Zora terpaksa meninggalkan keluarga setelah dia diceraikan oleh suaminya. Dia disalahkan oleh semua orang karena anak mereka lahir dalam keadaan meninggal. Zora merasakan sakit ganda: kehilangan calon anak mereka dan juga diceraikan setelah melahirkan. Bahkan suaminya mengatakan akan menikahi adik Zora, yang membuat Zora merasa seperti ditikam pisau. Zora menyembuhkan luka-lukanya sendirian dan terpaksa meninggalkan kota kelahirannya
Tapi di kota tempat tinggal Zora dia tidak sengaja mendapat pekerjaan sebagai ibu susu, akankah Zora akan mendapatkan kebahagiaan kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blcak areng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5 tahun kemudian
"Bunda Bunda di mana Bun." Panggil Prince
"Bunda di dapur sayang sama Oma." ucap Zora
Mamanya Kael langsung tersenyum saat mendengar cucunya mencari Zora ibu sambungnya, bahkan selama 5 tahun ini mamanya Kael benar-benar merasa mempunyai anak perempuan
karena selama 5 tahun ini mamanya Kael sudah menganggap Zora sebagai anak kandungnya, bahkan Zora yang tadinya memanggil mamanya Kael dengan sebutan tante, saat ini sudah memanggil dengan sebutan Mama seperti panggilan Kael kepada mamanya
hubungan Kael dan juga Zora selama 5 tahun ini juga sudah semakin mencair tentunya, bahkan Kael beberapa kali mengajak Zora untuk ke pesta saat mendapat undangan dari rekan perusahaannya
"Bunda kenapa ninggalin Prince di kamar sendiri!." protes Prince yang saat ini sedang memakai pakaian tidur
"Maaf sayang bukannya Bunda mau ninggalin kamu tapi Bunda lagi bantuin Oma masak terlebih dahulu sayang untuk makan kamu, di kamar samping kan ada papa kenapa kamu nggak nyamperin Papa dulu malah nyari Bunda." ucap Zora yang memang sangat keibuan dengan Prince
bukan hanya dengan Prince karena terkadang suara ini harus keibuan juga dengan kelakuan Kael yang kadang diluar kuasanya
"Apaan sih bunda aku kan nggak suka sama papa!," ucap Prince yang kesal
"Yakin nggak suka sama papa Awas lho kalau minta mainan sama Papa ya, minta saja sama Bunda kamu pokoknya Papa mau ngambek nggak mau ngomong sama kamu Dan nggak mau kasih uang buat Bunda kalau untuk beliin mainan untuk kamu." ucap Kael yang tiba-tiba saja datang ke dapur juga
"Bunda Oma dengarkan Papa mengancam aku!." kesal Prince
"Sayang papa kamu itu tidak mengancam kamu tapi papa tidak terima dengan ucapan Prince, ayo minta maaf sama papa kamu terlebih dahulu sayang Nanti Papa sakit hati lho sama kamu kan nggak boleh." ucap Zora
Mamanya kael hanya tersenyum mendengar parenting dari Zora, Zora memang tipis dalam hal parenting kepada anak
"Oma." ucap Prince yang saat ini malah meminta pembelaan dari mamanya Kael
"Maaf Sayang jika Bunda sudah bicara seperti itu oma nggak bisa ikut campur, kamu minta maaf gih sama papa kamu supaya Papanya nggak ngambek." ucap mama Kael
Prince langsung melihat ke arah papanya yang saat ini sedang duduk di depannya, Zora juga meletakkan teh panas di depan Kael. "Zora kamu sedang sibuk nggak?." tanya Kael
"Aku nggak sibuk kok Kak Kenapa?." tanya Zora kepada Kael
Kael tanpa malu langsung meletakkan kepalanya di perut Zora, lalu mendongakkan kepalanya. "Pijitin kepala aku dong Zora kepala aku pusing." ucap Kael
Mama nya Kael yang melihat Kael manja dengan Zora hanya tersenyum dan merasa senang, karena Kael manja dengan Zora sudah menjadi pemandangan biasa untuk mamanya
