NovelToon NovelToon
Cat, Milik Sang Mafia

Cat, Milik Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Cat Liu, seorang tabib desa, tak pernah menyangka hidupnya berubah setelah menyelamatkan adik dari seorang mafia ternama, Maximilian Zhang.
Ketertarikan sang mafia membuatnya ingin menjadikan Cat sebagai tunangannya. Namun, di hari pertunangan, Cat memilih pergi tanpa jejak.

Empat tahun berlalu, takdir mempertemukan mereka kembali. Tapi kini Maximilian bukan hanya pria yang jatuh hati—dia juga pria yang menyimpan luka.

Masihkah ada cinta… atau kini hanya tersisa dendam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Cat yang dalam kondisi tidak sadar dibawa ke sebuah bangunan berlantai tiga yang sudah lama terbengkalai. Udara di dalam terasa pengap, berdebu, dengan dinding kusam penuh lumut dan bau besi karat menusuk hidung. Kedua tangan Cat diikat ke belakang menggunakan tali kasar, membuat pergelangannya memerah.

Cessy bersama lima anak buahnya berdiri berjejer di hadapan gadis itu. Tatapan mereka penuh ancaman, seolah siap mencabik siapa pun yang berani melawan.

"Bos, gadis ini sudah berada di tangan kita, sisanya apa yang harus kita lakukan?" tanya salah satu anak buahnya sambil menginjakkan kaki ke lantai, menimbulkan bunyi berderit menyeramkan.

"Paksa dia keluarkan barang itu, kalau tidak kita siksa dia," jawab Cessy dengan nada dingin, kedua lengannya terlipat di depan dada, seolah sudah terbiasa memberi perintah kejam.

"Bagaimana kalau kita bunuh saja kalau dia masih melawan?" tanya anak buahnya yang lain dengan suara serak.

Cessy mendengus kesal, lalu tanpa ragu memukul kepala pria itu dengan keras. "Kalau aku ingin membunuhnya, untuk apa aku harus mengejar sampai ke kota?" sergahnya tajam.

Anak buah yang dipukul hanya bisa menunduk, tidak berani menatap mata pemimpinnya.

"Gadis ini keras kepala, apakah dia akan patuh?" ucap anak buah lain yang sejak tadi memperhatikan Cat dengan wajah ragu.

"Jepit saja jarinya dan paksa dia serahkan barang itu!" perintah Cessy dengan nada tinggi, membuat suasana semakin mencekam.

Cat yang menunduk tiba-tiba tersenyum tipis, matanya berkilat begitu mendengar semua pembicaraan mereka.

“Dasar tidak berguna, ingin membuatku pingsan, obatmu tidak mempan bagiku sama sekali,” batin Cat sambil merasakan tubuhnya mulai kembali bertenaga.

Salah satu anak buah Cessy, pria bertubuh besar dengan wajah penuh luka parut, melangkah mendekat. Sepatunya yang berat berderit di lantai berdebu, menimbulkan gema menyeramkan. Tatapannya buas, dan di tangannya sudah tergenggam sebatang besi karatan.

“Bos, biar aku yang urus gadis ini,” ucapnya dengan senyum menyeringai, mendekat begitu dekat hingga nafasnya yang berbau alkohol menusuk hidung Cat.

Cessy hanya menyilangkan tangan, mengangguk singkat. “Jangan buang waktu. Aku ingin hasilnya cepat.”

Cat tetap menunduk, berpura-pura lemah, namun di balik itu jari-jarinya bekerja cepat. Tali kasar yang mengikat tangannya sejak tadi diam-diam sudah digesek-gesekkan ke pisau kecil yang dia miliki. Butuh waktu dan kesabaran, tapi akhirnya serat tali itu mulai longgar.

Pria itu menunduk, tangannya hendak meraih dagu Cat dengan kasar. “Lihatlah tanganmu terakhir kali sebelum aku remukkan,” ucapnya sambil terkekeh.

Namun tepat saat jarinya hampir menyentuh pipi Cat, gadis itu membuka mata lebar, sorotnya tajam bagai pisau. Dalam sekejap, tali di tangannya terlepas.

BRAK!

Cat langsung menangkap tangan pria itu, memutarnya dengan cepat hingga terdengar suara “krek!” tulang sendinya. Pria itu menjerit keras, tubuhnya terdorong ke lantai.

