Trio Psikopat Klan Pratomo ( lanjutan GD3 )
- Kirana, seorang fotografer lepas, mencari pria yang sudah memberikan anak padanya karena one night stand. Kirana tahu dia dimanfaatkan oleh pria itu untuk mendapatkan informasi tapi selama dia mencari ayah putra semata wayangnya, pria itu seperti hantu. Hingga dirinya tahu siapa pria itu dan Kirana akan meminta pertanggungjawaban Yagami.
- Princess Margareth dari Swedia adalah biang kerok hingga suatu hari dia memergoki prince Alucard de la Borde sedang membunuh seorang pria di apartemen karena hendak membunuh dirinya. Maggie, yang nyaris dibunuh oleh Alucard, bernegosiasi dengan pria psikopat itu. Maggie bersedia menikah demi dua kerajaan dengan syarat, Alucard berhenti membunuh. Apakah berhasil?
- Dirandra sudah dibidik oleh badan intelijen Jepang saat dirinya memberikan kuliah tentang racun karena kasus pembunuhan pejabat kotor disana. Chief Tora Matsumoto menuduh gadis itu pelakunya.
8th generation klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Papa Drak and Maggie Blok
Copenhagen Denmark
Margareth berjalan-jalan di taman istana usai sarapan bersama dengan keluarga de la Borde. Gadis itu semalam kena sidang ayah, ibu dan kakak lelakinya hingga akhirnya Margareth terpaksa menerima perjodohan yang menurutnya ... Absurd.
"Ngimpi apa kamu datang ke Denmark malah dijodohkan dengan pangeran Drakula?" gumam Margareth yang diikuti oleh pengawalnya, Per Chulsom.
"Anda baik-baik saja?" tanya Per.
"Nope! Ser mitt ansikte okej ut ( apa mukaku terlihat baik-baik saja )?" jawab Margareth judes.
"Du är snart förlovad och gift. är inte det bra ( anda akan segera bertunangan dan menikah. Bukankah itu bagus )?" senyum Per. "Addduuuhhhh!"
Margareth menjewer telinga Per. "Bagus apanya, Per! Aku akan menikah dengan pria yang ...." Margareth terdiam karena dia sudah berjanji tidak akan membuka rahasia Alucard. "Pria yang namanya Drakula!"
"Tuan Putri, bagaimana pun anda itu harus menikah ... Yang Mulia tidak mau anda menjadi Badung terus," ucap Per sambil mengusap telinganya. Kemarin dirinya sudah kena semprot raja Magnus Eriksson akibat kehilangan Margareth di bawah pengawalannya, sekarang dia kena jewer pula.
"Per, aku tahu si Drakula itu ganteng ... Tapi dia terlalu tua!"
"Tuan Putri, mau terlalu tua atau tidak, jodohnya memang pangeran Alucard," jawab Per masih mode ngeyel. Bagaimana pun, dia bisa agak bebas mengawal putri Badung yang sering membuat dirinya kena migrain setiap saat.
Margareth hanya mendengus.
"Maggie Blok!"
Margareth memejamkan matanya karena namanya dipanggil oleh hanya satu orang yang paling menyebalkan.
"Maggie Blok? Tuan putri ... Anda dipanggil ... kaldu?" Per menatap Margareth dan Alucard bergantian. Untung yang manggil masih satu server jadi tidak masalah.
"Apa Drak?" balas Margareth membuat Per memegang pelipisnya.
Ini lagi! Sama saja!
"Per Gessle, kamu pergi saja!" ucap Alucard asal mengganti nama belakang Per ke gitaris band Roxette.
"Per Chulsom ... Tapi sudahlah," ucap Per yang tahu merasa percuma mengoreksi pangeran Denmark itu.
"Kamu pergi saja. Aku mau berbicara dengan Papa Drak!" timpal Margareth yang memberikan kode ke pengawalnya.
"Papa Drak? Tuan putri, memangnya Hotel Transylvania?" balas Per.
Margareth tersenyum manis. "Pergilah Per."
Per pun mengangguk hormat ke Margareth dan Alucard yang datang ke arah mereka. Pria itu pun meninggalkan kedua orang yang sama-sama biang kerok di kerajaan masing-masing.
Alucard lalu menghampiri Margareth dan wajahnya tampak tidak bersahabat.
"Ada apa Drak?" tanya Margareth.
"Aku baru tahu ... Kita akan bertunangan bulan depan? Lalu menikah bulan depannya lagi? Yang benar saja Maggie Blok!" omel Alucard.
"Yang minta itu Daddyku! Dan daddy kamu juga oke-oke saja!" balas Margareth judes.
