Perjalanan takdir siapa yang tahu. Itulah yang tengah di rasakan oleh Alula, seorang remaja polos berusia 18 tahun yang harus mengalami penderitaan karena terjebak di sebuah hotel bersama seorang pria asing yang tengah mabuk dan hamil anak orang tersebut lalu di usir oleh ibu tirinya karena di tuduh membawa aib, belum lagi ia harus putus sekolah karena tidak mau membuat sekolah nya malu akan kelakuan nya yang hamil di luar nikah.
Namun, Siapa sangka sebulan kemudian tiba-tiba ia di bawa paksa oleh beberapa orang berpakaian hitam dan terbangun sebuah kamar mewah bernuansa hitam dan mendapatkan keberadaan seseorang yang telah merenggut harta berharga yang ia jaga selama ini dan berkata akan membahagiakan dirinya dan anak yang ia kandung. Seseorang tersebut bernama ' Nathan darendra Alexander' .
Gimana kelanjutannya? jangan lupa baca, like komen and vote sayang
⚠️ cerita ini asli dari pemikiran sendiri ⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wdy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 15
Seorang pria paruh baya memasuki ruangan yang berada di rumah nya. Ruangan yang sudah bertahun-tahun tidak berpenghuni. Ia menyalakan saklar lampu membuat ruangan tersebut terang. Di sana tampak seperti kamar pada umumnya yang membedakan nya adalah disini banyak debu dan banyak barang-barang yang tertutup oleh kain putih.
Pria tersebut masuk ke dalam ruangan dan mengambil sebuah figura yang berisikan foto seorang wanita hamil yang sedang tersenyum lebar ke arah kamera. Wanita tersebut sangat cantik dengan lesung pipi dan bola mata berwarna coklat terang yang berbinar cerah.
Pria itu mengelus lembut foto tersebut. Foto wanita yang sangat ia cintai sampai saat ini. Tapi penghianatan 17 tahun yang lalu membuat nya buta akan cinta tersebut.
" Percayalah walaupun ada kebencian dalam hati ku tapi cinta ku tetap mendominasi saat ini Dania. " Sebelum pergi meninggalkan ruangan tersebut ia menyematkan satu kecupan di figura tersebut dan menutup kembali pintu ruangan tersebut dan tak lupa mengunci nya karena tidak ada yang boleh tau ruangan ini termasuk anak nya sekalipun.
...****...
Alula menatap binar sebuah kedai es krim yang ada di pinggir jalan. " Nathan aku mau itu. " Ucap Alula dengan penuh semangat seraya menunjuk kedai es krim tersebut.
Nathan mengangguk lalu menyuruh supir menghentikan mobilnya.
Dengan tidak sabaran, ibu hamil tersebut langsung keluar dan berlari menuju kedai es krim tersebut. Nathan dengan spontan langsung teriak melihat istrinya berlari. " AL JANGAN BERLARI KAMU MEMBAWA ANAK KU AL. " Nathan turun dengan segera ia menghampiri istri nya.
Alula yang mendengar teriakan Nathan langsung berhenti dan berbalik ke arah Nathan yang saat ini berjalan ke arah nya.
" Kamu membuat ku khawatir. " Ucap Nathan ketika sampai di hadapan Alula.
Alula hanya tersenyum lebar hingga memperlihatkan gigi putih nya yang rapi. " Aku sudah tidak sabar mencicip es krim di dalam. "
Nathan hanya menggeleng kepalanya pelan lalu menautkan tangan dengan Alula dan mereka memasuki kedai es krim tersebut yang sedang ramai.
...****...
Mereka duduk di salah satu kursi yang tersedia di sana. Tidak lama kemudian seorang pelayan datang ke meja mereka.
" Mau pesan apa tuan dan nona?. " Tanya pelayan tersebut sopan.
Alula melihat buku menu tersebut. Lalu ia menunjuk apa yang mau ia pesan. " Saya mau ini, ini ,ini dan ini. "
Nathan melotot ke arah Alula. " Kamu tidak boleh makan terlalu banyak Alula. " Ucap nya penuh peringatan.
Alula mencebikkan bibir nya kesal. " Bukan aku yang mau tapi anak mu. " Ucap nya seraya mengelus perut nya.
Nathan memutar bola matanya malas. " Kamu apa Anak kita?. " tanya nya kesal.
Alula terkekeh. " Dua-duanya. " Sahut nya.
Pelayan tersebut terkekeh pelan melihat kedua pasangan di hadapan nya. " Lalu tuan mau pesan apa?. " Tanya nya.
Nathan melihat buku menu. " Aku pesan cake tiramisu saja. "
pelayan tersebut menuliskan pesanan nya. " Baik tunggu sebentar yah. "
Setelah pelayan tersebut pergi hanya hening di meja mereka. Nathan yang sibuk dengan tab nya dan Alula hanya melihat sekeliling dengan kepala yang ia letakkan di atas tangan nya yang terlipat.