“APA?!” seru Cessy kaget, matanya melebar.

Seketika, empat anak buah lainnya bergerak serempak menyerang. Tapi Cat lebih cepat. Ia meraih batang besi yang tadi hampir dipukulkan padanya, lalu mengayunkannya keras ke arah perut salah satu pria.

BUK!

Pria itu terhuyung, terbatuk-batuk, sementara Cat memutar tubuh, menyapu kakinya ke arah dua orang sekaligus. Mereka jatuh berguling, membuat lantai berdebu bergetar.

Satu pria yang masih berdiri maju sambil mengacungkan pisau lipat. Cat melompat ke depan, menendang pergelangan tangannya hingga pisau itu terlepas, lalu menendang wajahnya dengan keras. Darah segar memercik dari hidung pria itu.

Hanya dalam hitungan detik, lima pria yang tadinya berdiri gagah kini terkapar di lantai, mengerang kesakitan. Cat berdiri tegak di tengah mereka, rambutnya tergerai berantakan, napasnya stabil, sorot matanya dingin.

Ia mengangkat batang besi yang masih tergenggam erat, lalu menatap lurus ke arah Cessy. Senyuman tipis muncul di wajahnya.

“Sekarang… giliranmu.”

Cessy membulatkan mata besarnya, senyum dingin perlahan terbentuk di wajahnya.

“Luar biasa… kau benar-benar memberiku kejutan,” ucapnya, melangkah maju sambil meraih botol kecil dari saku bajunya. Cairan ungu di dalamnya bergelembung aneh, memancarkan bau tajam menusuk.

Cat berdiri tegak, batang besi di tangannya dijatuhkan ke lantai dengan sengaja.

“Sejak aku datang ke kota, aku tidak pernah bertarung. Kali ini… anggap saja aku sedang olahraga,” ujarnya dengan tenang, meski matanya awas memperhatikan setiap gerakan Cessy.

“Mana mungkin kau bisa sadar? Aku menggunakan tujuh jenis bunga dan bahan ramuan lainnya,” Cessy mendesis sambil menggoyangkan botol itu, seolah memperlihatkan betapa mematikannya cairan tersebut.

Cat tersenyum tipis, menyingkap sedikit lengan bajunya. Di sana terlihat goresan kecil yang samar-samar berkilat.

“Kakak, selama hidup kau hanya mempelajari racun… bukan penawar. Jangan lupa, kita selalu saja bertentangan sejak kecil. Aku adalah penawar, dan kau adalah peracik. Racun tidak akan bisa mengalahkanku.”

Sorot mata Cat mengeras. “Tapi melawanmu… aku harus memilih. Haruskah aku memukulmu… atau menggunakan cara lama?”

Ucapan itu membuat wajah Cessy berubah dingin. Ia menggertakkan gigi, lalu membuka tutup botol dengan satu jentikan jari. Uap pekat langsung mengepul, menyebar di udara.

“Aku ingin kau rasakan racun ciptaanku!” serunya sambil menghempaskan cairan ungu itu ke tanah.

SSHHHHH!

Asap beracun seketika menyebar cepat, membuat lantai berdebu itu seperti medan kabut berwarna keunguan.

Cat tidak mundur. Ia justru mengeluarkan kantong kecil dari tasnya, menaburkan bubuk berwarna perak ke udara. Saat bubuk itu bercampur dengan asap ungu, suara cessss terdengar, uap beracun perlahan mereda, membentuk area kosong di sekitar Cat.

“Seperti biasa… aku adalah lawan alami racunmu,” bisiknya dingin.

Cessy mendengus. Tak berhenti, ia meraih jarum-jarum kecil berwarna hitam dari balik bajunya, lalu melemparkannya cepat ke arah Cat. Setiap jarum dilumuri racun mematikan.

Cat melangkah gesit, menepis sebagian jarum dengan gerakan tangan, lalu mengeluarkan botol kecil berisi cairan bening. Dengan cepat, ia menyiram jarum-jarum itu di udara. Racun hitam yang menempel langsung meleleh dan hancur.

“Penawar lawan racun,” ucap Cat tenang. “Kali ini aku tidak akan hanya bertahan, Aku akan menyerang.”

