Seorang gadis berusia 20 tahun bernama Lilith adalah seorang pemimpin mafia terkenal dan dijuluki Bloody Queen.
Ia mati di tangan tunangannya yang berkhianat dan memilih gadis lain.
Tanpa disangka dirinya kembali ke masa lalu dan masuk kedalam tubuhnya saat masih berusia 15 tahun.
Tapi anehnya jiwa dirinya saat masih remaja masih hidup dan dia malah terjebak di alam bawah sadarnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viens03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bayaran Lilith
Setelah darah di wajahnya bersih, Lilith kecil mulai merapikan kotak P3K yang berantakan.
"Lo bisa lanjutin.", ucap Shera yang rasa sakitnya sudah mulai mereda.
Lilith mengangguk lalu kembali membersihkan darah di punggung Shera sebelum kemudian membalutnya dengan perban.
Setelah itu Shera membuka pakaiannya yang sudah tidak bisa dipakai, dan ia sekarang merasa lebih baik.
Shera kembali melajukan mobilnya menuju markas Red Blooms.
Beberapa menit kemudian, mereka akhirnya tiba didepan markas.
Lilith kecil turun terlebih dahulu, membiarkan Shera memarkirkan mobilnya di samping bangunan.
Setelah itu mereka berdua melangkah masuk bersama untuk melaporkan keberhasilan misi pertama Lilith.
Didalam ruangan, Veyra tengah fokus dengan laptopnya, sebelum kemudian suara ketukan pintu terdengar.
"Masuk!", ucap Veyra tak berpaling dari layar laptop.
Shera membuka pintu lalu melangkah masuk, diikuti oleh Lilith kecil yang kemudian menutup pintunya.
Veyra sedikit mendongak, "Sudah selesai?", tanyanya datar.
"Sudah Lady.", jawab Shera lalu memberikan kameranya.
Veyra mengambil kamera tersebut lalu menghubungkannya ke laptop untuk melihat rekamannya.
Setelah melihat seluruh rekamannya, Veyra mengangguk puas lalu beranjak dari kursinya untuk mengambil sesuatu di belakang.
"Ini bayaranmu, dan juga bonus karena membuat kematiannya seperti sebuah kecelakaan, totalnya sembilan ratus juta.", jelas Veyra sembari meletakkan koper diatas meja.
"Se-sembilan ratus juta?!", pekik Lilith kecil terkejut.
"A-apa aku...bisa melihatnya?", tanya Lilith kecil dengan gugup.
"Tentu saja, ini adalah uangmu.", jawab Veyra lalu membukakan kopernya.
Mata Lilith kecil terbelalak ketika melihat tumpukan uang dalam jumlah yang banyak.
Tangannya yang gemetar perlahan terangkat, mengambil segepok uang dan mengelusnya.
"Apa ini...benar benar milikku?", tanya Lilith kecil yang masih tak percaya.
"Tentu aja itu punya lo.", jawab Shera sembari tersenyum kecil.
"Terima kasih tante.", ucap Lilith kecil dengan polosnya memanggil Veyra dengan sebutan tante, membuat tatapan Veyra menyipit.
Sedangkan Shera menahan tawanya karena baru kali ini ada orang lain yang menyebut Veyra sebagai tante.
"Jangan panggil dia tante, panggil dia Lady!", tegas Lilith di alam bawah sadarnya.
"ma-maksudku, terima kasih Lady.", ucap Lilith kecil sedikit ketakutan saat melihat tatapan Veyra.
"Hmm, kau bisa pergi.", balas Veyra datar.
Lilith kecil mengangguk cepat lalu melangkah pergi, tapi baru beberapa langkah, ia berbalik dan melangkah menghampiri meja Veyra.
Ternyata dia lupa untuk membawa koper yang berisi uang miliknya.
"Bagaimana cara menutupnya?", gumam Lilith kecil mencoba mengotak atik koper tersebut.
"Sini, biar gue ajarin.", ucap Shera lalu menghampiri Lilith dan mengajari cara mengunci kopernya.
"Makasih kak.", balas Lilith kecil lalu berjalan keluar ruangan dengan membawa kopernya.
"Benar benar gadis yang aneh.", ucap Veyra dan di angguki oleh Shera.
"Hmm, bisa ngalahin banyak penjaga sekaligus, tapi keliatannya kayak gadis polos.", timpal Shera.
"Bahkan ketakutannya saat melihatku rasanya seperti dia tidak berbohong.", lanjut Veyra.
"Maksud Lady, dia benar benar ketakutan?", tebak Shera yang hanya dibalas anggukan oleh Veyra.
"Ngomong ngomong, ada apa dengan penampilanmu itu?", tanya Veyra sembari melirik Shera.
"Oh hanya luka kecil, tidak ada masalah.", jawab Shera.
"Kalau begitu, ikuti kemana dia pergi!", titah Veyra.
"Baik Lady.", balas Shera lalu bergegas keluar dari ruangan.
Disisi lain, Lilith kecil mulai melangkah melewati hutan agar bisa keluar.
Dalam perjalanan, dia terus mengobrol dengan Lilith. Dan karena tidak ada siapapun di sekitarnya, Lilith kecil berbicara seperti biasanya.
Tanpa ia sadari, Shera diam diam mengikutinya dari belakang.
"Dia.. ngobrol sendiri?", bisik Shera.
"Apa jangan jangan...dia skizofrenia?", lanjutnya menebak.
Shera terus mengikuti Lilith hingga tiba di panti asuhan tempat Lilith tinggal.
"Oh ya, aku harus nyimpen uang ini dimana kak?", tanya Lilith kecil.
"Taruh aja didepan pintu, terus nanti kalo yang lain kaget karena ada uang itu, lo harus pura pura kaget dan jangan bilang kalo uang itu punya lo.", jelas Lilith.
Lilith kecil mengangguk lalu melakukannya sesuai dengan instruksi Lilith.
Setelah itu Lilith kecil pergi ke samping panti dan masuk kedalam kamarnya melalui jendela dengan hati hati.
Ia kemudian menuju ke kasur lalu merebahkan dirinya. Dan hanya butuh beberapa saat untuk Lilith kecil tertidur pulas karena tubuhnya yang kelelahan.