NovelToon NovelToon
Dosenku Suamiku

Dosenku Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: jestimjaber

semoga kalian suka yaww makasihh♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jestimjaber, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 20

" Mama, Papa dimana?" tanya Alice ke mama nya

" Ada nak, papa lagi diruang kerja. Ada apa sayang?" Alice menggeleng

" engak ada apa apa ma, aku susulin papa dulu ya" mama Alice mengelus kepala putri nya sembari menganggukkan kepala nya.

Tok tok tok

Alice mengetuk pintu ruang kerja papa nya, namun tidak ada sahutan apapun ia langsung membuka nya saja

" Papa" ia menyembulkan kepala nya kedalam, terlihat papa nya sedang sibuk dengan pekerjaan nya

" iya, eh nak masuk lah" Alice langsung masuk da menutup pintu kembali

" papa lagi sibuk ya?" kebetulan hari ini adalah hari weekend jadi ia tidak pergi ke kampus, dan papa nya juga libur.

" iya sayang tapi ini udah hampir selesai, ada apa?" ia menatap lekat kedua mata putri nya

" ada yang mau aku ceritain sama papa, aku tunggu papa selesai saja" ia duduk di sofa ruang kerja papa nya.

Sang papa mengangguk lalu segera menyelesaikan pekerjaan nya, lima belas menit kemudian ia baru selesai ia langsung menutup macbook nya dan berjalan menghampiri putri nya

" kayak nya penting banget nih sampe harus nunggu papa segala" ucap nya, ia langsung duduk di samping Alice

" iya pa, aku engak tau harus cerita ke siapa lagi kalo bukan ke papa" ia langsung menyandarkan kepala nya di dada bidang papa

" ayo ceritakan nak, papa sudah tidak sabar. Sekarang jarang lo kamu cerita sama papa" papa nya memang selalu antusias ketika Alice bercerita

"Pa, aku pernah cerita kan kalo aku kenal sama kakak tingkat yang nama nya kak Arshen? Kemarin mantan pacar nya menemui aku pa" Papa nya masih binggung dengar cerita Alice

" terus dia bilang kata nya udah putus gitu, dan papa tau itu putus nya karena aku. Kata mba dini kak Arshen selalu membawa nama aku dalam hubungan nya. Padahal aku tidak pernah menganggap lebih kak Arshen selain teman dan kakak tingkat" Seketika Papa nya kaget, selama ini baru kali ini Alice cerita soal laki laki

" Terus mba dini itu nyalahin kamu?" tanya papa

" Engak pa, tapi aku bisa melihat mba dini kecewa banget sama aku. dan aku di suruh ngejaga jarak sama kak Arshen padahal dekat aja engak selama ini, kenapa kak Arshen jahat ya pa sama aku" papa nya tersenyum lalu mengelus kepala putri nya

" Nak, kamu tidak bersalah disini kamu tidak bisa mencegah dia agar tidak suka sama kamu itu semua atas pilihan Arshen sendiri. Mungkin dini menyampaikan seperti itu karena dia tau kamu tidak tau soal masalah nya saat ini, dan dia juga benar memberi peringatan kamu untuk tidak terlalu dekat dengan nya karena pasti Dini merasa sakit hati" Alice langsung menyandarkan kepala nya di dada bidang papa nya

" aku engak mau seperti ini pa, bukan nya aku ada perasaan sama kak Arshen tapi aku sudah menganggap nya kakak ku sendiri bagaimana bisa dia sejahat itu" papa terus mengelus kepala Alice

" tidak perlu kamu pikirkan nak selama kamu berada di posisi yang benar, jauhi Arshen agar hubungan kamu dan dini membaik dan buktikan kepada dini kalo kecurigaan nya itu salah, kamu mengerti?" Alice mengangguk

Tiba tiba pintu di ketuk dari luar oleh seseorang

Tok tok tok

Ceklek

" Nak, itu ada nak Vincent di luar" ucap mama, ia berjalan mendekati suami dan anak nya

" Iya ma" Jawab Alice

" Ada apa si ini kok kamu manja banget sama papa?" Alice hanya tersenyum sembari menggeleng

" engak ada apa apa ma, biasa Alice cerita cerita soal kuliah nya" Mama nya hanya mengangguk saja, memang dari kecil Alice lebih dekat dengan papa nya

Alice pun keluar dan berjalan ke arah ruang tamu, ia melihat Vincent sudah duduk disana. Tiba tiba saja ia duduk di samping Vincent dan memeluk nya

" kamu kenapa? Hmm?" Alice hanya menggeleng saja

" Aku capek pak" Vincent menghela nafas pelan

" kamu bisa tidak jangan panggil saya pak pak terus, saya bukan bapak kamu" Alice palah tertawa

