Ini mengisahkan seorang permaisuri terkenal tangguh yang mampu membantu rajanya melawan musuh di medan perang bernama Violetta.
Setelah membantu sang raja berjaya permaisuri malah di khianati dan dibunuh oleh suami yang dia sayang.
Setelah mati sebuah keajaiban muncul. Dia hidup kembali dalam tubuh wanita lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neneng selfia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 14
Az sudah selesai dengan segala sesuatu yang dipersiapkan untuk menghadiri acara malam ini. Yuki beserta pelayan lainnya menatap kagum penampilan Az yang anggun dan cantik layaknya bidadari.
"Wah nona muda kita memang sangat cantik." puji Yuki.
"Tuan sudah tiba dan menunggu anda di mobil nona muda." ucap Sidney tiba-tiba dari luar pintu kamar Az.
"Apakah kami akan langsung berangkat?" tanya Az.
"Iya nona, Tuan besar mengatakan kalau kalian sudah hampir terlambat untuk menghadiri acara itu." jawab Sidney.
"Hm baiklah." jawab Az.
Az melangkah keluar menuju tempat kakeknya menunggu. Samuel sedang berdiri sambil bersandar pada pintu mobil saat Az keluar dari pintu. Samuel tersenyum lalu melangkah menyambut kedatangan cucu kesayangannya saat melihat Az keluar dari pintu mansion.
"Kau sangat cantik Az sayang." puji Samuel.
"Nona muda akan mencuri semua perhatian malam ini dengan kecantikannya." ucap Yuki di belakang Az.
"Berhenti memujiku kalian semua." ucap Az.
"Kami tidak memuji sayang, tapi kakek dan Yuki mengatakan fakta." ucap Samuel.
"Terserah." ucap Az.
"Ayo...! Kita sudah sangat terlambat. Acara utamanya akan segera dimulai. Si tua Gerald sudah berulang kali menelepon agar aku segera ke sana." Ajak Samuel.
Mereka berangkat dengan dua kendaraan. Az dan Samuel menggunakan mobil yang Samuel biasanya gunakan dengan Jake sebagai supirnya sedangkan Yuki dan Sidney yang tidak akan mungkin terpisah dari Az menggunakan mobil yang biasanya mereka dan Az gunakan dengan Sidney sebagai sopirnya.
"Mengapa aku harus hadir di pesta ini kakek?" tanya Az saat kendaraan mulai bergerak meninggalkan mansion miliknya.
"Gerald adalah sahabatku sejak lama bahkan sejak ibumu masih bayi kami sudah bersahabat. Dia tahu bahwa kakek telah menemukan cucu yang sudah lama kakek cari makanya dia penasaran ingin melihatmu. Malam ini kebetulan cucunya yang baru kembali dari luar negeri berulang tahun dan dia ingin di acara ini kakek membawamu untuk dikenalkan padanya dan cucunya."jelas Samuel.
"Kakek tidak lelah baru kembali dari luar kota dan tidak beristirahat langsung ke acara malam ini?" tanya Az.
"Kakek sudah lama beristirahat dalam perjalanan kembali dari luar kota. Lagi pula setelah melihat cucu kesayangan kakek ini, kakek tidak merasakan lelah sedikitpun." jawab Samuel sambil mengelus kepala Az.
Di kediaman tual Gerald saat ini sudah sangat ramai. Walaupun acara malam ini hanya mengundang keluarga dan orang terdekat saja, tamu yang datang cukup banyak mengingat keluarga mereka adalah keluarga besar dan beberapa rekan bisnis serta orang yang menjabat di perusahaan mereka juga hadir.
Karena jumlah tamu yang banyak mereka memutuskan untuk mengambil tema outdoor dan menjadikan taman belakang rumah yang sangat luas menjadi tempat perjamuan.
"Hai man!" sapa Elliot pada Devan saat dia dan Jasmine tiba di kediaman tuan Gerald.
Mereka saling berjabat tangan lalu berpelukan layaknya sahabat baik.
"Aku kira kau tidak akan datang mengingat sekarang sudah hampir acara utama." cibir Devan.
"Santai man, aku tidak akan melewatkan hari penting sahabatku." ucap Elliot.
"Ah iya, kenalkan ini kekasihku Jasmine. Sayang, ini Devan sahabat baikku selama kuliah dulu." ucap Elliot memperkenalkan keduanya.
"Jasmine." ucap Jasmine sembari mengulurkan tangannya dengan senyuman.
