NovelToon NovelToon
Istri Kecil Dosen

Istri Kecil Dosen

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Jenar

Pertemuan pertama yang tidak mengenakan di toilet cewek dimana seorang cowok bernama Revan Sanjaya tengah bersembunyi dari kejaran fans cewek yang memujanya tanpa dia sadari di toilet ada seorang gadis kecil yang bernama Kiara Putri, setelah menyadari ada seseorang dia meminta bantuannya karena tidak melihat reaksi apapun dari gadis itu dia yang ada malah sikap cuek yang diberikannya sehingga Revan merasa tertarik dengannya dan langsung mengajaknya menikah tetapi ditolah. Sehingga suatu kejadian yang mengharuskan mereka menikah. Apakah Kiara akan menerima pernikahannya dan belajar mencintai Revan? atau dia akan membencinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jenar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15

Assalamu’ alaikum Wr. Wb.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan like, tekan gambar love, komentar dan yang pastinya vote ya teman-teman biar autor-nya tambah semangat Upnya... **

----------

“ Apa harus di praktekin?.” Tanya Ara memastikan.

“ Iya kayaknya harus di praktekin kalau teori pasti kamu gak akan mengerti sayang, ayo bilang sama saya kamu mau pakai gaya apa sebagai pemanasan kitaa?.” Tanya Revan dengan senyum manisnya yang tidak pudar dari wajahnya, Ara yang melihatnya sekilas menjadi ketakutan.

“ Ya Allah selamatkanlah hambamu ini dari orang yang berada di sebelah yang senyum-senyum tidak jelas, mungkin kah dia orang gila yang lagi menyamar menjadi orang waras.” Gumam Ara dalam hati dengan pemikiran diluar logika. ( Mungkin kah ada orang gila yang menyamar menjadi orang waras Ara yang autor tau sih orang waras yang selalu menyamar menjadi orang gila untuk menghindari hukuman atas perbuatan yang telah dia lakukan seperti maling, pemerkosaan dan pembunuhan dengan alasan mengalami sakit kelainan)

“ Kok kita?.” Tanya Ara tak mengerti.

“ Iya kita, kalau sendiri gak akan bisa. Sekarang jawab mau pakai gaya apa?.” Tanya Revan sudah mulai kesel.

“ Oh gitu, tapi kok harus pakai gaya pemanasan segaa, kayak olahraga aja pakai pemanasan. Kalau bicara itu yang jelas jangan malah membuat orang jadi pusing, oya gak usah pakai senyum-senyum terus kayak orang gila tau.” Jawab Ara kesel, dia merasa dipermainkan karena ucapan yang keluar dari mulut Revan sama sekali tidak dia mengerti.

“ Ya emang kita akan olahraga sayang, makanya harus pemanasan terlebih dahulu agar tidak merasakan kesakitan nanti. Jadi mau pakai gaya apa ini?.” Tanya Revan dengan gigi atas dan bawahnya dia satukan sehingga pipinya terlihat menjadi pembem, Ara yang melihat itu menjadi gemes pengen cubit.

“ Ih gemesnya pengen tak cubitin semua sampai habis.” Ucap Ara melihat Revan dengan tatapan ingin menerkam mangsanya, membuat Revan yang mendengarnya terkejut dan dia langsung menegang.

“ Waduh apa maksud dari ucapannya mau mencubitiku sampai habis dengan tatapannya dia seakan ingin menerkam mangsa yang ada di hadapannya sekarang. Ya Allah gadis kecil ini membuat gue jadi takut, apa dia sudah mengerti dengan apa gue ucapkan. Kalau dia sudah mengerti berarti gue harus waspada dengan semua tindakan yang akan dia lakukan nanti dan gue berjanji sayang tidak akan melakukannya sekarang tapi nanti setelah kita menikah. gue juga janji tidak akan pernah membiarkanmu melirik cowok lain setalah menjadi istriku, apa lagi sampai melepaskanmu dengan cowok manapun yang ingin merebutmu dariku dengan mudahnya walaupun lu yang memintanya karena gue hanya ingin menikah sekali seumur hidup itu juga hanya denganmu sampai ajal menjemput kita.” Gumam Revan dalam hati merasa resah.

“ Kita emang mau olahraga apa malam-malam begini?.” Tanya Ara dan Revan tidak menjawab karena kalau sampai dia salah menjawab akan menjadi petaka buat dirinya sendiri.

“ Bisakah kamu jangan lagi mengunakan kata lu gue lagi kalau kita lagi berbicara.” Ucap Revan mengalihkan pembicaraan.

“ Kenapa emangnya gue lebih suka mengunakan kata lu gue.” Jawab Ara ketus tidak suka diperintah dengan orang yang baru dia kenal.

“ Huff.. saya tau kamu pasti keberatan tapi akan lebih sopan berbicara menggunakan kata saya, aku dan kamu terlebih terhadap orang yang lebih tua.” Ucap Revan menjelaskan.

“ Lu gak usah sok ngajarin gue, gue tau bagaimana cara bersikap kepada orang yang lebih tua dari gue dan itu tidak termaksud lu. Lagian kalau memakai kata-kata itu terlalu formal dan kaku seperti lu.” Jawab Ara ketus tak terima dengan wajah yang cemberut.

