Seorang gadis bernama Masya yang masih duduk dibangku SMA saat ini. Suatu ketika keluarganya mengalami kebangkrutan hingga ayahnya meninggal karena serangan jantung.
Kemudian Masya menerima pengkhianatan dari sahabat dan pacarnya sendiri. Dari situ dia bertemu dengan seorang pria tampan yang sangat dingin namun hangat hatinya.
Akhirnya mereka saling jatuh cinta dan hubungan mereka tidak mendapat restu dari pria tersebut.
Pria itu sangat mencintai Masya dan melakukan apapun untuk Masya.
Ingin tahu kisah cinta seorang gadis cantik dan CEO tampan yang terkenal yuk mampir baca novelnya sekarang buruaaan !! 😁😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon via, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14
Sejenak mama masya berfikir tuan mana yg memberi barang sebanyak ini dan kelihatannya juga bukan barang2 yg murah gumam mama masya. Dia mengingat ingat satu persatu temannya juga tidak ada. Mengingat yang selama ini pernah pesan kue kepadanya juga tidak ada. Aah sudah lah gumamnya.
Suara fe membuat mama masya tersentak dari lamunannya "nyonya bisa ditaruh dimana barang2 ini " ucap fe menundukkan kepalanya.
"Tuan karna rumah kami kecil bisa tidak bantu saya mengganti dengan pemberian tuan anda" ucap mama masya" dan satu lagi tuan siapa nama tuan anda yg murah hati ini "tanya mama masya".
"Baik nyonya mereka akan membantu anda, nyonya akan tau sendiri nanti. Saya permisi nyonya "ucap fe lalu menyuruh anak buahnya membantu mama masya. Karna masih banyak yang harus dibereskannya hari ini. Karna feri tidak bekerja jadi semua fe yang mengurusnya . Hari ini cukup melelahkan pikirnya.
"iya tuan sampaikan terima kasih kepada tuan anda "ucap mama masya lalu mengantarkan fe sampai didekat mobilnya".
Sedangkan feri dan masya sudah lelah bermain saat ini mereka duduk di antara batu karang menikmati sunset pantai itu. Tiba - tiba perut masya berbunyi , feri tersenyum mendengarnya.
Masya hanya senyum menatap feri dan memegang perutnya.
"kalau laper bilang dong, yuk kita makn" feri berdiri menggandeng masya. Mereka berjalan dipinggir pantai dengan suasana yang indah itu.
"Eeem kita pulang aja yuk om makan dirumah " ucap masya menghentikan langkahnya.
"hmmmm" feri menarik tangan masya dan sampailah mereka di restoran yg dekat dngan pantai itu.
"Pilih makanan kesukaan kamu" ucap feri menyodorkan menu makanan nya.
"Aku makannya banyak lo om. "Nanti kalau om rugi gmana" kata masya sambil senyum menunjukkan gigi nya itu
"Dasar gadis bodoh" ucap feri sambil mengusap2 kepala masya membuat rambut masya sedikit berantakan. "kalau kamu mau makan semua makanan disini aku juga tidak akan bangkrut" ucap feri "udah sana pesan makan"
"Iiiiih om jangan digituin dong rambut masya kan jadi jelek. Jadi berantakan kan nanti" ucap masya sambil menata rambutnya" kan masya bukan anak kecil kenapa digituin" masya memanyunkan bibirnya yang seksi itu.
Ini anak lucu juga ternyata. Jadi pengen bareng terus sama dia. Aku akan buat kamu bahagia guman feri dalam hatinya.
Setelah mereka memesan makanan nya masing - masing. Tidak menunggu lama pesanan pun datang, tanpa rasa malu masya langsung melahap makanan yang dia pesan dan masya makan dengan lahap.
"pelan - pelan makannya nanti kesedak baru tau rasa. Lagian gak ada yg minta" ucap feri dengan menatap masya.
"Abis aku laper om" jawab masya sambil tersenyum. Beberapa menit kemudian makanan lenyap sudah. Setelah makan segitu banyaknya masya merasa kenyang.
"enaknya" masya senyum senyum sambil memegang perutnya yg buncit kekenyangan.
Dasar rakus gumam feri tersenyum. feri melihat layar hpnya, tidak terasa sudah hampir jam 18.00 feri melambaikan tangannya kepada pengawal nya yang dari tadi mengikuti feri dan masya hanya saja mereka dianggap tidak ada oleh masya dan feri. Kedua pengawal tersebut menghampiri feri.
"iya tuan muda" ucap salah satu pengawal itu.
"pulang" kata feri lalu beranjak dari tempat duduk nya yang diikuti oleh masya. Mendengar kata - kata feri pengawal tersebut segera menyiapkan mobil untuk mereka pulang.
Om ini dingin banget ya sama pegawainya. Kenapa gak ngomong selayaknya manusia sih. Itu pegawai apa udah dilatih sensor kepekaan lebih tinggi ya. Om kan hanya mengatakan pulang dia udah tau mau om gila ini. Tapi segila gila om ini terimakasih untuk hari ini om gumam masya tersenyum menatap feri.
Pengawal membuka pintu mobil diikuti feri dan masya masuk mobil tersebut. Mobil melaju menyusuri jalanan. Tidak ada pembicaraan apapun didalam mobil. Mereka terdiam karna mungkin memang sudah merasa lelah bermain2 siang tadi. Feri melihat masya ternyata dia tertidur, kepala masya diletakkan di pundak feri. Feri menatap masya lekat memandang wajah masya yang cantik itu.
terimakasih kakak sudsh membaca novel ku mohon dukungan , kritik dan sarannya ya