"Devan." saut Devan menyambut uluran tangan Jasmine sembari berusaha tersenyum.
Setelah itu Elliot dan Devan asik mengobrol tanpa menghiraukan Jasmine yang hanya berdiri diam di sebelah Elliot.
Jasmine mencuri-curi pandang pada Devan tanpa disadari siapapun di sana. Jasmine sangat kagum pada sosok Devan yang terlihat lebih tampan dibandingkan Elliot dan melihat dari kediaman keluarga Devan itu, Jasmine dapat menebak kalau Devan lebih kaya dari Elliot.
"Ah mengapa pria tampan dan kaya ini baru muncul dan kenapa dia harus sahabat dari Elliot yang membosankan ini." batin Jasmine sembari menatap bergantian Elliot dan Devan seolah membandingkan keduanya.
"Tidak masalah, aku bisa berusaha mendapatkan hati tuan muda tampan itu dengan pesona ku dan mendepak pria membosankan ini saat aku sudah berhasil membuat tuan muda itu bertekuk lutut padaku." Jasmine masih sibuk dengan lamunannya.
"Ayo kita ke sana, acaranya akan dimulai." ajak tuan Gerald pada mereka.
"Apa yang kau lamun kan?" bisik Elliot sembari menyentuh lengan Jasmine membuat Jasmine terkejut.
"Ah maaf aku sedikit bosan karena kau mengabaikan aku di tempat asing makanya aku kurang fokus." ucap Jasmine.
"Ayo, acaranya akan segera dimulai." ajak Elliot mengabaikan keluhan Jasmine.
Mereka semua berkumpul di dekat meja tempat kue ulang tahun diletakkan. Devan sudah berdiri di depan meja itu dengan tuan Gerald dan kedua orang tuanya. Tuan Gerald terlihat sedikit gelisah membuat Devan bertanya.
"Apa ada masalah? Mengapa kakek terlihat gelisah dari tadi?" tanya Devan.
"Saha..... Ah itu dia yang kakek tunggu sudah datang." ucap tuan Gerald melihat Samuel berjalan mendekat.
Tuan Gerald tersenyum melihat Samuel datang dia segera menyambut sahabatnya itu.
"Akhirnya kau datang juga." ucap tuan Gerald.
"Maaf aku baru tiba dari tugas luar kota sedangkan ini pun aku langsung ke sini setelah menjemput cucuku." ucap Samuel.
"Lalu, dimana cucu kesayanganmu itu mengapa tidak kau bawa kemari?" tanya tuan Gerald.
"Az sedang ke kamar mandi dengan Yuki dan Sidney." jawab Samuel.
"Dua bodyguard cantik itu masih selalu ada di dekatmu rupanya." ucap tuan Gerald.
"Mereka kini menjadi pelayan sekaligus pengawal pribadi cucuku. Aku tidak akan menyerahkan cucuku pada orang yang tidak jelas untuk dijaga." jelas Samuel.
"Ayo ke sana! Aku akan memperkenalkan cucuku padamu." ucap tuan Gerald.
"Devan, kenalkan sahabat kakek dari muda dan orang yang berjasa besar terhadap pencapaian perusahaan kita hingga saat ini." ucap tuan Gerald.
"Selamat malam tuan, perkenalkan nama saya Devan." ucap Devan sopan mengulurkan tangannya.
"Panggil kakek Sam saja. Kakek mu ini masih saja berlebihan dalam menceritakan tentang aku. Aku tidak memiliki andil apapun yang membuat kalian sukses karena kalian mampu." ucap Samuel.
"Kakek tidak berlebihan kakek Sam, andai kakek Sam tidak membantu kami saat itu maka perusahaan keluarga kami hanya akan tinggal nama saja saat ini." ucap Devan sopan karena dia tahu betul apa yang kakeknya maksud.
Flashback on 30 tahun lalu
Perusahaan keluarga Gerald sedang dalam masalah karena salah satu anggotanya yang merupakan sepupu dari tuan Gerald korupsi dan kabur membawa uang investasi untuk proyek yang akan mereka lakukan.
"Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya tuan Gerald dengan suara yang meninggi.
"Uncle Bob membawa kabur uang yang harusnya untuk pelaksanaan proyek besar kita." cicit Darren ayah Devan.
"Bagaimana ini, kita harus melanjutkan proyek itu atau kita harus ganti rugi beberapa kali lipat pada para investor. Tapi dana untuk melanjutkan proyek juga tidak sedikit." keluh Darren.
bikin calon yg lebih tangguh dr devan utk az