NovelToon NovelToon
Duda Kaya Itu Suamiku

Duda Kaya Itu Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahmuda / Duda / CEO
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yayuk Handayani

Janda hanyalah statusku.


Nadira Ayu, seorang gadis muda yang berparas cantik. Tak pernah terbayangkan oleh Nadira, jika dirinya akan menjadi seorang istri diusianya yang masih begitu muda.


Lika liku serta permasalahan dalam hidupnya seolah telah berhasil membuatnya terlempar dari keluarganya sendiri. Hingga pada suatu hari, dengan tanpa sengaja, dirinya dipertemukan dengan seorang gadis kecil yang begitu cantik.


Dan alangkah terkejutnya Nadira, saat gadis kecil itu menginginkannya untuk menjadi sang mommy baginya. Namun sayang, daddy dari gadis kecil itu memandang dirinya dengan sebelah mata hanya karena ia berstatus sebagai seorang janda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Andra Becham Salim

Selamat Membaca

🌿🌿🌿🌿🌿

Pagi telah datang menyambut, membangunkan setiap insan. Sepasang kaki mungilnya kini masih terus melangkah maju lalu berbalik, maju dan berbalik lagi. Entah sampai kapan sepasang kaki mungil yang begitu menggemaskan itu akan terus melangkah berbolak - balik layaknya sebuah setrika pakaian yang berfungsi untuk merapikan pakaian.

Pagi - pagi sekali, si kecil Aida sudah mondar - mandir di lantai dasar rumahnya setelah mendapat kabar dari sang daddy, jika di pagi inilah daddy nya itu akan kembali pulang setelah hampir satu minggu berada di luar negeri. Dan karena kabar itulah gadis kecil yang masih berusia empat tahun itu begitu sangat tak sabar ingin segera menyambut kedatangan sang daddy tercintanya.

" Nona Aida, sebaiknya nona duduk saja ya, kasihan itu kaki nona dari tadi mondar - mandir terus ". Seru bi Sari pada nona kecilnya.

" Tidak bibi, Aida mau nunggu daddy, kalau Aida duduk, telus daddy nya Aida datang, nanti Aida nya tidak bisa lali untuk peluk daddy ". Sahut Aida.

" Non, kalaupun daddy nya non sudah datang, dan nona Aida tidak memeluk daddy, pasti daddy nya non akan tetap memeluk nona Aida ". Sahut bi Sari yang berusaha memberikan pengertian.

" Huum, baiklah bibi, Aida nulut deh sama bibi ". Sahut Aida pada akhirnya, lalu gadis kecil itupun memilih untuk duduk di sofa empuk yang ada di ruangan itu.

Sementara dilain tempat, lebih tepatnya di kafe milik bu Dewi, nampak Nadira, Putri, dan juga bu Dewi sendiri, tengah sibuk melayani banyak pembeli yang datang. Apalagi waktu kini masih terasa begitu sangat pagi, sehingga sangat banyak orang yang berdatangan terutama bagi mereka yang ingin sarapan agar dapat mengganjal perut mereka yang terasa sudah lapar.

Pada hari ini Putri tidak melakukan kuliah karena tidak ada jadwal kuliah, sehingga membuat gadis itupun benar - benar memanfaatkan waktu liburnya untuk membantu sang ibu dalam menjalani usahanya.

" Bu, meja di nomer sembilan ingin menambah satu porsi lagi katanya ". Seru Nadira.

" Baiklah nak ". Sahut bu Dewi, lalu wanita paru baya itupun kembali menyiapkan menu yang sama sebelum akhirnya diserahkan pada Nadira.

Dan ketiga wanita itupun terus melayani banyak pembeli yang sudah keluar masuk di kafe mereka. Mungkin, suasana di kafe bu Dewi, baru akan terasa mulai lengang ketika waktu sudah hampir menunjukkan pukul sembilan pagi, sama seperti hari - hari biasanya.

*****

Setelah hampir pukul setengah sembilan menantikan kehadiran sang daddy, kini gadis kecil yang bernama Aida itu, nampak begitu kecewa lantaran daddy yang ditunggu - tunggu nya tak kunjung datang, sehingga dari hal itu, membuat si kecil Aida, lebih memilih menuju kamar untuk mengurangi rasa kekecewaannya.