"Oke." jawab Zora
"Bunda nggak boleh sentuh papa, Bunda kan bundanya Prince bukan bundanya papa." kesal Prince yang selalu musuhan dengan Kael
"kata siapa Bunda ini bundanya kamu, Bunda itu miliknya papa kamu punyanya Oma." ucap Kael yang tidak mau kalah
Zora memang selalu menjadi rebutan antara Kael dan juga anaknya, Kael juga tidak mau yang namanya mengalah dengan putra semata wayangnya. Padahal Kael dan Zora ini tidak ada hubungan sama sekali
keduanya tidak berhubungan atau tidak memiliki hubungan spesial, tapi Kael selalu merasa dengan Zora hal ini terkadang menjadi pertanyaan besar untuk mamanya Kael, karena memang jika memang keduanya mempunyai perasaan mamanya Kael bahkan merasa senang jika keduanya menikah
"Bunda... papa nakal.....!". ucap Kael yang malah menangis
"Sayang kenapa kamu harus menangis nak, laki-laki itu tidak boleh cengeng sayang, Bunda kan tadi bilang Prince minta maaf terlebih dahulu sama papa tapi nggak dilakuin kan?." tanya Zora yang saat ini masih memijat kepala Kael
Bahkan saat ini Kael juga masih memakai pakaian tidur karena dia juga masih baru saja bangun. "aku nggak mau Bunda...!." ucap Prince yang masih menangis
"Ya sudah kalau Prince nggak mau minta maaf sama papa itu tandanya Prince egois ya, karena tadi Bunda sama Oma denger loh jika berisik ini berbicara tidak sopan dengan papa, kalau seperti ini bunda boleh marah nggak sih Oma?." tanya Zora yang memang selalu melibatkan orang sekelilingnya untuk parenting kepada Prince
Mama Kael yang sudah selesai memasak langsung menaruh di atas meja, lalu duduk di samping Zora yang saat ini masih memijat kepala anaknya
"sepertinya boleh loh Bun, karena kan Prince kali ya Bun." ucap mama nya Kael
"nggak Prince nggak nakal tapi Papa yang nakal." kesal Prince
"kamu yang nakal Prince karena kamu tiba-tiba saja bilang nggak sayang sama Papa, Kamu tahu nggak hatinya Papa sakit tahu, pegang deh Bun hati Papa sakit loh Bun." ucap Kael dan menarik tangan Zora lalu menaruh di dadanya
"Wah sesakit apa Pah?." tanya Zora
Zora memang mempunyai kesepakatan dengan Kael, sekalipun keduanya tidak mempunyai hubungan status suami istri keduanya memang sepakat memanggil Papa dan juga Bunda untuk memanggil kan Prince
Hal ini tentu saja disetujui oleh mamanya Kael. "Ya udah Prince minta maaf kalau kayak gitu." ucap Prince yang masih duduk dan memainkan sendok yang ada di depannya
"Memangnya Bunda kalau ngajarin Prince minta maaf sama temennya atau sama orang yang jauh lebih dewasa seperti itu ya sayang?." tanya Zora
"enggak Bunda maafin Prince." ucap Prince
Prince langsung turun dari atas tempat duduk lalu berjalan ke arah Kael dan juga Zora, tapi posisi saat ini Kael masih meletakan kepalanya di perut rata Zora
"Papa Prince minta maaf ya jika ucapan please tadi membuat hati Papa sakit, Prince berjanji tidak akan mengulangi lagi dan juga tidak akan berbicara sekasar itu dengan papa." ucap Prince
"Papa nggak mau maafin karena Prince mau minta maaf nggak dengan ikhlas." ucap Kael
Prince langsung menarik tangan Kael yang tadinya memeluk pinggang zora dan langsung menciumnya. "Maaf Papa Prince minta maaf dengan salah tulus." ucap Prince
Kael langsung tersenyum lalu menarik kepalanya dari perut Zora dan menatap ke arah anaknya yang matanya berkaca-kaca
"Iya Papa maafin Papa juga minta maaf ya sayang." ucap Kael pada akhirnya
"sama-sama papa." ucap Prince tapi langsung memeluk ke arah Zora
