NovelToon NovelToon
MARTA BAKRUN

MARTA BAKRUN

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Matabatin / Berbaikan / Menantu Pria/matrilokal / Cinta Beda Dunia / Cinta Murni
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Artisapic

Seorang pemuda berasal dari golongan menengah berharap mendapakan jodoh anak orang kaya. Dengan perjuangan yang keras akhirnya menikah juga. Menjadi menantu orang kaya, dia begitu hidup dalam kesusahan. Setelah memiliki anak, dia diusir dan akhirnya merantau. Jadilah seorang pengusaha sukses.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artisapic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB XX CINTA ITU BAHAGIA

Mendengar tangisan bayi, Bakrun, ibu Lia dan Heru segera berdiri, mereka merasa senang, pasti ini anak Bakrun. Sambil berdiri, ibu Lia melangkah untuk masuk ke ruang bersalin, namun saat membuka pintu, dari balik pintu itu ada seorang ibu menggendong bayinya yang sedang menangis, membuat hati ibu Lia terdiam, tadinya merasa senang akan keluar cucu, ternyata tangisan itu dari bayi yang digendong tadi.

Ibu Lia kembali duduk diikuti oleh Bakrun dan Heru, mereka kembali menunggu lagi. Bakrun dan Heru akhirnya keluar ruangan itu untuk menyeduh kopi.Dalam diri Bakrun semua itu merupakan ujian menanti seorang buah hati. Ia menyeduh kopi yang dibuatkan oleh Heru, mereka menyeduh kopi bersama pak RT. Sedang asyik menyeduh kopi, muncullah Lukman sambil membawa gorengan. Akhirnya mereka menikmatinya bersama-sama.

Beberapa saat kemudian, muncul ibu Lia.

" Bakrun, bentar lagi anakmu lahir, tadi ibu dapat kabar dari suster," kata ibu Lia.

" Alhamdulillah, semoga berjalan sempurna ya bu," jawab Bakrun.

Belum juga 10 menit, tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi, ibu Lia langsung masuk ke ruang bersalin, dan kemudian beliau keluar sambil memanggil Bakrun.

" Run...Bakrun....anakmu lahir Nak, anakmu perempuan, sini Run....masuk Run...", teriak ibu Lia.

Bakrun langsung lari dan masuk ke kamar dimana di situ sudah ada beberapa orang yang sudah kumpul bersama keluarganya setelah melahirkan. Bakrun dan ibu Lia pun menunggu di ruangan itu. Lalu munculah seorang suster sambil menggendong bayi.

" Bapak Bakrun, ini bayimu....berilah dia adzan di telinga kanan dan iqomah di telinga kiri. Jangan lupa ya," kata suster sambil memberikan bayi itu kepada ibu Lia, dilanjutkan dengan Bakrun mengumandangkan adzan di telinga kanan, dan iqomah di telinga kiri secara pelan.

Hati ibu Lia begitu senang bisa menggendong cucunya, begitu pula Bakrun yang merasa senang atas lahirnya seorang anak. Mereka akhirnya bersama-sama melihat kondisi Neli yang habis melahirkan sambil menggendong bayinya.

" Hmmmmm....ini anakmu Nel, perempuan, tadi Bakrun sudah memberinya adzan dan iqomah, semoga menjadi anak yang baik, berguna dan tentunya sholihah," kata ibu Lia.

" Iya bu, terima kasih ya kang, sudah menjaga saya dan anak kita, terima kasih bu," kata Neli sambil makan jeruk.

" Eh Nel....sudah punya nama belum ?" tanya ibunya.

" Sudah bu, saya sama kang Bakrun akan memberinya nama Aminah, nanti dipanggilnya Mimin ya kang," kata Neli sambil memandang suaminya itu, Bakrun.

Akhirnya, Neli dipindahkan dari ruang bersalin ke ruang tunggu, dan menurut suster, besok pagi boleh pulang.

Pagi harinya, Bakrun , Heru , Lukman dan pak RT, sudah menunggu di luar untuk bersiap-siap pulang. Tepat pukul 09.15 WIB, akhirnya mereka pulang sambil mengendari motor, sedangkan Neli dan ibunya naik becak sambil menggendong bayi. Dalam perjalanan pulang, Neli selalu menciumi sang buah hatinya itu sambil sesekali memandang ibunya.

Setelah sampai di rumah, tampak pak Dul masih terbaring dengan kepala dibalut kain hitam, di sampingnya ada buah-buahan yang diperuntukan buat pak Dul, sebelah buah-buahan ada sebungkus nasi buat sarapan, lalu segelas air putih dan juga segelas teh tubruk yang khusus buat pak Dul. Sementara itu di ruang tengah terbentang kasur yang rapih, terdapat 3 bantal juga alas karpet buat bayi, lalu terdapat pula tempat popok bayi yang semuanya tersusun rapi.

Neli akhirnya berbaring di kasur tadi sementara ibu Lia duduk di samping Neli sambil menggendong cucunya.