" Non, sarapan dulu yuk, ini sudah pukul setengah sembilan loh, tapi nona Aida masih belum sarapan sama sekali ". Seru bi Sari pada nona kecilnya.

" Tidak bibi, Aida malas salapan sekalang, habisnya daddy ingkal janji, katanya mau pulang pagi ini, tapi ini kan sudah mau siang ". Sahut Aida dengan raut sedikit merengut nya.

" Ya sabar dulu non, mungkin daddy nya nona Aida masih dalam perjalanan, kan daddy nya non bukan hanya pergi keluar kota, tapi keluar negeri ". Sahut bi Sari yang lagi - lagi berusaha untuk memberikan pengertian pada nona kecilnya.

Dan setelah bi Sari mengucapkan kalimat itu, tak ada lagi sahutan dari si kecil Aida. Sebenarnya Aida tak masalah jika daddy nya pulang terlambat. Namun yang membuatnya sangat berharap jika daddy nya akan segera kembali adalah karena keinginannya yang ingin segera bertemu dengan bunda nya. Aida ingin berkunjung ke rumah bunda barunya itu dengan mengajak daddy nya.

Di saat si kecil Aida masih berada di dalam kamar dengan ditemani oleh bi Sari. Ternyata telah datang sebuah mobil mewah yang memasuki halaman rumah yang begitu luas itu.

Semua orang yang masih berada di dalam ruangan sudah pasti tak dapat mendengar adanya deru mobil mewah itu.

Bremmm....

Deru mobil mewah itupun telah berhenti dengan mendarat di parkirannya. Semua penjaga yang berada di sekitar area itupun datang mendekat untuk menyambut sosok yang akan keluar dari dalam mobil mewah itu.

Hingga tak lama dari itu, sosok yang dinantikan itupun telah benar - benar keluar menampakkan dirinya.

" Selamat datang tuan ". Seru sapa semua penjaga yang menyambut kedatangan tuan nya, namun sapaan mereka sama sekali tak mendapat sahutan dari sang tuan.

Ya, dialah Andra Becham Salim, seorang pria dingin tak tersentuh yang terkenal dengan kekayaannya yang begitu luar biasa banyak.

Andra Becham Salim bukan hanya dikenal di tanah kelahirannya saja, namun, dirinya juga sangat dikenal oleh banyak orang di negara luar karena berbagai usahanya yang begitu luar biasa besar.

Andra Becham Salim memiliki banyak perusahaan yang berkembang sangat besar dan maju sehingga membuat banyak para pengusaha yang lainnya begitu sangat tertarik dan ingin menjalin kerjasama dengannya agar mereka bisa mendapat keuntungan yang besar dalam bisnis mereka.

Sosoknya yang sangat realistis, cerdas, disiplin, dan konsisten dalam menjalankan usahanya, membuat mereka sangat percaya dan tak meragukan akan kemampuan dari sosok Andra Becham Salim.

Dan kini, sosok pria yang akrab disapa dengan panggilan tuan Andra itu, terus melanjutkan langkah lebarnya menuju rumah besarnya.

Pria yang telah berusia matang itu terus melangkah karena dirinya sudah tak begitu sabar ingin segera menemui sosok gadis kecilnya, yaitu satu - satunya sosok yang paling mampu membuat dirinya tersenyum bahagia setelah kepergian istri tercintanya.

Dan kini, Andra pun telah berhasil menaiki anak tangga dan mulai menuju ke kamar sosok gadis mungilnya itu.

Ceklek..... pintu kamar itupun telah berhasil dibukanya.

" Sayang ". Seru suara bariton itu pada gadis kecilnya.

" Daddy ". Sahut gadis kecil itu.

" Daddy ". Sahutnya lagi, lalu gadis kecil itupun langsung berhambur memeluk tubuh kekar daddy nya.

" Oh, putri daddy ". Sahut Andra dengan perasaan sayangnya, lalu pria bertubuh tinggi itupun membawa gadis kecilnya ke dalam gendongan nya.

" Daddy, kenapa daddy lama sekali pulangnya?, Aida kan lindu ". Seru gadis kecil yang ternyata memang benar Aida.