Cat mengambil dua batu kecil dari tasnya dan menggesekkan dua batu kecil di tangannya, memercikkan api. Api itu disemburkan ke bubuk perak yang masih menggantung di udara, menghasilkan ledakan kecil yang membuat Cessy terlempar beberapa langkah.

Cessy jatuh terduduk, darah menetes dari bibirnya. Tapi senyum liciknya tidak hilang. “Menarik… semakin lama, semakin mirip pertarungan kita dulu, bukan?”

Cat melangkah maju, menatapnya dingin. “Bedanya… kali ini aku tidak akan membiarkanmu berhasil mengalahkanku."

"Liu Hua Hua, aku adalah kakak seperguruanmu, seharusnya buku catatan itu adalah milikku," ketus Cessy.

"Sebelum guru menghembuskan napas terakhir, beliau menyerahkan buku itu padaku. Kalau kau ingin mendapatkannya, Aku tidak akan membiarkan kau berhasil," ujar Cat.

"Percaya atau tidak, aku akan meracuni seluruh keluargamu," kecam Cessy.

"Kalau memang itu niatmu, aku akan sangat berterima kasih," ucap Cat dengan senyum.

"Kau terlalu meremehkan aku, saat ini muridku telah menemui keluargamu, kalau kau tidak pulang dalam satu jam. Maka, kau hanya bisa melihat jasad mereka yang akan membusuk setelah lima menit kematian mereka," kata Cessy dengan ancaman.

1
Akai Kakazain
wah wahh...max emg ben-ci (bener2 cinta) ya ke cat😘.
smgat thor, up bnyk2 dong thor, tq!
merry
bukti ajj gk cukup buat si maxi pdhll ud tau msh tyn lgh 😅😅😅😅cck cat sm maxi yg satu cemburuan yg cwe suka membangkang melawan dan membantah bikin pala maxi pusing 7 keliling tuu
partini
ehhh malah tanya begitu,,dah kokop aja baru lihat dia lihai ga membalas kalau kaku otomotif ga pernah
merry
maxi gk sdr dia juga ud pyn tunangann,, cat cm tekan kerja ajj ud marahh nuduh cat kburr di hri pertunangan pdhl maxi tau cat kbur krnn apa
partini
hemmm tekan aja terus kamu kan atas nya pasti bisa bikin cat 24 km disisimu Maxx
merry
jgn sakit hati cat,, dr awal kn kmu kyk cadangan ajj klo cck di nikhinn klo ngk cck di ksh uang sbgai gnti ya kann,, lagian si maxi ud pyn tunangan klo maxi cinta sm kmu,, mn mau dia tunangan dan dipeluk dicium pipi ya 😄😄😄, dan tttpnn bgtuu dingin pdmuu,, aku berharap kmu gk gampang di tindas y cat
Annisa Pd
ceritanya keren
partini
mau tunangan toh, pertemuan ko cuma gitu doang kalian berdua ga dramatis
partini
good story 👍👍 👍👍👍
partini
dalam kondisi apa mereka berdua bertemu,.apa cat dalam bahaya atau sebaliknya
Akai Kakazain
duh thor...mau nya maraton bca nya tp blm end,, dh ada lg baru yg psti nya bikin kepo ni thor, cahyo thor!
Pikachu: Terima kasih, kaka
total 1 replies
merry
dasar si maxi ngmg bnci pdhl cat prgi krn perbuatan mu dan omongan mu,
partini
lah bukan nya sadar diri malah menjadi dia pergi karena kamu kamfreeet
merry
nah hrs sy maxi sadar ats keslhnn ya tu,, klo cinta di nikahin klo gk cinta gk di nikhinn diksh kompensasi ajjj gmn org gk marah cb
Akai Kakazain
duh maxi2....
thor smngat🫰di tnggu trs ni
Akai Kakazain
🫰✊♥️
Akai Kakazain
wwwahhh....maxi lu bener2 dh ya, hemm tp aq suka,, smngat thor!
Akai Kakazain
uwuwuuuuu......thor dikit amat thor up nya, smngat thot! utk up dobel2 😍
Akai Kakazain
dobel up ya thor🤗✊🫰♥️ smngat!
Naufal Affiq
bagus,aku suka cara mu tuan besar menjatuhkan flora
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!