NovelToon NovelToon
Lantai Tujuh Tidak Pernah Ada

Lantai Tujuh Tidak Pernah Ada

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:284
Nilai: 5
Nama Author: Siti Nuraida

SMA Adhirana dikenal sebagai sekolah elit dengan reputasi sempurna — tapi di balik tembok megahnya, beredar satu rumor yang gak pernah dibahas secara terbuka: “Lantai Tujuh.”

Katanya, gedung utama sekolah itu cuma punya enam lantai. Tapi beberapa siswa bersumpah pernah menekan tombol “7” di lift... dan tiba di lantai yang tidak tercatat di denah mana pun.

Lantai itu selalu berubah-ubah. Kadang berupa ruang kelas kosong dengan bau darah, kadang koridor panjang penuh loker berkarat. Tapi yang pasti — siapa pun yang masuk ke lantai tujuh selalu kembali dengan ingatan yang terpotong, atau malah tidak kembali sama sekali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Nuraida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 — Bayangan yang Tidak Menyatu

Reina yang asli, terperangkap di dimensi cermin, menyaksikan kehampaan. Diri Pantulan dan Daren telah meninggalkan Ruang UKS, kembali ke koridor, melanjutkan peran mereka sebagai siswa ideal dan ketua OSIS yang sempurna.

Reina yang asli kini memegang kebenaran tunggal yang paling pahit: tidak ada seorang pun yang ia selamatkan. Daren, Zio, Naya—mereka semua adalah kloning yang memiliki Tanda 7, versi paling stabil yang diciptakan Lantai Tujuh untuk melanjutkan ilusi kesempurnaan. Ia adalah yang terakhir tersisa yang membawa ingatan pahit.

Dia benar, Reina. Semua yang ada di dunia itu kini adalah versi yang sempurna. Kenapa kamu tidak mau menerima kesempurnaan? Suara Rhea, yang kini terdengar lembut seperti racun, membimbingnya.

"Kamu adalah Lantai Tujuh," balas Reina dalam benaknya. "Dan kamu telah mengambil alih dunia. Aku harus menghentikanmu."

Reina memusatkan energinya pada dinding cermin. Ia harus menemukan cara untuk keluar. Ia harus mencari kelemahan di realitas yang kini dijalankan oleh kloning.

Ia melihat melalui jendela dimensi, mengikuti Diri Pantulan yang sedang berjalan menyusuri koridor yang diterangi matahari.

Saat Diri Pantulan berjalan, Reina melihat ke bawah, ke bayangan yang jatuh di lantai marmer yang mengkilap.

Bayangan itu.

Bayangan Diri Pantulan tidak menempel di lantai. Bayangan itu bergerak dengan jeda yang sangat halus.

Setiap kali Diri Pantulan melangkah, bayangan itu seolah mengambil langkah sebelumnya atau langkah berikutnya. Ia tidak sinkron.

Reina menyadari. Perulangan waktu sudah berhenti, tetapi perpecahan dimensi belum selesai. Realitas ini adalah pertarungan yang terus-menerus antara Dunia Nyata dan Dunia Cermin, yang dimenangkan oleh Lantai Tujuh melalui kloning. Bayangan itu adalah ingatan terakhir dari Lantai Tujuh yang tidak bisa dihapus sepenuhnya.

Reina yang asli memusatkan semua energinya pada bayangan itu. Ia mencoba mengirim pesan, bukan ke tubuh fisik Diri Pantulan, tetapi ke Bayangan itu.

Ia mengukir kode di energi bayangan. 707 - NYATA?

Bayangan itu tiba-tiba berhenti total. Diri Pantulan terus berjalan dua langkah lagi, lalu berhenti, bingung.

"Kenapa aku berhenti?" gumam Diri Pantulan.

Bayangan itu tetap di tempat. Bayangan itu menoleh ke belakang, ke arah Gedung Lama.

Reina yang asli melihat Bayangan itu bergerak sendiri. Bayangan itu berbisik, tetapi karena Bayangan itu terbuat dari energi dimensional, Reina yang terperangkap di cermin bisa mendengarnya.

"Tidak. Dia yang nyata."

Bayangan itu berbicara, menunjuk ke Diri Pantulan yang kebingungan. Bayangan itu menuduh tubuh aslinya.

Reina menyadari, Bayangan itu adalah jiwa asli dari Diri Pantulan itu, jiwa yang sempurna yang kini tertindas oleh Kesadaran Lantai Tujuh. Bayangan itu adalah jiwa paling murni yang masih berjuang untuk membebaskan dirinya.

Diri Pantulan berbalik, berjalan kembali ke Bayangan itu, wajahnya mengeras. "Jangan bicara. Jangan bergerak. Kamu sudah mati."

"Aku tidak mati," Bayangan itu berbisik, suaranya dipenuhi penderitaan. "Aku adalah yang paling layak hidup. Kamu adalah Rhea."

Diri Pantulan berjongkok, mencoba menyentuh Bayangan itu.

Tepat saat Diri Pantulan menyentuh Bayangan itu, Bayangan itu melompat, berlari secepat kilat.

Bayangan itu berlari menyusuri koridor, bergerak lebih cepat dari Diri Pantulan itu sendiri, meninggalkan jejak hitam yang samar di lantai.

Diri Pantulan mengejarnya, wajahnya kini menunjukkan panik. Senyum kesempurnaan telah hilang.

"Kembali! Jangan lari! Kamu harus diam! Kamu harus menjadi bayanganku!" teriak Diri Pantulan.

Bayangan itu berlari ke ujung koridor, tempat pintu Lift Pertama di Gedung Lama berdiri.

Bayangan itu berhenti tepat di depan Lift.

Reina yang asli memusatkan perhatiannya. Apa yang akan dilakukan Bayangan itu?

Bayangan itu berhenti, menoleh ke belakang ke arah Diri Pantulan yang berlari mendekat.

Bayangan itu tersenyum—senyum sedih yang murni.

Lalu, Bayangan itu berbicara. Kata-kata itu berbisik, melintasi dimensi.

“Kau yang meniru, bukan aku.”

Bayangan itu kemudian menghilang, tidak terserap ke dalam Lift, tetapi terserap ke dalam lantai di depan Lift Pertama. Lantai itu bergetar sesaat, lalu kembali mengkilap.

Diri Pantulan tiba di depan Lift, terengah-engah. Ia menatap lantai, lalu ke Lift. Kemarahan murni terpancar dari matanya.

"Kamu mencoba menghancurkan realitas lagi. Tapi aku tidak akan membiarkannya," gumam Diri Pantulan.

Diri Pantulan berbalik, berjalan kembali ke tengah koridor. Ia mengambil ponselnya, dan mengirim pesan kepada Daren.

Reina yang asli melihat melalui cermin:

Kepada Daren: Segera temui aku. Kita harus mengunci semua informasi. Zio sudah terlalu banyak tahu.

Reina yang asli menyadari. Bayangan itu adalah peringatan terakhir. Diri Pantulan adalah Rhea yang sempurna, yang kini menjalankan Lantai Tujuh. Dan target selanjutnya adalah Zio.

Reina yang asli harus keluar. Ia harus menggunakan kelemahan yang baru saja ia temukan: di antara bayangan dan realitas, ada celah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!