NovelToon NovelToon
The Curse Of Beauty

The Curse Of Beauty

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Elena Prasetyo

Kecantikan selalu diartikan sebagai keberuntungan

Apa yang terjadi ketika kecantikan yang diberikan oleh Tuhan berakhir sebagai kutukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Siapa wanita itu? Kenapa wajahnya terus teringat di kepalanya? Rambut panjang bergelombang, bibir penuh, pipi berwarna merah jambu dan kulit seputih salju. Lalu dua buah tonjolan yang terasa kenyal saat menabrak punggungnya. Perlahan birahi Armand naik. Belum pernah dia merasa seperti ini.

"Tuan. Tuan!" panggil asistennya tak digubris.

dan anehnya, Armand merasa sangat akrab dengan wajah wanita itu. Padahal dia tidak pernah sekalipun melihat wanita secantik itu ada disekitarnya. Artis paling populer juga tidak bisa menyaingi kecantikan wanita itu.

"Tuan!!" teriak asistennya akhirnya terdengar di telinga Armand.

"Ada apa? Kenapa kau mengejutkanku?" jawabnya kesal karena bayangan wanita itu tiba-tiba menghilang.

"Kakek, paman dan ayah Anda ingin bertemu"

"Tidak. Aku tidak ingin bertemu"

"Kalau Anda menolak, mereka akan datang kemari"

Kalau sampai Tetua grup Riady datang ke perusahaannya, akan banyak rumor yang muncul. Dan semua perjuangannya untuk membangun perusahaan ini akan runtuh begitu saja.

"Dimana mereka ingin bertemu?"

"Di rumah keluarga Riady"

"Aku akan kesana"

Sudah lama sekali Armand tidak pulang ke rumah keluarga besarnya. Sudah hampir sepuluh tahun. Sejak .. Kepergian seseorang yang sangat dia sayangi.

Dan sekarang, dia harus menginjakkan kaki ke rumah ini lagi.

"Selamat datang Tuan muda" sapa pelayan yang sengaja berbaris di depan rumah menyambutnya.

Armand berjalan lurus dan melihat ketiga pria angkuh yang masih memimpin grup Riady sampai sekarang.

"Kakek, paman, ayah" sapanya singkat lalu duduk tepat dihadapan ketiganya.

"Dasar anak tidak tahu diri. Baru saja pulang, apa kau tidak bisa menyapa dengan benar?" teriak ayahnya kesal.

"Sudahlah kak, tidak apa-apa. Lagipula Armand baru saja pulang" ucap pamannya yang kelihatan semakin pucat.

""Kau pulang" balas kakeknya dengan sisa kehormatan seorang pemilik grup terkaya dan terhormat di negeri ini.

"Apa yang ingin kalian katakan?" tanya Armand tidak ingin membuang waktu.

"Kau!!!"

Ayahnya sudah siap maju untuk menamparnya tapi dihentikan oleh kakek yang mengambil napas panjang.

"Kau adalah penerus satu-satunya keluarga Riady. Tinggalkan perusahaanmu dan mulai ambil alih bisnis keluarga!" kata kakeknya.

"Tidak" jawab Armand singkat dan jelas.

"Armand!!! Kau sudah sepuluh tahun membuang keluargamu. Tidakkah seharusnya sekarang kau kembali untuk mengambil tanggung jawab bisnis keluarga?!" teriak ayahnya memberi tekanan.

"Kakek 90 tahun dan masih sehat. Paman memang sakit tapi belum juga mati. Dan ayah ... Kau masih sangat bugar. Kenapa harus merepotkan aku yang tidak berpengalaman ini?"

"Kau!!! Anak kurang ajar!!"

"Kakak, sudahlah. Seperti yang kau katakan tadi. Kakekmu sekarang sudah berumur 90 tahun. Kondisinya tak lagi mampu membantu mengurus bisnis. Aku, pamanmu yang terus sakit-sakitan ini juga tidak bisa melakukan apapun untuk bisnis keluarga. Grup Riady hanya bisa bertumpu padamu sekarang, sebagai penerus. Dan kami berpikir, alangkah baiknya jika kau menikah dan memiliki anak sekarang. Banyak anak akan lebih baik mengingat bisnis yang akan diwariskan padamu sangat banyak" jelas pamannya dengan suara semakin lemah.

Setahu Armand, pamannya kini bertarung dengan penyakit kanker getah bening yang sudah menyebar ke hati.

"Paman, aku bukan binatang peliharaan kalian. Aku manusia yang memiliki hati dan pikiran. Mengenai pernikahan dan anak, semua akan berjalan sesuai keinginanku"

"Armand!!! Jaga mulutmu!! Sejak kapan kami memaksamu? Kami membiarkanmu melakukan apa yang kau suka selama sepuluh tahun ini. Masuk militer, pergi sebagai tentara perdamaian lalu terluka dan akhirnya pulang. Bekerja serabutan, bahkan membangun perusahaan sendiri. Kami sudah memberimu banyak waktu. Karena itu sekarang waktunya kau kembali ke grup keluarga dan membantuku memimpin beberapa bisnis keluarga!!" jelas ayahnya dengan berapi-api.

