NovelToon NovelToon
My Partner'S Diary

My Partner'S Diary

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Contest / Cintamanis / Tamat
Popularitas:229.5k
Nilai: 5
Nama Author: Decy.27126

TAHAP REVISI🙏


***

Berawal dari kata 'tidak suka' hubungan mereka kian dekat karena sebuah pertengkaran. Batu yang keras, akhirnya luluh oleh air yang tenang.

Seperti itulah Gia dan Riza, dua remaja yang menaiki tangga bersama dari tidak suka, menjadi suka, lalu ke nyaman, dan berakhir dengan saling menyayangi.

***

Sedikit kisah, dari jutaan kisah lain yang mungkin akan membuat kalian tak bisa melupakannya.

@dwisuci.mn

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Decy.27126, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Gia masuk ke dalam kamar Riza dan tersenyum. “Hai.”

“Gia?” panggil semuanya terkejut.

“Iya, kenapa?" tanya Gia heran.

“Kok, baru sampe?” tanya Riza tiba-tiba.

“Kenapa? Ngarep aku dateng, ya?” Gia berjalan ke arah Riza.

“Pede banget!” decak Riza mengalihkan pandangannya.

Gia memberikan tas dan menaruhnya di pangkuan Riza. “Ambil, tuh.”

“Apaan?” Riza langsung membuka tas itu.

“Itu buku pelajaran tiga hari ini, biar nggak ketinggalan pelajaran pas masuk,” ucap Gia santai, dia menuju sofa di samping Nela dan mendudukinya.

“Gila, ya? Orang sakit dikasih buah atau makanan, gitu. Lah, lo? Orang sakit dikasih kerjaan, gimana, sih.” Melin menatap tumpukan buku yang sudah berada di pangkuan Riza itu dengan kesal.

“Ini buat masa depannya, kalo ketinggalan pelajaran, kan, berabeh.”

“Ada-ada aja, lo,” kekeh Bagas.

“Kreatif, loh, ini tuh.” Gia menjawab dengan santai.

“Kreatif banget malah,” sindir Riza, dibalas kekehan dari Gia dan Nela.

“Lo enak, Za. Sakit di rumah, lah kita kemarin ulangan MTK, dong, dadakan pula,” keluh Bagas.

“Kok, bisa?” tanya Riza.

“Lah itu gara-gara lo juga, beg*! Bisa-bisanya lo bercanda di jamnya Bu Tina. Mampus, kan, kita semua kena getahnya.” Dafa menoyor kepala Bagas. Kesal mengingat tingkah Bagas yang berulah saat jam pelajaran hingga membuat mereka semua mendapat hukuman berupa ulangan dadakan itu.

“Karma, lo, Gas!” kekeh Riza.

“Tapi ini punya Gia, seratus nilainya,” ucap Riza membuat semua orang mengarahkan pandangan ke Gia.

“Seriusan lo?” tanya Bagas tak percaya.

“Iya, nih, lihat!” Riza memperlihatkan buku Gia. Memang benar, nilainya sempurna, 100.

“Gilaa, keren, lo, Gi. Riza kalah, dong, ya,” ledek Bagas.

“Iya, kalian berdua cocok!” ucap Dafa tiba-tiba, membuat mereka semua menatapnya.

“Nilainya yang cocok maksud gue,” ralat Dafa karena mendapat pandangan tak enak dari teman-temannya.

Ketukan pintu mengalihkan atensi mereka, pintu terbuka dan menampilkan Vina dengan Bi Suti yang membawakan minuman serta beberapa camilan untuk mereka semua.

“agi ngomongin apa, nih?” tanya Vina melihat sekumpulan remaja itu.

“Ini, Tan. Gia sama Riza tanding,” jawab Bagas asal.

“Tanding, tanding apaan?” tanya Vina mengernyitkan dahi.

“Nilai MTK mereka, Tan. Masa dari pertama perfeck terus, kan, nggak adil, tuh. Bagas aja cuma dapet pas-pasan,” keluh Bagas mengambil cemilan yang dibawa Vina dan Bi Suti.