" Apa kamu tidak ada niatan meminta ponsel kepada saya?. " Tanya Nathan memecah keheningan.
Alula mendongak menatap Nathan lalu menggeleng. " Aku tidak mau meminta. " Ucap nya.
Nathan mengernyitkan dahi nya. " Kenapa?. "
Alula menundukkan kepalanya. " Karena dari dulu aku tidak boleh meminta apapun oleh orang tua ku termasuk kasih sayang mereka jadi aku tidak mau meminta apapun kepada siapapun. Aku hanya berani meminta hal tentang makanan saja karena saat ini bukan aku yang ingin tapi anak ku. " Ucap nya pelan.
Nathan menatap tidak percaya sekaligus iba kepada Alula. Apa sekejam itu mereka memperlakukan Alula. " Tapi saat ini saya suami mu dan kamu adalah sepenuhnya tanggung jawab saya. Jadi mintalah apa saja pada saya. " Ujar nya lembut seraya memegang dagu Alula agar mau menatap nya.
" Ta-tapi... "
" kamu percaya saya. "
Alula menatap kedua mata Nathan yang menunjukkan kesungguhan. Dengan ragu Alula menganggukkan kepalanya pelan.
" good girl. " ucap nya menepuk pelan puncak kepala Alula.
Tidak lama setelah itu pesanan mereka datang. Dengan semangat Alula langsung menyantap semuanya. Nathan menggelengkan kepalanya gemas melihat tingkah Alula.
" jangan terlalu banyak Al nanti kamu bisa sakit. " peringat Nathan.
Alula hanya mengangguk sambil menikmati sensasi manis es krim di lidah nya. Nathan terkekeh gemas lalu mencubit pipi Alula pelan.
" Hai adik. " Ucapan seseorang membuat kegiatan mereka terhenti. Alula mendongak ketika mendengar suara yang familiar di telinga nya.
Ia terkejut melihat kakak nya, Aulia sedang berdiri dengan senyuman nya. " Ka-kakak. " Ucap nya gugup.
Nathan mendengus malas melihat wajah kakak tiri Alula yang terkesan sandiwara. Apalagi senyuman palsu nya tersebut membuat nya berdecih jijik.
" Hai boleh aku bergabung. " Tanpa menunggu jawaban apapun ia langsung duduk di dekat Nathan.
Nathan menaikkan sebelah alisnya. " Apa anda tidak tahu malu duduk disini sebelum saya mengizinkan. " Tanya nya sarkas.
Aulia memandang wajah tampan Nathan dengan senyuman yang di buat semanis mungkin. " Saya duduk disini karena ada adik saya. " Ucap nya santai dengan nada sedikit di manja.
Tangan Alula gemetar melihat keberadaan kakak nya disini. Untuk apalagi kakak nya berada disini.
Nathan menatap datar Aulia. " Sebaiknya anda pergi dari sini. " ucap nya dingin. Ia
Aulia tersenyum simpul. " Saya akan pergi sebelum menyapa adik saya terlebih dahulu. " Aulia bangkit lalu cipika-cipiki dengan Alula dan berbisik pelan.
" Ternyata suami Lo bisa juga. Bisalah gue rebut. Karena apapun punya Lo itu semua punya gue. " Bisik nya seraya tersenyum miring. Alula menegang mendengar bisikan tersebut. Aulia menjauhkan wajahnya lalu tersenyum simpul.
" Baik-baik yah adik kakak. " Aulia mengelus pelan kepala Alula lalu beralih menatap Nathan.
" Saya pergi tuan Nathan Alexander. " Lalu setelah itu Aulia pergi dengan senyuman yang sulit di artikan.
Ternyata tidak sia-sia dirinya menunggu temannya begitu lama disini. Akhirnya ia bisa mengetahui dengan siapa adik nya menikah. Dan tidak di sangka-sangka ternyata Alula menikah dengan pria terkenal di Indonesia sekaligus idaman para kaum hawa. Ibu nya harus tau tentang ini.
Nathan menatap Alula yang masih diam membisu setelah kepergian Alula. " Al. " Tegur nya dengan memegang pundak Alula.
Alula tersentak. Ia menatap Nathan yang juga menatap nya. " Ada apa? Apa dia berbicara sesuatu?. " Tanyanya sedikit khawatir.
Alula menggeleng dan mencoba tersenyum. " Tidak ada apa-apa. " Sahut nya santai lalu kembali menyantap es krim nya dengan pikiran yang berkecamuk.
Nathan mengangguk tanpa curiga sedikitpun. Lalu mereka sibuk dengan makanan masing-masing. Dan Alula masih sibuk dengan pemikirannya. Apa kali ini Aulia juga akan merebut Nathan setelah merebut semua kebahagiaan nya dulu. Sedari kecil Aulia sering sekali merebut apapun yang menjadi milik nya baik itu mainan, teman maupun kasih sayang keluarga.
BERSAMBUNG.....
JANGAN LUPA LIKE KOMEN AND VOTE READERS