" Hmmmmm, cantiknya anakmu Nel, mirip kamu, hidungnya mirip Bakrun ,mancung, terus ini mulutnya Nel, kayak kamu juga, hmmmm....hmmmm," kata ibu Lia sambil menciumi cucunya.

" Ya iya lah, masa mirip siapa lagi sih bu, kalau bukan mirip bapak ibunya," sahut Neli sambil melihat anaknya itu.

Kemudian, beberapa saat berikutnya, pak Dul bangun dan kaget melihat ada bayi di pangkuan ibu Lia.

" Itu anak si Mar Ta Bak run ya, pasti nggak mirip bapaknya yang pemalas itu," kata pak Dul sambil berbaring.

" Sem ba rangan tuh, ya mirip lah, itu kan anak Bakrun," kata ibu Lia sambil meletakkan bayi di sisi Neli.

Ibu Lia berjalan menuju ke belakang, sementara di teras rumah, ada Bakrun, Heru dan Lukman yang waktu itu tidak berangkat kerja, dan sudah izin sama pak Yudi. Mereka berbincang-bincang soal kelahiran anak Bakrun. Dan dari arah depan tampak ibu-ibu membawa sesuatu mendatangi rumah pak Dul. Para ibu itu bertujuan melihat anaknya Bakrun dan Neli yang baru lahir semalam.

" Aduuuh Nel, cantik ya anaknya, itu hidungnya mancung kayak si Bakrun ya," kata salah satu ibu yang menengok bayi.

" Apa ? Kayak Bakrun.....huuuuu...Bakrun sih melarat, anak kurang waras itu," celoteh pak Dul.

" Hey...pak Dul....kayak Bakrun ya....asal jangan kayak pak Dul,....wajahnya lebar kayak sadel vespa," celoteh ibu yang lain, disambung dengan ketawa ibu-ibu lain.

" Wah......dasar ibu-ibu genit," sahut pak Dul.

" Iya bu Saroh, kalau pak Dul sih, wajahnya lebar kayak sadel vespa terus kepalanya kecil kayak buah kepundung, terus bibir pak Dul persis kayak lampu tembok...mony........nyong," kata ibu satu lagi membuat ketawa yang lain, menjadi suasana riuh di ruang itu.

Pak Dul yang sedikit tersulut emosinya , akhirnya berusaha bangun, namun rasa sakit masih ada sehingga encoknya kambuh, dan......blugh......Pak Dul jatuh dari kasurnya, membuat semua ibu-ibu tertawa cekakakan, sampai anak Neli menangis....oooah....ooooah...oooah.

Pak yang terjatuh memanggil-panggil istrinya.

" Yah....Liaaaaaaa...sakit ini yah....aduuuuuuh...sakiiiiit," jerit pak Dul.

Ibu Lia yang sedang mempersiapkan makanan kue buat tamu akhirnya datang dari belakang ruangan.

" Ih....kayak anak kecil ini.....TK lagi saja ya....nanti bawa tas Spongebob ya....nanti belajar nyanyi lagi...," celoteh ibu Lia sambil mengangkat tubuh pak Dul dibantu Heru.

" Waaaaah ....TK...TK..TK,....dasar Lia buluk sompret pret," kata pak Dul.

Ibu-ibu yang di situ tertawa cekakakan, sambil ngomong,...." iya benar suruh aja TK lagi supaya nanti di kasih dot bayi.....ha ...ha...ha...," kata ibu Saroh sambil tertawa diikuti ibu lain.

Sementara itu, ibu Lia kembali ke belakang sambil mengambil kue dan minuman teh manis. Ibu-ibu di situ menikmati makanan kue juga minum teh manis sambil sesekali menyindir ke pak Dul.

" Eh....ibu-ibu....anaknya si Neli itu kalau sudah bisa berjalan , pasti kakeknya dikejar-kejar, soalnya dikira kayak ayam kate," celoteh ibu Lili.

" Bukan ayam kate ah....tapi kembing cempe.....hehehehehe...," kata ibu Saroh sambil ketawa terkekeh-kekeh.

" Wah....dasar ibu-ibu toktil...ibu-ibu hebring...",kata pak Dul sambil berusaha berdiri namun terjatuh lagi.

" Makanya......", kata ibu Lia yang sedang duduk bersama ibu-ibu yang lain.

1
ghost face
nih saya panggilin bombe
ArtisaPic: wow....makasih ya
total 1 replies
Ceyra Heelshire
bikin novel baru lagi pak?
Oksy_K
aku kira mobil elf itu peri/Facepalm/
ArtisaPic: iy....mumpung lg liburan
total 1 replies
mhmmdrzcky
Karena aku suka banget ceritanya kayaknya mau aku habisin sekarang/Drool/ Btw mampir juga kak ke cerita aku judulnya Ensiklopedia Sunyi Yang Tak Pernah Dibaca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!