" Maafkan daddy sayang, kan daddy banyak pekerjaan, jadinya daddy pulangnya agak terlambat. Maafkan daddy ya, putri daddy ini mau kan memaafkan daddy? cup... ". Sahut Andra dengan mencium kening putrinya.

Setelah mendengar penuturan maaf dari daddy nya, membuat Aida sepertinya akan memanfaatkan momen ini.

" Tuan, kalau begitu, saya pamit keluar dulu ". Seru bi Sari, disaat tuan Andra nya masih mengobrol dengan sang putri.

" Silakan bi ". Sahut Andra singkat.

Karena sang putri masih tak kunjung menyahut, Andra pun memilih untuk duduk di sofa dengan membawa tubuh mungil putrinya itu duduk di pangkuannya.

" Sayang, apa yang sedang putri daddy pikiran? ". Seru Andra.

" Daddy, daddy selius mau dapat maaf dali Aida? ". Sahut Aida lagi yang ingin memastikan.

" Tentu sayang, daddy merasa sangat senang jika Aida mau memaafkan kesalahan daddy, jika Aida sampai tak memaafkan kesalahan daddy, nanti daddy tidak bisa tidur ". Sahut Andra.

" Emm oke, tapi ada salatnya ". Sahut Aida.

" Apa saratnya? ". Tanya Andra.

" Salatnya adalah, hali ini, daddy halus antal Aida ke lumahnya bunda ". Sahut Aida pada akhirnya dengan tersenyum.

Mendengar kata bunda dari mulut mungil putrinya, seketika itu membuat Andra menjadi mengernyit bingung.

" Bunda?, bunda siapa sayang? ". Sahut Andra bingung.

" Bunda nya Aida daddy ". Sahut Aida dengan penuh keyakinan.

" Bunda nya Aida itu, cantik sekali, kalau ketemu sama bunda, pasti daddy akan suka dan sayang sama bunda, kalna bunda nya Aida itu olang yang baik ". Imbuh Aida lagi untuk semakin meyakinkan daddy nya.

Mendengar jawaban yang begitu panjang lebar dari putri kecilnya, sebenarnya telah membuat hati Andra menjadi begitu penasaran. Namun, Andra tetap bersikap tenang dan mencoba untuk bersikap tak sok ingin tahu, apalagi di depan putrinya.

" Sebenarnya siap perempuan yang sudah putriku anggap sebagai bunda?, siapa dia yang sudah begitu lancang membuat putriku begitu dengan mudahnya menjadikan dia ibu?, ini tidak bisa aku biarkan, awas saja jika dia berani bermacam - macam pada putriku ". Batin Andra yang merasa tak suka.

*****

Saat ini, sang waktu telah menunjukkan hampir pukul dua sore, yang menandakan jika sudah saatnya lah kafe bu Dewi akan segera ditutup.

Disaat kafe nya sudah hampir tutup, nampak seorang pria bertubuh tinggi nan gagah nya bersama seorang gadis kecil telah datang menghampiri kafe itu.

Bu Dewi yang pada saat ini berdiri tak terlalu jauh dari etalase, bisa melihat dengan jelas siapakah sosok pria gagah itu. Mengetahui akan kehadirannya, sontak saja membuat bu Dewi dengan segera menghampiri sosok itu. Bu Dewi benar - benar tak menyangka jika sosok yang sangat berpengaruh seperti pria itu sampai datang ke kafe kecil miliknya ini.

" Selamat sore tuan Andra, aduh, suatu kehormatan bagi saya karena tuan mau datang ke tempat saya yang kecil ini ". Seru bu Dewi yang masih tak menyangka dengan kehadiran sosok yang begitu disegani itu.

" Sore ". Sahut Andra singkat.

" Bunda ada? ". Tanya si kecil Aida tiba - tiba.

Mendengar pertanyaan dari gadis kecil yang bisa dipastikan jika dia adalah putri dari sang tuan Andra, membuat bu Dewi menjadi merasa bingung.

" Aku kemari ingin bertemu dengan wanita yang putriku panggil bunda, kata putriku dia wanita yang cantik dan baik hati, bisa tolong suruh dia ke sini, putriku ingin menemuinya ". Sahut Andra pada akhirnya.

