cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang sudah sukses hidup di rantau. saat dia akan menikahi pujaan hati nya,Bundo nya,kakak dari almarhumah ibu nya membukakan sebuah rahasia besar.
gadis yang akan di nikahi nya itu ternyata anak kandung dari ayah nya dengan wanita lain.
apa yang akan di lakukan oleh Farhani,nama pemuda itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Depi Delita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perlawanan Hayati
Baru saja buk Lela dan adik adik nya meninggal rumah buk Silvi,Hayati anak kakak tertua pak Sudirman pun keluar dari arah belakang.
" mau kemana kamu" tanya buk Silvi.
" mau kembali ke kosan ku. Nyesal aku datang kesini. Gara gara ulah Tante dan om,keluarga ku ikut malu di kampung . kalian berdua yang bikin ulah,kami semua kena imbas nya" ucap Hayati dengan nada kesal.
Buk Silvi maju dan langsung menampar Hayati. Hayati sangat terkejut mendapat tamparan itu.
" berani nya Tante menyakiti ku. Orang tua ku saja belum pernah menampar ku. Aku tidak akan diam saja menerima perlakuan Tante ini. Aku akan melaporkan nya ke mama dan papa ku" ucap Hayati dengan suara keras
buk Silvi menatap Hayati dengan tajam. " anak kurang ajar seperti kamu memang harus di beri pelajaran. Adukan saja pada mama mu,aku tidak takut" ucap buk Silvi dengan suara yang tak kalah keras nya dengan suara Hayati tadi .
Hayati sambil memegang pipi nya langsung menghubungi mama nya di kampung.
" halo ma,aku di tampar oleh Tante Silvi" adu Hayati pada mama nya.
" APAAAA, Silvi berani menampar kamu" ucap buk Yeni terkejut.
" iya ma,Tante juga bilang kalau aku anak kurang ajar hanya karena aku bilang kalau gara gara dia kita sekeluarga kena masalah di kampung " ucap Hayati.
" kurang ajar dia. kamu tenang saja nak. Mama akan kesana untuk membalas Silvi. berani berani nya dia menyakiti anak mama. Hari ini mama akan langsung pesan tiket ke sana" ucap buk Yeni yang emosi mendengar pengaduan anak nya.
" baik ma. Aku tutup ya, assalamualaikum" ucap Hayati.
" waalaikumsalam " jawab buk Yeni .dan panggilan pun berakhir.
Buk Silvi masih menatap tajam kearah Hayati sambil mendengarkan aduan Hayati pada mama nya.
Sementara Sonia langsung mencibir ke arah Hayati," alah,baru di tampar sedikit aja langsung ngadu. Dasar anak manja" ucap Sonia.
Dengan langkah cepat Hayati mendekati Sonia dan " plaaakkk " Hayati langsung menampar Sonia yang membuat Sonia dan buk Silvi terkejut.
" apa apaan kau Hayati. Siapa yang memberi mu izin menampar putri ku" ucap buk Silvi marah.
Hayati langsung tersenyum sinis," Tante dapat izin dari siapa sampai berani menampar ku" ucap Hayati.
" kau anak tau tau diri. Anak kampungan yang kurang ajar pada ku,maka ya aku tampar. Dan aku tidak perlu izin untuk melakukan itu" ucap buk Silvi.
" mending aku anak kampungan. Tapi bukan anak pelakor tak tau diri seperti Tante" jawab Hayati yang kemudian mengambil tas nya dan memilih melangkah pergi dari sana.
Sonia yang kesal langsung maju menarik rambut Hayati. Dengan sigap Hayati berbalik dan menendang Sonia hingga Sonia terjatuh.
" jangan main main sama anak kampung ini. Kau bukan lawan ku,dasar anak pelakor. Berani nya main belakang. Sama seperti mama mu, mengambil suami orang secara sembunyi sembunyi dari istri sah nya" ucap Hayati.
Buk Silvi tak terima dengan ucapan Hayati,dia langsung mendekat dan ingin kembali menampar Hayati,tapi hal itu batal karena kedatangan pak Sudirman.
" apa yang kau lakukan pada ponakan ku Silvi " bentak pak Sudirman.
Buk Silvi langsung mendekati suami nya," keponakan mu itu sudah kurang ajar bang . Dia sudah berani menghina ku. bahkan dia berani menyakiti Sonia " ucap buk Silvi.
Pak Sudirman menatap tajam kearah istri nya. " Hayati itu gadis yang lembut. Dia tidak akan kurang ajar kalau bukan kalian yang duluan mulai menyakiti nya" ucap pak Sudirman dengan nada tegas.
Sonia langsung berdiri dan mendekati papa nya," pa,coba papa lihat telapak tangan ku terluka ku. Hayati yang sudah mendorong ku hingga jatuh. Dia juga berani menampar ku tadi" ucap Sonia mengadu.
pak Sudirman menatap anak nya itu," kenapa Hayati sampai mendorong mu. Kamu pasti yang lebih dulu mengganggu nya" ucap pak Sudirman yang membuat Sonia terkejut karena papa nya ternyata lebih membela Hayati dari pada dia.
