Di buang oleh orang tua kandungnya,
dijebak oleh sahabatnya hingga melahirkan anak haram,
dikhianati oleh cinta pertamanya, akhirnya ia memiliki kesempatan untuk kembali membalaskan dendam nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15. Mimpi Laila
Setelah menidurkan Andra, Laila kembali ke kamarnya untuk tidur.
Ia mengambil pakaian tidurnya di lemari lalu berganti baju.
Sebelum tidur, Laila pergi ke cermin besar dan menatap wajahnya.
"Mataku bengkak," ucap Laila menghela nafas, ia kembali ingat semua kata-kata penghinaan yang ia dapatkan tadi siang.
Sambil memandang dirinya di cermin tiba-tiba traumanya kembali menyelimutinya ia melihat seorang gadis berumur 15 tahun di dalam cermin.
Gadis itu terlihat menyedihkan dengan perut yang besar dan wajah yang acak-acakan karena dperesi.
"Siapa,, siapa kamu?" Ucapnya mulai melangkah mundur.
"Kau,, jangan mendekat,, jangan,, jangan!!" Laila tersungkur di lantai dan menggeser tubuhnya hingga punggungnya membentur dinding.
"Hah,, hah,, hah,, Tidak,, tidak,, jangan mendekat! Jangan,, aku, kau tidak bermaksud membiarkan bayimu mati!
Ia mati begitu saja,, ia mati di tangan bidan! Bukan denganku!!" Ucap Laila menutup telinganya karena di halusinasinya ia mendengar seorang perempuan memarahinya karena sudah membiarkan seorang bayi meninggal dalam kandungan nya.
Kejadian 5 tahun lalu saat dia begitu senang karena bayi dalam perutnya akan segera keluar, bayangan itu kembali keringat dan terngiang dalam pikirannya.
"Tidak,, tidak,, aku tidak bermaksud seperti itu!! To,, tolong jangan ganggu aku!!" Ucapnya masih gemetaran dengan air mata terus mengalir.
Butuh waktu lama bagi nya hingga suara-suara perempuan kesakitan dan bayang-bayang anak kecil yang berlumuran darah menghilang dari pikirannya.
Laila mulai tenang, dan menguasai dirinya sendiri lalu merangkak naik ke atas tempat tidur, membungkus dirinya dengan selimut.
Selimut itu bergetar mengikuti getaran tubuh Laila yang ketakutan di balik selimut.
"Itu salahku,, harusnya aku menyelamatkan bayi itu.. harusnya aku tidak membiarkan pria laknat itu melukaiku hingga aku keguguran!
Harusnya saat itu aku menahan diri supaya tidak menyerang mereka, dengan begitu, bayinya masih hidup!" Ucapnya terbata-bata sambil ketakutan di balik selimut.
Masih butuh 1 jam paginya untuk menghilangkan ingatan masa lalunya hingga akhirnya ia mulai terlelap karena di curi rasa kantuknya.
Entah berapa lama Ia tidur saat kemudian tiba-tiba ia kembali didatangi oleh seorang gadis 15 tahun di dalam mimpinya.
Tapi gadis itu tak sendirian namun bersama seorang pria kecil yang kira-kira berumur 5 tahun.
"Kau,, kau mau apa?" Tanya Laila mengeryit ketakutan.
"Jagalah anakku, dia membutuhkanmu!" Kata gadis itu mendorong pria kecil yang tak jelas wajahnya.
"Ti,, tidak,, aku,, aku tidak pantas menjaganya... Berikan saja pada yang lain.." ucap Laila sambil mengepalkan tangannya dan berusaha berjalan mundur.
Tapi tubuhnya seolah tak bisa bergerak dan kakinya tak bisa melangkah mundur, dan anak kecil berumur 5 tahun itu semakin mendekat ke arahnya.
Lalu tiba-tiba, tangannya menjadi hangat karena seseorang menggenggamnya lalu menariknya untuk berlari.
Sambil berpegangan erat pada tangan itu Laila merasa lebih baik meski air matanya terus berjatuhan menghiasi pipinya.
Mereka berhenti di sebuah taman bunga yang sangat indah lalu pria dengan wajah bersinar itu mengusap matanya, melepaskan air matanya dan memberi kehangatan padanya.
"Si,, siapa kau?" Tanya Laila yang terlalu silau untuk memperhatikan wajah pria itu.
Pria itu tidak menjawab, hanya pria itu menundukkan kepalanya dan memberi sebuah ciuman besar di bibir Laila.
"Selamat tidur, mimpi yang indah." Kata pria itu lalu memeluk Laila dengan erat memberi kenyamanan padanya.
Mimpi itu akhirnya menghilang digantikan perasaan nyaman, Laila melanjutkan tidurnya di malam hari.
bukan mama ya?