Warning area! banyak yang uwu-uwu dan panas-panas, harap bijak dalam memilih bacaan ya guys
Konflik ngeselin mohon bersabar, gak kuat angkat tangan!!
Karena suatu kejadian kelam Jiana terusir dari tempat tinggalnya. Kebejatan sang pemilik perusahaan tempat ia bekerja menjadi titik balik hancurnya hidup Jiana. Sang most wanted Bryan yang mempunyai wajah malaikat namun berhati iblis, begitulah julukan Jiana. Berimigrasi dan mencoba mencari peruntungan dinegri orang, Jiana meninggalkan semuanya, termasuk Darwin atasan yang ia diam-diam kagumi
Saat hidup Jiana membaik dan ia bisa melupakan semuanya, Takdir membawanya kembali bertemu Bryan
Baca selanjutnya ➡️
Budayakan tinggalkan jejak, like dan vote untuk memberi apresiasi pada penulis 🙊🙊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon irra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan mimpi
-
-
Jiana sungguh terkejut saat bangun dan ia tak menemukan Kya dikasur. Segera ia menuruni ranjang dan berlari keluar dari kamar
" Kya .." teriak Jiana, airmata mulai mengalir deras. Jiana sungguh takut Bryan nekad dan membawa putrinya
" Sayang .. dimana kamu?" teriak Jiana lagi, kali ini ia menangis kencang sambil berlarian mencari ke setiap ruangan
Tak menemukan Kya, Jiana segera turun kebawah. Seketika nafasnya lega, ia mengusap airmata lalu dadanya tatkala melihat ternyata Kya sedang duduk di kursi tempat pelanngannya bersama Bryan
" Mum. " teriak gadis kecilnya riang, raut wajah itu terlihat sangat senang di mata Jiana. Namun saat melirik pria yang sedang berjongkok dihadapan sang putri raut wajah Jiana mendadak masam
" Kau .. kenapa tidak pulang, betah sekali dirumah orang." ucap Jiana ketus
" Buatkan sarapan untuk Kya, ini sudah siang Kya belum memakan apapun. Kenapa ada ibu sepertimu! pemalas!" saut Bryan dengan wajah datarnya yang benar-benar membuat Jiana geram hingga mengepalkan kedua tangannya. Jiana benar-benar tak mengerti kenapa ada pria yang tak tahu malu seperti Bryan
" Tanpa kau suruh aku akan membuatkan sarapan untuk putriku." saut Jiana melipat kedua tangannya didada serta menaikan dagunya ke atas
" Putri kita, dia bukan hanya putrimu!" balas Bryan kesal
" Sial sekali Kya mempunyai ayah sebrengsek dirimu! " gerutu Jiana namun masih terdengar jelas ditelinga Bryan. Wanita itu kembali menaiki tangga menuju lantai atas dimana dapur rumahnya berada
" Sebentar, Dad akan mencium Mum dulu." bisik Bryan ditelinga Kya
" Dad sangat manis. " saut Kya menaikan jemarinya membentuk huruf o membuat Bryan gemas dan tak tahan untuk menciumi pipinya
Lalu Bryan berjalan menaiki tangga, ia mencari Jiana ke dapur. Tatapannya kembali menajam bila pada Jiana berbeda jika pada Kya, hangat dan lembut. Bryan mendekat dan langsung mendekap pundak Jiana dari belakang dengan satu tangannya
" Apa yang kau lakukan?" teriak Jiana meronta
" Dengar culun, kuperingatkan padamu .. jangan sekali-kali kau berkata kasar didepan Kya! kau tahu bukan jika aku sudah gila aku seperti apa?" ancam Bryan
" Mengerti?"