Pak Sudirman mengalihkan pandangannya kepada istri nya. " kenapa tadi kau menampar Hayati" tanya pak Sudirman.
Buk Silvi membalas tatapan suami nya" karena dia sudah berani kurang ajar pada ku. Dia berani menghina ku" jawab buk Silvi.
Pak Sudirman marah mendengar jawaban istri nya," apapun alasannya,kau tidak berhak menyakiti fisik keponakan ku. Kamu harus sadar diri Silvi. Kau itu cuma istri dari paman nya,bukan orang tua nya" ucap pak Sudirman.
" masalah ku sekarang sudah banyak,jadi jangan kau tambah lagi masalah ku,aku tidak ingin keluarga ku memusuhi ku gara gara tindakan mu yang terlalu berlebihan " ucap pak Sudirman lagi.
buk Silvi langsung menggeleng," jadi aku harus dim saja di saat ponakan mu itu menghina ku" ucap buk Silvi marah.
" aku sangat kenal semua sifat kalian, Hayati tidak akan menghina mu kalau bukan kamu yang lebih dulu melontarkan kata kata yang menyakitkan pada nya" ucap pak Sudirman dengan suara keras.
Hayati langsung tersenyum mendengar pembelaan dari paman nya. Dia langsung mendekati paman nya dan menyalami tangan paman nya untuk pamit.
" Yati pulang ke kos dulu Mak dang" ucap Hayati pamit.
pak Sudirman mengangguk," iya,hati hati di jalan. Mak dang minta maaf atas perbuatan Tante mu dan Sonia " jawab pak Sudirman.
Hayati mengangguk sambil tersenyum,kemudian dia berjalan meninggalkan tempat itu.
" Bela terus ponakan mu itu. sampai nanti dia menginjak nginjak kepala mu" ucap buk Silvi.
" jadi kamu lebih memilih aku untuk diam saja dan membiarkan kakak ku datang kesini untuk melabrak mu,iya. Itu mau kamu" ucap pak Sudirman dengan nada keras.
Buk Silvi menatap tajam suami nya," tapi ponakan mu itu sudah berani menghina ku. Dia berani mengatakan aku ini pelakor" ucap buk Silvi.
Pak Sudirman tersenyum tipis mendengar ucapan istrinya," bukan kah yang di katakan oleh Hayati itu benar. Kamu itu memang pelakor. Jadi untuk apa kamu marah " ucap pak Sudirman.
Buk Silvi langsung terdiam. Dia tidak menyangka kalau suaminya bakal tega membiarkan dia di hina ponakan nya sendiri.
" kamu keterlaluan bang. Aku ini bukan pelakor. Aku tidak merebut mu dari Hafizah. Kau sendiri yang ingin bersama ku,kau sendiri yang ingin kita menikah secara diam diam" ucap buk Silvi.
" aku tidak mungkin meninggalkan Hafizah kalau kamu tidak berjanji akan memberikan aku modal untuk aku buka usaha di rantau orang seperti yang sekian lama aku impikan. dari sana saja kau sudah bisa di bilang sebagai seorang pelakor . Kau merebut aku dari Hafizah dengan cara licik mu" ucap pak Sudirman.
Buk Silvi langsung tersenyum sinis," aku hanya membukakan jalan untuk mu meraih kesuksesan di rantau orang. Hal itu tidak bisa di lakukan oleh Hafizah. Kamu sendiri yang mau,kalau kau laki laki yang setia pada istri pertama mu,pasti kau akan menolak tawaran ku itu" ucap buk Silvi.
Pak Sudirman terdiam mendengar ucapan istri nya itu
" apa kau tau kenapa aku mengatas nama kan semua properti yang kita beli atas nama ku,itu karena aku tidak mau apa yang terjadi pada Hafizah,terjadi juga pada ku. karena tidak menutup kemungkinan kamu juga akan melakukan hal yang sama pada ku di saat kamu nanti bertemu dengan wanita lain yang lebih segala nya di bandingkan aku" ucap buk Silvi.
Sonia langsung ikut bicara," sudah lah ma,pa. kenapa malah papa dan mama yang jadi ribut . mereka yang ingin melihat keluarga kita hancur pasti akan tertawa bahagia melihat papa dan mama bertengkar " ucap Sonia.
Pak Sudirman langsung mengusap wajah nya dengan kedua tanga nya. " kak Yeni menghubungi ku. Dia marah marah karena mendengar kamu menampar anak nya. dia malah mau kesini untuk membalas mu. Lain kali jangan pernah main tangan lagi pada ponakan ku. Apapun alasan mu" ucap pak Sudirman mengalihkan pembicaraan.
" aku tidak takut pada kakak mu itu" ucap buk Silvi.
" sudahlah Silvi,tolong jangan bikin aku tambah pusing. Turun kan sedikit ego mu itu. Kita sekarang lagi banyak masalah " ucap pak Sudirman.