Mendengar sahutan dari sang tuan, membuat bu Dewi baru mengerti sekarang, jadi, wanita yang dimaksud oleh tuan Andra adalah Nadira.

" Baiklah tuan, kalau begitu, tuan dan juga nona kecil mari duduk dulu, akan saya panggil nak Dira nya ". Sahut bu Dewi lama.

Dan akhirnya, Andra dan juga putri kecilnya Aida telah duduk di salah satu meja dan kursi yang ada di sana, sementara bu Dewi telah memanggil Nadira agar segera menemui mereka.

" Dira, kamu keluar dulu sebentar nak, ada tuan Andra dan juga putrinya yang ingin menemuimu ". Seru bu Dewi.

" Tuan Andra?, tuan Andra siapa bu? ". Sahut Nadira yang merasa bingung.

" Wah Dira, kamu kenal sama tuan Andra, waaah... hebat sekali kamu Dir ". Timpal Putri yang merasa kagum.

" Tuan Andra siapa?, aku tidak mengenalnya ". Sahut Nadira dengan menggeleng.

" Sudahlah Dir, aku tahu kenapa kamu tidak jujur, pasti karena kamu merasa malu untuk mengakui kalau kamu memang mengenal tuan Andra kan? ". Sahut Putri lagi dengan sedikit menggoda sahabatnya.

" Tapi Put, aku benar - benar tidak mengenal siapa itu tuan Andra, aku saja baru tahu dari ibu kalau ada orang yang bernama tuan Andra mencariku ". Sahut Nadira lagi dengan penuh keyakinan.

" Benar kamu tidak mengenalinya Dir? ". Sahut Putri lagi yang masih tak percaya.

" Tapi nak, tuan Andra dan juga putrinya mencari sosok wanita yang ciri - cirinya seperti kamu, dan ibu yakin, tuan Andra tidak mungkin salah dalam mencari seseorang nak ". Sahut bu Dewi dengan tak kalah meyakinkannya juga.

Setelah mendengar semuanya, entah mengapa membuat hati Nadira menjadi merasa takut. Nadira merasa takut akan sosok yang disebut - sebut oleh bu Dewi dan juga Putri. Bagaimana bisa orang yang bernama tuan Andra itu ingin menemuinya sementara Nadira sendiri tak mengenalnya.

" Sudah nak, ayo cepat temui tuan Andra dan juga putrinya, jangan biarkan mereka menunggu terlalu lama ". Seru bu Dewi.

" B-baik bu ". Sahut Nadira pada akhirnya. Dan mau tak mau Nadira pun harus menemui mereka. Dan jika dilihat bagaimana cara bu Dewi dan juga Putri yang sudah tahu tentang tuan Andra, sepertinya tuan Andra bukanlah orang biasa.

Dengan berusaha menahan rasa gugupnya, Nadira pun melangkah dengan pasti untuk menemui mereka. Hingga disaat dirinya melewati pintu kafe, dapat Nadira lihat adanya sosok pria yang sedang duduk bersama dengan putri kecilnya. Karena Nadira melihat tubuh mereka dari arah samping, membuat Nadira tak bisa melihat dengan jelas dua sosok yang ingin menemuinya. Tapi...

" Gadis kecil itu seperti tak asing ". Batin Nadira.

Hingga pada akhirnya, langkah Nadira benar - benar terhenti di dekat mereka.

" Permisi tuan ". Seru Nadira dengan khas suara lembut nya.

Mendengar adanya suara itu, sontak saja membuat daddy dan juga putri kecilnya itu langsung menoleh ke arahnya.

" Bunda ". Sahut Aida dengan tatapan berbinar nya.

" Sayang ". Sahut Nadira yang begitu terharu.

" Bundaaa... ". Pekik Aida, lalu gadis kecil itupun langsung turun dari tempat duduknya dan berhambur memeluk bunda nya.

" Bunda, Aida lindu ". Seru Aida dengan perasaan rindunya.

Aida memeluk dengan begitu erat bunda nya itu, begitupun dengan Nadira yang berusaha membungkukkan tubuhnya untuk memeluk tubuh mungil Aida. Nadira sudah tahu sekarang, jadi, sosok yang ingin bertemu dengannya adalah Aida, sosok anak kecil yang telah menganggapnya sebagai bunda nya.