"Jelas Father setuju! Dia sudah lama ingin aku punya istri!"
"Dan aku jadi tumbalnya!"
"Toh kamu juga mau kan?"
"Siapa yang mau? Aku terpaksalah Drak!" balas Margareth.
Sepasang mata coklat Alucard beradu pandang dengan sepasang mata hijau Margareth. Mungkin kalau di dalam film kartun atau anime, sudah pasti keluar percikan petir disana.
Alucard memandang wajah jutek Margareth. "Kita cuma menikah diatas kertas! Formalitas!"
"Yakin kamu tidak tertarik padaku, Drak?" kerling Margareth.
"Tidak!" jawab Alucard tegas.
"Kamu ... Tidak g@y atau impoten kan?" Margareth menyipitkan matanya ke Alucard yang menatap tajam.
"Aku normal dan aku tidak impoten!" desis Alucard.
"Lalu ... Kenapa kamu tidak mau sama aku?"
"Karena ... Kamu terlalu datar dadanya!"
Margareth reflek menunduk dan melihat ukuran dadanya.
"Ini 38 cup A tahu!" bentak Margareth kesal. "Kalau segini terlalu datar ... Model gimana lagi yang macam tutup gelas? Hah!"
Alucard melongo. "Tutup gelas?"
"Iyalah! Datar dan hanya menonjol dikit itu choco chips nya ... Sama dada kamu saja masih mending dada kamu!" balas Margareth, membuat Alucard tersedak.
"Astagaaaa! Kalau aku ngomong rusuh itu tidak masalah! Tapi kamu seorang princess!" Alucard menepuk jidatnya.
"Heh, dengar Dracula, memangnya cuma kamu saja yang boleh ngomong jorok? Aku juga bisa tahu!" balas Margareth sambil berkacak pinggang.
Alucard menggelengkan kepalanya. "Aku yakin, tidak sampai tiga bulan, kita akan berpisah!"
"Setidaknya Daddy sudah adakan pesta pernikahan dan aku sudah pernah menikah!" ujar Margareth cuek.
***
"Andre! Kamu tahu dimana adikku?" tanya Pangeran Marcell Eriksson setelah mereka melakukan pembicaraan di ruang pertemuan.
"Mana aku tahu ... Kan kita sama-sama di ruang pertemuan. Tahu sendiri kan? Kita punya adik yang amazing?" senyum Andre.
"Ndre ... Jika dua anak itu menikah, aku akan mengadakan pesta rakyat di Swedia!" ucap Marcell.
"Kamu serius mau melepaskan adikmu ke adikku? Kamu tahu kan adikku panggilannya Dracula berdasarkan anagram namanya."
Marcell tertawa. "Al tidak minum darah kan? Tidak punya hotel di Transylvania?"
Andre terbahak. "Sepertinya itu bukan ide yang jelek ... Punya hotel di Transylvania."
Marcell melihat Per datang dengan wajah manyun.
"Lho? Kamu kok sendirian? Jangan bilang Maggie kabur lagi!" tegur Marcell.
"Tidak my prince, princess Margareth sedang berjalan-jalan di taman bersama pangeran Alucard." Per membungkuk hormat ke kedua pangeran yang juga calon raja Denmark dan Swedia masa depan.
"Di taman?" Keduanya menoleh ke arah taman dari jendela besar dan melihat dua orang itu sedang ribut tidak jelas.
"Aku yakin, kehidupan rumah tangga mereka akan sangat bewarna," kekeh Marcell.
"Aku tidak yakin akan bewarna ... Kacau balau iya!" balas Andre.
Marcell terbahak.
***
"Dengar papa Drak, kalau kamu tidak mau tidur bersamaku, tidak masalah! Kamar istana minta yang connect door. Bukankah dulu juga raja dan istrinya tidak satu kamar!" balas Margareth.
"Baguslah!"
"Oke!"
Keduanya saling berbalik badan dan berjalan berlawanan arah tanpa menyadari kalau mereka dilihat oleh kedua kakak lelakinya dan kedua ayah masing-masing dari jendela istana.
"Christian, bagaimana itu?" tanya Raja Magnus saat melihat putrinya dan Alucard tampak tidak akur.
"Aku kan sudah bilang, Magnus. Apa kamu yakin?" senyum Raja Christian de la Borde.
"Tapi ... kok mereka berdua tampak menggemaskan ya?" gumam Raja Magnus sambil tersenyum.
"Ok, Magnus ... Sekarang aku tahu darimana jiwa sablengnya Maggie," kekeh Raja Christian.
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
oh..udh nikah yaaa?
aq lupa ceritanya dmn? ada g yg bagian cerita nikahnya ini?