hanya ingin membersihkan, sisa sentuhan pria lain di tubuh mu." Jawab Leon dengan nada dingin.
Kemudian Leon langsung merobek pakaian Diana hingga wanita itu hanya menggunakan pakaian dalam.
Plak...
Sebuah tamparan langsung mendarat di pipi Leon, mata Leon seketika membulat sempurna.
Tatapan marah dan benci terlihat jelas di mata Diana.
Diana dengan wajah yang memerah marah langsung pergi meninggalkan Leon, Diana yang berada di kamar segera mengambil handuk untuk menutupi tubuh nya yang basah.
Leon pun segera keluar dari dalam kamar mandi, dia langsung memeluk Diana dan meminta maaf atas apa yang di lakukan nya kepada Diana.
"Aku minta maaf, ini semua ku lakukan karena aku tak suka melihat mu bermesraan dengan pria lain, Diana."
pantas hanya ada dendam kesumat di hatimu diana.
wanita setia baik dan tulus seperti diana tapi di hancurkan kepercayaan nya dan ini lah yang terjadi dendam merasuki hati yang sedang terluka.
namanya orang sakit hati g mikir kalau tingkahnya itu tidak baik.
apa lagi menyimpan dendam tapi itu lah manusia terkadang rasa sakit mengalahkan akal dan pikiran.
Leon juga bukan orang yg menghargai pernikahan makanya gampang selingkuh.
Sekarang dia memperkosa Diana.
INI MAIN LEADNYA??!!!
harusNya c Leon gak usah tunangan lg kan disini yg dibahas c Karmila & Diana.
tapi it's ok, krna aku puas Diana bisa balik Ama Leon 🥰🥰🥰
hanya novel
ikuti aja imajinasi penulis