Alana harus menerima takdirnya yang menjadi istri secara mendadak. Alana menikah dengan Raymond, pria dingin yang tidak mempunyai pilihan untuk menjaga nama baik keluarganya yang harus menikah dengan Alana karena calon pengantinnya yang lari di hari pernikahan itu.
Posisi Alana benar-benar sangat sulit. Apalagi posisinya di kaitkan dengan hutang Budi pada keluarga calon istri Raymond. Mau tidak mau Alana menerima takdirnya.
Masuk kedalam keluarga Raymond bukanlah hal yang mudah dan apalagi Alana adalah gadis sederhana. Raymond juga menolaknya dan menekankan tidak menginginkannya sebagai istri.
Alana berusaha untuk berdamai dengan keadaan dan ternyata banyak rahasia yang dia ketahui dalam keluarga Raymond yang memiliki latar belakang baik-baik saja yang bertolak belakang pada kenyataannya.
Bagaimana Alana menjalani pernikahannya?
"Apakah simpatik Alana akan tumbuh menjadi cinta?"
"Lalu bagaimana Raymond menghadapi pernikahannya dengan wanita yang tidak dia cintai?"
Ig. ainuncefeniss
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29 Kenyataan Yang Ada.
Ceklek
"Kenapa kamu melakukan semua ini?" Alana langsung berbicara pada intinya ketika membuka pintu kamar itu yang mana Clara terlihat duduk di meja rias dengan menyisir rambutnya dan melihat Alana dari cermin bagaimana ekspresi wajah Alana yang penuh kemarahan.
"Apa salahku Clara? Kenapa kamu menjadikan ku tumbal atas semua ini?" tanyanya dengan nafas naik turun yang tidak bisa mengendalikan diri sejak tadi.
"Aku baru saja pulang, jangan seperti Papa yang langsung menghakimiku marah-marah tidak jelas seperti ini," sahut Clara yang masih terlihat santai.
"Bagaimana aku tidak marah jika kamu mengorbankan masa depanku mengorbankan hidupku untuk menikah dengan calon suamimu. Apa kamu pikir semua ini adalah lelucon. Ini berpengaruh bagiku Clara!" Alana terus saja mengeluarkan isi hatinya yang sudah dia tahan selama ini.
Clara menghela nafas dan kemudian berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Alana.
"Aku tidak menyukai Raymond dan aku tidak mungkin menikah dengan laki-laki yang tidak aku sukai," jawabnya dengan santai.
"Jadi kamu berpikiran jika aku menyukainya dan kamu pergi di hari pernikahanmu dan memberikannya kepadaku hah! Aku saja tidak mengenalnya dan apa kamu pikir aku juga bisa menikah dengan laki-laki yang tidak aku sukai?" tanya Alana.
"Clara! Aku tahu kamu memiliki segalanya dan berbeda denganku yang hanya gadis sederhana yang tidak memiliki apapun dan bahkan keluarga kami selama ini dibantu oleh Om Bimo. Tapi bukankah sejak kecil kita juga orang yang sangat dekat, kita berteman dan aku tidak percaya jika kamu bisa melakukan semua ini kepadaku. Karena kamu miliki kuasa yang akhirnya kamu menumbalkanku," ucap Alana.
"Aku sama sekali tidak menumbalkanmu dan aku juga ingin menjadi anak yang tidak menuruti Papa menikah dengan Raymond demi bisnis. Tapi bukan aku yang menghancurkan pernikahan ini Alana!" tegas Clara.
"Apa maksud kamu? jika kamu tidak menumbalkan ku kamu tidak mungkin membiarkanku menikah dengan Raymond dan sementara kamu pergi!"
"Kalau begitu kamu tanyakan saja pada ibu mertua kamu jika dia memang menginginkan kamu yang menikah dengan Raymond dan bukan aku!" tegas Clara yang membuat Alana mengurutkan dahi ternyata ada sesuatu yang tidak dia ketahui selama ini.
Alana cukup terdiam sesaat yang masih memikirkan pernyataan dari Clara yang sangat mengejutkan.
"Jadi kamu sebaiknya berhenti mengatakan jika aku menjadikan kamu tumbal dari semua ini. Aku mungkin memiliki segalanya, kamu juga tahu siapa aku dan aku tidak pernah menggunakan kekuasaan orang tuaku untuk kepentingan pribadi. Aku bahkan menuruti Papa dijodohkan dengan Raymond!" tegas Clara.
"Kenapa kamu membawa nama Mama? Apa semua ini adalah rencananya?" tanya Alana memastikan.
"Iya!" jawab Clara.
"Perjodohan Antara aku dan Raymond hanya karena bisnis Papa dengan keluarga Raymond. Tante Lastri tidak menginginkan aku sebagai menantu. Aku tidak tahu apa yang membuat dia takut dan di saat malam sebelum aku menikah dia menemui ku dan dia memberikanku ancaman akan membongkar segala sesuatu yang tidak bisa aku ceritakan kepadamu. Jadi aku mengikuti kemauannya untuk pergi di hari pernikahan ku,"
"Bagiku itu tidak masalah sama sekali, kenapa tidak, aku juga tidak menyukai Raymond dan selama ini kami berhubungan tanpa perasaan, hubungan kami hambar dan aku pikir tidak ada masalah yang menerima tawarannya. Jadi stop menyalahkanku atas semua ini. Aku tidak menceritakan semua ini kepada Papa dan hanya menceritakan kepadamu. Agar kau tidak ikut-ikutan berpikir bahwa aku sengaja pergi di hari pernikahanku!" tegas Clara.