Jiana hanya mengangguk, ia menciut takut akan perkataan Bryan. Bukan karena dirinya tapi karena Kya, ia takut Bryan nekad dan membawa lari putrinya
" Bagus!" saut Bryan
" Lepaskan aku!" teriak Jiana namun Bryan masih tak bergeming, ia menatap Jiana dari samping
" Culun, sekarang kau lumayan cantik." rayu Bryan mengulum senyumnya
Jiana sudah garang, ia berbalik tapi malah terkejut karena jaraknya benar-benar dekat dengan Bryan hingga hidung mereka bersentuhan
" Kenapa? kau tertarik padaku?" tanya Bryan menaikan alisnya sebelah, terlihat sekali wajah itu sangay licik dimata Jiana
" Jangan mimpi." saut Jiana meronta sekuat tenaga hingga akhirnya kedua tangan Bryan terlepas
" So jual mahal. " umpat Bryan sambil pergi meninggalkan Jiana
" Dasar gila." teriak Jiana melengking
Bryan menggelengkan kepalanya dan tersenyum lucu mendengar teriakan Jiana. Lalu ia menuruni tangga dan kembali pada Kya yang sedang duduk mengayunkan kedua kaki kecilnya kebawah
" Dad, kenapa Mum belteliak?" tanya Kya
" Mum, malu-malu Dad cium." saut Bryan memberikan senyuman manisnya pada Kya membuat kedua kariawan Jiana tersihir akan pesona Bryan
Kya tertawa cekikikan karenanya
" Tapi Kya tidak malu."
" Kya kan anak pintar. "
" Kalau Mum?"
" Mum sedikit bodoh." saut Bryan berbisik lalu keduanya cekikikan, dan cekikikan itu terdengar ke atas sampai ditelinga Jiana, airmata Jiana tak terasa menitik mendengarnya
" Kya, apa yang harus Mum lakukan." gumam Jiana
Selesai membuatkan sarapan untuk Kya, Jiana langsung turun kebawah. Lagi wajahnya masam melihat Bryan yang sedang bercanda bersama Kya, demi apapun ia tidak rela Kya semakin dekat dengan Bryan tapi kini ia juga tak bisa berbuat apapun bukan? karena Bryan bukanlah tandingannya, pria itu punya kekuasaan, uang dan segalanya
Jiana mendekat meletakan sarapan di meja lalu duduk dikursi disamping Kya. Ia hendak meraih mangkuk sup sayur brokoli untuk Kya namun disambar Bryan, pria itu mengambil alih dari tangannya
" Biar aku saja!" ucap Bryan tanpa menatap Jiana, ia sibuk menatap dan memberikan senyumannya pada Kya, gadis itu juga tak henti tersenyum dengan kepala yang tak henti bergerak ke kanan dan kekiri dengan begitu genitnya
Jiana mendengus kesal, ia berjingkat bangun dan mendekati dua kariawannya yang sedang membuat kue pesanan pelanggan
" Ji .. Ji .. " panggil Diana, salah satu pegawainya
" Hmm. " saut Jiana malas
" Siapa pangeran tampan itu Ji?"
Jiana membuka mulutnya jengah akan pertanyaan Diana
" Pangeran apa? kau tahu itu hanya topeng!" sautnya ketus
" Maksudmu? dia operasi plastik?"
" Bukan! maksudku wajahnya memang tampan tapi hatinya iblis, jangan terpesona dia penipu ulung."
" Mana mungkin dengan Kya saja dia baik!" saut Diana tak henti menatap Bryan
Jiana tak ambil pusing, ia bergerak membantu Anet. Ia membantu dengan memasukan semua adonan kedalam oven sambil sesekali menoleh pada Kya dan Bryan, gadis kecilnya tak henti tertawa cekikikan karena Bryan yang terus mencandainya
" Ji. " panggilan suara itu sangat Jiana kenal, ia menoleh dan tertegun melihat Bulan datang bersama Dean dan dua orang paruh baya pria serta wanita yang diyakini orangtua Bryan
" Masuk saja kak!" perintah Jiana
Bulan maupun yang lainnya masuk kedalam, semuanya tersenyum melihat Bryan bersama Kya sedang bercanda dan tertawa cekikikan
" Sudah mom bilang, Bryan tidak akan tinggal diam!" bisik Jeny pada Ken
" Tentu saja, dia sepertiku. " saut Ken menepuk dadanya bangga yang langsung diusap jemari istrinya. Keduanya tersenyum lalu kembali pada Bryan dan Kya
" Ji bisa kita bicara?" tanya Bulan menoleh pada Jiana yang sedang berjalan mendekat
" Ayo kita ke atas. " ajak Jiana
" Boy. " panggil Ken
Seketika Bryan memutar kepala dan tersenyum pada semua orang. Senyum itu terlihat berbeda dimata siapapun
" Lihat! itu grandma, grandpa, onty dan papa." ucap Bryan menunjuk satu persatu dari mereka
" Jadi selain punya Daddy, Kya juga punya glandma dan glandpa?" tanya Kya sambil tak henti genit menggerakan kepalanya ke kanan dan kiri
" Kya punya semuanya sekarang. Daddy akan memberikan semuanya untuk Kya." saut Bryan terdengar begitu lembut sambil mengulurkan jemarinya mengusap pipi Kya
" Holee, lumah Kya akan lamai .. " ucapnya bersorak senang membuat semua orang tersenyum
" Bryan, Jiana, bukankah kita semua harus bicara mengenai hal ini?" tanya Ken
" Tentu saja Dad!" saut Bryan
" Kya, bagaimana kalau Kya bersama papa Dean dulu."