" hehe..iya iya, mending aku panggil bapak mas aja kan bapak lebih tua dari aku" Vincent mengangguk

" boleh, itu panggilan yang bagus. Oh iya saya kesini mau tanya soal PKL kamu, udah dapat tempat?" Alice menggeleng

" belum pak eh mas maksud ku maaf lupa" Vincent hanya menggeleng saja

" dikantor saya saja, biar saya bisa ngawasin kamu. Saya sudah bilang sama sama pihak kampus saya akan mengajukan diri menjadi dosen bimbingan kamu nantinya" Mata Alice langsung melotot

" bisa bisa nya ya pak, bagaimana kalo mereka curiga?" Vincent langsung menghembuskan nafas kasar

" Tidak akan Alice, dan masalah dikampus kemarin soal tunangan kita perlahan sudah menghilang dan saya sudah tegur pak riko" Alice langsung tersenyum

" oh iya? Memang pintar bapak" Vincent langsung menyentil jidat Alice

" bapak bapak terus" Alice tersenyum seperti tanpa dosa

Tok tok tok

Tiba tiba pintu rumah Alice diketuk oleh seseorang Alice sudah panik takut itu adalah teman teman nya

" Asisten saya itu, masuk" Seorang pria yang menggunakan pakaian formal masuk

" maaf tuan menganggu waktu nya, saya mau mengingatkan sepuluh menit lagi kita ada meeting" Vincent mengangguk

" kalo begitu saya permisi dulu tuan, mari nona" Kedua nya sama sama mengangguk

" ya sudah saya pamit dulu, tolong bilangin ke papa dan mama kamu saya tidak bisa ijin langsung ngejar waktu soalnya" Alice mengangguk

" ya udah hati hati" Vincent langsung berdiri menyambar dompet dan handphone nya lalu pergi

Tak lama setelah Vincent pergi papa nya keluar ia melihat Alice sedang berdiri di depan gerbang

" kemana nak Vincent?" tanya papa kepada Alice

" udah pergi pa, ada meeting kata nya" papa nya hanya mengangguk saja

Lalu alice masuk ke kamar ia berniat akan malas malasan hari ini, namun tiba tiba ia mendapatkan Chat dari Leo

'Alice, nanti sore aku pulang lebih awal. Bisa kita ketemu? Kita jalan jalan'

Seketika wajah Alice berubah menjadi ceria ia memang sangat kesepian akhir akhir ini apalagi saat Leo sudah diterima kerja di tempat baru itu

'oke Leo, nanti kabari saja'

karena itu masih pagi Alice pun tidur kembali, untung nya hari ini tidak ada kegiatan apapun. Sampai sore hari nya Alice terbangun pukul satu siang hari pada saat itu cuaca sedang panas sekali, setelah ia selesai membersihkan diri ia langsung turun ke bawah dan mencari bibi

" bik, aku pengen jus jeruk dong" Ucap Alice bibi yang sedang cuci piring hanya mengangguk saja

Alice pun duduk di ruang makan sembari menunggu Jus nya jadi. Setelah ia meminum jus ia langsung mandi untuk bersiap siap bertemu dengan Leo

" Ma, aku pamit dulu ya mau ketemu leo bentar" mama langsung mengerutkan dahi nya

" Kamu sudah ijin sama Nak Vincent?" Alice menggeleng

" Nak, saat ini kamu adalah milik nak vincent kalo mau kemana mana sekiranya itu bersama dengan laki laki meminta lah ijin. anggaplah kamu menghormati nak Vincent " Alice mengangguk

" iya, nanti aku mampir ke kantor nya dulu ma buat minta ijin" Mama nya mengangguk, lalu Alice mencium tangan nya dan pergi

Ia pun memberi kabar Leo untuk menunggu nya di sekitar tempat kerja nya, ia harus meminta ijin Vincent sesuai perintah mama nya. tak lama sekitar sepuluh menit ia sampai di parkiran kantor Vincent. Seperti biasa ia menggunakan masker dan kacamata hitam serta topi

Lalu ia berjalan masuk melalui jalan disamping kantor agar tidak terlihat karyawan lain, ia sudah di ikuti beberapa bodyguard yang berjaga di depan kantor Vincent. Ia naik menggunakan lift khusus CEO

Sial nya ternyata Leo menyadari akan keberadaan kekasih misterius bos nya itu, saat ia hendak melangkah ke parkiran bersama teman nya ia melihat beberapa bodyguard sedang mengikuti seorang wanita cantik namun wajah nya sangat tertutup