“Loh, bagus, dong. Kamu, tuh, yang kurang belajar,” ledek Vina yang memang mengenal Bagas sebagai anak yang humoris dan santai.

“Bagas udah belajar, kok, Tan,” ujar Bagas yakin.

“Belajar apaan lo?” ledek Dafa yang duduk di sebelahnya.

“Belajar menerima kenyataan.”

“Gak jelas!” decak yang lain hampir berbarengan.

“Udah, kalian ini ada-ada aja tingkahnya. Ini, diminum dulu,” ucap Vina melerai.

“Udah mau maghrib, nih. Kalian salat di sini aja yha? Sekalian makan malam di sini nanti,” saran Vina diiyakan semuanya.

“Yang perempuan, ayo! Ikut Tante ke kamar Keyra, kalian pinjam mukena sama salat di sana aja,” ajaknya.

***

“Tante,” panggil Gia setelah Nela dan Melin masuk ke kamar Keyra

“Iya, Gia, ada apa?”

“Tante mau kemana?” tanya Gia.

“Tante mau liat si bibi di dapur, dia lagi masak,” jawabnya.

“Gia lagi nggak salat, Tan. Gia ikut, ya?” pinta Gia tersenyum.

“Boleh, ayo!” Vina langsung menggandeng tangan Gia.

Keduanya sampai di dapur dan melihat Bi Suti sedang memasak makanan.

“Bi, hari ini masak banyak, ya. Temen-temen Riza makan di sini soalnya,” titah Vina.

“Iya, Bu. Saya masak banyak hari ini,” jawab Bi Suti menunduk sopan.

“Oke, Gia?” panggilnya menoleh pada Gia.

“Iya, Tan.”

“Kamu tunggu di sini aja, ya? Tante juga mau salat dulu.”

“Oke, Tan.”

Vina langsung meninggalkan Gua dengan Bi Suti di sana, dua masuk ke dalam kamarnya sendiri untuk menunaikan salat seperti yang dibilangnya.

“Bibi masak apa?” Gia mendekat ke arah Bi Suti.

“Eh, ini, Non. Ada sayur sop, mie udang, ayam goreng, sama mau bikin sambel goreng juga.”

“Jangan panggil non, Gia aja!” ucap Gia yang terlihat tak suka dengan panggilan itu.

“Nak Gia, yah.”

“Gia bantu, ya, Bi.”

“Nggak usah, Nak Gia duduk aja di situ,” tolaknya.

“Nggak, Gia juga suka masak, kok, Bi. Oh ya, Bibi nggak salat dulu?” tanya Gia sambil memotong sayur untuk supnya.

“Iya, nanti bibi salat habis masak,” jawabnya masih sibuk dengan masakannya.

“Bibi salat aja, biar Gia yang lanjutin ini.”

“Nggak usah, Nak Gia, nanti kamu repot.”

“Nggak apa-apa, nggak baik, loh, kalo salatnya ditunda-tunda. Kalo Gia emang lagi nggak salat. Jadi, nggak apa-apa,” ucap Gia lagi.

“Ya udah, deh, kalo gitu. Bibi tinggal sebentar nggak apa-apa, ya?”

“Iya, Bibi tenang aja.”

Bi Suti pun pergi meninggalkan Gia sendiri di dapur, Gia yang melihat itu segera beraksi dengan memasukkan sayur dan bumbu-bumbu untuk sup dalam panci yang berisi air di kompor, lalu membuat bumbu untuk menggoreng ayam dan melumuri ayam yang sudah dipotong oleh Bi Suti itu dengan bumbu yang ia buat, ia sisihkan sebentar dan beralih pada bahan dan bumbu mie udang yang sudah tersedia, hanya tinggal meraciknya saja di atas wajan.

Gia memasak semua makanan hingga matang dan menyajikannya di atas piring setelah sebelumnya ia cicipi, dan ... perfeck.

Bi Suti yang baru selesai menyelesaikan salatnya kaget saat melihat sup dan mie udang yang sudah matang, dia juga melihat Gia yang sedang menggoreng ayam dengan anteng.