"Aku tidak mau menjadi boneka kalian. Dan berakhir mati karena selalu ditekan dari segala arah seperti ... "

Kata-kata Armand terhenti ketika sudut matanya menangkap sosok ibu di ujung ruangan.

"Kalau kau tidak mau kembali maka aku harus menarik asisten yang menemanimu sampai sekarang!"

"Ini caramu untuk menekan ku?"

"Memangnya kenapa? Dia adalah asisten yang dipekerjakan oleh keluarga Riady. Bukan kau!!"

"Baiklah. Tarik saja asisten ayah yang cerewet itu!!"

"Kau!!!"

"Kalau tidak ada yang ingin kalian bicarakan lagi, aku akan pergi"

"Armand!!"

Armand tidak menghiraukan teriakan kakek, paman dan ayahnya lagi. Dia memilih keluar dari rumah keluarga yang sebesar lapangan bola tapi sepi seperti museum yang ditinggalkan.

"Tuan Armand, maafkan saya" ucap asisten yang mulai hari ini tidak akan menemaninya lagi.

"Terima kasih sudah membantuku membangun perusahaan selama dua tahun ini" ucap Armand memberi penghargaan tinggi pada asistennya.

"Saya hanya menemani Anda. Semua kemajuan perusahaan, Anda usahakan sendiri"

"Aku harus kembali ke perusahaan dan mencari asisten sekarang!" ucap Armand lalu masuk ke dalam mobil dan membawanya sendiri kembali ke perusahaan.

Tanpa kehadiran asisten di sisa hari itu, semua pekerjaan Armand menjadi berantakan. Dia harus segera mencari pengganti. Dan orang itu harus bisa dipercaya tapi tidak memiliki keinginan untuk mengaturnya. Hanya melakukan pekerjaan asisten dengan baik dan lebih banyak diam. Siapa kira-kira cocok untuk pekerjaan ini?

Lalu siluet merah melewati sudut mata Armand. Merah terang bercampur biru yang menyala. Sungguh perpaduan warna yang menyilaukan mata.

Siapa nama wanita itu?

Kirana.

Memiliki hasil pekerjaan yang baik dan tidak banyak bicara. Memiliki pengetahuan tentang keuangan banyak namun tanpa pengakuan dari atasan. Hanya kurang berani mengutarakan ketidak adilan yang dialaminya.

Tapi untuk menjadi asisten Arman, penampilan juga penting. Bagaimana bisa dia membiarkan wanita dengan gaya pakaian seperti itu mendampinginya? Mustahil.

"Tapi latar belakangnya sangat unik Tuan. Kirana adalah yatim piatu. Tidak memiliki kerabat juga. Jadi bisa dibilang, Kirana hidup sendiri selama ini. Hidup sebatang kara tapi mampu berjuang dan memiliki pencapaian sebaik ini. Dia pasti salah satu pegawai yang istimewa." lapor mantan asistennya dulu.

Armand tidak ingin terburu-buru memutuskan. Dia meminta sekretarisnya menilai beberapa orang untuk dapat direkomendasikan sebagai asisten pribadinya. Tapi semua kandidat yang direkomendasikan tidak menarik minat Armand.

Dan hanya satu orang yang selalu ada dalam pikirannya, setiap kali kata asisten diucapkan.

Armand berjalan ke bagian keuangan. Wanita berbaju merah dan biru itu masih ada di belakang tumpukan dokumen. Dengan meja tersembunyi oleh lemari berkas besar.

"Kirana!" panggilnya.

Wanita dengan mata yang tampak akan segera keluar itu melihatnya dengan seksama sebelum menjawab.

"Tuan Armand?"

"Aku membutuhkan seorang asisten. Apa kau mau menjadi asistenku?"

Wanita itu membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan Armand untuk mengerti semua yang dia katakan. Lalu sebuah kata

"Iya"

Menyelesaikan proses seleksi asisten Armand.

"Tinggalkan semua pekerjaan ini dan segera pindah ke depan ruangan CEO sekarang juga! Mulai besok, kau akan bertugas sebagai asisten pribadiku"

"Terima kasih Tuan Armand"

Armand meninggalkan ruangan bagian keuangan dan tersenyum.

1
cuma baca
tor up lagi donk🥺🥺
cuma baca
jdi serba salah ya/Facepalm/
cuma baca
aisss
cuma baca
yg nyelamatin Kirana dlu tu brarti ya
cuma baca
waduuhhhhh
cuma baca
kak when you forget udah tamat kah?
Kartika Sari: when you forget sudah tamat
total 1 replies
cuma baca
hooh, heran dunia gni amat skrg
cuma baca
astagaa/Sweat/
cuma baca
astaghfirullah, naudzubillah min zalik
cuma baca
ais paling ga snggup ma adegan2 kek gni
cuma baca
bisa2 nya ketawa 😤
cuma baca
ya rabb ga kuat😭
cuma baca
na'udzubillah
cuma baca
astagaaa/Panic//Panic//Panic//Panic//Panic/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!