" Dia siapa?" tanya Leo kepada salah satu rekan kerja nya

" oh itu kata nya tunangan nya bos, emang kalo ke kantor selalu tertutup seperti itu tidak ada yang tau wajah nya seperti apa" jawab rekan kerja tersebut

Leo masih mengingat ingat wanita tadi dari postur tubuh nya seperti tidak asing

'ah sudahlah wanita yang memiliki postur tubuh seperti itu tidak hanya satu'

Leo langsung menggelengkan kepala nya lalu segera pergi menggunakan sepada motor, ia akan menunggu di sebrang jalan yang letak nya tidak jauh dari kantor tempat nya berkerja sesuai permintaan Alice

Sedangkan Alice baru saja sampai di ruangan Vincent, ia kaget karena ternyata sedang banyak karyawan disana untung nya ia belum melepas semua atribut nya. Saat Alice membuka pintu tentu nya Vincent kaget karena semua karyawan menatap nya. Vincent langsung tersadar ia menyuruh semua karyawan nya untuk pergi

" saya cukup kan untuk diskusi hari ini silahkan kalian bisa kembali ke tempat" Ucap Vincent, semua karyawan langsung menunduk dan bergegas pergi

Setelah semua karyawan pergi Vincent dapat menghela nafas pelan

" kamu ini ya kalo mau datang itu kabar kabar, untung nya kamu belum melepas masker nya kalo engak semua karyawan aku jadi tau wajah kamu" Alice hanya tersenyum saja

" panas banget gila, oh iya mas aku engak bisa lama lama aku kesini cuma mau minta ijin" ucap nya to the point

" mau minta ijin kemana?" Vincent masih sibuk menata berkas berkas nya

" aku mau keluar sama Leo, Sebentar kok plis bolehin ya" Vincent hanya diam saja membuat Alice cemberut

" tolong lah mas aku engak mau mereka curiga" Tiba tiba Vincent mendekat ke arah Alice, membuat diri nya sesak nafas

ia terlihat ketakutan takut vincent akan berbuat lebih, namun belum sempat Tangan nya menyentuh pipi Alice tiba tiba saja pintu dibuka sangat kencang membuat Alice sedikit terkejut saat ia hendak menoleh langsung ditarik oleh Vincent untuk menyembunyikan wajah nya di dada bidang nya

" kalo masuk ruangan saya itu ketok pintu!!" bentak nya kepada salah seorang wanita, Alice sedikit terkejut mendengar suara lantang vincent

" ma maaf pak tadi" Vincent sudah menatap tajam wanita tersebut

" kalo kamu ketuk pintu saya tidak dengar bisa dititipkan ke penjaga di depan!!" ia masih berbicara dengan nada tinggi, wanita tersebut terlihat ketakutan

" ba baik pak maaf, saya permisi dulu. Berkas nya saya taro sini" ia mendekat ke arah meja lantas tangan Vincent menghalangi wajah Alice agar tidak terlihat

Setelah itu wanita tersebut pun pergi, Alice langsung mundur sedikit agar tidak terlalu menempel di dada Vincent

" ya udah kamu sana kalo mau main, engak usah pulang sore sore. Jangan lupa dipakai masker nya biar diantar turun sama ajudan saya" ucap Vincent ia menatap lekat kedua bola mata Alice

Alice hanya mengangguk saja ia masih sedikit terkejut melihat Vincent semarah itu sampai menggunakan nada tinggi

" kenapa kok diam saja? Hmm?" entah kenapa Setiap berbicara dengan Alice ia selalu menggunakan nada lembut. Alice hanya menggeleng saja

" ya udah aku turun dulu" ia tersenyum simpul lalu hendak pergi saat ia hendak membuka kenop pintu

" kalo jajan jangan lupa bawa uang" seketika Alice teringat kejadian dikantor papa nya kemarin, ia langsung berbalik badan dan menatap tajam Vincent

" bapak ngeledek saya?" Vincent hanya tersenyum sembari mengangkat kedua bahu nya

" nyebelin" Alice langsung membuka pintu dan turun, tentu nya ia tidak sendiri di ikuti oleh bodyguard Vincent hingga sampai ia masuk ke dalam mobil nya

Dan mobil segera melaju ke tempat dimana Leo sedang menunggu tak lupa ia melepas semua atribut yang ia pakai termasuk jaket agar Leo tidak curiga ia yakin tadi leo masih di post satpam kantor Vincent pasti ia melihat mobil nya masuk kedalam kantor itu

1
bebe
alice udah kuliah sllu di manja ortu jadinya mengkek ya thor pdhl penerus perusahaan
pikirannya maen aja sm temen cwo nya
bebe
lah gimana vincen dy kn dah ada cewe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!