Karena dilanda oleh rasa rindu, membuat Nadira dan juga Aida masih terus berpelukan dan tak menyadari dengan keadaan di sekelilingnya. Kedua wanita beda generasi itu lupa, jika saat ini di dekat mereka tengah ada seorang pria yang masih duduk tenang dengan menatap intens keduanya.

" Ehemm... ". Dehem Andra.

Sontak saja adanya suara deheman itu telah berhasil menyadarkan Nadira dan juga si kecil Aida dari perasaan saling merindu yang sempat mengharu biru itu. Hingga, Nadira pun mulai melepas rengkuhannya dari tubuh mungil Aida.

Dan kini, sorot mata tajam Andra sudah mengarah pada tatapan sendu kedua bola mata Nadira.

Deg...

Nadira begitu sangat tertegun kala dirinya benar - benar melihat sosok pria yang tengah duduk dengan penuh kewibawaan ini. Nadira sangat terkagum dengan ketampanan tuan Andra, namun dalam waktu yang bersamaan pula dirinya juga merasa takut akan sosok tuan Andra ini.

Berwajah tampan, berhidung mancung, memiliki bola mata biru, serta rahangnya yang nampak terlihat tegas, membuat wajah tuan Andra ini nyaris sempurna, bahkan mungkin dalam pandangan semua kaum hawa.

Namun sangat disayangkan, karena tuan Andra memiliki tatapan yang begitu tajam dan terlihat dingin, membuat Nadira menjadi merasa takut, bahkan untuk sekedar menatapnya dengan sedikit lama.

Sementara Andra sendiri, masih setia dengan sikap dinginnya. Meski sebenarnya iapun juga merasa sangat kagum dengan kecantikan Nadira, namun pria itu tetaplah seorang Andra. Seorang pria dingin yang tak mudah tersentuh apalagi hanya karena kecantikan dari seorang wanita. Andra, bukanlah seorang pria yang mudah goyah hanya karena melihat kecantikan seorang wanita.

Bersambung..........

🙏🙏🙏🙏🙏❤❤❤❤❤

🌿🌿🌿🌿🌿

1
Tri Utari Agustina
Cerita bagus banget thor semangat
Yayuk Handayani: Terima kasih kak 🙏
total 1 replies
reni puspitasari
Luar biasa
reni puspitasari
Lumayan
pejuang rupiah😶‍🌫️
Biasa
Tri Utari Agustina
Rasakan Ria diberhenti oleh Andara karena mengasih minyak goreng dikolam renang
Tri Utari Agustina
Suster Ria mau dengan Andara kaca suster ria
Sandisalbiah
mohon maaf sebelumnya.. bukankah saat ini posiai Andra baru akan keluar rumah sakit ya... itu pas kecelakaan bukanya kondisi tangan Andra ada yg patah.. terus kok bisa gendong Nadira..?? 🤔🤔🤔🤔
Tri Utari Agustina
Rasakan Santi dan Siska dibentak oleh Andara
Tri Utari Agustina
Semoga Celine berbohong masalah penyakitnya semoga ketahuan oleh Andara
Sandisalbiah
mungkin setelah kecelakaan otak Andra jd lebih waras dan sikap egoisnya jd berkurang
Sandisalbiah
bodoh apa pura² bego si Andra ini...
Sandisalbiah
preett lah Ndra.. kalau kata maaf bisa menyelesaikan semua masalah.. dan kata maaf bisa menghilangkan rasa sakit di hati maka dunia ini tdk memerlukan hukum dan peraturan..
Sandisalbiah
hadeh.. lemah banget MC ceweknya.. gampang banget di tindas..
Runik Runma
rasain kmu ndra
Runik Runma
ntar bucin loh
Sandisalbiah
laki² egois si Dani ini... pengecut banget sikapnya
Indira Ira
Luar biasa
Tri Utari Agustina
Dasar Dani tidak tahu diri menyuruh Dira menjaga anaknya
Tri Utari Agustina
Jahat mama Santi terhadap Dira semoga ada balasannya
Tri Utari Agustina
Apa Dira anak pungut atau anak kandung thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!