"Dasar anak ini." kesal Kael yang membuat mamanya Kael tertawa
"Mama Prince mau mandi ayo Mah temenin aku ke kamar." ucap Prince
"Zora Aku juga mau mandi tolong siapkan baju ya." ucap Kael ya memang semua kebutuhannya sekarang diurus oleh Zora
lebih tepatnya 5 tahun ini anak dan bapak ini mempunyai ketergantungan terhadap Zora, tapi pernah suatu saat mamanya Kael tanya tentang hubungan Zora dan Kael keduanya menjawab dengan jawaban yang sama, yaitu mereka tidak punya hubungan sama sekali
padahal pada kenyataannya mamanya Kael menginginkan jika mereka menjawab mereka mempunyai hubungan dan akan menikah, Tapi anehnya jika Kael melihat Zora dekat dengan laki-laki lain Kael akan marah dan murka
karena pernah sekali saat tidak sengaja Zora dan Prince diantar pulang oleh orang tua tunggal dari sahabatnya Prince Itu membuat Kael murka dan juga kelihatan rasa cemburunya
Tapi anehnya Jika ditanya perasaan katanya tidak punya perasaan sama sekali, entahlah kadang mamanya Kael bingung dengan hubungan mereka
"Papa nggak boleh ya nyerobot aku udah bilang sama mama duluan." ucap Prince yang tidak terima dan tidak mau mengalah dari Papanya
"enak saja bunda kan biasanya juga selalu ngurusin Papa duluan lagian kamu yang nyerobot-nyerobot ngaco!," kesal Kael
"Tuh kan pun Papa ini selalu jahat sama aku, pokoknya aku nggak mau Bunda hanya boleh ngurusin aku mulai sekarang papa diurus sama Bibik." ucap Prince yang membuat mema Kael langsung tertawa
"Enak saja kamu main nyuruh-nyuruh Bibik ngurusin papa, kamu yang bener saja dong Prince kamu ini kan sudah besar harusnya bisa lebih dewasa sedikit dong." kesal Kael
"ya Papa juga lebih dewasa dari aku tapi nggak mau ngalah sama anak kecil ya Bun, Ya udah papa diurus sama Oma saja." ucap Prince
"enak saja ayo Bun ikut Papa Bun, mah urusin cucunya yang mau jadi saingan Papanya." kesal Kael dan langsung menarik tangan Zora
Prince tentunya tidak terima dengan hal ini lalu menarik tangan kanan Zora. "lepasin tangan Bunda aku papa, Papa nggak ada hak tentang Bunda aku papa lebih baik yang diurusin sama Oma kenapa harus nyuruh aku diurus sama oma"
"Papa ini kan anaknya omah sedangkan Prince anaknya Bunda harusnya Papa ini jangan kayak gini dong Pah." ucap Prince yang selalu pintar dalam hal berdebat
"nggak papa nggak mau ngalah terus sama kamu." ucap Kael
"Yah udah ah Sana Ayah mandi dulu saja nanti bunda siapin pakaiannya kok." ucap Zora yang melihat tanda-tanda Prince akan menangis dan membuat kehebohan rumah ini
lagi-lagi mamanya Kael haya tersenyum senang melihat keluarga ini benar-benar hangat. "tapi Bun papa itu maunya diurusin sama Bunda, dari pakai baju sama celana seperti biasanya." ucap Kael tanpa malu bicara seperti itu dengan Zora didepan mamanya
"Iya ayah tapi aku ngurusin anak kamu dulu, Kenapa nggak mau ngalah sih sama anaknya." ucap Zora
"ya nggak mau dong bun kamu selalu apa-apa serba Prince yang diduluin juga Prince, Harusnya kamu juga nggak mau nomor duakan aku dong Bun aku juga penting loh di situ Bunda bukan hanya Prince saja." ucap Kael yang memang selalu manja
"Iya Iya Ayah ini bunda kan bisa mandiin Prince terlebih dahulu kalau sudah selesai baru Bunda ke kamar ayah kan itu bertepatan Ayah sudah selesai mandi. udah ayo ke kamar masing-masing." ucap Zora yang pada akhirnya langsung menarik kedua tangan anak dan ayah yang tidak selalu kompak ini