“ Maaf kalau saya salah.” Jawab Revan pasrah kalau dia memaksa bisa dipastikan gadis kecilnya itu akan marah dan membencinya, ditambah mereka masih di dalam perjalanan pulang bisa nekat turun dari mobil yang akan membuat tambah dibuat pusing mau marah tapi dia juga takut jadilah dia dilema.

“ Eh kita dimana? Kenapa sampai ke arah perkebunan?.” Tanya Ara kaget dia bingung setelah menyadari bahwa jalan yang mereka lalui bukan jalan menuju kosnya, lalu mereka sedang berada dimana sekarang, Ara menatap Revan meminta jawaban dan Revan langsung menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

“ Ke rumahmu lah sayang.” Jawab Revan sambil menatap Ara kembali.

“ Tapi ini bukan arah ke rumahku.” Jawab Ara panik.

" Aduh gue mau dibawa kemana, apa dia berencana untuk menculikku setelah gue menolak menikah dengannya. Kayak di film film aja cinta di tolak dukun bertindak kalau yang ini apa namanya? Apakah ini akhir dari hidup gue, ayah ibu apakah Ara akan menyusul kalian secepat ini.” Gumam Ara dalam hati panik melihat ke kanan kiri tidak ada kendaraan sama sekali yang lebih membuatnya semakin panik.

“ Hei sayang kenapa kamu jadi panik kayak gitu?.” Tanya Revan bingung melihat Ara yang panik.

" Lu ngapain bawa gue kesini atau lu mau macam-macam ya.” Ucap Ara menuduh.

Astagfirullah allazim sayang, kalau saya mau ngapa-ngapain sudah sudah saya lakukan dari tadi. Jangan berfikir yang aneh-aneh, saya tidak akan memakanmu sekarang tetapi setelah kita menikah jadi sekarang tenanglah.” Ucap Revan serius menatap Ara.

“ Terus kita dimana sekarang?.” Tanya Ara.

“ Saya juga tidak tau kita dimana sekarang, kan tadi saya tanya dimana alamat rumah kamu, sayangku ini jawabnya jalan aja entar gue tunjukin jalannya. “ Ucap Revan dengan hati-hati mengulangi kembali ucapan Ara dan meratap Ara.

“ Iya tapi gak masuk perkebunan juga, lu juga sih tadi pakai aja bicara jadi gue gak fokus lihatin jalan.” Ucap Ara tak mau di salahkan terlihat Revan membuang nafas kasar.

“ Cewek memang gak mau di salahkan, untung sayang.” Gerutu Revan pelan tapi masih bisa didengar Ara.

“ Apa lu bilang?.” Tanya Ara yang mendengar dengan samar-samar.

“ Gak ada sayang, terus kita gimana?. “ Tanya Revan meminta saran dari pada dia salah mengambil keputusan membuat gadis kecilnya marah lagi dengannya.

“ Ya balik arah lah, gue gak mau tidur disini.” Ucap Ara kesel bisa-bisanya dia masih tanya seperti itu, tetapi belum sempat Revan menyalakan mobil mereka sudah dihadang dengan 6 orang preman.

Tok... Tok... Tok...

“ Buka pintunya atau kami pecahkan kaca mobilmu.” Ucap seorang cowok yang mengetuk kaca jendela pintu sebelah Revan.

“ Kak kita sekarang harus bagaimana?.” Tanya Ara panik.

“ Sayang tenang aja, di sini ada saya.” Jawab Revan mencoba menenangkan Ara.

“ Kalau kayak gini aja baru panggil kakak tadi panggil lu gue.” Gumam Revan dalam hati.

“ Tapi kak Ara takut terjadi apa-apa sama kakak. “Ucap Ara ketakutan dan refleks memeluk Revan.

“ Kalau saja kaki sialan ini tidak terasa sakit gue gak akan sepanik ini, sudah gue patah-patahin itu tulang mereka semua menjadi beberapa bagian.” Ucap Ara membuat Revan bergindik ngeri tapi dia tetap memasang senyumnya.

“ Yaudah sayang tenang saja tidak perlu khawatir selama kakak ada di sampingmu kamu gak boleh takut seperti ini, kakak akan selalu menjagamu ok,” Ucap Revan menenangkan dan membalas pelukan Ara lebih erat.

“ Ingat kunci pintunya.” Ucap Revan sebelum keluar dan Ara langsung mengunci pintunya.

Revan berkelahi dengan 6 orang yang menghadang mobil mereka dan 2 orang mencoba untuk membuka mobil. Ara hanya memperhatikan Revan dan tidak bersembunyi beberapa menit mobil sudah dibobol oleh 2 orang tanpa Ara sadari sudah ada di sisi pintunya.

“ Ah.” Teriak Ara saat pintu penumpang di buka dengan paksa.

“ Kalian mau apa, pergi” Teriak Ara berusaha berpindah tempat dan mendorong tubuh mereka berdua, tetapi terlambat karena mereka sudah menangkap tangannya dan menariknya keluar.

