Floretta Ace Zuriel tak menyangka jika diri nya akan menjadi seorang ibu di umur 26 tahun, yang bahkan tidak tahu siapa ayah dari anak yang ia kandung.
Kehidupan nya berubah 180 dari yang suka party tiba-tiba menjadi seorang ibu yang telaten.
Bagaimana keseruan cerita nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eppi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Flo sudah dua minggu berada di Australia dan hari-hari nya sangat menyenangkan karena Flo berusaha membuka lembaran baru dan membuat cerita baru dengan anak nya .
Apalagi di Australia sangat nyaman dan tentram menurut Flo, sehingga ia ber angan jika memiliki suami nanti ingin tinggal di Australia.
"Nek, nanti siang Flo ijin mau ke kota karena beberapa kebutuhan Noah sudah habis dan harus menyetok nya lagi" tutur Flo.
"Pergi lah sayang, jangan pulang terlalu malam" ucap Geoni.
Selesai sarapan pagi Flo pergi lebih dulu ke peternakan nanti Geoni menyusul nya.
Sepuluh menit perjalanan Flo sampai di perternakan dengan menaiki kuda kesayangan nya.
"Pagi nona Flo," sapa bibi Betrix, merupakan pegawai lama di peternakan milik Gioni.
"Pagi juga bibi cantik" balas Flo.
Mereka langsung bersiap dengan peralatan nya masing-masing.
Peternakan sapi ini di bangun oleh Gioni dan suami, awal hanya untuk menemani hari-hari Gioni yang selalu sendiri jika di tinggal pergi kerja suami nya.
Namun lama kelamaan menjadi ladang usaha nya dan membuka lapangan pekerjaan untuk yang sulit mencari pekerjaan di kota.
*
*
"Sial, seperti nya aku harus cari cara agar terus terikat dengan Edward, ketenaranku lumayan berpengaruh sejak berpacaran dengan nya" gerutu Lucy sembari memikirkan cara untuk terus bersama Edward.
Memang benar ada nya ketika berpacaran dengan Edward yang merupakan pembisnis yang sangat terkenal membuat pamor juga makin meningkat.
Banyak yang mengiri pada hubungan mereka yang terlihat sangat serasi dan romantis.
"Seperti nya ini cara yang bagus, akan ku buat kamu terus menempel pada ku Edward gimana pun cara nya" ucap Lucy pelan karena ia sedang duduk di restoran.
TUT .. TUT
Lucy coba menghubungi seseorng di seberang sana.
"Hai Aunty, apa ada waktu ? Aku ingin berbicara empat mata dengan mu?" ajak Lucy.
"Baik Aunty, sebentara Lucy lagi jalan kesana.. Bye Aunty" sambung nya dengan wajah penuh harapan.
Setelah menghabiskan coffe nya Lucy pun langsung pergi ke mansion Evelyn karena ada yang ingin ia katakan.
Dua puluh menit kemudian Lucy sampai di mansion Evelyn.
"Hai Aunty" sapa Lucy pada Evelyn yang sedang menikmati minum jus buah di taman.
"Hai sayang, kamu sudah datang" jawab Evelyn lalu memeluk Lucy.
"Kenapa sayang seperti nya ada hal yang penting ingin kamu sampai"
Lucy menganggukan kepala nya.
"Hmmmm, aku hamil Aunty" kata Lucy dengan memasang wajah sendu.
Evelyn hanya diam tidak berekasi.
"Aku baru saja ke rumah sakit untuk memastikan nya Aunty, Maaf aku dan Edward sudah membuat kesalahan"
Lucy memberikan bukti foto USG dan juga alat tespek pada Evelyn dan Evelyn menerima nya.
"Huuftt... Lalu bagaimana respon Edward, apa sudah kamu beritahu?" tanya Evelyn dengan tarikan nafas yang berat.
"Lucy belum memberitahu nya agar menjadi kejutan Aunty, dan Aunty adalah orang pertama yang Lucy beri tahu dulu dan sekalian meminta maaf atas apa yang kami lakukan sehingga mengakibatkan kehamilan" tutur Lucy dengan silat lidah nya.
"Aunty selalu menyetujui semua keputusan Edward, dan yang terpenting kalian mau bertanggung jawab dengan apa yang kalian perbuat" ucap Evelyn.
"Kamu datang di waktu yang tepat" batin Lucy sembari mengelus perut nya yang masih rata.
Walaupun ada perasaan kecewa Evelyn tidak ingin menghakimi perbuatan yang mereka lakukan karena tidak ada guna nya juga.
"Iya Aunty, makasih sudah menerima anak ku" langsung memeluk Evelyn.
"Kurangi aktivitas mu, perbanyak minum susu dan vitamin sayang" kata Evelyn.
Mereka pun berbincang-bincang sampai lupa waktu karena terlalu serius untuk di bicarakan perihal kehamilan.