“Ya Allah, Nak Gia. Ini semua Nak Gia yang masak?” tanyanya dengan decakan takjub.

“Eh, Bibi udah selesai?” tanya Gia sambil mengangkat ayam yang sudah matang.

“Iya, ini Gia yang masak, coba bibi cicipi," tawar Gia, Bi Suti mengambil sendok dan mulai mencicipi sup, mi udang, serta ayam yang baru matang.

“Ini enak banget,” ucap Bu Suti takjub.

“Alhamdulillah, kalo enak. Bibi tinggal buat sambal gorengnya, ya,” ucap Gia.

“Iya, udah. Nak Gia duduk aja, ya,” pinta Bi Suti.

“Nanti, Bi! Nanggung, masih sedikit lagi ini ayamnya.” Gia lanjut memasukkan beberapa potong ayam ke dalam minyak panas lagi.

“Bibi bikin sambalnya aja sekarang, biar selesainya barengan.” Gia memberi saran.

“Ya udah,” pasrah Bi Suti.

Beberapa saat masakan mereka selesai semua, bertepatan dengan Vina yang juga keluar dari kamar setelah menyelesaikan salatnya.

Vina melihat semua makanan yang sudah siap. “Udah selesai, Bi?”

“Iya, Bu. Tadi–”

“Si bibi masaknya cepet, ya, Tan.” Gia memotong ucapan Bu Suti.

“Iya, udah pro, nih, si Bibi,” ucap Vina terkekeh.

Gia memberi syarat kepada Bi Suti dengan kedipan mata, tetapi, Vina tak melihat itu.

***

Bersambung.

see u next chapter.🖤

Salam dari Gia and Riza.😚🖤

1
Niken NiRiYu
bintang 5 buat penulis buat alur crita juga okelah tp plot twist masa lalu gia blm ngena
spnjang crita karakter gia msh konsisten msh terbaik dan kalau bs gia seharusnya dpt lbh baik lg dr karakter riza😁 dan riza sprti tdk ada lawannya buat dapetin gia kyk gmpang ajha buat riza
tp utk smwnya udh bagus karakternya kuat2👌
Lina 002
keren,suka sama kata" nya
Decy Mlyni: terima kasih sudah membaca, Kak. semoga berkenan dengan ceritanya 🙏☺️
total 1 replies
abdan syakura
Assalamu'alaikum..
salken, kak....
Decy Mlyni: waalaikumsalam, Salam kenal juga, Kakakk. selamat membaca
total 1 replies
Purianti Santi
lanjut mantab👍
Decy Mlyni: udah tamat, Kak. silakan baca sampai selesai, terima kasih atas like & komennya. 🙏❤️
total 1 replies
Nur hikmah
calvin arriza psyiy
Nur Inayah
lama Bngt sandiwara ny
Arias Binerkah: permisi kakak ijin promo silahkan mampir di novelku ini bukan love bombing dikemas dengan bahasa segar dan komedi namun tetap romantis manis, terimakasih 🙏
total 1 replies
Nur Inayah
ah lama bngt,sandiwara ny
Jilioni MD: KEPEMILIKAN adalah cerita dalam novelku, jika berkenan mampir ya, bisa diklik profilku, terimakasih😊
total 1 replies
Nur Inayah
AQ MLS bertele2 thour
Nur hikmah
pnsaran....ko jd ribet
Nur hikmah
gia jtuh cnta tpi binggung sndri....n calvin kyy main umpet2 tan
Nur hikmah
waw ap riza mnta restu pa ayahy gia...hihihjhi
Nur hikmah
hntu kah
Nur hikmah
i love you gia n riza
Nur hikmah
syuka2
Nur hikmah
smpe dsini q phm....crtsy maju mundur....seru c....tpi ckup membinggungkn.....
Zia
semangat kak, jangan lupa mampir
Fie F.s (Mama Adara) 💕
Jadi inget pas sekolah dulu lomba rias kelas 😂

Jd terkenang masa SMA ku😁😁
Prayogi
terharu gaisy😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Thata Chan
kangen lah😂😂 tapi boong😜😜
Thata Chan
😍😍😍😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!