“ Kak.. kak Revan tolong kak.” Teriakku karena sudah diseret keluar dari mobil, mendengar teriak Ara membuat fokus Revan teralih dan itu di jadikan kesempatan untuk memukul Revan hingga tersungkur.

“ Kak Revan.’ Teriak Ara sangat ketakutan. Karena Revan sudah tersungkur keempat preman tersebut menerjang dan memukuli tubuh Revan bersamaan.

“ Tidak hentikan.” Teriak Ara merasa khawatir melihat tubuh Revan tersungkur ditanah di tendang dan dipukuli secara bersamaan.

“ Ah. “ Teriak satu preman yang memegangku saat Ara mengigit tangannya dan menendang selengkengannya perman yang satunya lagi. Ara berlari sekuat tenaga dan langsung mendorong keempat preman yang menendang dan memukuli Revan lalu memeluk tubuh Revan yang meringjuk di tanah.

“ Kakak tidak apa-apa?.” Tanya Ara terus memeluk tubuh Revan karena khawatir membuat Revan menoleh dan tersenyum walaupun mukanya sudah babak belur dan berdarah.

“ Sayang kamu kenapa tidak pernah mau mendengar ucapanku sih, saya tadi sudah bilang sembunyi setelah mengunci pintu mobil.” Ucap Revan dengan mengelengkan kepalanya.

“ Maafkan gue lupa kak hiks... hiks... “ Ucapku sambil menangis.

“ Ck sudahlah jangan di tangisi lagi senuanya sudah terjadi.” Ucap Revan.

“ Iya tetapi gue tidak menangisi itu, gue menangisi wajah kak Revan menjadi chubby dan babak belur. Nanti dikirain fans cewek tadi gue bikin karya lagi diwajah kakak. ” Ucap Ara sambil melihat mukanya Revan. Seketika Revan terkekeh mendengar ucapa Ara yang menurutnya konyol tetapi mampu mencairkan suasana.

“ Iya yang pasti aku masih ganteng, kalaupun kamu bikin karya diwajahku yang ganteng ini aku gak apa apa.” Ucap Revan masih dengan kekehannya.

“ Ih kepdan banget.” Ucap Ara sambil tersenyum.

Tampa Ara dan Revan sadari kita sudah di kepung oleh ke enam permen.

“ Sudah puas bicara dan bermesraannya.” Ucap salah satu preman membuat Ara dan Revan berpaling menatap orang yang berbicara lalu mereka saling memandang satu sama lain.

“ Sekarang serahkan semua barang berharga kalian dompet, handphone, jam tangan, perhiasan dan kunci mobil.” Ucap salah satu preman yang tidak lain adalah ketua preman. Ara dan Revan saling memandang.

“ Kita harus gimana sekarang kak?.” Tanya Ara panik maka kakinya masih terasa sakit kalau enggak sudah di bikin prekedek para preman itu.

----------

**Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan like, tekan gambar love, komentar dan yang pastinya vote ya teman-teman biar autor-nya tambah semangat Upnya... **

1
Riskiya ahmad
masa si arA hamil ga ada tanda nya,imang perut ara gak bunjit thor,ko bisa lahiran😗
Nayla Azizah
bhs'n tvlalu baku d berbelit-belit
Nolis Hasanah
main singkat aja... wooy thor bgaimana dengan ortu nya si revan
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
sippp ini jejakq thor 🤭
Unn Handa
penulis nya kayak bernostalgia sendiri dlm pikiran nya,,kita yv baca kena imbas jdi nya kan kita pusing
Herta Siahaan
heran tapi katanya dia punya genk tapi gampang tertangkap dan g ada rasa waspada dan peka
Unn Handa
berbelit belit ceritanya,kosa kata yg berubah ubah
Evi Yuliana Rinjani
maksudnya apa?
Evi Yuliana Rinjani
sebenarnya yg jadi tokoh utamanya siapa sih ? temen²nya ato ARA sih ?
Evi Yuliana Rinjani
sepertinya cerita tentang pertemanan merek di skip aja deh thor, atao dipertengahan cerita di flasback aja beberapa kenangan gitu. jgn hal² yg g penting juga di ceritain.
Adi Prasetya
terlalu banyak ngobrolnya dan terkesan bertele2.padahal ceritanya bagus
Yuni Shopia
ceritanya bagus thor, tapi maaf bahasanya tlg di perhatikan. klo mau lu gua atau aku kamu hrs di tetapkan 🙏🙏🙏
bunda khairy
baru mampir semoga seru
Bunga Blivers
kayak nya ara engidam dah oalnya berbeda hamil nya cengeng
Bunga Blivers
itu semua rencana anak sendiri karena mau membuat dedi nya bersatu sama ibu nya
Bunga Blivers
pasti dosen nya refan
Bunga Blivers
ya ketemu kan dong thor
Bunga Blivers
guuut thor ara harus di lindungi soal nya ada musuh
Bunga Blivers
ara mendapatkan pesen dari pak dokter
Bunga Blivers
akurasa ara hamil soalnya pak dosen mual2 pasti lagi engidam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!