" Memangnya Daddy mau kemana?" tanyanya, raut wajah itu terlihat sendu. Mungkin Kya takut ayahnya pergi lagi
" Emmh Dad mau mandi!" saut Bryan beralasan
" Baiklah, Dad kan tampan."
" Oh god pintar sekali putri Daddy." saut Bryan, ia kecup kening Kya sejenak sebelum mengikuti semua orang menuju lantai atas
Kini mereka semua berkumpul diruang keluarga, duduk di sofa saling berhadapan dengan Jiana disamping Bulan sementara Bryan ditengah-tengah antara ayah dan ibunya
" Jiana, Bryan lebih baik kalian menikah saja. " ucap Bulan, tentu saja Jiana terkejut bukan main hingga membuka mulutnya lebar
" Tidak kak, tidak aku tidak mau." tolak Jiana menggelengkan kepalanya
" Jiana, coba kau pikirkan Kya! "
" Aku tidak apa-apa jika Bryan akan terus menemui Kya. Tapi aku tidak mau menikah dengannya!" tunjuk Jiana pada Bryan yang menatapnya datar
" Jiana, lihat dari segi baiknya. Kya tidak hanya membutuhkan kasih sayangmu tapi Kya juga membutuhkan kasih sayang ayahnya. Selama ini bukankah kamu juga selalu sedih melihat Kya yang selalu menanyakan ayahnya?"
" Aku tetap tidak mau!" tolak Jiana cepat
" Kau harus mau!" saut Bryan
" Tidak! aku bilang tidak!" Jiana memelototi Bryan dengan begitu garangnya
" Jangan egois, ini semua demi Kya! memangnya kau pikir aku juga mau menikah denganmu? "
" Kita bisa merawatnya bersama tanpa menikah." saut Jiana tetap pada pendiriannya. Jangankan menikah dan tinggal serumah, melihat Bryan saat inipun Jiana sangat muak saking bencinya ia pada Bryan
" Ji, kamu benar-benar tidak kasihan pada Kya?"
" Aku benar-benar tak mau menikah dengannya kak." lirih Jiana, tampang itu memelas minta dikasihani
" Kalau begitu aku akan mengambil hak asuh Kya! masih mending aku berbelas kasihan dan mau menikahimu." saut Bryan membuat tatapan Jiana kembali beralih padanya, tajam dan mencabik pada Bryan
" Kenapa kau selalu memaksaku!" teriak Jiana menggelegar hingga semua orang berjingkat kaget tidak menyangka wanita sekalem Jiana akan bisa menakutkan juga
"Aku akan menang karena aku selalu mendapatkan apapun yang kuinginkan." saut Bryan sombong
" Tidak! Kya masih membutuhkan ibunya. Kau tidak akan menang. Semua orang tahu kau sangat brengse* dan Kya pun akan segera tahu seperti apa ayahnya."
" Itu menurutmu!"
" Ji, lakukan semuanya demi Kya hmm, aku dan Dean menyayangi Kya Ji. Aku ingin gadis kecil itu seperti orang lain, seperti Pevita mendapat kasih sayang yang lengkap oleh orangtuanya. Aku pastikan Bryan tidak akan macam-macam kali ini." tutur Bulan memelas pada Jiana sambil menggenggam kedua jemari Jiana
-
-
iyalah penting kya, kebutuhan batin itu
tenang saja🙃🙃😃😃
Juna lama2 gak betah dan luntur sudah pertahanan diri kalau Kya terus menggoda iman...
alasan lu bulan paman bryan tp diri sendiri gk rela kalau kya dng yg lain
ntar gk di masakin bingung 😒😒😒
ad istri yg mencintaimu lu anggurin krn ego lz yg tinggi 😏😏😏
gangguin aja lagi si juno, dora biar kapok dia