"Tadinya aku pikir, mungkin saja tante Lastri tidak menyukaiku dan mungkin dia butuh pertimbangan banyak untuk menerimaku sebagai menantunya. Tapi aku tidak percaya yang ternyata dia justru yang memiliki ide untuk menyuruh kamu menikah dengan Raymond, agar bisnis Papa dan keluarganya tetap berjalan!" tegas Clara yang menjelaskan sudah cukup panjang.
"Kenapa Tante Lastri menginginkanku sebagai menantunya?" tanya Anara.
"Itu menjadi pertanyaanku setelah aku mendapatkan kabar bahwa kamu menikah dengan anaknya, dan aku penasaran setelah aku selidiki yang sepertinya aku bisa mendapatkan jawabannya," jawab Clara.
"Kenapa?" tanya Alana.
"Aku baru tahu ternyata ayah mertuamu tukang suka bermain wanita yang memiliki banyak wanita di belakangnya dan bahkan aku baru mengetahui ternyata Raymond pernah memiliki tunangan dan sekarang menjadi istrinya,"
"Jadi aku bisa menarik kesimpulan, jika dia sengaja mencarikan istri untuk anaknya seperti kamu agar suaminya tidak tertarik," ucap Clara dengan menduga-duga tampak begitu santai.
"Aku juga punya pikiran seperti itu," batin Alana.
"Syukurlah! Aku tidak jadi menikah dengannya yang pada akhirnya aku tidak berurusan dengan keluarga itu dan apalagi suami tante Lastri yang sepertinya memang orangnya tidak beres," ucap Clara yang merasa begitu untung.
"Jadi sekarang kamu jangan menyalahkanku lagi, jika kamu ingin lari dari semua ini, aku akan membantumu dan jika kamu tetap ingin bertahan dalam pernikahan ini maka silahkan yang terpenting aku tidak ingin berurusan dengan keluarga mereka!" tegas Clara dengan tersenyum.
Alana tidak berbicara apapun lagi sekarang, dia benar-benar sangat tidak percaya dengan apa yang dia hadapi.
*****
Alana pulang ke rumah yang terlihat malam hari. Alana sepanjang jalan hanya memikirkan bagaimana dirinya yang ternyata sengaja digunakan Lastri untuk menikah dengan Raymond. Tujuan Lastri yang paling utama yang pasti Raymond mendapatkan keturunan.
Tetapi Lastri mungkin belajar dari pengalaman, setiap wanita yang dekat dengan putrinya pasti akan berurusan dengan suaminya. Lastri mungkin berpikiran Alana gadis polos dan apalagi memakai jilbab yang sangat tidak mungkin Anthony meliriknya sama sekali.
"Assalamualaikum!" ucap Alana memasuki rumah dengan suaranya yang lemas.
Rumah tampak begitu sepi, pelayan biasanya ada yang terlihat dan sekarang tidak ada yang mungkin saja sedang ada aktivitas di belakang.
Alana menghela nafas yang berjalan menaiki anak tangga.
Prang.
Alana kaget mendengar suara barang jatuh yang cukup keras.
"Astagfirullah ada apa itu? bukankah itu dari kamar Mama, jangan-jangan Mama!" Alana yang tiba-tiba saja panik dan langsung buru-buru memasuki kamar mertuanya.
"Ma!" Alana membuka pintu itu yang ternyata tanpa pas bunga yang pecah dan di sana hanya ada Anthony yang terlihat marah.
"Maaf Pa. Alana pikir tadi ada apa," ucap Alana terlihat begitu gugup.
Anthony sepertinya sedang melampiaskan emosi dan entah apa yang terjadi sampai vas bunga itu pecah dengan beling yang berhamburan di lantai.
"Kamu sapu ini!" tegas Anthony dengan matanya memerah yang menetap tajam Alana. Alana menelan salivanya yang terlihat begitu takut.
"Kamu tidak mendengarkan saya?" tanya Anthony.
Alana menganggukkan kepala dengan penuh keraguan yang memasuki kamar tersebut.
Alana yang langsung berjongkok membereskan pecahan kaca itu. Mata Anthony terus melihat Alana yang membuat Alana semakin takut mendapatkan tatapan seperti itu.
Alana mencoba untuk mempercepat pekerjaannya agar cepat-cepat keluar dari kamar tersebut yang mana sejak tadi dia berjongkok dan laki-laki tersebut berdiri di depannya. Alana bahkan tidak menyadari jika jari-jarinya sudah terkena kaca dengan darahnya yang mengalir di lantai. Rasa sakit yang dia rasakan sekarang mungkin hilang akibat rasa takut yang menjelajah seluruh tubuhnya.
"Ya, Allah kenapa perasaanku tidak tenang seperti ini? Ada apa ini sebenarnya ya Allah. Ya Allah aku mohon tolong lindungi hamba, hamba saat ini benar-benar sangat tidak tenang. Hamba benar-benar takut dengan keadaan ini," batin Alana dengan panik.
Bersambung.....
Harusnya kamu bersyukur punya putra Raymond dan bertemu dr Furman laki2 yg tulus mencintaimu?
Berceraioah dg Anthony dan menikah dg Firman, supaya kamu punya harga diri dan demi kebaikan mental putra Raymond??
jangan sampai dia mengetahui perselingkuhan mu juga?? 🤔😇😇
dan jika suatu hari nanti Raymond mengetahui perselingkuhan ortunya , dia bisa meninggalkan keluarganya dan tinggal bersama Alana 🤔🤔🤔
biar dia mentalnya gak down saat nanti dia harus mengetahui kenyataan pahit tentang kebejatan tingkah laku mereka??🤔😇😇